Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcella Melanie Somba
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verni Yuliaty Ismah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Amijanti
Abstrak :
Manajer Madya PERTAMINA pada umumnya memiliki masa kerja yang relatif lama akan memiliki corak keikatan organisasi dan gaya kepemimpinan tertentu dalam menjalin hubungan dengan bawahan maupun atasannya. Saat ini PERTAMINA sedang berada dalam kondisi transisi yaitu adanya perubahan visi dan misi dari cost oriented menjadi profit oriented Berbagai macam tindakan yang menunjang perubahan yang terjadi telah dimulai sejak tahun 1992, yang diawali dengan sosialisasi tentang perubahan tersebut selama beberapa tahun. Tercapainya visi dan misi PERTAMINA sebagai suatu perusahaan MIGAS di masa depan membutuhkan peran dari manajer madya dalam mengimplementasikan kebijakan, ketentuan, prosedur yang telah diputuskan oleh manajemen puncak. Selaku manajer madya PERTAMINA, akan memiliki corak keikatan organisasi dan gaya kepemimpinan tertentu. Saat kini corak kegiatan apa yang dimiliki dan bagaimana gaya kepemimpinan yang dipergunakan saat kini sehubungan dengan nilai-nilai pribadi dari para manajer madya tersebut. Untuk membahas kondisi tersebut akan dipergunakan teori-teori : keikatan organisasi dari Allen & Meyer (1990), kepemimpinan transaksional transformasional dari Bass (1985) dan nilai-nilai pribadi dari Rokeach (1973). Landasan Teori Keikatan organisasi seorang manajer madya pada awalnya tumbuh dan berkembang dari adanya kesediaan untuk menjalankan perintah atasan, menyetujui dan melaksanakan pengaruh atasan (berupa instruksi atau perintah) berdasarkan keyakinan diri pribadinya Akhirnya, berdasarkan pengalaman kerjanya, manajer madya akan melakukan identifikasi terhadap atasan, kelompok kerja, perusahaan dan mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut. Dalam pengalaman bekerjanya, proses keikatan organisasi akan berlangsung terus sampai karir akhir. Keikatan awal yang diperoleh akan menjadi bertambah kuat dengan bertambahnya masa kerja yang dilaluinya, serta faktor-faktor lain yang mendukung di tempat kerjanya (pekerjaan, harapan terhadap organisasi, kelompok teman dll.). Selaku manajer madya PERTAMINA diharapkan memiliki gaya kepemimpinan transformasional dalam mendukung pencapaian visi dan misi organisasi. Dengan kepemimpinan transformasional, manajer madya akan dapat mengubah persepsi, sikap dan perilaku bawahan disesuaikan dengan harapan organisasi/perusahaan masa depan. Melakukan perubahan terhadap bawahan dapat dilakukan dengan mengaplikasikan perilaku-perilaku yang tergolong dalam the four I's yaitu memberikan pengaruh yang diidealkan, memberikan inspirasi, melakukan stimulasi intelek, serta mempertimbangkan pemberian kewenangan atau otoritas yang berbeda-beda bagi setiap bawahan disesuaikan dengan kemampuan individunya. Rancangan Penelitian Subyek penelitian tesis ini adalah para manajer madya PERTAMINA di lingkungan Kantor Pusat yang memiliki fungsi / peran sebagai ‘key person' dalam program sosialisasi dan restrukturisasi perusahaan / organisasi. Alat ukur yang dipergunakan adalah keikatan organisasi (OCQ) dari Allen & Meyer (1990), kuesioner Multi Leadership (MLQ) untuk gaya kepemimpinan transaksional transfo nasional dari Bass (1990) dan Nilai-nilai pribadi dari Rokeach (1973). Analisis dan interpretasi dilakukan atas dasar perhitungan statistik dan korelasi regresi berganda (Multi Regression). Kesimpulan dan Diskusi Dari hasil kajian statistik dan korelasi terlihat bahwa keikatan organisasi yang dimiliki manajer madya PERTAMINA adalah keikatan bercorak afektif dengan mengaplikasikan gaya kepemimpinan transaksional. Menurut Bass (1985), keikatan afektif berhubungan dengan gaya kepemimpinan transformasional sedangkan keikatan kesinambungan berhubungan dengan gaya kepemimpinan transaksional. Kondisi yang ditemukan tersebut dapat memperlambat atau bahkan menghambat proses sosialisasi dan restrukturisasi yang berlangsung. Disamping itu nilai-nilai yang diharapkan dicapai dalam kehidupan manajer madya PERTAMINA adalah "rasa aman dalam keluarga" yang cenderung terfokus pada diri pribadi. Cara atau perilaku yang diidealkan adalah perilaku yang bertanggung jawab jujur dan memiliki pandangan luas. Seandainya ketiga nilai tersebut masih diinginkan berarti manajer madya PERTAMINA juga harus menjabarkan nilai-nilai yang berorientasikan kepada diri sendiri dialihkan menjadi berorientasikan kelompok, masyarakat. Perubahan yang terjadi di PERTAMINA berkemungkinan akan membutuhkan waktu yang lebih panjang dari yang diharapkan. Upaya memperpendek waktu transisi adalah dengan menyediakan ‘maproad yang gamblang, menjadi coach bagi bawahan serta melakukan pelatihan yang mendukung pengembangan pekerja PERTAMINA.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faiz Ismail
Abstrak :
Mobil listrik dapat menjadi solusi untuk beberapa masalah sosial di Indonesia, seperti polusi dan peningkatan konsumsi energi dari bahan bakar fosil yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi domestik. Hari ini, pasar global untuk kendaraan "ramah lingkungan" mengalami pertumbuhan pesat setiap tahunnya. Namun, di sebagian besar negara-negara berkembang atau negara-negara Islam, khususnya Indonesia penjualan mobil seperti itu tetap sangat rendah dan pola konsumsi yang ramah lingkungan juga kurang dieksplorasi. Makalah ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap kendaraan listrik di Indonesia. Penelitian ini menyelidiki apakah keinginan warga Indonesia untuk membeli mobil listrik bergantung pada pertimbangan agama dan etika. Data dikumpulkan dari 278 responden di berbagai kota di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Personal Values ​​of Self Transcendence (ST) dan Personal Values ​​of Conservation (Cv) memiliki pengaruh positif terhadap Environmental Concern (EC). Environmental Concern (EC) juga sangat berpengaruh terhadap Electric Vehicle Purchase Intention (EVPI). Sebaliknya, Nilai-nilai Islami atau islamic values (IsV)  tidak mempengaruhi kepedulian lingkungan  atau environemental concern (EC) dan Electric Vehicle Purchase Intention(EVPI). ......Electric vehicles can be a solution to several social issues in Indonesia, such as pollution and the increasing energy consumption from fossil fuels that cannot be met by domestic production. Today, the global market for environmentally friendly vehicles is experiencing rapid growth every year. However, in most developing countries or Islamic countries, particularly Indonesia, the sales of such vehicles remain very low, and environmentally friendly consumption patterns are also underexplored. This paper aims to broaden the understanding of the factors influencing attitudes and behaviors towards electric vehicles in Indonesia. This research investigates whether the desire of Indonesian citizens to purchase electric vehicles depends on religious and ethical considerations. Data were collected from 278 respondents in various cities in Indonesia. The research findings indicate that Personal Values of Self Transcendence (ST) and Personal Values of Conservation (Cv) have a positive influence on Environmental Concern (EC). Environmental Concern (EC) also significantly influences Electric Vehicle Purchase Intention (EVPI). Conversely, Islamic values (IsV) do not have an impact on environmental concern (EC) and Electric Vehicle Purchase Intention (EVPI).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library