Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harliana Dwi Asary
Abstrak :
Proses pengurusan Izin mendirikan Bangunan (IMB) cenderung tak luput dari praktik-praktik pungutan liar (pungli), karena pada proses IMB masih memungkinkan antara petugas dan pemohon berinteraksi langsung secara tatap muka, seperti yang terjadi pada DPMPTSP Kabupaten Bogor masih adanya pungutan liar yang dirasakan oleh pemohon, adanya technology gap pada pemohon izin, penempatan pegawai masih belum sesuai dengan jenjang pendidikan, dan kurangnya sosialisasi terhadap keberadaan aplikasi perizinan online tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu e-government, hambatan implementasi e-government dan pelayanan perizinan. Metode penelitian yang digunakan yakni melalui pendekatan post-positivist, teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Implementasi E-Government di Kabupaten Bogor: Studi Kasus “Online Perizinan Transparan Informatif Sistematis (OPTIMIS)” Pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dinyatakan masih belum berjalan baik karena 2 (dua) variabel yaitu pengorganisasian dan aspek sosial masih memiliki kendala, sehingga masih perlu diperbaiki.
The process of obtaining Building Permits creates major potential for the practices of Extortion (Pungli) because it is still possible to be done between officers and applicants to interact each other face to face directly. There are still Extortion which is happened by applicants, technology gap on applicants, placement of employees which is not suitable for level of education, and lack of socialization towards the existence of these online licensing application at Investment and One Stop Intergrated Service Office (DPMPTSP) Bogor Regency. The theory which is used in this research is e-government, resistance to implemtation of e-government and permits services. The study method is used a post-positivist approach, data collection techniques with literature studies and in-depth interviews. Implementation of E-Government in Bogor Regency: Case Study "Systematic Informative Transparent Online Licensing (OPTIMIS)" on Building Permits (IMB) at the One Stop Investment and Integrated Services Office (DPMPTSP) has stil not worked well because of 2 (two) variables, organization and social aspects which have resistance in order to have to be fixed.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wellin Itca Wijaya
Abstrak :
Manusia hidup untuk menjalani takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan dan manusia tidak dapat mengelak dari ketetapan tersebut. Salah satu takdir yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia pada tahun 2020 adalah adanya penyakit mematikan yang mewabah di hampir seluruh belahan dunia dengan nama Coronavirus Disease (COVID-19). Di tengah wabah tersebut, Boedhie Pramono menciptakan lagu berbahasa Jawa dengan judul Jagad Anyar Kang Dumadi yang mengandung ajaran bagaimana sikap manusia Jawa ketika menghadapi takdir. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap manusia Jawa menjalani takdir-Nya yang terdapat pada lagu Jagad Anyar Kang Dumadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan falsafah Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lagu Jagad Anyar Kang Dumadi terdapat dua ajaran sikap manusia Jawa yang harus dimiliki ketika menjalani takdir, yaitu sikap nrima dan pasrah yang menghasilkan sikap optimis. Adapun kesimpulan berlandaskan hasil penelitian, kedua sikap tersebut dapat memberi ketenangan pada hati yang sedang gelisah, karena kedua sikap itu selalu mengingatkan manusia untuk kembali kepada Tuhan dan memasrahkan segalanya kepada-Nya dengan penuh optimis. ......Human beings live to face and fulfil their destiny that have been determined by God, and human cannot avert what has been stated. One of the destinies that God has given for human beings in the year of 2020 is the global pandemic, Coronavirus Disease (COVID-19). In the middle of this pandemic, Boedhie Pramono composed a Javanese song with the title Jagad Anyar Kang Dumadi which portrays the teachings on how the Javanese facing their destiny. In accordance to that, the purpose of conducting this research is to explain how the Javanese face their destined life that is portrayed in Jagad Anyar Kang Dumadi. This research used qualitative method by using Javanese philosophy as its approach. The research showed, Jagad Anyar Kang Dumadi portrays two teachings practices on Javanese behaviour whom Javanese have to to possess in facing their destiny. These two behaviour are nrima and pasrah, the kinds of behaviour that will lead to an optimistic attitude. To conclude the research, both of those behaviour always give calm and serene to the restless self because they keep remind people to find their way to God and surrender to God’s will.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jang Yun Hyeong
Abstrak :
Saat ini, banyak negara berkonsentrasi pada pembangunan ekonomi untuk mempromosikan perdamaian berdasarkan rekonsiliasi dan kerja sama dan mempromosikan kesejahteraan rakyat mereka sendiri daripada konfrontasi ideologis dan militer yang ada dalam proses pembentukan tatanan internasional baru ini. Namun, situasi Asia Timur Laut termasuk semenanjung Korea memiliki ambivalensi rekonsiliasi dan ketegangan karena peningkatan ketergantungan bersama di antara negara-negara di wilayah tersebut, sisa-sisa Perang Dingin, dan ketidakpastian rezim Korea Utara.

 Dalam situasi ini, Six-Party Talks (SPT) belum dilanjutkan untuk waktu yang lama karena uji coba nuklir Korea Utara dan uji coba peluncuran rudal, dan minat dalam perundingan enam negara baru-baru ini meningkat. Dalam tulisan ini, Penulis membahas persepsi dan kebijakan negara-negara Asia Timur Laut yang berfokus pada diskusi tentang pelembagaan multilateral yang disebut SPT. Selain itu, upaya, kinerja dan keterbatasan kelembagaan untuk melembagakan SPT juga dibahas.

 Pada akhirnya, untuk mengembangkan SPT sebagai kerjasama keamanan multilateral di wilayah tersebut, perlu untuk memperkuat elemen multilateral dalam hal operasi dan fungsi perundingan, dan pada saat yang sama, perbaikan lingkungan di wilayah tersebut harus dilakukan untuk membangun kerjasama keamanan multilateral. Selain itu, sangat penting untuk mendapatkan dukungan aktif dan kerjasama di negara-negara tetangga. ......Many countries are now focusing on economic development to promote peace and promote the welfare of their citizens based on reconciliation and cooperation rather than ideological and military confrontations that exist in the process of forming a new international order. But the situation in Northeast Asia, including the Korean Peninsula, is ambiguous due to increased interdependence among countries in the region, the remnants of the Cold War and uncertainties in the North Korean regime.

 Under these circumstances, the Six-Party Talks (SPT) did not last long due to North Korea's nuclear and missile tests, and interest in the SPT has recently increased. The paper discusses the perceptions and policies of Northeast Asian countries that focus on discussions on multilateral institutionalization, called SPT. And also discussed efforts, achievements and institutional limitations to institutionalize SPT.

 Finally, in order to develop SPT as a multilateral security cooperation within the region, it is necessary to strengthen multilateral elements in terms of operational and negotiating functions, and at the same time carry out environmental improvements in the region to develop multilateral security cooperation. It is also very important to gain active support and cooperation from neighboring countries.

 

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library