Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Sindhu Adiputra
Abstrak :
Pelaporan nilai kritis laboratorium merupakan salah satu indikator mutu yang sangat penting. Kegagalan melaporkan nilai kritis kepada DPJP akan menjadi sebab potensial untuk menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan. Di Rumah Sakit Umum Pusat sanglah Denpasar tingkat pelaporan nilai kritis baru mencapai 15,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaporan nilai kritis laboratorium berdasarkan parameter pemeriksaan, jenis pasien (rawat jalan dan rawat inap), area perawatan, sub laboratorium, dan waktu dalam satu hari dan untuk melihat implementasi manajemen dalam pelaporan nilai kritis tersebut. Ada variasi jumlah hasil kritis berdasarkan parameter, jenis pasien, ruang perawatan, sub laboratorium dan waktu dalam sehari. Implementasi manajemen dari pelaporan nilai kritis tidak dilakukan secara utuh. ...... Laboratory critical value reporting is one of important quality indicator. Failure to report critical values to care givers will be a potential cause of adverse events. In Sanglah Central General Hospital critical values reporting rate only reached 15.8%. The purpose of this study was to obtain an overview of laboratory critical values reporting based on parameters, patient type, treatment areas, sub-laboratory, time of the day and to see the management implementation of the critical value reporting. There were variations in the number of critical values based on parameters, patient type, treatment areas, sub-laboratory, and time of the day. Management implementation in the critical values reporting system is not executed comprehensively.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Indrawan Dirgantara
Abstrak :
Nilai kritis dalam laboratorium klinis merupakan sebuah nilai yang mengindikasikan adanya nilai tidak wajar pada pasien dan dapat membahayakan nyawa pasien jika tidak ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat. Metode pengomunikasian nilai kritis yang digunakan pada kebanyakan rumah sakit saat ini berjalan secara manual dengan analis atau dokter laboratorium menyampaikan informasi nilai kritis melalui telepon atau media perpesanan. Proses komunikasi ini dapat menghambat kerja dari dokter laboratorium atau analis ketika sedang mendapatkan antrean tes analisis sampel laboratorium yang sangat banyak. Dalam tugas akhir ini dibahas sebuah program berbentuk aplikasi mobile sebagai moda penyampaian informasi nilai kritis yang terintegrasi dengan sistem informasi laboratorium FANSLab. Penulis menggunakan metode waterfall dalam mengembangkan aplikasi ini. Metode waterfall meliputi tahapan requirement gathering, mendesain sistem, implementasi, dan evaluasi. Tahap requirement gathering dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pengembang sistem informasi laboratorium FANSLab, observasi langsung di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara, kota serang, serta penyebaran kuesioner untuk dokter dan analis yang menggunakan sistem informasi laboratorium FANSLab. Berdasarkan hasil evaluasi, fitur yang diimplementasikan pada aplikasi ini telah memenuhi ekspektasi pengembang utama sistem informasi laboratorium FANSLab selaku product owner dan dilakukan pengujian performa dengan skenario 500 pengguna secara bersamaan dan dilakukan uji ketahanan selama 8 jam dengan error rate kurang dari satu persen. ...... A critical value in a clinical laboratory is a value that indicates an unusual value in a patient and can endanger the patient’s life if not followed up quickly and accurately. The critical value communication method used in most hospitals currently runs manually with analysts or laboratory doctors conveying critical value information via telephone or messaging media. This communication process can hamper the work of laboratory doctors or analysts when they are getting a very large queue of laboratory sample analysis tests. In this thesis, a program in the form of a mobile application is discussed as a mode of delivering critical value information that is integrated with the FANSLab laboratory information system. The author uses the waterfall method in developing this application. The waterfall method includes the stages of requirement gathering, system design, implementation, and evaluation. The requirement gathering stage was carried out by conducting interviews with the developer of the FANSLab laboratory information system, direct observation at Dr. Drajat Prawiranegara Hospital, Kota Serang, and distributing questionnaires to doctors and analysts who use the FANSLab laboratory information system. Based on the evaluation results, the features implemented in this application have met the expectations of the main developer of the FANSLab laboratory information system as the product owner and performance testing was carried out with a scenario of 500 users simultaneously and an 8-hour endurance test with an error rate of less than one percent.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library