Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danys Suyanto
"Pada tanggal 2 September 2009, terjadi gempa bumi di wilayah Tasikmalaya dan sekitar. Kejadian gempa tektonik tersebut telah menyisakan kerusakan bangunan yang cukup besar terutama di kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Garut yang merupakan kota yang paling dekat dengan gempa bumi. Bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan bertingkat dan sederhana mulai dari yang ringan sampai berat. Umumnya bangunan yang mengalami kerusakan paling parah adalah bangunan non-engineered terutama rumah-rumah dengan dinding bata. Namun untuk rumah-rumah kayu, kerusakan yang diakibatkan oleh gempa sangat ringan atau malah sama sekali tidak mengakibatkan kerusakan. Pada studi kasus ini akan dilakukan simulasi bagaimana pengaruh gempa yang terjadi terhadap kedua bangunan tersebut dengan meninjau gaya geser dasar bangunan yang terjadi pada kedua bangunan tersebut dan konsentrasi tegangan yang terjadi terutama pada bangunan rumah dinding bata.

On September 2nd, 2009 an earthquake occurred in the region of Tasikmalaya and around. Tectonic earthquake event has left the considerable building damages, especially in Tasikmalaya district and Garut district, which is the closest town to the earthquake. Form and level of damage that occurred in multistory buildings and simple buildings range from mild to severe. Generally buildings which damaged are non-engineered buildings, especially houses with brick walls. But for wooden houses, numbers of damages caused by earthquake is very mild or even no damage. The study case will be conduct simulations on how the earthquake influences occurred on these two buildings by reviewing the base shear, which occurred in these two buildings and the stress concentration which occurred mainly on brick wall house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50597
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Isnawan
"Indonesia terletak di area yang memiliki risiko gempa yang tinggi. Korban jiwa sebagian besar terjadi karena robohnya bangunan rumah tinggal sederhana yang masih banyak terdapat di Indonesia. Secara teknis bangunan rumah tinggal sederhana yang tidak dikerjakan menggunakan kaidah dan pola teknis yang benar disebut sebagai bangunan nonrekayasa. Pemerintah Indonesia telah membuat ketentuan untuk bangunan sederhana tahan gempa. Namun dalam penerapannya di lapangan hingga sampai terimplementasi di masyarakat tidak mudah, karena bangunan sederhana tersebut biasanya dikerjakan sendiri dengan cara dan kebiasaan-kebiasaan terdahulu tanpa memperhatikan ketentuan yang telah dibuat oleh pemerintah. Beberapa inisiatif telah dilakukan melibatkan lintas pihak dan berbagai bidang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kesadaran akan permasalahan ini. Masih menyisakan permasalahan bagaimana agar pengelolaan pengawasan, peningkatan keterampilan dan menjaga kesadaran bersama dapat terjadi terus menerus dan semakin berkembang. Praktek pengelolaan proyek yang baik dapat memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Penerapan pola pengelolaan pengetahuan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kesadaran masyarakat. Penggunaan teknologi IT diharapkan membantu agar seluruh proses yang terjadi dapat berlangsung terus-menerus dan
diakses dari seluruh lokasi di wilayah Indonesia. Pengembangan aplikasi pengelolaan proyek berbasiskan pengetahuan untuk pembangunan rumah nonrekayasa di Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas bangunan sederhana di Indonesia.
......Indonesia is located in an area that has a high potential for earthquake. Most of the fatalities occurred due to the collapse of non-engineered residential buildings, which are still widely available in Indonesia.  Non-engineered building are a simple buildings which in the process of construction are not use the correct technical rules and patterns. The Indonesian government has made regulation for simple earthquake-resistant residential buildings.  However, its implementation is not easy, because the construction process usually done by the community itself and has become a habit for a long time without regard to the provisions that have been made.  Several initiatives have been carried out involving cross-parties and various fields to improve skills, knowledge and awareness of this issue.  How to manage supervision, increase skills and maintain shared awareness can occur continuously and growing is still the problem.  Project management ensure the quality of work as planned.  The application of appropriate knowledge management can increase people's skills, knowledge and awareness. With IT technology, process will be continuously and accessed from all locations of Indonesia.  The development of knowledge-based project management applications is expected to be a solution to improve the quality of non-engineered residential buildings in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library