Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ulam Sari
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pemisahan dan penentuan logam nikel dari tiga sampel batuan mineral. Anallsis awai dikerjakan dengan melakukan identifikasi terhadap batuan mineral secara XRF dan XRD. Untuk anallsis ion-ion logam dilakukan proses destruksi kemudian dilanjutkan dengan pengendapan ion-ion logam dengan amoniak (1:1) berlebih melalui pengaturan pH. Selanjutnya nikel dipisahkan dan ditentukan dengan ekstraksi dan penukaran ion oleh serat rayon yang dimodifikasi dengan /■ monomer asam metakrilat (MAA) dan agen pengikat silang Etilen glikol dimetakrilat (EGDMA), disingkat Pg-MAA-EGDMA, dan merupakan suatu studi awal untuk pemanfaatan serat sebagai penukar ion. Anallsis XRF dan XRD menyimpulkan bahwa ketiga sampel mineral berasal dari jenis yang sama. Jenis logam yang berhasil dideteksi oleh XRF adalah : Si, Mg, Ca, Fe, dengan kadar relatif cukup besardan Mn, Cr, dan Ni dengan kadar runutan. Dari hasil anallsis XRD senyawa kimia mineral dapat disimpulkan bahwa mineral merupakan campuran dari senyawa kimia Mg2Si04 dan CaMg(Si03)2 yang dikenal sebagai forsterite dan diopside. Anallsis hasil destruksi mineral dengan AAS menunjukkan adanya logam-logam Fe(lll), Cr(lll), Mn(ll), Ni(ll), Ca(ll) dan Mg(ll). Melalui proses pengendapan, Fe(lll), Cr(lll), dan Mn(ll) dapat dipisahkan dengan balk dari larutan sampel. Selanjutnya Ni(ll) dipisahkan dari Ga(ll) dan Mg(ll). Ekstraksi untuk memisahkan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) menggunakan ligan garam ditiokarbamat dengan fasa organik metil iso-butil keton memberikan %R yang cukup baik yaitu 93,97%. Serat rayon Pg-MAAEGDMA dengan kapasitas 3,2-4,3 mek/gram dapat menyerap dengan baik ketiga Ion logam pada pH 6,0-7,0 dalam buffer asetat 0,05N sehlngga sullt untuk dilakukan pemlsahan. Usaha untuk memisahkan dan menentukan Ni(ll) dilakukan melalui pemakaian berbagai eluen yaitu 0,5N Na-sitrat pH 6,0, 0,04% EDTA, dan 0,1N Na-oksalat. Hasil yang didapattidak memberikan pemisahan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) yang sempurna. Rendahnya selektifitas serat rayon Pg-MAA-EGDMA dengan gugus COOH menunjukan bahwa serat ini lebih sesui digunakan sebagai adsorben ion-ion logam.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Ashari
Abstrak :
Limbah cair dengan kandungan utama nikel berasal dari banyak aktitilas industri, terutama operasi plating. Limbah cair ini memiliki kandungan nikel yang tinggi sehingga lidak dapal langsung dibuang ke lingkungan. Limbah cair ini perlu diolah (waxed) lsflebih dahulu agar sebagian besar nikel yang, terlann di dalamnya dapat dipisahkan Hasil olahan Iimbah ini mengandung nike! dengan kadar yang zinggi. Perolehan kembali logam berharga dari olahan limbah memberil-:an keuntungan ganda berupa: I) penurunan konsentrasi logam dalam limbah cair untuk memenuhi standar yang direrapkan pemerimah, dan 2) memperoieh keuntungan ekonomis dari pemakaian kembali atau harga jual Iogam yang diperoleh. Pengolahan Iimbah cair dengan kandungan utarna nike! umumnya dilakukan dengan pengendapan nikel hidroksida. Penambahan suatu larutan alkali hidroksida kepada limbah cair ini akan mengendapkan nike] terlarul sebagai nikel hidroksida. Dengan pengendapan ini, nikel dapat dipisahkan dari limbah cair. Perolehan kembali (recovery) logam dari Iimbah cair dilakukan terhadap logam yang relatif berharga seperti tembagzg perak, dan nikel, Perolehan kembali logam berharga ini dapal dilakukan dengan metode elektrolitik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Eko Setiawan
Abstrak :
Proses semprot plasma digunakan untuk mereklamasi bagian komponen yang telah aus dan memperbaiki karakteristik permukaan bahan yang dilapisi seperti ketahanan aus atau ketahanan terhadap serangan korosi. Pada penelitian ini dipakai metode semprot plasma dengan material umpan berupa serbuk logam Nlkel-Chromium (Metco-44). Yang akan dipelajari adalah pengaruh parameter proses jarak semprot dan kecepatan umpan terhadap karakteristik permukaan lapisan yang hasilkan. Dari hasil penelitian dilihat nilai·nilal yang optimum dari kekerasan lapisan, laju keausan, ketebalan lapisan dan kekasaran permukaan lapisan yang kemudian dikombinasikan dengan hasil pengamatan struktur mikro lapisan semprot yang dihasilkan. Halil akhir penelitian ini diperoleh kondisi relatif optimum dari proses semprot plasma yaitu pada jarak semprot 2,5-4,5 inci dengan kecepatan umpan 15 lb/jam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Basuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S39580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Versatid 6 adalah salah satu jenis asm karboksilat baru yang diproduksi oleh Shell Chemical Co. Salah sam kegunaan dari Versatic 6 ini adalah untuk mengekstraksi logam. Pada penelitian ini ingin diketahui kompleks yang terbentuk dari ekstraksi Nlkel dengan ekstraktan Versatic 6, dengan menggunakan spektrofotometri inframerah. Stefanalds dan Monhemius mendapat serapan inframerah dari kompleks Besi-Versatic di 1600, 1575, dan 1415 cm", yang dislmpulkan sebagai kompleks berbentuk monodentaie, bideniate chelation, dan bidentate bridging. Demikian pula untuk kompleks Versatic dengan beberapa logam lain, didapat serapan pada daerah yang sama. Namun pada penelitian ini tidak didapat adanya serapan dari kompleks yang terbentuk. Hasil penelitian ini sama dengan yang dilakukan oleh Ashbrook, yaitu untuk Nikel dengan Versatic 911.

Dengan menggunakan analisa slope untuk data distribusi Nikel, didapat kombinasi angka asosiasi, solvasi, dan polimerisasi untuk kompleks yang paling mungkin terbentuk. Dari hasil analisa didapat kombinasi 0,05-0-3. Terlihat bentuk yang mendominasi dari hasil ekstraksi adalah polimerisasi. Diperkirakan ekstraksi berjalan seperti pada ekstraksi dengan menggunakan crown eter. Dimana Versatic 6 membentuk polimer siklik, dengan derajat polimerisasi sebesar 3, dan ion Nikel bergabung di dalam polimer tersebut.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Proses ekstraksl pelarut banyak dlgunakan dalam lndustrl petroldmla, antara laln dalam pemumlan limbah, pemlsahan dan pemumlan beberapa logarn, sepertl tembaga, nlkel, uranium, dan Ialn-Iain. Pada proses ekstraksl pelarut, zat terlarut dipindahkan dari fasa calr yang satu ke fasa calr Iain yang tldak sallng larut.

Dalam tugas akhir inl, dilakukan penelitlan ekstrnksl logam nikel dengan Iarutan asarn 2_2 dimetll pentanoat (DMPA) pada berbagal kondlsl reaksi untuk memperkirakan lenls kompleks yang terbentuk dl fasa organlk. Metode spektrometrl lnframerah dtpalcal untuk mengamatl dan mengldentiikasl tlpe koordinasl pada kompleks tersebut. Sedangkan anallsa statistika dlpakal dalam pengolahan data, yang telah diperoleh dari penelitian sebelumnya, untuk mendapatkan rumus molekul kornpieks dl fasa organlk.

Dari pengamatan dengan spektrofotometer FFIR tidak dapat diidentlfikasl tipe koordlnasl dari kompleks nike!-DMPA karena vibrasi ikatan antara nikel dengan gugus karboksilat tidak cukup kuat untuk dideteksi oleh detektor FI`IR. Dengan metode statlstika, dlpernleh tlga macam rumus molekul kompleks nike!-DMPA yang mungkln terdapat pada fasa organik hasil ekstraksl yaiiu : N|(OH)R.3HR.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Fajri
Abstrak :
Limbah katalis nikel setiap tahun dihasilkan sekitar 1000 ton dimana kandungan nikel yang terdapat di dalam katalis sebanyak 16% wt. Berdasarkan hal diatas dalam penelitian ini ditujukan untuk mengambil kembali logam nikel dari limbah katalis nikel agar dapat dimanfaatkan kembali oleh perusahaan untuk dijual ke industri material. Metode yang digunakan dalam pengambilan kembali logam nikel dari limbah katalis adalah dengan metode leaching, ekstraksi cair-cair menggunakan ekstraktan selektif CYANEX 272 dan stripping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching limbah katalis nikel menggunakan H2SO4 mendapatkan nilai tertinggi pada konsentrasi 8 M dengan temperatur 85 oC dan waktu operasi sekitar 5 jam dengan persentase leaching nikel sebesar 97,23%. Pada proses ekstraksi dengan menggunakan Cyanex 272 dalam larutan kerosin, persentase ekstraksi yang optimum diperoleh sebesar 87,61% pada pH 7 dan konsentrasi Cyanex 0,6 M. ......Waste nickel catalyst produced each year around 1,000 tonnes with the nickel content present in the catalyst as much as 16% wt. Based on the above in this study is intended to retrieve a nickel of waste a nickel catalyst to be used again by the company to be sold to industrial materials. The method used in the recovery of nickel metal from the waste catalyst is the method of leaching, liquid-liquid extraction using a selective extractant CYANEX 272 and stripping. The results showed that the waste leaching process nickel catalyst using H2SO4 get the highest score at a concentration of 8 M with a temperature of 85 ° C and the operating time of about 5 hours with a percentage of 97.23% nickel leaching. In an extraction process using kerosene Cyanex 272 in solution, the optimum extraction percentage of 87.61% was obtained at pH 7 and Cyanex concentration of 0.6 M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azif
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam meningkatnya kebutuhan nikel di dunia dan menurunnya deposit nikel sulfida, pengolahan nikel jenis nikel oksida merupakan tantangan baru dengan metode reduksi selektif aditif Na 2SO4 dan reduktor batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter preparasi persiapan pelet sebelum reduksi dalam peningkatan redusibilitas dan perolehan nikel laterit . Sampel dipersiapkan dengan membuat pelet dengan variasi ukuran massa 5 gram, 10 gram, dan 15 gram. Sampel dengan hasil perhitungan reducibilitas setelah reduksi selektif dikarakterisasi dengan BET- luas permukaan untuk mengetahui perubahan luas permukaan specifik, Uji XRD untuk mengetahui fasa yang terbentuk, dan uji AAS untuk mengetahui perolehan kadar setelah reduksi selektif. Nilai redusibilitas yang besar dan penurunan luas permukaan specifik terjadi pada pelet yang berukuran massa besar, hasil uji XRD menunjukkan pembentukan Magnetite pada pelet ukuran massa 5 gram, akan tetapi terjadi pembentukan fasa fayalite di setiap ukuran massa pellet yang diuji. Nilai perolehan besi dan nikel terbesar dimiliki oleh pelet yang berukuran kecil.
ABSTRACT
During the needs increase of nickel and the deposit decline of nickel sulfide, the processing of nickel oxide is a new challenge with selective aditive reduction Na 2SO4 and coal redactor. The purpose of this research is to identify the parameter of pellet preparation before reduction in order to increase the reducibility and the gain of nickel laterite. Samples are prepared by creating pellets which mass variation are within 5, 10, and 15 gram. The samples with the results of the reducibility after selective reduction was characterized by BET surface area to identify the specific survey area change, XRD test to determine the formed phase, and the AAS test to determine the acquisition of content after selective reduction. The large reducibility value and the decrease of specific surface area occur in large pellets, XRD test results show the formation of Magnetite in 5 gram pellets. However, the forming of fayalite phase occurred in every tested pallets. The largest iron and nickel recovery value is owned by small pellets
2017
S68601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Anna Tul Munikhah
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai ketahanan rantai pasok pada industri Nikel di Indonesia. Permasalahan yang terjadi pada rantai pasok industri nikel Indonesia adalah adanya undang-undang mengenai pelarangan ekspor bijih nikel dan kebijakan mengenai hilirisasi industri yang menyebabkan terhambatnya proses produksi olahan nikel. Hal ini disebabkan karena industri pertambangan Indonesia masih belum mampu melakukan hilirisasi. Selain itu bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di industri pertambangan juga menghambat proses produksi karna beberapa usaha pertambangan menghentikan produksi sehingga kapasitas produksi nikel menurun drastis. Ketika diberlakukannya pelarangan ekspor bijih nikel, maka jumlah permintaan merosot tajam yang menyebabkan harga nikel acuan turun sehingga berdampak pada terhambatnya proses produksi nikel di Indonesia. Emisi karbon yang dihasilkan dari proses pertambangan dan pengolahan nikel juga dapat merusak lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Rantai pasok dihadapkan pada peristiwa yang dinamis dan kompleks sehingga dapat mengganggu aktivitas operasional. Rantai pasok perlu menahan gangguan dan pulih dari gangguan dengan cepat. Oleh karena itu dibutuhkan Supply Chain Resilience yang merupakan kemampuan bertahan, beradaptasi, dan pulih dari gangguan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Sistem dinamis digunakan pada penelitian ini karena mampu menganalisis sistem yang kompleks dan dinamis sehingga dapat memberikan saran kebijakan yang lebih efektif. ......This thesis discusses supply chain resilience in the nickel industry in Indonesia. Problems that occur in the supply chain for the Indonesian nickel industry are the existence of laws regarding the export ban on nickel ore and policies regarding industrial downstream which hamper the process of nickel refined production. This is because the Indonesian mining industry is still unable to carry out downstream activities. Apart from that, natural disasters that are likely to occur in the mining industry also hamper the production process because several mining businesses have stopped production so that nickel production capacity has drastically decreased. When the export ban on nickel ore was imposed, the demand for nickel fell sharply which caused the reference nickel price to fall, which resulted in the obstruction of the nickel production process in Indonesia. Carbon emissions resulting from mining and nickel processing can also damage the environment if not handled properly. The supply chain is faced with dynamic and complex events that can disrupt operational activities. The supply chain needs to withstand disruption and recover from a disruption quickly. Therefore, Supply Chain Resilience is needed, which is the ability to survive, adapt, and recover from disruption so that it can meet customer needs. Dynamic systems are used in this study because they can analyze complex and dynamic systems so that they can provide more effective policy advice.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>