Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abu Bakar
"Humidifier merupakan alat humidifikasi. Humidifier pada terapi oksigen menggunakan air steril dalam tabungnya namun, ada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa terapi oksigen kurang dari 5 liter per menit, humidifier tidak perlu diberi air steril, disebut non humidifier. Tujuan: Mendapatkan gambaran perbedaan pertumbuhan bakteri di humidifier dan non humidifier pada pasien yang mendapat terapi oksigen. Metodologi; Penelitian survei analilik yang pengumpulan datanya secara purposive sampling. Hipotesis: Tidak ada perbedaan pertumbuhan bakteri pada humidifier dan non humidifier pada pasien yang mendapat terapi oksigen. Sampel: Sampel penelitian adalah 24 humidifier terdiri dari 12 sampel menggunakan humidifier dan 12 sampel menggunakan non humidifier. Instrumen: instrumen yang digunakan peralatan kultur dan pedoman observasi. Hasil: Uji Mann Whitney pada jam ke-0 menunjukkan tidak ada perbedaan pertumbuhan bakteri (p=0,131), pada jam ke-12 ada perbedaan pertumbuhan bakteri yang bermakana (p=0,046), dan pada jam ke-24 ada perbedaan pertumbuhan bakteri yang bermakna (p= 0,046). Analisis uji Kolmogorov Smimov membuktikan adanya perbedaan pertumbuhan bakteri pada humidifier dan non humidifier pada klien yang mendapat terapi oksigen (p= 0,010). Kesimpulan: Penggunaan non humidifier dapat mencegah terjadinya pertumbuhan bakteri sehingga dapat mengurangi terjadinya infeksi nosokomial. Rekomendasi: Rumah sakit perlu menerapkan penggunaan non humidifier dan bila menggunakan humidifier maksimal 12 jam sekali harus di desinfeksi dan diganti airnya.
......Humidifier is a device for delivering oxygen to the patients. Before using it, the humidifier tube should fiil with sterile water. There was a recent study that administering oxygen less than five liter per minutes, the tube was not load with the sterile water. Aim: The research aim was to describe the difference between bacterial growth in the humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy. Design; The design was the analytic survey with purposive sampling method. The samples were 24 patients. They were divided into two groups. Group one, consisted of 12 patients with humidifier and the others with non humidifier. The instrument was culture equipments diagnostic test and observation guidance. Hypothesis: The hypothesis was there was no difference bacterial growth existence in humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy. Resuits: The results showed that there was no significance difference of bacterial growth at time of zero hour (p= 0.131). Meanwhile, there was significance different of bacterial growth at time of 12 hour (p= 0,046), and time of 24 hour(p= 0,046). There was also significance different between bacterial growth in humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy (p= 0.010). Conclusion; The conclusion is a non humidifier device couid prevent bacterial and reduce nosocomial infection. Recommends: It was recommended that hospital should use non humidifier and the humidifier had to disinfect and change the water every 12 hours."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Bakar
"ABSTRAK
Keberhasilan pelayanan keperawatan yang bermutu dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja perawat dapat diupayakan melalui MPKP Jiwa modifikasi pendekatan manajemen fungsi pengarahan, namun kegiatan MPKP dan fungsi pengarahan belum dijalankan secara konsisten. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fungsi pengarahan kepala ruang dan ketua tim terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Blambangan Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pre-post test with control group, dan pelatihan serta bimbingan fungsi pengarahan (operan, pre conference, post conference, iklim motivasi, supervisi dan delegasi) pada kepala ruang dan ketua tim di kelompok intervensi. Sampel penelitian diperoleh secara purposive sampling, terdiri dari 35 perawat pelaksana RSUD Blambangan Banyuwangi sebagai kelompok intervensi dan 40 perawat pelaksana di RSUD dr. Haryoto Lumajang sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja diambil dari Minnesota Satisfaction Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang sudah memperoleh pelatihan, bimbingan dan pendampingan fungsi pengarahan meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang mendapat pengarahan dari kepala ruang dan ketua tim yang tidak dilatih fungsi pengarahan. Fungsi pengarahan bila dilaksanakan secara konsisten oleh kepala ruang dan ketua tim, berpeluang meningkatkan kepuasan kerja sebesar 67,40%. RSUD Blambangan Banyuwangi dan RSUD dr. Haryoto Lumajang dapat mengupayakan dan meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan fungsi pengarahan dari MPKP Jiwa Modifikasi umum.

ABSTRACT
Humidifier is a device for delivering oxygen to the patients. Before using it, the humidifier tube should fill with sterile water. There was a recent study that administering oxygen less than five liter per minutes, the tube was not load with the sterile water. Aim: The research aim was to describe the difference between bacterial growth in the humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy. Design: The design was the analytic survey with purposive sampling method. The samples were 24 patients. They were divided into two groups. Group one, consisted of 12 patients with humidifier and the others with non humidifier. The instrument was culture equipments diagnostic test and observation guidance. Hypothesis: The hypothesis was there was no difference bacterial growth existence in humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy. Results: The results showed that there was no significance difference of bacterial growth at time of zero hour (p=
0.131). Meanwhile, there was significance different of bacterial growth at time of 12 hour (p= 0,046), and time of 24 hour(p= 0,046). There was also significance different between bacterial growth in humidifier and non humidifier at the patient who got oxygen therapy (p= 0.010). Conclusion: The conclusion is a non humidifier device could prevent bacterial and reduce nosocomial infection. Recommends: It was recommended that hospital should use non humidifier and the humidifier had to disinfect and change the water every 12 hours."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library