Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welly Pinuri
"Meskipun provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling tinggi angka prevalensinya dengan jumlah penyalahguna sebesar 364.174 jiwa dari jumlah penduduk DKI Jakarta yang berusia 10 ? 59 tahun, namun merujuk penelitian sebelumnya yang dilakukan ditahun 2011 angka prevalensi provinsi DKI Jakarta 7.01%, ditahun 2014 mengalami penurunan menjadi 4.74%. Patut diduga faktor-faktor penunjang keberhasilan penurunan prevalensi dikarenakan salah satunya upaya rahabilitasi penyalahguna narkoba ke tempat rehabilitasi melalui peningkatan peran aktif masyarakat. Dari penjelasan di atas menjadi dasar pemikiran untuk meneliti mekanisme pelibatan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi pecandu yang ada di Jakarta, khususnya untuk daerah yang dikenal rawan penyalahgunaan narkoba seperti Kampung Bali.
Tujuan dari penelitian ini pertama untuk mengetahui dan menganalisis pendekatan yang dilakukan penjangkau dan masalah yang dihadapi. Kedua, untuk mengetahui dan meganalisis mekanisme kerjasama antara BNN dengan ORC (Kambalcare) dan petugas penjangkau dalam membangun sinergi.
Dengan mengacu kepada teori intercultural communication oleh Everett M.Rogers dan Thomas M.Steinfatt dapat dianalisa pendekatan yang dilakukan oleh petugas penjangkau dalam melakukan penjangkauan. Dan teori Bruce K Berger dan Bran H Reber tentang tipe-tipe sumber daya yang berpengaruh masuk kedalam tipe relational untuk menganalisa mekanisme kerjasama antara pemerintah dengan ORC dan petugas penjangkau.
Metode yang digunakan adalah kualitatif degan penulisan deskriptif analitif, akan meneliti mekanisme pelibatan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi pecandu.
Dari hasil penelitian didapatkan, bahwa dalam melakukan pendekatan yang dilakukan oleh pejangkau dibutuhkan teknik negosiasi dan teknik komunikasi yang sesuai dengan karakteristk pecandunya agar bisa diterima oleh komunitas candu. Ditemukan bahwa mekanisme kerjasama antara pemerintah dengan ORC dan petugas penjangkau masih belum optimal. Adanya gap karena tidak ada sinkronisasi visi dan misi dalam mencapai tujuan berrama.

Eventhough Jakarta has the highest provincial prevalence number for drug abusers(estimated 364,174 people of DKI Jakarta population aged 10-59 years old), in 2014 this number has decreased comparing to previous studies in 2011,from 7.01% to4.74%.One successful factorthat contribute to the decrease ofprevalence numberis the enhancement of social intervention on the rehabilitation of drug abusers.This has become the base to make study about the mechanism of social intervention on the rehabilitation drug abusers in prone area of drug abuse in Jakarta such as Kampung Bali.
The purposes of this study are, FIRST is to determine and analyze what kind of approach that the outreach workers done and what kind of problems do they faced, SECOND is to determine and analyze the cooperation between goverment (BNN), ORC (Kambalcare) and outreach workers.
Referencing to the theory of intercultural communication by M.Rogers Everett and Thomas M.Steinfatt, it can be analyzed what kind of approach that the outreach workers done on the rehabilitation of drug abusers,and the theory by Bruce K Berger and Bryan H Reber on the types of resources included into relational type to analyze the mechanism of the cooperation between government (BNN), ORC (Kambalcare) and outreach workers.
By using qualitative method, this study will analyze the mechanism of social intervention on the rehabilitation drug abusers.
From this study, it was found that certain negotiation and communication techniques is needed for being acceptable with drug abusers community.It was also found that there are some gap between government (BNN), ORC and outreach workers on doing the cooperation,there is no synchronize between vision and mission to achieve common goal.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audri Meilani
"Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur jaringan modal sosial berdampak pada
perilaku konsumen showrooming dimana konsumen mencoba sesuatu produk di toko fisik lalu
membelinya di toko online dan webrooming dimana konsumen melakukan pencarian di online lalu
membelinya di toko of line. Studi sebelumnya melihat bahwa e-WOM (Word Of Mouth) memiliki
berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir
structural holes dan modal sosial Burt dikombinasikan dengan struktur jaringan nilai betweeness
centrality. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu melalui Social Network Analysis (SNA)
sebagai metode primer dan wawancara mendalam sebagai metode sekunder. Hasil dari penelitian ini
ialah modal sosial pada aspek trust dan involvement beauty influencer perpengaruh langsung pada
perilaku showrooming dan webrooming serta berpengaruh secara tidak langsung mengurangi structural
holes yang ada dengan cara structural equivalence.

This article discusses how the structure of social networks has an impact on consumer behavior of
showrooming and webrooming. showrooming is when consumers try something on a physical store and
then buy it at an online store and webrooming is when consumers search online and buy it in an offline
store. Previous studies sees Electronic Word of Mouth (e-WOM) has significant effects for consumers
behavior. This article uses the social networking and Burt social capital frameworks and combined it with
the value of betweeness centrality using the Social Network Analysis (SNA). This study uses
mix-methods through Social Network Analysis (SNA) and in-depth interviews. This studies found that
social capital of beauty influencer on the aspects of trust and Involvement has a direct influence on
showrooming and webrooming behavior and indirectly influence both behaviour by reducing structural
holes through structural equivalence
"
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratyuhono Linggarnusantra Putra
"Pada zaman sekarang, media baru sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Keberadaan internet serta dukungan kemajuan teknologi yang menghasilkan berbagai gadget dan smartphone canggih mulai dari harga yang mahal hingga harga yang murah membuat segala golongan masyarakat dapat mengakses informasi melalui media baru, seperti social media dan berbagai aplikasi. Kondisi ini dilihat oleh tim sukses calon pasangan presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2014-2019 Jokowi-JK sebagai sebuah peluang untuk menggaet massa yang banyak dan cepat. Karakter-karakter yang dimiliki oleh media baru sangat mendukung tujuan dari tim sukses Jokowi-JK yang ingin mendapatkan dukungan sebanyak mungkin untuk memenangkan pemilihan presiden RI 2014. Berdasarkan pertimbangan tersebut, akhirnya tim sukses Jokowi-JK memutuskan untuk menggunakan digital marketing sebagai salah satu strategi dalam berkampanye. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan figur publik yang sudah eksis di social media untuk ikut terlibat dalam kampanye ini dengan harapan para penggemar mereka ikut terpengaruh untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menggunakan konsep digital marketing dan opinion leader untuk membahas fenomena komunikasi politik ini. Penulis memberikan judul Analisis Penggunaan Opinion Leader dalam Strategi Digital Marketing Kampanye Komunikasi Politik (Studi Terhadap Kampanye Jokowi-JK Sebagai Pasangan Capres-Cawapres Indonesia Pada Pemilihan Presiden 2014) untuk karya tulis ini, dengan tujuan mengetahui penggunaan opinion leader dalam media digital sebagai strategi kampanye kubu Jokowi-JK.

In this era, new media is very close to people’s daily lives. Internet presence and support the advancement of technology that produces a variety of gadgets and smartphones from a heavy price to the low price make al segments of the society can access information through new media, such as social media and a variety of applications. This condition is seen by a support team for Indonesia’s president and vice president candidate, Jokowi-JK, for 2014-2019 as an opportunity to rake in a lot of mass fastly. The characters are owned by the new media strongly supports the goal of Jokowi-JK who want to get as much support as possible to win the Indonesia presidential election 2014. Based on these considerations, ultimately support team of Jokowi-JK decided to use digital marketing as one of the strategies in the political campaign. One of the method is using some celebrities and public figures that already exist in the social media to get involved in this campaign with the expectations of grabbing their fans too tosupport Jokowi-JK too. Based on this background, the authors use the concept of digital marketing and opinion leader to discuss the phenomenon of this political campaign. The author gives the title Analysis of Opinion Leader Usage in Digital Marketing Campaign Strategies of Political Communication (Study of Jokowi-JK Campaign As Candidate of President-Vice President of Indonesia in The President Election 2014) to this paper, in order to know the form of digital marketing strategies and determine the use of opinion leader in digital world by the team of Jokowi-JK."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yaseinya Mira Dewi
"Menghadapi persaingan pasar otomotif yang semakin ketat brand personality menjadi aspek yang esensial untuk membangun hubungan antara merek dengan konsumen potensialnya Peningkatan jumlah pengguna media sosial tertuma Instagram di Indonesia dimanfaatkan oleh pemasar sebagai alat untuk memasarkan produk ide maupun brand personality dari sebuah merek Melalui kegiatan pemasaran pada media sosial brand personality dibangun melalui konten yang memiliki asosiasi terhadap produk asosiasi terhadap korporat dan asosiasi terhadap pengguna Asosiasi terhadap pengguna yang menunjukan seperangkat karakteristik dari pengguna suatu produk di dalam sebuah iklan atau promosi terbukti menjadi faktor yang paling signifikan mempengaruhi terbentuknya brand personality Hayes 2008 Penggunaan model figur publik serta Key Opinion Leader dapat memperkuat terciptanya asosiasi terhadap pengguna pada benak target konsumen Berdasarkan temuan tersebut tulisan ini akan memaparkan bagaimana cara Mercedes Benz membangun brand personality melalui pemilihan serta penggunaan figur dan Key Opinion Leader untuk membangun asosiasi pengguna dari produknya melalui media sosial Instagram.

To survive the automotive market competition that critically increasing brand personality become an essential aspect to build an engagement between the brand and it's potential consumers The increasing number of social media user especially Instagram in Indonesia were utilized by the marketers to promote their products ideas or even brand personality Through social media marketing activities brand personality was built by contents that associated with the product corporate and the user itself Image of user user imagery that showing a set of characteristic from the user inside an advertisement or promotion proved to be the most significant factor to build brand personality Hayes 2008 The use of models public figures and key opinion leaders could help the brand creating the user imagery easily in consumer's perception Based on these findings this paper will elaborate how Mercedes Benz Indonesia build their brand personality through various choices of figure and key opinion leader that are utilized to create user imagery on social media Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Febianca Heridani
"Sampo merupakan industri produk perawatan rambut di Indonesia yang sedang berkembang pesat Salah satu cara yang dilakukan untuk mendekati konsumen adalah membangun karakteristik merek brand personality. Dalam makalah ini penulis ingin menggambarkan preferensi konsumen terhadap produk perawatan rambut dalam perspektif pengalaman konsumen yang salah satunya dilatarbelakangi oleh brand personality. Penulisan makalah ini menggunakan studi kasus pada brand TRESemme Penulis melakukan analisa terhadap pengalaman konsumen mengenai karakteristik merek yang muncul dalam setiap aset dan bauran pemasaran TRESemme.
Hasil penulisan makalah ini menunjukan konsumen memiliki opini bahwa TRESemme adalah brand yang confident glamorous dan modern TRESemme dikategorikan ke dalam sophistication brand personality Brand personality tersebut juga mendasari konsumen dalam melakukan preferensi merek. Implikasi makalah ini bagi pelaku industri terutama dalam kategori produk perawatan rambut untuk membentuk dan mengelola brand personality guna membedakan diri dengan kompetitor dan menggiring konsumen untuk melakukan preferensi merek.

Shampoo is one of the industries in Indonesia that is growing rapidly One of the ways in which to approach the consumer is by building brand personality. In this paper author wanted to describe consumer preferences for hair care products in the perspective of the consumer experience one of which is motivated by brand personality. This paper uses case studies on brand TRESemme. Authors performed an analysis of consumer experiences on brand personality that appear in each asset and marketing mix owned by TRESemme.
Results of of this paper showed that consumers perceived TRESemme as confident glamorous and modern brand TRESemme categorized into sophistication brand Brand personality also become the basic of consumers when determining brand preference. The implications of this paper for the industry especially in the category of hair care products is to shape and maintain their brand personality to make differences between competitors and lead consumers on making brand preference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marlyandri Andini Putri
"Merek "Urban Decay" merupakan salah satu merek kosmetik mewah yang cukup terkenal di pasar internasional. Ciri khas brand 'Urban Decay' high-end dan eksklusif menyasar generasi milenial. Penelitian ini menjelaskan pengaruh Kredibilitas Opinion Leader, Kredibilitas Merek, Norma Subyektif, Sikap Merek, Terhadap Niat Membeli Kosmetik Lipstik Merek 'Urban Decay' (Survei: Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia).
Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengambilan sampel adalah sensus atau total sampling, dengan jumlah sampel penelitian yang diolah sebanyak 230 responden. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi berganda (regresi linier berganda) yang diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS 24.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial opini pemimpin, norma subyektif, sikap merek berpengaruh signifikan terhadap niat beli kosmetik lipstik merek Urban Decay. Variabel yang memberikan pengaruh paling kuat dan paling signifikan terhadap niat beli kosmetik lipstik merek Urban Decay adalah norma subjektif. Kemudian diikuti oleh variabel opini leader, kemudian sikap terhadap merek.

The "Urban Decay" brand is one of the most well-known luxury cosmetic brands in the international market. The distinctive feature of the high-end and exclusive 'Urban Decay' brand is targeting the millennial generation. This research explains the influence of Opinion Leader Credibility, Brand Credibility, Subjective Norms, Brand Attitude, Towards the Intention to Buy Lipstick Cosmetics Brand 'Urban Decay' (Survey: Student of the Faculty of Communication Sciences, University of Indonesia).
The research methodology uses a quantitative approach and the sampling technique is census or total sampling, with the number of research samples processed as many as 230 respondents. The research data were obtained by distributing questionnaires and analyzed using multiple regression (multiple linear regression) which was processed using the SPSS 24 statistical application.
Based on the results of the study showed that partially the opinion of the leader, subjective norms, and brand attitude have a significant effect on the purchase intention of Urban Decay brand lipstick cosmetics. The variable that has the strongest and most significant influence on the purchase intention of Urban Decay lipstick cosmetics is the subjective norm. Then followed by the opinion variable leader, then the attitude towards the brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Clarissa Andarini
"In March 2020, an Indonesian actress or celebrity influencer, Tara Basro, posted a viral Instagram post on body positivity. Despite garnering public support for her view on body positivity, she also received criticism from the Indonesian Ministry of Communication and Information due to her photo being considered as inappropriate content. This controversy highlighted the role of Tara Basro in bringing up the subject of accepting body positivity within the Indonesian public. A contet analysis of primary sources through media outlets shows the effectiveness of Tara Basro as a Key Opinion Leader (KOL) to raise awareness through Instagram in Indonesian context. This analysis adopts the concept of Stimulus Organism Response (SOR) Theory, Rhetorical Tradition of Persuasive Communication and Information-Based Communication Model. The main findings indicates the spreadability of content in Instagram as a social media is strongly associated with the contribution of influencers, which act as the KOL that exemplifies value to their followers. The awareness being raised is not only from one-way communication, but also creating audience engagement, which indicates two-way communication process. Therefore, the expansion of body positivity awareness has increased, and more people have been exposed to this.

Pada Maret 2020, aktris atau influencer selebriti Indonesia, Tara Basro, memposting konten Instagram yang beredar luas mengenai body positivity. Meskipun mendapat dukungan publik atas pandangannya tentang body positivity, ia juga mendapat kritik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Kontroversi ini menyoroti peran Tara Basro dalam mengangkat isu body positivity diantara masyarakat Indonesia karena fotonya dianggap sebagai konten yang tidak sesuai. Konten analisis terhadap sumber primer melalui media, menunjukkan efektivitas Tara Basro sebagai Key Opinion Leader (KOL) dalam meningkatkan pemahaman publik terhadap isu body positivity melalui Instagram dalam konteks masyarakat Indonesia. Analisis ini menggunakan konsep Stimulus Orgaism Response (SOR), Tradisi Retorika Komunikasi Persuasif dan Model Komunikasi Berbasis Informasi. Temuan utama menunjukkan bahwa penyebaran konten di Instagram sebagai media sosial dikaitkan dengan kontribusi influencer, yang bertindak sebagai KOL memproyeksikan nilai yang mereka anut kepada para pengikutnya di media sosial. Kesadaran yang dimunculkan tidak hanya dari komunikasi satu arah, tetapi juga menciptakan audience engagement yang menandakan adanya proses komunikasi dua arah. Oleh karena itu, perluasan kesadaran body positivity telah meningkat, dan lebih banyak orang telah terpapar oleh isu tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Salsabila Putri Kusumah
"Tulisan ini bertujuan untuk memberikan analisis terkait materialitas digital yang tidak hanya sebagai suatu hasil tetapi sebagai proses berkelanjutan yang terikat dengan dinamika produksi budaya. Dengan mengangkat kampanye komersial pada influencer marketing sebagai kasus dalam penelitian. Melihat bagaimana materialitas digital digunakan pada influencer marketing dan bagaimana proses serta dinamika pada agensi influencer marketing mampu memproduksi budaya melalui materialitas digital tersebut. Penelitian ini, melihat bahwa fitur Instagram sebagai bentuk materialitas digital dari influencer marketing. Materialitas digital membuka ruang untuk manusia pada kehidupan nyata memanfaatkannya dalam memproduksi budaya melalui konjungtur dari materialitas dan sosialisasi melalui habitus. Materialitas digital membentuk normativitas dengan menghadirkan kapasitas manusia untuk menggunakan material-material tersebut ke dalam habitus. Habitus dari penggunaan materialitas digital, didukung dengan adanya field dan capital, digunakan pada industri media yang akhirnya mendorong produksi budaya dari influencer marketing.

This paper analyzes digital materiality which not only as a result but as a continuous process that is tied to the dynamics of cultural production. By raising a commercial campaign on influencer marketing as a case in research, seeing how digital materiality is used in influencer marketing and how the processes and dynamics in influencer marketing agencies can produce culture through digital materiality. This study sees that Instagram features as a form of digital materiality from influencer marketing. Digital materiality opens space for humans in real life to use it in cultural production through the conjuncture of materiality and socialization through habitus. Digital materiality shapes normativity by presenting the human capacity to use these materials into habitus. The habitus of using digital materiality, supported by the presence of fields and capital, is used in the media industry which ultimately encourages the cultural production.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Clara
"Peningkatan pengguna Tiktok dan semakin berkembangnya fitur Tiktok membuat banyak bisnis yang mengembangkan strategi branding melalui platform Tiktok. Key Opinion Leader Tiktok spesialis (KOL Tiktok spesialis) menjadi profesi yang membantu perusahaan dalam merencanakan ide brief KOL, memilih KOL dan mengatur berjalannya kerjasama antara perusahaan dengan KOL. Makalah ini membahas pengalaman dan pembelajaran saya dengan latar belakang antropologi yang menjalani magang selama tiga bulan di bidang marketing sebagai Key Opinion Leader Tiktok spesialis (KOL Tiktok spesialis) di NPURE. Pembahasan akan berfokus pada upaya saya dalam mengimplementasikan gagasan antropologis dari konsep brand yang dikemukakan oleh Nakasiss. Upaya implementasi konsep brand tersebut menghasilkan terobosan baru berupa metode penulisan brief dengan urutan alur pembahasan serta peningkatan kriteria pemilihan KOL selain dari kriteria dasar yang NPURE tetapkan. Gambaran refleksi implementasi ini pada akhirnya menunjukan adanya interseksi antara antropologi dan marketing dalam setiap aktivitas magang saya sebagai KOL Tiktok spesialis di NPURE.

The increase in Tiktok users and the growing development of Tiktok features have made many businesses develop branding strategies through the Tiktok platform. Key Opinion Leader Tiktok specialist (KOL Tiktok specialist) is a profession that assists companies in planning KOL brief ideas, selecting KOLs, and managing collaboration between companies and KOLs. This paper discusses my experience and learning as someone with an anthropological background who underwent a three-month internship in marketing as a specialist Tiktok Key Opinion Leader (KOL Tiktok) at NPURE. The discussion will focus on my efforts to implement the anthropological notion of the brand concept put forward by Nakasiss. Efforts to implement the brand concept resulted in a new breakthrough in the form of a brief writing method with a sequence of discussion flows and an increase in KOL selection criteria beyond the basic criteria set by NPURE. This reflection on implementation ultimately shows that there is an intersection between anthropology and marketing in each of my internship activities as a KOL Tiktok specialist at NPURE."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alysia Shalsabila Nur Rahman
"Perkembangan industri desain interior di Indonesia yang semakin menjanjikan, mendorong para pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam membangung brand awareness guna meraih pangsa pasar yang lebih besar. Lifetime Design, sebagai salah satu perusahaan desain interior terkemuka di Indonesia, meluncurkan sebuah kampanye inovatif bernama “The House Within” dengan membangunan rumah di dalam mall. Dalam upaya memaksimalkan penyebaran pesan kampanye, Lifetime Design turut menggandeng key opinion leaders (KOL), yakni Arief Muhammad untuk meningkatkan kesadaran audiens terhadap merek melalui pendekatan yang tidak konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi marketing public relations yang dilakukan oleh Lifetime Design melalui kampanye “The House Within” dengan menggunakan metode analisis konten. Berdasarkan analisis konten terhadap akun youtube @LifetimeDesign dan @AriefMuhammaddd dengan jumlah 8 unggahan relevan yang telah ditelaah, ditemukan bahwa Lifetime Design menggunakan berbagai pendekatan marketing public relations yakni push, pull, dan pass. Kampanye ini turut memanfaatkan alat MPR, seperti event, media sosial, dan kegiatan layanan publik untuk meningkatkan keterlibatan audiens dan visibilitas merek. Hasil penelitian menunjukan bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh Lifetime Design dengan Arief Muhammad memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan visibilitas kampanye melalui konten orisinil, dan bersifat alami, berhasil menciptakan hubungan emosional serta meningkatkan ketertarikan publik terhadap merek.

The rapid growth of the interior design industry in Indonesia has prompted business stakeholders to continually innovate in building brand awareness to capture a larger market share. Lifetime Design, a prominent interior design company in Indonesia, launched an innovative campaign entitled "The House Within," which involved constructing a house within a shopping mall. In an effort to maximize the campaign's message dissemination, Lifetime Design collaborated with key opinion leader (KOL) Arief Muhammad to enhance audience awareness through an unconventional approach. This study aims to explore the marketing public relations strategies employed by Lifetime Design in the “The House Within” campaign, utilizing content analysis methodology. Based on an analysis of content from the YouTube accounts @LifetimeDesign and @AriefMuhammaddd, which included 8 relevant posts, it was found that Lifetime Design utilized various marketing public relations strategies, namely push, pull, and pass. The campaign also leveraged MPR tools such as events, social media, and public service activities to increase audience engagement and brand visibility. The research findings indicate that the collaboration between Lifetime Design and Arief Muhammad significantly contributed to enhancing the campaign’s visibility through authentic, organic content, thereby fostering an emotional connection and increasing public interest in the brand.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>