Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisa Rienellda Irsal
"Ujian biasanya dibuat oleh penguji dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang diharapkannya dari peserta ujian. Padahal tingkat kemampuan peserta ujian sering kali sangat bervariasi. Jika penguji membuat ujian dengan tingkat kesulitan yang tinggi, terkadang ujian tersebut akan dirasa terlalu sulit oleh peserta ujian yang tingkat kemampuannya ada di bawah tingkat kesulitan ujian tersebut. Begitu pula sebaliknya. Akibatnya terkadang ujian memberikan hasil yang kurang informatif. Karena itulah dikembangkan adaptive online test system, yang memungkinkan ujian dilakukan secara adaptive, sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta ujian, sebagai tugas akhir. Berdasarkan pelaksanaan tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan adaptive online test system untuk ujian memberikan beberapa manfaat, yaitu pembuatan ujian menjadi cepat dan mudah, hasil ujian bisa didapatkan dengan cepat, hasil ujian dapat memberikan informasi mengenai penguasaan peserta ujian terhadap tiap sub subyek yang diujikan, pelaksanaan ujian tidak memerlukan lembar ujian maupun pemeriksa ujian, jadwal ujian menjadi fleksibel, keamanan terhadap kebocoran soal ujian jadi meningkat, dan dapat memberikan hasil yang akurat untuk peserta ujian dengan tingkat kemampuan yang bervariasi. Penggunaan adaptive online test system untuk ujian juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu butuh fasilitas komputer untuk ujian, tidak cocok untuk peserta ujian yang merasa tidak cocok menggunakan komputer untuk ujian, hanya memungkinkan untuk soal pilihan ganda, dan hanya cocok jika tersedia banyak soal dengan tingkat kesulitan yang terdistribusi merata. Saran-saran yang dapat diberikan dari pelaksanaan tugas akhir ini untuk pengembangan selanjutnya yaitu melengkapi adaptive online test system dengan fitur search enginee untuk pencarian soal dan fitur untuk re-estimate difficulty soal, memungkinkan adaptive online test system untuk men-support bentuk penilaian dan bentuk soal lain, serta mengembangkan adaptive online test system dengan model lain. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inge Evita Putri
"Adaptive online test system merupakan sistem ujian terotomasi yang dilakukan secara adaptive, dengan menyesuaikan tingkat kesulitan soal dengan kemampuan masingmasing peserta ujian. Tujuan dari adaptive online test system adalah menggunakan seminimal mungkin pertanyaan untuk mengestimasi ability peserta ujian. Penelitian
ini menitikberatkan pada penerapan item response theory yang dikombinasikan dengan kingsbury and Zara procedure, pada adaptive online test system untuk lingkungan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU). Penelitian ini dilakukan untuk menjawab apakah kombinasi tersebut mampu menempatkan peserta ujian pada tingkat ability yang berbeda, tanpa
mempengaruhi efisiensi ujian. Berdasarkan hasil eksperimen, dapat disimpulkan bahwa adaptive online test system yang dikembangkan dengan menerapkan item response theory dengan two-parameter logistic model, yang dikombinasikan dengan Kingsbury and Zara procedure, mampu menempatkan peserta ujian pada tingkat
ability yang berbeda sesuai dengan kemampuannya, tanpa mempengaruhi efisiensi ujian secara signifikan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Kencana Sari
"Item Response Theory (IRT) sering digunakan dalam pengembangan adaptive test. Teori ini mengukur estimasi ability peserta ujian dari setiap soal (item) yang dijawab oleh peserta ujian. Parameter soal yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu difficulty, discrimination, dan guessing. Namun, biasanya hanya para ahli (expert) yang dapat memberikan estimasi nilai masing-masing parameter tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tugas akhir ini untuk melakukan perhitungan parameterparameter soal secara otomatis melalui sistem dengan menggunakan algoritma yang sesuai konsep IRT. Selanjutnya, soal-soal tersebut dipergunakan dalam adaptive test system yang telah dikembangkan. Untuk membantu penelitian, dilakukan pengembangan prototype TPA Online Test System. Dalam pengembangan prototype ini, parameter soal yang digunakan hanya dua parameter yaitu difficulty dan discrimination. Soal-soal yang digunakan adalah soal-soal Tes Potensi Akademik (TPA). Tugas akhir ini melibatkan 24 orang responden untuk mengukur estimasi parameter soal. Kemudian, tiga orang peserta ujian dilibatkan untuk menguji coba adaptive online test system. Dari jumlah jawaban benar kemudian dihitung untuk menentukan kelulusan peserta ujian tersebut. Grafik yang diperoleh dari hasil estimasi parameter beberapa soal menunjukkan bahwa probabilitas responden menjawab benar untuk kelompok ability yang lebih tinggi belum tentu lebih besar dari kelompok ability rendah. Hal ini dipengaruhi oleh kesiapan responden dalam menjawab soal-soal TPA. Sedangkan untuk ujicoba adaptive online test, grafik perubahan ability menunjukkan perubahan yang signifikan di awal tes dan konvergen ke suatu nilai tertentu setelah menjawab sejumlah soal yang cukup banyak. Nilai inilah yang dianggap sebagai estimasi ability peserta ujian tersebut. Ketika ujian, terjadi pengulangan soal yang ditampilkan kepada peserta ujian yang disebabkan terbatasnya alternatif soal pada bank soal. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya responden diberi waktu untuk mempersiapkan diri dan jumlah responden yang lebih banyak agar data observasi lebih valid. Selain menambah bank soal, untuk menghindari pengulangan soal sebaiknya ditambahkan atribut sebagai flag. Penentuan kelulusan bukan hanya dari jumlah jawaban benar,namun perlu juga memperhitungkan estimasi ability peserta ujian."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library