Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febreza Ramadhan Sayih
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, Pelaksana konstruksi menurut undang-undang nomor 18 tahun 1999 adalah penyedia jasa perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli professional dibidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik yang lain. PT. X adalah perusahaan konstruksi yang bergerak dalam bidang elektrikal yang mempunyai spesialisasi power control, otomatisasi, dan efisiensi energi. Dalam proses pekerjaannya kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan memilki berbagai macam potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja karena melibatkan berbagai macam peralatan, alat-alat listrik, dan banyaknya interaksi antara pekerja dengan peralatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan tingkat risiko pada proses pemasangan dan instalasi battery yang dilakukan oleh PT. X di gedung Telkomsel Bumi serpong damai. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semi kuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap tahapan proses pemasangan dan instalasi battery. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah pekerjaan pada proses pemasangan dan instalasi battery meliputi level very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable.

Construction is one sector that implementing occupational health and safety, managing the construction according to UU no 18 of 1999 is the service provider an individual or business entity that otherwise skilled professional in the field of construction services implementation that is able to organize activities to accomplish a result of planning a building form or other physical form. PT. X is a construction company that specializes in electrical power which specializes power control, automation, and energy efficiency. In the process of operational work undertaken by the company, has different kinds of potential safety and health hazards because it involves a wide range of equipment, power tools, and the number of interactions between workers and equipment.
The purpose of this study was to determine the risk and level of risk in the process of battery installation is carried out by PT. X in the Telkomsel building centre BSD City in 2012. Risk assessment carried out by analyzing the possibility, exposure, and consequence of each phase of work, then compared with the standard semi-quantitative risk level WT Fine J to determine the level of risk at each stage of the process of battery installation. The study was a descriptive analytical study using semi-quantitative method AS / NZS 4360:2004. The results showed that the level of risk that you have on each job step in the process of installation and installation of battery include very high level, priority 1, substantial, priority 3 and acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gustanti Listyani
"Fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas dengan unit - unit kerja yang terdapat di puskesmas mekarmukti mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja (PAK). Pada tiga unit kerja yang dilakukan penelitian di temukan beberapa risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum saat melakukan tindakan, terjatuh, terbakar maupun kebakaran dan bahaya radiasi dikarenakan apron atau pelindung diri bagi radiographer saat melakukan tindakan kurang cukup untuk memberikan perlindungan maksimal dari bahaya radiasi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan penilaian metode pendekatan AS/NZS 4360:2004. Untuk mengurangi risiko K3 pada Unit Kerja yang ada di Puskesmas Mekarmukti bukan hanya dengan tersedianya SOP setiap tindakan namun di perlukan pengawasan dan dukungan selain dari pihak Puskesmas juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Karena program K3 yang ada di Puskesmas hanya fokus kepada kesehatan dan perlindungan pekerja di luar tenaga kesehatan yaitu pekerja sector industry namun untuk pekerja atau petugas kesehatan belum menjadi prioritas utama sehingga di perlukan peningkatan pelatihan dalam melakukan setiap kegiatan di Puskesmas yang berisiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Basic health facilities such as Puskesmas with the unit - unit of work contained in Puskesmas Mekarmukti have a high risk of occupational diseases ( PAK ). In three units of work done research found some risks that can lead to workplace accidents such as needle stick while doing the action , falls, fires and burns and radiation hazards due to the protective apron or radiographer currently insufficient action to provide maximum protection from radiation hazards.
This study used a cross-sectional study design with assessment approach AS / NZS 4360:2004. To reduce the risk of K3 at the work unit in Puskesmas Mekarmukti not only by the availability of SOPs any action yet in need of supervision and support as well apart from Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Because K3 program in Puskesmas only focus on the health and protection of workers outside the health workers which industry sector workers , but for workers or health workers will not be a top priority so in need of increased training in conducting any activity in high-risk in Puskesmas on safety and health employment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friis, Robert H.
Burlington, MA: Jones &​ Bartlett Learning, 2016
613.62 FRI o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Perdana Fahmi Putra
"Dalam sebuah kapal atau platform yang akan ditutuh setidaknya dapat menampung ballast water hingga 3500 ton, kemudian lumpur minyak dan limbah minyak lain nya dapat mencapai 5 ton (Yan, 2018). Jika limbah tersebut dilepas begitu saja ke perairan sekitarnya akan sangat membahayakan seluruh ekosistem. Dampak lingkungan hidup akan sangat berakibat fatal bagi manusia itu sendiri akibat kegiatan atau pekerjaan yang tidak dapat dikendalikan dari aspek lingkungan hidup. Air yang kita konsumsi sehari-hari juga berasal dari tanah yang sangat berpotensi menjadi aspek paling terdampak akibat kegiatan penutuhan kapal yang tidak dikendalikan. Beberapa material yang umumnya terkandung dalam kapal seperti asbestos, PCB, solid foam dan lain sebagainya memiliki dampak tersendiri terhadap proses penutuhan. Resiko kesehatan kerja pada galangan penutuhan kapal dilihat sangat mengancam pekerja sehingga penerapan terkait standar kesehatan dan keselamatan pekerja sangat perlu dipelajari dan diterapkan bagi seluruh lingkungan galangan penutuhan kapal di seluruh dunia (Yan, 2018).

In a ship or platform that will be used at least it can accommodate up to 3500 tons of ballast water, then oil sludge and other oil waste can reach 5 tons (Yan, 2018). If the waste is just released into the surrounding waters, it will be very dangerous for the entire ecosystem. Environmental impacts will be very fatal for humans themselves due to activities or work that cannot be controlled from environmental aspects. The water we consume daily also comes from the ground, which has the potential to be the most affected aspect due to uncontrolled shipping activities. Some materials that are generally contained in ships such as asbestos, PCB, solid foam, and so on have their impact on the filling process. Occupational health risks in shipyards are seen as very threatening to workers so the application of health and safety standards for workers needs to be studied and applied to all shipyards worldwide (Yan, 2018)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reidha Fitri Nurbaeti
"Perawat harus berkinerja baik dalam pelayanan keperawatan namun perawat sangat rentan dengan penyakit akibat kerja dalam menjalankan pekerjaannya. Healthy eating merupakan salah satu faktor pendukung kesehatan perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan healthy eating dengan penyakit akibat kerja dan kinerja perawat. Metode penelitian menggunakan metode crosssectional pada 266 perawat pelaksana yang diambil dengan menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen healthy eating (Cronbachs alpha 0,915), Penyakit akibat kerja (Cronbachs alpha 0,939) dan Kinerja (Cronbachs alpha 0,859). Hasil healthy eating tergolong kurang baik (61,7%), keanekaragaman pangan kurang baik (56,4%), PHBS baik sebesar 52,3%, pemantauan berat badan baik (87,2%), aktivitas fisik rendah  (65,8%), status gizi perawat didominasi oleh obesitas (42,5%), perawat tergolong risiko tinggi penyakit akibat kerja (52,3%), kinerja perawat tergolong kurang baik (67,7 %) Kesimpulan: ada hubungan antara healthy eating dengan penyakit akibat kerja (p 0,037) dan ada hubungan antara healthy eating dengan kinerja perawat (p 0,043). Komponen healthy eating yang paling berhubungan dengan penyakit akibat kerja adalah pemantauan berat badan (p 0,003). Komponen healthy eating yang paling berhubungan dengan kinerja adalah keanekaragaman pangan (p 0,032). Rekomendasi yang diberikan adalah mengoptimalkan healthy eating perawat dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif pemantauan berat badan agar mempertahankan status gizi normal, dan mengoptimalkan keanekaragaman pangan perawat dengan upaya promotive dan preventif tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan kinerja perawat dan mencegah risiko terjadinya penyakit akibat kerja sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanaan keperawatan.

Nurses must perform well in nursing services, but nurses are very vulnerable to occupational diseases in carrying out their work. Healthy eating is one of the supporting faktors for nurses' health. The aim of this research is to identify the relationship between healthy eating and occupational diseases and nurse performance. The research method used a cross-sectional method on 266 implementing nurses who were taken using quota sampling. The research instruments consisted of healthy eating instruments (Cronbach's alpha 0.915), occupational diseases (Cronbach's alpha 0.939) and performance (Cronbach's alpha 0.859). Healthy eating results were classified as poor at 61.7%, food diversity was poor at 56.4%, PHBS was good at 52.3%, weight monitoring was good at 87.2%, low physical activity was 65.8%, status nurses' nutrition is dominated by obesity at 42.5%, nurses are at high risk of occupational diseases at 52.3%, nurses' performance is classified as poor at 67.7%. Conclusion: there is a relationship between healthy eating and occupational diseases (p 0.037) and there is a relationship between healthy eating and nurse performance (p 0.043). The components of healthy eating that are most related to occupational diseases is weight monitoring (p 0.003). The components of healthy eating that are most related to performance is food diversity (p 0.032). The recommendations given are to optimize nurses' healthy eating by increasing promotive and preventive efforts to monitor body weight to maintain normal nutritional status to reduce the risk of occupational diseases and optimize the food diversity of nurses with promotive and preventive efforts without neglecting curative and rehabilitative to improve the performance of nurses so as to improve the quality of nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, 1993
368.382 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Nursyahbani Luthfiah
"Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia perlu diperhatikan terutama dari segi kesehatan terhadap risiko dan bahaya pekerjaan. Pengolahan kapur telah berkembang selama puluhan dekade baik dengan cara pembakaran maupun penggilingan.
Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui prevalensi gangguan fungsi paru dan hubungan faktor-faktor risiko dengan gangguan fungsi paru pada pekerja industri kapur. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan pendekatan studi potong-lintang. Jumlah sampel yang diperoleh, yaitu 44 orang. Variabel independen diukur melalui wawancara dan pengisian kuesioner, serta pemeriksaan fisik secara umum untuk mengetahui riwayat penyakit. Variabel dependen diukut dengan pemeriksaan uji spirometri. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko dengan gangguan fungsi paru, seperti umur, kebiasaan merokok, riwayat penyakit, lama kerja, dan penggunaan APD.
Hasil penelitian diketahui prevalensi gangguan fungsi paru pada pekerja sbesar 36,4% dan tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor-faktor risiko dengan gangguan fungsi paru. Pekerja dengan riwayat penyakit diharapkan mendapatkan pengobatan dan seluruh pekerja agar dapat memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Workers as human resources need to be paid attention, especially their health status related to the hazard and risk of working. Limestone manufacture has been burgeoning in decades whether by way of combustion or hulling.
The purpose of this research was to find out the prevalence of lung function disorder and the association between the risk factors and lung function disorder in the lime worker industry. This research was an observational method using cross-sectional study approach. The sample size was 44 people. Independent variable was measured by interviewing and filling the questioner, also general physical diagnose to find out the history of diseases. Dependent variable was measured by doing the spirometry test. Data analysis was done to find out the association between the risk factors and the lung function disorder, such as age, smoking habit, history of diseases, year of working, and using the personal protective equipment.
The result found out the prevalence of lung function disorder, 36,4% and there were no association between the risk factors with the lung function disorder. Workers who have the diseases need to get the medical treatment and all of the workers have to be examined their health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This book delivers a concise compendium to the diagnosis and management of occupational and environmental lung diseases, incorporating evidence-based guidelines where available. Each chapter provides an updated review and a practical approach to different occupational and environmental lung diseases. With rapidly changing technology, new conditions and exposures will undoubtedly emerge. Clinicians need to remain vigilant about assessing the potential link between lung diseases and environmental exposures, and this book provides a practical guide to recognize, diagnose, and prevent occupational and environmental lung diseases. "
New York: Springer, 2012
e20420672
eBooks  Universitas Indonesia Library