Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djoko Sihono Gabriel
Depok: Universitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2019
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatchi Alfadjri
Abstrak :
ABSTRAK
Tahun 2018 Cina dan Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar yang mencapai ke samudra, yaitu sebanyak 8,8 juta ton dan 3,2 juta ton sampah plastik, karena masih banyaknya perusahaan yang mendesain kemasan plastik tanpa memikirkan kemampuan daur ulangnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penerapan paradigma konservasi nilai material pada awal proses desain kemasan plastik fleksibel suatu kemasan produk, akan menambah siklus hidup dan nilai pada kemasan plastik fleksibel yang telah selesai digunakan. Hal ini akan membuat limbah kemasan plastik fleksibel menjadi layak untuk didaur ulang dan menguntungkan bagi pendaur ulang dan pengumpul sampah kemasan plastik fleksibel. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Pengambilan data yang dilakukan berupa survei terhadap 400 sampel kemasan plastik fleksibel yang umum digunakan saat ini. Lalu hasil survey dipetakan berdasarkan kategori desain plastiknya sesuai dengan paradigma konservasi nilai material. Penerapan paradigma konservasi nilai material ini sejalan dengan Perpres 97/2017, yaitu melaksanakan pengurangan sampah sebesar 30% (20,9 juta ton) pada tahun
ABSTRACT
In 2018 China and Indonesia became the biggest contributors to plastic waste reaching the ocean, which were 8.8 million tons and 3.2 million tons of plastic waste, because there are still many companies that design plastic packaging without thinking about their recycle abilities. This study aims to prove whether the application of the material value conservation paradigm at the beginning of the design process of flexible plastic packaging to a product packaging, will increase the life cycle and value of flexible plastic packaging that has been used. This will make flexible plastic packaging waste feasible to be recycled and profitable for recycler and collector of plastic flexible packaging waste. Literature studies are conducted to obtain definitions of the variables used in the study. Data collection was carried out in the form of a survey of 400 samples of flexible plastic packaging commonly used today. Then the survey results are mapped based on the plastic design category in accordance with the paradigm of material value conservation. The application of the material value conservation paradigm is in line with the Presidential Regulation 97/2017, namely implementing waste reduction by 30% (20.9 million tons) in 2025.
2020
T55319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Roben Hotdysah Putra
Abstrak :
Implementasi konservasi nilai material perlu dilakukan pembuktian melalui riset untuk menentukan pengaruh pada sifat plastik seperti sifat optik dari campuran plastik tulen dan plastik daur ulang. Sifat optik plastik seperti warna, transparansi dan gloss adalah parameter penting untuk kualitas yang sesuai dari kemasan plastik. Degradasi sifat optik terjadi selama proses daur ulang dari material plastik dan penurunan sifat dari produk daur ulang dapat ditingkatkan dengan pencampuran material tulen. Riset ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh dari daur ulang bertahap terhadap sifat optik dari campuran polipropilena tulen dan polipropilena daur ulang berdasarkan paradigma konservasi nilai material. Langkah pertama dari riset ini adalah menentukan komposisi dari campuran polipropilena tulen dan polipropilena daur ulang. Proporsi 70% polipropilena tulen dan 30% polipropilena daur ulang dipilih sebagai komposisi campuran. Langkah selanjutnya dari riset ini adalah daur ulang bertahap dari campuran polipropilena tulen dan polipropilena daur ulang dengan implementasi konservasi nilai material sampai 8 tahapan daur ulang. Spesimen campuran plastik dibuat dari daur ulang pertama, kedua, keempat dan kedelapan, kemudian sifat optiknya diuji dengan metode American Society for Testing Materials (ASTM). Secara umum, tingkat degradasi dari sifat optik akan meningkat selama proses daur ulang. Hasil pengujian mengungkapkan sedikit perubahan sifat warna. Degradasi sifat gloss secara bertahap meningkat dengan tingkat degradasi maksimun pada tahap daur ulang kedelapan sebesar 17,46%. Sedangkan transparansi memiliki tingkat degradasi maksimum pada tahap daur ulang keempat sebesar 20,93%. Ini berarti campuran plastik dapat digunakan sebagai bahan baku yang layak berdasarkan sifat optik dengan perhatian lebih pada gloss. Selanjutnya, implementasi konservasi nilai material akan memberikan manfaat lebih yaitu memperpanjang siklus hidup produk daur ulang, mengurangi pemakaian plastik tulen, optimalisasi penggunaan limbah plastik dan mengurangi timbunan limbah plastik. ......Implementation of material value conservation (MVC) needs to be proven through research to determine impact upon plastic properties such as optical properties of virgin plastic and recycled plastic blends. Optical properties such as color, transparency and gloss are important parameters for appropriate quality of plastic packaging. Degradation of optical properties occurs during recycling processes of plastic materials and the declining properties of recycled products could be improved by blending them with virgin materials. This research aims to reveal the impact of repetitive recycling on optical properties of virgin and recycled polypropylene (PP) blends based on MVC paradigm. The first step of this research was to determine composition of virgin PP and recycled PP blends. Proportion of 70% virgin PP and 30% recycled PP was selected as a blend composition. The next step of this research was repetitive recycling of virgin PP and recycled PP blends with implementation of MVC up to the 8th recycling stage. The specimens of plastic blends were made from the 1st, 2nd, 4th and the 8th recycling stages and then their optical properties were tested with the American Society for Testing Materials (ASTM) methods. Generally, degradation level of optical properties will increase during the recycling processes. Testing results show a slightly change of color properties. Degradation level of gloss properties is gradually increased by a maximum degradation level at the 8th recycling stage as 17.46%. However, transparency had a maximum degradation level at the 4th recycling stage as 20.93%. It means that the plastic blends can be used as viable raw materials based on their optical properties with more attention to the gloss. Furthermore, the implementation of MVC will provide more benefits through extending the life cycle of recycled products, reducing virgin plastic consumption, optimizing the use of plastic waste and reducing plastic waste generation.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulana Ariyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Riset ini akan membahas mengenai bagaimana mengungkit nilai material limbah kertas HVS Houtvrij Schrijfpapier yang banyak digunakan di perkantoran ataupun instansi lainnya agar bisa menjadi suatu produk yang lebih bernilai dibandingkan dengan produk kertas HVS baru. Produk baru tersebut merupakan papan partikel yang hasil akhirnya bisa digunakan untuk membuat furniture rumah tangga yang selama ini menggunakan kayu hasil menebang pohon sebagai bahan bakunya. Metode yang digunakan adalah dengan mempertimbangkan end-of-life suatu produk sehingga bisa dilakukan cara selanjutnya yaitu desain untuk penggunaan lainnya design for other usage . Hasil penelitian ini akan membuktikan bahwa limbah kertas HVS bisa menjadi bahan baku utama untuk membuat furniture rumah tangga yang sudah sesuai dengan standar industry yang berlaku di Indonesia maupun di dunia.
ABSTRACT
This study will discuss how to leverage the value of HVS Houtvrij Schrijfpapier paper waste material that is widely used in offices or other industrial works in order to become a product that is more valuable than the new HVS paper products. The new product is a fibreboard that the end result can be used to make household furniture that has been using wood from cutting trees as raw materials. The method that will be used is to consider the end of life of a product so that it can be done way of design for other usage. The results of this study will prove that HVS paper waste can be a main raw material to make household furniture that is in accordance with industrial standards applicable in Indonesia and in the world.
2018
T51214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Verita Yastica
Abstrak :
Limbah plastik kemasan dengan kualitas yang baik memiliki potensi untuk dilakukan daur ulang dan dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk produk kemasan selanjutnya. Proses daur ulang terhadap limbah plastik sangat diperlukan dengan tujuan  penurunan tingkat produksi plastik, terlebih pada sektor industri kemasan yang dikenal sebagai pengguna plastik terbanyak dibanding sektor lainnya. Konservasi nilai material adalah paradigma baru yang dapat diimplementasikan melalui kategori baru dari design for recycling untuk menghindari penurunan nilai dari sebuah material. Implementasi dari paradigma ini telah menghasilkan limbah plastik dengan kualitas yang lebih baik dan harga jual yang lebih tinggi. Dengan menerapkan paradigma ini, biji plastik hasil daur ulang dapat menjadi alternatif bahan baku yang layak berdasarkan sifat mekanikalnya, bahkan setelah 8 tahapan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh daur ulang bertahap terhadap sifat optik plastik polipropilena dengan penerapan konservasi nilai material. Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat bukti manfaat penerapan paradigma konservasi nilai material terhadap hasil daur ulang kemasan plastik, apakah dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku kemasan yang layak berdasarkan sifat optiknya. Sifat optik yang diamati dalam penelitian ini berdasar pada standar American Society for Testing dan Material (ASTM), yang terdiri dari warna (ASTM D2244), gloss (ASTM D2457) dan transparansi (ASTM D1746). Sifat warna masih memiliki kualitas yang baik setelah daur ulang bertahap, sedangkan tingkat penurunan maksimum yang ditemukan pada gloss adalah 6,35% pada transparansi adalah 22,22%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 8 tahapan daur ulang, biji plastik polipropilena dapat menjadi alternatif bahan baku kemasan plastik yang layak jika dilihat dari  sifat optiknya, dengan lebih memperhatikan sifat transparansi.
Good quality of plastic packaging waste has the potential to be recycled, as it can be used as raw material for the next packaging products. Recycling is preeminent due to the grave necessity of decreasing plastic production rate, especially for packaging industries which are known to use more plastic compared to other sectors. Material value conservation is a new paradigm which can be implemented through a new category of design for recycling in order to avoid value degradation. Implementations of this paradigm has produced better quality processed plastic waste with higher selling price. Applied with this paradigm, recycled plastic pellets can be a viable alternative as raw material based on its mechanical properties, even after the 8th stage of recycling. This study aims to reveal the effect of repetitive recycling on the optical properties of polypropylene with implementation of material value conservation paradigm, to strengthen previous evidence of the implementation of the material value conservation paradigm on plastic packaging whether repetitive recycling plastic packaging can be a viable alternative as raw material based on its optical properties. Optical properties observed in this research were based on the American Society for Testing and Materials (ASTM) standards, which are consisted of colour (ASTM D2244), gloss (ASTM D2457) and transparency (ASTM D1746). The colour properties still have good quality after repetitive recycling. The maximum of degradation level found on gloss is 6.35% and the maximum of degradation level on transparency is 22.22%.The result of this study indicated that even after the 8th stage of recycling, plastic pellet of polypropylene still can be a viable alternative as raw material based on its optical properties, with more attention on transparency property.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Liani
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam percetakan tekstil dengan teknik sublimasi, kertas memiliki peran penting yaitu sebagai media untuk mentransfer tinta ke kain sehingga menghasilkan grafis akhir. Kertas ini memiliki siklus hidup yang pendek karena tidak dapat digunakan untuk pencetakan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan tiga alternatif untuk meningkatkan nilai kertas bekas dari percetakan tekstil dengan pendekatan konservasi nilai material, pengelolaan siklus hidup, pemilihan bahan, dan pengelolaan limbah. Tiga alternatif yang diusulkan adalah menjual gulungan kertas bekas ke pengumpul limbah, menggunakan kembali kertas bekas sebagai kertas alas dalam pemotongan kain, menggunakan kembali kertas bekas sebagai bantalan paket, dan menggunakan kembali sisa kertas bekas sebagai bantalan paket setelah digunakan sebagai kertas alas pada pemotongan kain. Alternatif dengan nilai pakai tertinggi adalah alternatif ketiga dengan perpanjangan siklus hidup berupa penggunaan kembali sebanyak dua kali, yaitu sebagai kertas alas pemotongan kain dan sebagai bantalan paket. Alternatif dengan nilai ekonomi tertinggi adalah alternatif pertama, yaitu total manfaat ekonomi yang didapatkan senilai Rp322.234.000 berupa penghematan biaya pembelian kertas Kraft dan Styrofoam. Penerapan paradigma Konservasi Nilai Material pada material kertas dapat meningkatkan nilai dan siklus hidupnya.
ABSTRACT
In textile printing with sublimation techniques, paper has an important role; i.e as a medium for transferring inks to fabric so that final graphics can be produced. This paper has a short life cycle because it cannot be used for reprinting. This research aims to propose three alternatives to increase the value of paper waste from textile printing with approaches in material value conservation, life cycle management, material selection, and waste management. The three proposed alternatives are to sell paper waste rolls to the waste collector, to reuse paper waste as an underlay paper in fabric cutting, to reuse paper waste as package cushions, and to reuse the remaining paper waste as package cushions after it has become underlay paper in fabric cutting. The alternative with the highest usage value is the third alternative with an extended life cycle in the form of reuse for two times, which are for underlay paper and for package cushion. The alternative with the highest economic value is the first alternative that gained Rp322.234.000 in the form of cost savings for purchasing Kraft paper and Styrofoam. The application of the material value conservation paradigm to paper material can increase its value and life cycle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Riski Tyani
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pentingnya upaya konservasi nilai material dimulai dari tahapan desain sebuah produk kemasan. Saat ini telah terdapat kriteria desain untuk konservasi nilai material, namun belum ada contoh nyata dari desain kemasan tersebut. Berdasarkan pengamatan langsung pada kategori nilai sisa material, masih banyak kemasan produk yang tidak memenuhi kriteria desain untuk konservasi nilai material. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan desain ulang kemasan plastik kaku untuk konservasi nilai material. Desain ulang dilakukan berdasarkan kriteria desain untuk konservasi nilai material. Desain ulang kemasan plastik kaku menggunakan identifikasi ketidaksesuaian desain, dan pemberian nilainya dilakukan sebelum dan sesudah kemasan didesain ulang untuk selanjutnya akan dibuat perbandingan. Pemberian nilai pada kemasan produk menggunakan teknik analisis kuantitatif. Produk yang akan didesain ulang adalah Zwitsal Baby Powder dan Daeng Gi Meo Ri Shampoo. Hasil desain ulang berupa gambar desain usulan kemasan produk. Evaluasi desain dilakukan dengan melakukan survei penerimaan konsumen terhadap desain usulan produk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan desain ulang, nilai skor mengalami peningkatan dan dari evaluasi yang dilakukan menunjukkan tingginya tingkat penerimaan konsumen terhadap desain usulan kemasan produk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi desain untuk konservasi nilai material, serta meningkatkan nilai material setelah didaur ulang.
ABSTRACT
The focus of this study is the importance of effort to attain material value conservation, from the phase of design a product packaging. Design criteria for material value conservation already exist, but a real example of the packaging design still unavailable. From the observation on the residual value of material categories, there are many products' packaging that violate design criteria for material value conservation. The aim of this study is to redesign rigid plastic packaging for material value conservation. Redesigning processes are based on the design criteria for material value conservation. Redesign of rigid plastic packaging uses the identification of mismatches in design, then scoring is given before and after redesign for further comparison. Scoring of packaging uses quantitative analysis technique. The result of redesigning is proposed pictures for product packaging design. The proposed designs packaging are evaluated by consumer acceptance survey. The results of this study are the score of design packaging increases after redesigning and the evaluation shows a high level of consumer acceptance for the proposed design. The proposed designs packaging are expected to be references of design for material value conservation and increase the material value after recycling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Karina Putri
Abstrak :
Seiring dengan meningkatnya konsumsi plastik setiap tahunnya kekhawatiran akan limbah yang ditimbulkan pula meningkat. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik adalah daur ulang. Produksi plastik di Indonesia tergolong tinggi namun tingkat daur ulang plastiknya masih rendah. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daur ulang plastik adalah dengan menjaga nilai kemasan plastik pasca konsumsi setinggi mungkin. Berdasarkan paradigma konservasi nilai material, penggunaan warna, lem, tinta, dan perlakuan lainnya terhadap kemasan plastik kaku akan mempengaruhi nilainya. Desain kemasan plastik berdasarkan paradigma konservasi nilai material digunakan untuk memaksimalkan nilai kemasan plastik pasca konsumsi. Namun melalui pengamatan, sebagian besar minuman dengan kemasan plastik kaku yang beredar di pasaran tidak memenuhi kriteria konservasi nilai material. Dalam naskah ringkas ini, model penerimaan konsumen terhadap minuman dengan kemasan plastik kaku yang memenuhi kriteria konservasi nilai material dikembangkan untuk mendorong penerapan kemasan plastik kaku sesuai dengan paradigma konservasi nilai material. Hasil riset menunjukkan bahwa variabel environmental concern (EC), perceived behavioral concern (PBC), knowledge (K), dan packaging design (PD) memengaruhi penerimaan konsumen terhadap desain kemasan produk minuman ringan yang memenuhi kriteria konservasi nilai material secara signifikan. ......Increasing plastic consumption each year has led to growing concern over its waste. There are several ways that has been done in order to reduce plastic waste over the years and one of them is recycling. In Indonesia, plastic recycling rate is low despite the country's high plastic waste production. In order to increase plastic recycling rate, value of rigid plastic packaging post consumption must be maintained as high as possible. Based on material value conservation paradigm, the use of color, glue, ink, and other treatment toward rigid plastic packaging will affect its value. Plastic packaging design based on material value conservation paradigm is used to maximize value of post consumption plastic packaging. However, through observation, most of beverages with rigid plastic packaging in the market do not meet material value conservation criteria. In this thesis, customers’ acceptance model of beverages with rigid plastic packaging that fulfil material value conservation criteria is developed to encourage the implementation of rigid plastic packaging according to material value conservation paradigm. It can be concluded that environmental concern (EC), perceived behavioral concern (PBC), knowledge (K), and packaging design (PD) variables significantly affect consumer’s accceptance of rigid plastic design for soft drink products that meet the material value conservation criteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahayu Purwani
Abstrak :
Tingkat pemanfaatan produk kosmetik dinilai masih rendah dengan adanya banyak sisa produk dan kemasan terbuang yang dapat membahayakan lingkungan. Penyesuaian volume produk dengan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan pemanfaatan produk dan mengurangi sisa yang dihasilkan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei serta desain ulang berdasarkan kriteria konservasi nilai material. Survei dilakukan pada 449 orang wanita dengan teknik cluster sampling. Hasil analisis deskriptif dari survei tersebut didapatkan tiga produk kosmetik yang paling banyak menghasilkan sisa produk yaitu Eyeshadow, Foundation, dan Toner/Essence. Toner/Essence dengan volume 200 ml menghasilkan sisa 30-40% pada pemakaian 6-12 bulan, Foundation dengan volume 25 ml menghasilkan sisa 41-50%, dan Eyeshadow dengan volume 3,3 gram memberikan sisa >70% pada pemakaian >12 bulan. Hasil desain ulang adalah gambar, ukuran, dan bahan yang digunakan untuk desain kemasan produk. Usulan desain kemasan diuji kelayakan oleh pengumpul sampah dan dievaluasi menggunakan Customer Acceptance Survey oleh konsumen. Desain ulang kemasan berdasarkan kebutuhan volume dan konservasi nilai material dapat meningkatkan nilai sisa kemasan yang rendah menjadi tinggi. Dari hasil yang didapat, penyesuaian volume serta desain ulang dinilai layak dan dapat diterima konsumen. Usulan desain kemasan diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan isi dan produk kosmetik. ...... The level of utilization of cosmetic products is still considered low, with a lot of product waste and wasted packaging that can endanger the environment. Adjustment of product volume to consumer needs can increase product utilization and reduce residual production. The method used in this research is a survei and redesign based on the criteria for material value conservation. The survei was conducted on 449 women with a cluster sampling technique. The results of the descriptive analysis of the survey found three cosmetic products that produced the most residual products, namely Eyeshadow, Foundation and Toner/Essence. Toner/Essence with a volume of 200 ml produces a residual of 30-40% at 6-12 months of use, Foundation with a volume of 25 ml produces a residual of 41-50%, and Eyeshadow with a volume of 3.3 gram provides >70% residue for >12 months of use. The results of the redesign are the images, sizes, and materials used for the product packaging design. The proposed packaging design is tested for feasibility by garbage collectors and evaluated using a Customer Acceptance Survey by consumers. Redesign of packaging based on volume requirements and conservation of material value can increase the value of low to high residual packaging. From the results obtained, the volume adjustment, and redesign are considered feasible and acceptable to consumers. The proposed packaging design is expected to increase the utilization of cosmetic contents and products.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Andrianta Pinem
Abstrak :
Fokus riset ini adalah pentingnya upaya untuk mencapai konservasi nilai material terutama untuk pemakaian produk plastik untuk pengemasan pengiriman belanja rumah tangga secara daring. Pemakaian plastik untuk pengemasan pengiriman yang berlebihan akan menyebabkan dampak penumpukan limbah plastik di lingkungan. Metode yang dipakai adalah analisa statistik data kuantitatif dengan metode ANOVA dan korelasi Pearson dan pengolahan data kualiatatif menggunakan metode wawancara kepada narasumber di beberapa lokasi tempat pembuangan akhir di sekitar JABODETABEK. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan timbulan limbah plastik belanja daring, serta penilaian konservasi nilai material pada plastik tersebut dengan melihat kategori plastik yang layak dan tidak layak diperdagangkan atau didaur ulang, beserta informasi pendukung lainnya. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) Plastik pengemasan terdiri dari 9 jenis yaitu bubble wrap hitam, bubble wrap bening, bubble wrap multilayer, selotip warna, selotip bening, selotip label, polymailer , kantong asoy dan sealed air , (2) Dalam peningkatan timbulan limbah plastik pasca belanja, terdapat 2 faktor sosial yang berpengaruh yaitu pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga. (3) 5 Jenis plastik yang mengikuti paradigma konservasi nilai material dan layak diperdagangkan / didaur ulang adalah bubble wrap hitam, bubble wrap bening, polymailer, kantong asoy dan sealed air ; sedangkan yang lain tidak termasuk dikarenakan beberapa faktor yaitu (a) Kontaminasi material eksternal, (b) Tambahan atau campuran material lain, (c) Proses pemisahan yang rumit. ......The focus of the research is an important effort to achieve conservation of material value to use plastic products for packaging household online shopping shipments. Excessive use of plastic for shipping packaging will cause the impact of plastic waste on the environment. The method used is quantitative data analysis using ANOVA method and Pearson correlation and qualitative data processing using interviews with sources at several landfill sites around JABODETABEK. The results of this study are the factors that can influence the increase in the generation of plastic waste for shopping, as well as an assessment of the material assessment of the plastic by looking at the categories of plastic that are feasible and not feasible or recycled, along with other supporting information. From this research, (1) Plastic packaging results consist of 9 types, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, multilayer bubble wrap, color tape, clear tape, label tape, polymailer, asoy bag and sealed air, (2) In increasing waste After shopping for plastic, there are 2 social factors that influence, namely household income and the number of household members. (3) 5 types of plastic that follow the paradigm of conservation of material value and are suitable for storage, namely black bubble wrap, clear bubble wrap, polymailer, asoy bag and sealed air; while others are excluded due to factors namely (a) Contamination of external materials, (b) Addition or mixture of other materials, (c) Complicated separation process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>