Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fadiyah Adiraputri
Abstrak :
ABSTRAK
Budaya punk lahir sebagai respon terhadap ketidakpuasan terhadap suatu fenomena. Respon tersebut berupa sikap menentang yang sifatnya biasanya destruktif ataupun tidak sesuai dengan norma yang berlaku; atau non-konformis. Mengacu kepada isu bencana, timbul sebuah ide untuk merespon bencana tersebut dengan ideologi non- konformis. Respon terhadap bencana tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang membangun, namun bersifat menghancurkan. Memandang Universitas Indonesia (UI) sebagai sebuah faktor bencana overpopulasi dan gentrifikasi di Depok, ideologi non- konformis diterapkan dalam metode perancangan arsitektur, dengan program berupa anarkisme yang diinjeksi sebagai respon untuk menghancurkan keberadaannya yang dinilai merugikan.
......ABSTRACT
Punk subculture was born in response to dissatisfaction from a phenomenon. The response includes attitudes that emphasize destructive, not in accordance with applicable norms; or non-conformist. Referring to the issue of disaster, an idea arose to respond to the disaster with a non-conformist ideology. Architecture‟s response to disaster is no longer seen as something that is built, but it can be seen as something destructive. Seeing University of Indonesia (UI) as a factor of disaster of gentrification in Depok, an ideology of non-conformity is applied on architectural practice (design methods abd programs) that leads into anarchy that is injected in response to destructing its existence that causing the issue.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nareswari Worohapsari
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai sikap dari masyarakat Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek. Teori mengenai orientasi kelompok yang dianggap dapat mewakili masyarakat Jepang juga turut memberikan dampak terhadap pola pikir konsumen Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek untuk menjaga konformitas. Akan tetapi penolakan dari beberapa ahli mengenai orientasi kelompok dalam masyarakat Jepang juga dapat terlihat dari non-konformitas masyarakat Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek. Keduanya saling
The focus of this study is about Japanese society behavior concerning luxury branded goods consumption. Theory of collectivism that can represent Japanese society also give an impact on Japanese consumer way of thinking concerning luxury branded goods consumption for conformity. But some social scientists refuse about theory of collectivism in Japanese society. We can see non-conformity of Japanese society from their behavior concerning luxury branded goods consumption.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42066
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library