Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
William Tendi
"Background: Undescended testes (UDT) is a condition where one or both testes is absent in the scrotum. The general age recommendation in which the treatment should be performed is before 18 months old due to the infertility risk and malignancy in later life. In post-pubertal UDT, the current guideline recommends orchiectomy; however, the strength rating of this recommendation is weak. Therefore, this study aimed to provide a systematic review of post-pubertal UDT treatment, focusing on the malignancy risk point of view.
Methods: A systematic search was performed using PubMed, Wiley Online Library and the Cochrane Library up to 5 March 2023. Any study with either post-pubertal orchiectomy or orchidopexy in patients with UDT and reporting the testicular malignancy was included. The exclusion criteria were studies with lack of information of UDT correction time, no history of correction and the full text wasn’t available. The data collected were the occurrence of testicular malignancy in post-pubertal UDT patients corrected with any method. Quality and bias assessment was assessed with Newcastle-Ottawa scale and Joanna Briggs Institute tools.
Results: Seven articles (three case reports and four observational studies) were reviewed with a total of 42 patients who underwent post-pubertal correction of either unilateral or bilateral UDT. The correction age ranged from 13 to 34 years old, with follow-up of 48.7–252 months. Among those who developed malignancies, the most common were seminoma, teratoma and carcinoma in situ of the testes. In addition, this study was able to propose an algorithm for post-pubertal UDT treatment strategy.
Conclusion: The scarce resource was the main limitation of this study. Nevertheless, this review showed that post-pubertal UDT management should be tailored individually. Several factors that should be considered include the condition of the contralateral descended testis, UDT location, serum testosterone level, patient’s age, comorbidities, and interest in fertility.

Latar Belakang: Testis tidak turun adalah kondisi dimana salah satu atau kedua testis tidak ditemukan di skrotum. Secara umum, rekomendasi waktu untuk dilakukan terapi adalah sebelum usia 18 bulan karena adanya risiko infertilitas dan keganasan di masa depan. Pada kondisi pasca pubertas, terapi yang disarankan adalah orkidektomi. Akan tetapi, rekomendasi ini termasuk tingkat rekomendasi lemah. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk memberikan tinjauan sistematis untuk tatalaksana testis tidak turun, ditinjau dari sisi risiko keganasan.
Metode: Pencarian sistematis dilakukan pada tanggal 5 Maret 2023 di PubMed, Wiley Online Library, dan Cochrane Library. Semua studi mengenai orkidektomi atau orkidopeksi yang dilakukan pasca pubertas pada pasien dengan testis tidak turun dan memberikan data terkait keganasan testis dimasukkan dalam analisis. Kriteria eksklusi termasuk studi yang tidak memiliki data terkait waktu penanganan testis tidak turun, tidak ada riwayat tatalaksana dan tidak adanya manuskrip lengkap. Data yang diambil meliputi terjadinya keganasan testis pada pasien dengan testis tidak turun yang menjalani tatalaksana surgikal apapun pasca pubertas. Tinjauan kualitas dan bias artikel dilakukan dengan skala Newcastle-Ottawa dan Joanna Briggs Institute.
Hasil: Terdapat tujuh artikel (tiga laporan kasus dan empat studi observasional) yang dimasukkan ke dalam tinjauan ini dengan total pasien sebanyak 42 pasien yang mengalami testis tidak turun baik unilateral atau bilateral dan menjalani terapi surgikal pasca pubertas. Rentang usia dilakukannya tatalaksana adalah 13 hingga 34 tahun, dengan rentang waktu follow-up yaitu 48,7 hingga 252 bulan. Diantara semua pasien yang mengalami keganasan testis, jenis yang tersering adalah seminoma, teratoma dan karsinoma in situ. Selain itu, studi ini juga memberikan rekomendasi algoritma tatalaksana testis tidak turun pada pasien pasca pubertas.
Kesimpulan: Sumber pustaka yang terbatas merupakan kekurangan dari studi ini. Akan tetapi, studi ini menunjukkan bahwa pilihan tatalaksana testis tidak turun pada pasien pasca pubertas harus dibuat berdasarkan penilaian terhadap pasien secara individual. Beberapa faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan termasuk kondisi testis kontralateral yang telah turun, lokasi testis yang tidak turun, kadar testosteron serum, usia pasien, komorbiditas, dan keinginan untuk memiliki keturunan.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rylis Maryana
"ABSTRAK
Karsinoma prostat adalah kanker yang sering ditemukan pada stadium lanjut.Masalah ekonomi menjadi penyebab utama sulitnya pemberian terapi luteinizinghormone releasing hormone LHRH dan menjadikan operatif sebagai pilihanuntuk ablasi androgen yang terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk mengkajiefektivitas operasi orkidektomi subkapsular bilateral sebagai pilihan terapipaliatif. Penelitian ini deskriptif analitik retrospektif pada kasus karsinoma prostatstadium lanjut pasien RSCM mulai Januari 1999 hingga Juni 2015. Data yangdikumpulkan adalah usia, ukuran tumor klasifikasi TNM, nodul, volume prostat,PSA pre- dan pascaoperasi, skor Gleason, lokasi metastasis tumor, komplikasi,dan lama perawatan. Hasil penelitian pada 48 pasien karsinoma prostat yangmemenuhi kriteria memiliki rerata usia 66,6 8,3 tahun. Keluhan LUTS dijumpaipada 42 87,5 subjek, ukuran tumor terbanyak adalah T2 37,5 , nodul padaprostat ditemukan pada 36 75 subjek, rerata volume prostat adalah55,59 30,16 gram, dengan metastasis terbanyak ke tulang 85,4 , dan gambaranhistopatologi tersering adalah adenokarsinoma prostat berdifferensiasi buruk 87,5 . Terdapat penurunan bermakna nilai PSA sebelum operasi dengan nilaiPSA tiga bulan pascaoperasi p= 0,005 . Besarnya penurunan PSA dipengaruhioleh banyaknya titik metastasis dan adanya nodul pada pemeriksaan prostat.Ablasi androgen operatif ini sangat baik pada volume prostat yang besar. Semakinbesar volume prostat, maka nilai PSA yang turun semakin banyak.Kata kunci: karsinoma prostat stadium lanjut, orkidektomi subkapsular bilateral,paliatif, penurunan PSA.

ABSTRACT
Prostate carcinoma mostly founded at advanced stage. Economic be the mainproblem of the Luteinizing Hormone Releasing Hormone LHRH therapy andmake operative androgen ablation as an affordable treatment. This researchevaluated the efficacy of bilateral subcapsular orchiectomy as a palliativetreatment in advanced prostate carcinoma. This is a retrospective analyticdescriptive study using medical records from January 1999 to June 2015 in CiptoMangunkusumo General Hospital. Data collected are age, tumor size accordingTNM classification, nodules, prostate volume, PSA pre and post operation,Gleason score, metastasis location, complications, and length of stay. There were48 patients with mean age 66.6 8.3 years old, LUTS found in 42 87.5 subject,most of size tumor is T2 37.5 , nodules found in 36 75 prostate, prostatevolume mean is 55.59 30.16 grams, most have bone metastasis 85.4 . There isa significant decrease between preoperative and post operative PSA in threemonths after operation p 0.005 . Decreasing of PSA value affected by numbersof metastasis point, and the presence nodules in prostate examination. Bilateralsubcapsular orchiectomy is suitable for large prostate. Larger prostate volume,than larger level of PSA decrease."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library