Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emil Maulana
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang apa saja yang dilakukan atau aktivitas-aktivitas apa saja yang ada di dalam sebuah Overhaul atau Inspeksi Major Gas Turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) serta memperhitungkan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang optimal pada proses pemeliharaan tersebut. Dengan memetakan proses pemeliharaan dan inspeksi serta menggunakan network analysis, crashing dan resource leveling dalam menentukan critical path, maka durasi proses inspeksi dapat berlangsung lebih cepat dari jadwal yang telah dibuat, sehingga meningkatkan kesiapan (availability) pembangkit dan dapat mendatangkan income yang lebih besar bagi perusahaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51968
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Miller, Johnm
Abstrak :
Buku yang berjudul "The driving instructor's handbook 1995" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai instruksi-instruksi dalam berkendara.
[Place of publication not identified]: Kogan Page, 1994
R 629.383 MIL d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suharto
Abstrak :
Sistem Evaluasi Keamanan (Safety) Instalasi Pengolahan Gas Bumi ini merupakan sistem yang disusun untuk digunakan sebagai alat evaluasi tingkat keamanan instalasi pengolahan gas bumi. Tinjauan yang digunakan dalam sistem evaluasi ini diambil secara makro, dengah harapan dapat merangkum sistem secara menyeluruh. Pada sistem ini penilaian dilakukan atas 4 (empat) faktor utama yaitu :
1. Faktor instalasi.
2. Faktor Operasi dan Perawatan.
3. Faktor Korosi.
4. Faktor Lain. Dari masing-masing faktor tersebut selanjutnya diuraikan menjadi beberapa komponen yang masing-masing dianggap memiliki pengaruh terhadap tingkat keamanan instalasi. Evaluasi ini dilakukan dengan melakukan penilaian (skoring) terhadap masing-masing komponen sesuai dengan kondisinya. Semakin tinggi nilai yang diberikan berarti komponen dianggap semakin aman, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang diberikan berarti komponen tersebut dianggap semakin tidak aman. Untuk lebih efektifnya penilaian, diharapkan team evaluasi terdiri dari personil yang telah memiliki pengalaman lapangan, sehingga selain memiliki kemampuan yang cukup juga memilikl sense yang baik terhadap obyek penilaian. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui apakah instalasi dalam kondisi AMAN, CUKUP AMAN atau TIDAK AMAN berdasarkan nilai yang diperoleh. Batasan kriteria penilaian AMAN atau TIDAK untuk masing-masing komponen didasarkan pada batasan yang umum/lazim dipergunakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Karmali Ruslim
Abstrak :
Peralatan biomedis adalah perlengkapan yang menjadi salah satu unsur penting penunjang mutu pelayanan rumah sakit untuk memberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Agar dapat berfungsi secara optimal, memberikan kepuasan waktu dan manfaat kepada pasien, dan dapat dipakai untuk jangka waktu cukup lama, serta selalu berada dalam kondisi siap pakai, maka peralatan biomedis harus mendapat perlakuan khusus, mengingat biaya untuk pengadaan alat biomedis selalu meningkat sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi kedokteran dan perkembangan inflasi. Perlakuan khusus terhadap alat biomedis, sudah dimulai sejak awal perencanaan pengadaan alat, meliputi berbagai tindakan antara lain ; Pengoperasian, Pemeliharaan rutin, dan Pemeliharaan pencegahan yang didasarkan pada kegiatan inspeksi/pemeriksaan berkala; dengan tujuan agar alat terhindar dari kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peranan faktor-faktor : Pengoperasian dan Pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh operator, faktor Pemeliharaan pencegahan yang dilakukan oleh teknisi alat, faktor-faktor Frekuensi pemakaian, Usia alat dan Jumlah operator ; terhadap terjadinya kerusakan alat. Penelitian ini merusakan penelitian analitis yang dilakukan terhadap 142 alat biomedis dari 20 rumah sakit umum kelas C yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sebagai unit analisa diambil tujuh jenis peralatan biomedis, yakni : Rontgen, USG, EKG, Fotometer, Inkubator, Diatermi dan Mesin anestesi; Dilakukan dengan mengadakan wawancara kepada pimpinan rumah sakit, kepala unit/ruang, operator dan teknisi alat. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa prosentase, Uji chi-square, dan analisa regresi linier berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang paling berperan pada kerusakan alat adalah usia alat; karena setiap usia alat bertambah satu tahun, akan menambah kerusakan sebesar 0,6 kali, sehingga makin tua alat makin besar kemungkinan terjadinya kerusakan. Terdapat pula kecenderungan bahwa alat yang dioperasikan oleh satu orang operator kemungkinan terjadinya kerusakan alat biomedis lebih sedikit dibandingkan dengan alat yang dioperasikan oleh lebih dari satu orang operator. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah Operator yang berpendidikan akademis cenderung mengoperasikan alat dengan prosedur yang lebih baik. Operator yang mendapat latihan yang baik, akan mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan rutin dengan baik. Makin baik pengetahuan operator akan makin baik Pula pemeliharaan rutin. Dengan anggaran pemeliharaan biomedis yang besar, ada kecenderungan kemungkinan terjadinya kerusakan alat biomedis lebih sedikit. Pada penelitian ini juga ditemui bahwa belum seorangpun teknisi alat yang sepenuhnya melaksanakan pemeliharaan pencegahan, dan sebagian besar rumah sakit umum kelas C di DKI Jakarta belum mempunyai teknisi alat, karena teknisi lulusan ATEM masih belum dikenal secara luas. Deberapa saran bagi pimpinan rumah sakit, ATEM, dan instansi pemilik rumah sakit antara lain : Pada alat yang telah berusia 6 tahun tindakan pengoperasian agar dilakukan lebih hati-hati, dan kalau mungkin melakukan peremajaan; pemberian latihan yang baik kepada operator dan teknisi alat oleh distributor, lebih menggiatkan pengenalan lembaga pendidikan ATEM dan lulusannya kepada para pimpinan rumah sakit, perlunya penggalakkan program pemeliharaan pencegahan, penunjukkan jumlah operator minimal untuk setiap alat, dan meninjau kebijakan penggunaan anggaran pemeliharaan.
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Siwi Agustiningsih
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas pengelolaan risiko atas permasalahan dalam operasional jaringan irigasi yang dapat dijadikan indikasi atas rendahnya pengelolaan jaringan irigasi seperti kedisiplinan menjaga pola operasi tinggi bukaan pintu dan permasalahan lainnya yang dapat dijadikan indikasi atas rendahnya pengelolaan jaringan irigasi yaitu kondisi fisik jaringan yang disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan terhadap jaringan irigasi. Pengelolaan risiko dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dilakukan dengan tahapan antara lain identifikasi, analisa, respon dan monitoring kontrol risiko, sehingga didapatkan pengelolaan irigasi yang baik. Dimana dengan pengelolaan jaringan irigasi yang baik maka akan dapat meningkatkan kinerja jaringan irigasi dalam meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan irigasi yang optimal. Analisa data akan diolah menggunakan AHP (Analitycal Hierarchy Process) dan analisa level risiko untuk mendapatkan faktor risiko yang dominan dan signifikan. Faktor risiko dominan ini yang kemudian dilakukan validasi untuk mengetahui tindakan atau respon serta rekomendasi tindakan untuk koreksi dan pencegahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi. ...... This research will discuss a risk management on issues inside the irrigation network operation that can be used as an indication for lack of irrigation network management such as self-discipline to maintain operation of door height openings and other problems that can be used as an indication of poor irrigation network management which is the physical network condition that caused by lack of maintenance to the irrigation network. Risk management in operations and maintenance of irrigation networks conducted in stages, such as the identification, analysis, response and monitoring of risk control, so it get a good irrigation management. Where in a good irrigation network management it will able to improve the irrigation network performance which the increase the benefits value and optimize the the irrigation services. Data analysis is processed using AHP (Analytical Hierarchy Process) and risk level analysis used to get dominant and significant risk factors. The dominant risk factor which then validated to determine the action or response, and recommendations for corrective and preventive actions are required to improve the irrigation network performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Satar
Abstrak :
Perkembangan industri telekomunikasi semakin meningkat pesat demikian juga industri penyewaan menara telekomunikasi sebagai industri pendukung. PT XYZ sebagai salah satu pelaku dan bahkan sebagai pelopor dalam industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia harus mampu memenangkan persaingan dan manjadi yang terbaik dalam industri tersebut sehingga mampu memberikan kinerja yang terbaik dimata pelanggan. Kinerja operasi dan pemeliharaan ditentukan oleh kemampuan team dan kemampuan pelayanan kepada pelanggan sehingga dapat memberikan tingkat kepuasan bagi pelanggan. Untuk memberikan analisa kinerja operasi dan pemeliharaan maka digunakan data yang terkait dengan pelanggan seperti keluhan pelanggan, respond time, waktu penyelesaian keluhan, kepuasan pelanggan, downtime dan biaya untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan serta team yang secara langsung menangani operasi dan pemeliharaan. Data yang digunakan adalah data tahun 2007 dan semester I tahun 2008. Analisa kinerja menggunakan metode maintenance scorecard, yang diawali dengan menentukan KPI (Key Performance Indicator) berdasarkan 6 (enam) perspective didalam maintenance scorecard yaitu productivity, cost efficiency, safety, environment, quality dan learning. Berdasarkan KPI tersebut dilanjutkan dengan melakukan analisa kinerja. Hasil analisa penilaian kinerja berdasarkan berbagai perspektif tersebut secara umum sudah cukup baik seperti perspektif cost efficiency, safety, environment dan learning tetapi dalam perspektif productivity dan quality yang terkait dengan pelayanan pelanggan harus dilakukan tindakan perbaikan karena masih belum sesuai target yang ditetapkan. ......Nowadays, the telecommunication industry is growing rapidly, which also has direct impact to the growth of Tower Leasing Business as a supporting industry in Indonesia. PT. XYZ as a key player and even a pioneer in the Tower Leasing Business, must be able to gain the competitive advantage in the market and be the leader in the industry, hence can provide a quality service to its customer as demanded. The performance of Operation and Maintenance, as one of critical factor for customer satisfaction, is heavily depend upon ability and capability of team, as well as ability to provide an excellent service to customer, to meet their expectation. In order to conduct performance analysis of Operation & Maintenance, the following data which relate to customer are required, such as : complaints, MTTR (Mean Time to Respond), Mean Time to Repair, customer satisfaction index, Down time per occurrence and cost associated with equipment as well as direct cost of all man power who run the operation & maintenance program. The data used for this analysis is taken from 2007 and 1st half of 2008. The performance analysis uses Maintenance Scorecard Method, which is started by defining KPI (Key Performance Indicator) based on 6 (six) factors in maintenance scorecard. They are: Productivity, Cost Efficiency, Safety, Environment, Quality and Learning. Once KPI is obtained, then evaluation of performance can start. The output of performance analysis based on those 6 factors, mostly demonstrate 'above average' point, such as Cost Efficiency, Safety, Environment, and Learning. However, the team still need to do a major improvement program in the area of Productivity and Quality, as the analysis result shows'below average' point.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library