Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
Abstrak :
Peresepan obat yang ada di rumah sakit harus sesuai dengan Fornas dan Formularium Rumah Sakit (FRS) dengan target 100% sesuai dengan FRS dan memenuhi standar minimal kesesuaian peresepan sebesar ≥80%. Kesesuaian peresepan berdasarkan formularium dapat meningkatkan kualitas layanan dan ketersediaan obat bagi pasien serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi pengobatan sehingga tercapai penggunaan obat yang rasional. Berdasarkan hasil analisis di RSUI, terdapat 189 jumlah item obat yang diresepkan dari 50 resep pasien selama periode September-Oktober 2023 dengan rincian 171 item obat sesuai dengan Fornas dan 18 item obat tidak sesuai dengan Fornas. Oleh karena itu, persentase kesesuaian peresepan obat pasien BPJS dengan Fornas sudah melampaui standar indikator mutu pelayanan kesehatan RS karena menunjukkan kesesuaian item obat yang diresepkan terhadap Fornas 2021 sebesar 90,48%. Diharapkan instalasi farmasi RSUI dapat memonitoring secara berkala minimal satu bulan sekali terkait peresepan obat di seluruh departemen di RS serta mengingatkan kepada dokter untuk meresepkan obat sesuai dengan daftar obat yang ada di Fornas. Selain itu, peran apoteker sangat diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di RSUI dengan aktif memberikan edukasi serta pengenalan kepada pasien maupun dokter terkait obat-obatan yang terdapat dalam Fornas. ...... Prescription of drugs in the hospital must be following the Fornas and Hospital Formulary (FRS) with a target of 100% by the FRS and meet the minimum standard of prescribing suitability of ≥80%. The suitability of prescribing based on the formulary can improve the quality of service and availability of drugs for patients and can improve the quality of health services through increasing the effectiveness and efficiency of treatment to achieve rational use of drugs. Based on the results of the analysis at RSUI, there were 189 total drug items prescribed from 50 patient prescriptions during the September-October 2023 period with details of 171 drug items by Fornas and 18 drug items not following the Fornas. Therefore, the percentage of conformity of BPJS patient drug prescriptions with Fornas has exceeded the standard of hospital health service quality indicators because it shows that the conformity of the prescribed drug items to Fornas 2021 is 90.48%. It is hoped that the RSUI pharmaceutical installation can monitor regularly at least once a month regarding drug prescriptions in all departments in the hospital and remind doctors to prescribe drugs according to the list of drugs in Fornas. In addition, the role of pharmacists is needed to improve pharmaceutical services at RSUI by actively providing education and introduction to patients and doctors regarding drugs contained in Fornas.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky
Abstrak :
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan sistem pelayanan kesehatan terintegrasi yang dilakukan secara proaktif dan terintegrasi melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis, sehingga dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan biaya yang efektif dan efisien. Pemantauan Terapi Obat (PTO) bertujuan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional dengan cara mengkaji pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD), dan merekomendasikan perubahan atau alternatif terapi. PTO dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar keberhasilan atau kegagalan terapi dapat diketahui. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, kriteria pasien yang mendapatkan pemantauan terapi obat adalah yang memiliki resep polifarmasi, kompleksitas penyakit, dan penggunaan obat serta respons pasien yang sangat individual yang meningkatkan munculnya masalah terkait obat (Kemenkes, 2016). Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kalideres pada bulan Maret-April 2023 dengan menggunakan metode studi deskriptif non-analitik. Data penelitian diambil dengan metode purposive sampling dari data rekam medis. Data dianalisis secara univariat dengan menganalisis profil pengobatan pasien sesuai dengan DRPs, kemudian disajikan dalam bentuk persentase yang memuat tabel, angka, dan narasi. Evaluasi dilakukan terhadap penggunaan obat pada pasien Prolanis. Dari hasil analisis pemantauan terapi obat pada pasien A, B, dan C, dapat disimpulkan bahwa terapi pengobatan yang diterima oleh pasien A sudah rasional. Namun, pada pasien B dan C masih terdapat beberapa penggunaan obat yang tidak rasional, khususnya beberapa jenis obat yang kemungkinan besar dapat menimbulkan interaksi satu sama lain apabila digunakan secara bersamaan. ...... Chronic Disease Management Program (Prolanis) is an integrated healthcare service system proactively involving participants, healthcare facilities, and BPJS to maintain the health of chronic disease patients, thus improving their quality of life cost-effectively and efficiently. Therapeutic Drug Monitoring (TDM) aims to ensure safe, effective, and rational drug therapy by assessing drug selection, dosage, administration method, therapy response, adverse drug reactions (ADRs), and recommending therapy changes or alternatives. According to the Minister of Health Regulation No. 74 of 2016 regarding Pharmaceutical Service Standards at Community Health Centers, patients eligible for medication therapy monitoring are those with polypharmacy, disease complexity, and individual patient responses that increase the occurrence of drug-related problems (Ministry of Health, 2016). The research was conducted at Puskesmas Kecamatan Kalideres in March-April 2023 using a non-analytical descriptive study method. Research data were collected using purposive sampling method from medical record data. The data were analyzed univariately by analyzing the patient's medication profile according to DRPs then presented in the form of percentages containing tables, figures, and narratives. The evaluation was conducted on the use of drugs in Prolanis patients. From the analysis results of medication therapy monitoring in patients A, B, and C, it can be concluded that the treatment received by patient A is rational. However, in patients B and C, there are still some irrational drug uses, especially several types of drugs that are likely to interact with each other if used together.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library