Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Felicia Starryna
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan emosi malu dan bersalah antara generasi tua dan generasi muda, bagaimana gambaran emosi malu dan bersalah, dan bagaimana proses sosialisasi nilai-nilai budaya Jawa dalam mengajarkan emosi malu dan bersalah pada masyarakat suku Jawa. Pengukuran perbedaan emosi malu dan bersalah dilakukan memakai TOSCA-3, sedangkan untuk sosialisasi nilai budaya dilakukan dengan teknik wawancara. Penelitian dilakukan di provinsi D. I. Yogyakarta dan melibatkan 95 orang.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara emosi malu dan bersalah antar generasi pada masyarakat provinsi D. I. Yogyakarta. Walaupun tidak terdapat perbedaan, berdasarkan wawancara ditemukan bahwa sosialisasi yang sudah diberikan sejak usia TK oleh keluarga, sekolah, dan teman tersebut telah mengalami penurunan. Emosi malu yang dirasakan tidak menyebabkan diri merasa kecil dan emosi bersalah yang dirasakan tidak menimbulkan rasa ingin mengoreksi kesalahan yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, disarankan agar dilakukan sosialisasi baik kepada orangtua maupun sekolah untuk tetap mengajarkan budaya Jawa kepada generasi muda.
This study was conducted to determine whether there are differences in shame and guilt intergeneration, description of shame and guilt, and how the process of socialization Javanese values in teaching shame and guilt in Javanese society. Differences of shame and guilt was measured using TOSCA-3, while for the socialization of cultural values was measured using interview. Data was collected in the D.I.Yogyakarta involves 95 participants. The results showed insignificant difference between shame and guilt intergeneration among societies D.I.Yogyakarta. Although there is no differences, based on interviews found that socialization that have been granted since kindergarten age by family, school, and friends have decreased. Shame does not caused people feeling small and guilt not caused willingness to correct the mistakes made. Based on the result, socialization for parents and schools to keep teaching Javanese culture to the younger generation is suggested."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58924
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library