Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Palupi Muchtar
"Tujuan penelitian menganalisis perbedaan waktu tunggu pelayanan kefarmasian (yanfar) di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Jaminan dan Tunai RSUP Persahabatan Jakarta Tahun 2015. Desain penelitian mix method. Besar sampel 150 pasien (@75 pasien di Jaminan dan Tunai).
Hasil penelitian:
1. Waktu tunggu yanfar di Jaminan tidak sesuai SPM, sedangkan di Tunai sudah sesuai.
2. Ada hubungan jenis resep dengan waktu tunggu yanfar di Jaminan dan Tunai.
3. Ada hubungan jumlah item resep dengan waktu tunggu yanfar di Jaminan.
4. Ada perbedaan signifikan antara waktu tunggu yanfar di Jaminan dengan Tunai.
5. Perbedaan waktu tunggu yanfar di Jaminan dan Tunai dipengaruhi oleh SOP, SDM Kefarmasian (jumlah tenaga, beban kerja, lama kerja, dan keterampilan) dan SIM RS.

This research aims to analyse waiting time comparasion of pharmacy service at RSUP Persahabatan Jakarta Pharmacy Installation of Guaranteed Outpatient and Cash Outpatient in 2015. This research applies mixed methods design. There are 150 patients as samples for this research (75 patients in Guaranteed and Cash).
The results of the research:
1. Waiting time at pharmacy service at Cash Outpatient Pharmacy Installation is in line with SPM for Pharmacy, and it isn?t in Guaranteed Outpatient Pharmacy Installation.
2. There is correlation between types of prescription with waiting time at pharmacy service in Cash and Guaranteed Outpatient Pharmacy Installation.
3. There is correlation between amount of items in the prescriptions with waiting time at pharmacy service in Guaranteed Outpatient Pharmacy Installation.
4. There is a significant difference between waiting time at the two places.
5. Differences of waiting time in Cash and Guaranteed Outpatient influenced by SOP in Pharmacy Service, Number of Staff, Work Load, Working Hours, Skills, and Hospital Management of Information System.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Febrianti
"Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 30 menit dan non racikan ≤ 60 menit merupakan salah satu indikator yang terdapat didalam standar pelayanan minimal rumah sakit. Hal tersebut sangat penting untuk mengukur kinerja pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Indikator tersebut untuk mempengaruhi ekspetasi pasien terhadap pelayanan rumah sakit dan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Penyusunan tugas khusus ini adalah untuk menganalisis waktu tunggu pelayanan resep racikan di instalasi rawat jalan rumah sakit universitas indonesia menggunakan 30 sampel, dengan menggunakan metode observasional dan membandingkan dengan standar pelayanan minimal farmasi menurut Permenkes 129/Menkes/SK/II/2008. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa Dari 30 sampel waktu tunggu pelayanan resep racikan terdapat 15 sampel racikan atau (50%) yang tidak sesuai dan 15 sampel racikan atau (50%) yang sudah sesuai. Dari 30 sampel waktu tunggu pasien terdapat 20 sampel atau (67%) yang tidak sesuai dan 10 sampel atau (13%) yang sudah sesuai.
......Waiting time for concocted drug service ≤ 30 minutes and non-concocted ≤ 60 minutes is one of the indicators contained in the minimum hospital service standards. This is very important to measure the performance of pharmaceutical services in hospitals. These indicators affect patient expectations of hospital services and affect patient satisfaction with hospital services. The preparation of this special task is to analyze the waiting time for concoction prescription services at the outpatient installation at the University of Indonesia Hospital using 30 samples, using the observational method and comparing them with the minimum standard of pharmaceutical services according to Permenkes 129/Menkes/SK/II/2008. So it can be concluded that of the 30 samples of waiting time for concoction prescription services, there were 15 concoction samples or (50%) that were inappropriate and 15 concoction samples or (50%) that were appropriate. Of the 30 patient waiting time samples, there were 20 samples or (67%) that were inappropriate and 10 samples or (13%) that were appropriate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini
"Apotek merupakan fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan yang salah satunya adalah pelayanan untuk farmasi klinik. Kegiatan pelayananan farmasi klinik yang terdapat di Apotek adalah bagian dari kegiatan Pelayanan Kefarmasian yang berhubungan langsung serta bertanggung jawab terhadap pasien. Pengkajian dan pelayanan resep merupakan salah satu pelayanan farmasi klinik yang ada di apotek. Kegiatan pengkajian Resep yang ada di apotek dibagi menjadi tiga, meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Tujuan pengkajian berdasarkan tiga aspek tersebut untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pelayanan obat (medication error). Ada beberapa kesalahan pengobatan atau medication error yang sering terjadi seperti pemberian obat yang tidak tepat, pemberian dosis obat yang salah, kesalahan dalam menulis atau kesamaan bunyi nama obat, kesalahan pada penggunaan serta kesalahan pada perhitungan dosis obat yang diresepkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian 10 resep racikan dan 10 resep non-racikan yang ada di Apotek Kimia Farma 494 Beji Depok pada periode bulan April 2023. Hasil kajian dari 20 resep yang dilakukan, permasalahan yang banyak terjadi terdapat pada aspek klinisnya seperti ada interaksi obat. Terdapat 3 jenis interaksi obat pada resep racikan dan non racikan yaitu interaksi mayor, moderat, dan minor.
......
Pharmacy is a healthcare facility that provides services, one of which is clinical pharmacy services. Clinical pharmacy services in pharmacies are part of pharmaceutical services directly related to and responsible for patient care. Prescription assessment and service are among the clinical pharmacy services available in pharmacies. Prescription assessment activities in pharmacies are divided into three parts: administrative, pharmaceutical suitability, and clinical consideration. The purpose of assessing prescriptions based on these three aspects is to prevent medication errors. Several common medication errors include incorrect drug administration, wrong drug dosage, errors in writing or sound-alike drug names, errors in drug use, and errors in calculating prescribed drug doses. This study aims to assess 10 compounded and 10 non-compounded prescriptions at Kimia Farma Pharmacy 494 Beji Depok during April 2023. From the study's results, it was found that clinical aspects such as drug interactions were the most prevalent issue. There were three types of drug interactions found in compounded and non-compounded prescriptions: major, moderate, and minor interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library