Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pease, Allan
London : Sheldon Press, 1981
302.222 PEA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi kumpulan studi mengenai komunikasi nonverbal."
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
302.222 APP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur, Paul, 1924-
Oakville, Ont.: Focus Strategic Communications, 2005
302.222 3 ART p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
302.22 SOU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rigia
"Setiap kebudayaan termasuk Korea Selatan memiliki ciri khas komunikasi nonverbal tersendiri. Komunikasi nonverbal terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah gestur. Sebuah gestur yang sama dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada kebudayaan-kebudayaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk gestur khas masyarakat Korea Selatan dan pemaknaannya. Objek penelitian ini adalah proses komunikasi masyarakat Korea Selatan yang diamati melalui tayangan serial televisi atau yang dikenal sebagai drama Korea. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun beberapa gestur khas yang berhasil diamati antara lain, membungkuk, berlutut, aegyo, memukul kepala, dan beberapa gestur yang melibatkan gerakan tangan lainnya. Pemaknaan gestur-gestur ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan status sosial seseorang. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan cara melakukan sebuah gestur dan cara memberikan respon terhadap gestur tersebut. Gestur- gestur yang berhasil diamati memang belum mencakup keseluruhan gestur khas masyarakat Korea Selatan. Kendati demikian penulis berharap penelitian ini tetap dapat memberikan informasi mengenai beberapa gestur khas masyarakat Korea Selatan kepada pembaca.

Each culture including South Korean has their own typical nonverbal communication. There are several types of nonverbal communication such as gesture. A same gesture could have different meaning depends on certain cultures. This paper is aimed to explain South Korean society’s typical gestures and how to interpret them. The object of this paper is South Korean society’s way of communicating which had been observed through their television series, as known as Korean drama. This paper use qualitative method to collect and analysis the data as it is used to present the result of the research. There are several typical gestures that will be explained in this paper such as bowing, kneeling, aegyo, hitting other’s head, and some others hand gestures. The interpretation of these gestures are strongly influenced by social status differences. Those differences can be seen from one's way to do certain gesture and how the other gives respon to that. The gestures that will be explained in this paper are still not enough to take cover for all of South Korean society’s typical gestures indeed. Still I hope that this paper could give necessary information regarding South Korean society’s typical gestures to the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leila Mona
"Kredibilitas adalah bagaimana seorang pembicara dipercaya dan diyakini oleh pendengarnya. Seorang komunikator tentu saja sangat berkepentingan dengan hal ini. Karena komunikan adalah orang yang paling menentukan kelayakan seorang komunikator. Komunikan jualah yang memutuskan apakah dirinya, akan mengikuti atau menerima kata-kata, penjelasan, dan saran-saran dari komunikator.
Penelitian yang dilakukan ini berkaitan dengan kredibilitas, namun peneliti melihatnya dari kaitannya dengan komunikasi nonverbal. Dimensi kredibilitas yang menjadi perhatian dalam penelitian berkaitan dengan keotoritatifan, watak dan dinamisme seperti yang disarankan oleh Mc.Croskey (Devito,1978; 111). Sementara itu komunikasi nonverbal yang menjadi perhatian adalah gerak tubuh, suara dan artifak seperti yang disarankan oleh Everett Rogers (1999). Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi komunikan terhadap komunikator berkaitan dengan komunikasi nonverbalnya. Apa hal-hal yang paling berpengaruh bagi komunikan dalam menentukan seorang komunikator yang kredibel. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif namun pengumpulan data juga dilakukan dengan metode kuantitatif.
Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memaparkan situasi atau peristiwa tertentu berkaitan dengan kredibilitas komunikator dan komunikasi nonverbal dengan cara yang sistematis, faktual dan cermat. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Peneliti juga melakukan observasi dan pencatatan sepanjang penelitian. Unit analisisnya adalah individual dengan jumlah informan 8 orang, responden 34 orang serta pembicara yang merupakan objek penelitian sejumlah 2 orang. Alat Bantu pada penelitian ini adalah video yang diputar didepan para informan dan responden. Selanjutnya teknik pengukuran pada penelitian ini adalah dengan Perbandingan Analitis dan Metode Ilustratif seperti yang disarankan oleh Neuman (1991).
Hasil penting dari penelitian ini adalah bahwa komunikator yang mengoptimalkan penggunaan komunikasi nonverbal lebih dianggap kredibel oleh komunikan. Gerak tubuh dan suara sangat mempengaruhi persepsi informan dalam menilai dimensi keotoritatifan pembicara pada kecerdasan, pemahaman dan kemampuan mengembangkan kata-katanya; dimensi watak pada keobjektifitasannya serta dimensi dinamisme pada ketegasannya. Selanjutnya gerak tubuh, suara dan artifak mempengaruhi persepsi informan pada dimensi keotoritatifan pada kewibawaan; dimensi watak pada keterandalan, motivasi baik dan disukai; dimensi dinamisme pada kemampuan membujuk, semangat, kegairahan dan keaktifan serta keberaniannya. Namun demikian mengingat kredibilitas adalah persepsi komunikan tentang komunikator yang dipengaruhi oleh pengalaman, kesukaan, daya tarik, budaya komunikan, karenanya kemungkinan adanya subjektifitas sangat tinggi sehingga belum tentu dapat digeneralisir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This article describes verbal and nonverbal responses of preschool children toward fairy tales. The preschool is the appropriate period of age to grow and improve a moral intelligence...."
2008
370 JPUNP 30:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noth, Winfried
Surabaya : Airlangga University Press, 2006
302.2 NOT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Suriato
"Dalam mengkomunikasikan karakteristik prod~ pesan iklan dapat dibentuk dengan menggabungkan elemen verb dan nonverbal. Dibandingkan dengan elemen verbal, elemen nonverbal membutuhkan interpretasi yang lebih rumit untuk dapat dimengerti.
Pemahaman terhadap integrasi elemen verbal dan nonverbal a.kat1 menghasilkan impresi terhadap produk. Ketika iklan berseri Ginseng Royal Jelly Drink hadir dengan penekanan yada elemen nonverbal (visual) untuk menggantikan elemen verbal, timbul pertanyaan apakah khalayak mampu melakukan interpretasi terhadap elemen
visual yang digunakan sehingga memperoleh impresi sesuai dengan yang dikomunikasikan.
Selain itu ingin diketahui terjadi atau tidaknya perubahan setiap melihat versi lain dari iklan. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa sernakin banyak versi iklan yang dilihat akan semakin baik impresi produk yang terbentuk.
Metode penelitian adalah eksperimen lapangan dengan desain "Correlated- Groups, after-only, no control group". Subyek penelitian - 60 pria dan 60 wanita yang ditarik secara purposif- dimasukkan dalam satu kelornpok eksperimen yang dikenai empat treatment iklan berseri. Kesimpulan tentang efek variabel independen
diambil dengan membandingkan basil dari setiap treatment. Jawaban subyek yang dikumpulkan melalui pertanyaan terbuka didata dengan metode content analysis dan diberi skor agar dapat dibandingkan dengan t-test for correlated samples. Hipotesa dibuktikan melalui Single-Factor Analysis of Variance for Within-Subjects design.
· Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian mampu menginterpretasikan elemen visual dan mengintegrasikannya dengan elemen verbal dengan baik sebingga impresi yang terbentuk setelah melihat empat versi iklan lebih baik daripada impresi yang terbentuk setelah melihat kurang dari empat versi iklan. Sesuai dengan
model perubahan proporsional dalam teori integrasi konsumen (C T), infonnasi bam secara terns menerus aimasukkan ke dalam impresi yang lama sehingga membentuk impresi yang telah direvisi. Interpretasi elemen visual diintegrasikan dengan elemen verbal dan menghasilkan informasi bam tentang karakteristik produk yang ditambahkan
ke dalam impresi terdahulu sehingga membeptuk impresi bam yang lebih baik.
Hal ini terjadi karena elemen visual yang digunakan memiliki makna yang umum sehingga khalayak mampu menginterpretasikannya dengan bailc. Selain itu, elemen verbal yang digunakan marnpu menuntun interpretasi elemen visual sehingga sesuai dengan
pesan komunikasi produsen. Adanya fuktor pengalaman rnasa lalu dan perbedaan individual hanya mempengaruhi tinggi-rendahnya skor impresl, bukan pada meningkat-tidaknya impresi yang terbentuk dalam benak konsumen"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgring, Heiner
UK: Cambridge University Press, 2008
616.852 7 ELL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>