Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwarno
Abstrak :
ABSTRAK
Minyak goreng sebagai salah satu jenis minyak yang sering dikonsumsi, selama proses penggorengan ternyata mudah mengalami oksidasi termal. Penelitian ini bertujuan mengamati perubahan sifat fisiko-kimia minyak selama proses pemanasan dan pengaruhnya terhadap hidrolisis secara enzimatik.

Penelitian dilakukan dengan memanaskan 3 jenis minyak goreng yang berbeda, yaitu minyak kelapa sawit, minyak kacang kedelai dan minyak biji bunga matahari pada temperatur 200 °C selama 2, 5 dan 9 jam.

Dari uji anova dua arah (P=0,05) menunjukkan adanya perbedaan sifat fisiko-kimia yang nyata antar jenis minyak dan antar lama pemanasan, kecuali angka penyabunan yang tidak berbeda selama pemanasan. Fraksionasi minyak menghasilkan persentase fraksi monomer yang menurun selama pemanasan, disertai dengan peningkatan fraksi dimer dan oligomer. Fraksi monomer yang dipisahkan memiliki angka peroksida, total karbonil dan indeks bias yang lebih rendah dibanding produk dimernya.

Hasil hidrolisis. dengan enzim lipase pankreatik pada kondisi in-vitro dari minyak yang belum difraksikan maupun fraksi dimer menurun terhadap waktu pemanasan sedangkan fraksi monomernya tidak. Kemampuan hidrolisis enzimatik akan menurun dengan meningkatnya produk primer dan sekunder oksidasi termal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Wijaya
Abstrak :
Limbah kemasan plastik menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Salah satu jenis kemasan plastik yang sulit di daur ulang adalah multi lapis polipropilena yang berasal dari kemasan mi instan, sulit nya di daur ulang jenis plastik ini dikarenakan plastik ini terdiri dari lapisan-lapisan plastik yang berbeda-beda. Pada penelitian ini dilakukan upaya daur ulang limbah plastik multi lapis polipropilena dengan mencampurkan nya ke bitumen PEN 60/70 dan dari bitumen tersebut dibuat menjadi aspal AC-WC. Plastik mula-mula diberikan perlakuan plasma dan oksidasi termal dan dicampurkan ke bitumen dengan kadar plastik 1, 3, dan 5 wt.% dengan suhu pencampuran 210°C selama 30 menit sehingga menjadi PMB. Selanjutnya PMB dicampurkan dengan agregat sehingga menjadi aspal AC-WC. Hasil pengujian menunjukan dengan memberikan perlakuan plasma dan oksidasi termal maka tegangan permukaan plastik berkurang 15,2º, peningkatan gugus hidroksil dan terjadi degradasi. PMB yang diberikan plastik dengan perlakuan plasma dan oksidasi termal membuat penetrasi dan daktilitas menurun serta memiliki morfologi ukuran plastik yang lebih besar seiring bertambahnya kadar plastik. AC-WC yang dibuat dengan PMB tersebut seiring dengan kenaikan kadar plastik memiliki kenaikan stabilitas sebesar 47,8%, penurunan penetrasi sebesar 7,5% dan memiliki VMA yang lebih kecil dengan komposisi VMA diisi oleh bitumen lebih banyak dibandingkan udara seiring ......Plastic packaging waste is the largest contributor to plastic pollution in the world. One type of plastic that is difficult to recycle is multilayer polypropylene, which comes from instant noodle packaging. The difficulty in recycling this plastic is due to its multiple layers of different plastics. This study aimed to cycle multilayer polypropylene from plastic waste by mixing it with bitumen PEN 60/70 and using the PMB to make an asphalt concrete- wearing course (AC-WC). The plastic was first treated with plasma and thermal oxidation and mixed with bitumen at 1, 3 and 5 wt.% at 210°C for 30 minutes to make PMB. The PMB is then mixed with aggregate to produce AC-WC. The test results showed that by treating the plastic with plasma and thermal oxidation, the surface tension of the plastic decrease 15,2 º, and the hydroxyl group increases, and degradation occurs. The PMB with plasma and thermal oxidation plastic had reduced penetration and ductility and had a larger plastic particle size as the plastic content increased. The AC-WC made from PMB had increased stability with increasing plastic content by 47,8% and decreased penetration by 7,5%. It also had a smaller VMA with bitumen to air ratio greater than that of air, as the plastic content increased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aufaa Rafi Raditya
Abstrak :
Jumlah konsumsi mie instan di seluruh dunia menjadikan sampah kemasan mie instan berbahan multi lapis PP menjadi salah satu penyumbang limbah terbanyak dengan pengelolaan yang kurang baik dikarenakan strukturnya yang berlapis membuatnya sulit didaur ulang. Salah satu peluang yang sangat memungkinkan untuk pemanfaatan sampah kemasan plastik mie instan adalah menjadikannya bahan campuran perkerasan aspal dalam bentuk polymer modified bitumen (PMB). Pada penelitian ini, dilakukan penambahan limbah plastik mie instan yang telah dilakukan perlakuan plasma dingin dan oksidasi termal dalam bentuk PMB menggunakan metode hot mix pada suhu 180°C sebagai campuran pembuatan asphalt concrete-wearing course (AC-WC). Dilakukan variasi jumlah kadar kemasan plastik multi lapis PP 0, 1, 3, dan 5 wt.% dari berat total bitumen. Dilakukan pengujian FTIR, DSC, dan sessile drop test untuk mengetahui hidrofilisitas dan kompatibilitas plastik multi lapis PP. Dilakukan juga pengujian daktilitas, penetrasi, dan pengamatan optical microscope untuk melihat morfologi dan sifat fisik sampel PMB serta dilakukan Marshall test untuk mengetahui sifat fisik sampel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan plasma dingin dan oksidasi termal terbukti meningkatkan hidrofilisitas serta kompatibilitas plastik multi lapis PP. Peningkatan kadar plastik terbukti meningkatkan distribusi partikel plastik, menurunkan nilai penetrasi dan daktilitas pada PMB, serta meningkatkan ketahanan deformasi plastis, deformasi elastis, dan menurunkan jumlah rongga udara pada sampel perkerasan aspal. ......The worldwide consumption of instant noodles has resulted in packaging waste made of multilayer polypropylene (PP) becoming one of the largest contributors to waste, with inadequate management due to its layered structure, making it difficult to recycle. One potential opportunity for utilizing instant noodle plastic packaging waste is to use it as a mixture material for asphalt concrete in the form of polymer modified bitumen (PMB), which would also improve the quality of Indonesian roads. In this research, plastic waste from instant noodle packaging that has undergone cold plasma treatment and thermal oxidation was added in the form of PMB using the hot mix method at a temperature of 180°C as a mixture to produce asphalt concrete-wearing course (AC-WC). The amount of multilayer PP was varied at 0, 1, 3, and 5 wt.% of the total bitumen weight. FTIR, DSC, and sessile drop tests were conducted to determine the hydrophilicity and compatibility of the multilayer PP. Additionally, ductility, penetration, and optical microscope observations were conducted to examine the morphology and physical properties of the PMB samples, and Marshall tests were conducted to determine the physical properties of the samples. The test results showed that cold plasma treatment and thermal oxidation increased the hydrophilicity and compatibility of the multilayer PP. An increase in the amount of multilayer PP in the mixture increased the distribution of plastic particles, decreased the penetration and ductility values of PMB, increased plastic deformation resistance, elastic deformation, and reduced the amount of air voids in the asphalt concrete samples.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library