Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deana Zhafira Fatihani
"Batubara pada site Gurimbang PT Berau Coal Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dianalisis berdasarkan pengamatan makroskopis, metode analisis petrografi organik dan analisis nilai sulfur untuk mendapatkan karakteristik dan peringkat batubaranya. Berdasarkan hasil analisis pengamatan makroskopis, dapat diketahui bahwa seam K, KU, KL memiliki ciri berwarna hitam kecokelatan dengan cerat cokelat, memiliki bentuk sub-conchoidal sampai conchoidal, kekerasan moderately hard-hard, kilap kusam, banyak ditemukan jejak resin serta mineral pirit. Berdasarkan hasil analisis petrografi maseral, seluruh sampel didominasi oleh maseral vitrinite sebanyak 83.8-94.4%, maseral liptinite sebanyak 3.2%-11.2% dan maseral inertinite sebanyak 1.3%-4.2%. Berdasarkan hasil analisis petrografi mineral, seluruh sampel didominasi oleh mineral clay dengan jumlah 0.30% – 1.60% pada sampel yang berbeda. Berdasarkan analisis nilai sulfur, seam KU memiliki kandungan sulfur dengan nilai tertinggi 2.58% dan terendah 0.41% dan dapat digolongkan ke dalam batubara high sulphur, sedangkan seam KL memiliki kandungan sulfur dengan nilai tertinggi 0.4% dan terendah 0.11% dan dapat digolongkan ke dalam batubara low sulphur. Berdasarkan hasil pengukuran reflektan dapat disimpulkan semua sampel yang ada termasuk ke dalam rank batubara lignit sampai dengan sub-bituminus C berdasarkan klasifikasi ASTM D 388-05. Berdasarkan perhitungan TPI dan GI, sampel terendapkan pada lingkungan pengendapan lower delta plain hingga upper delta plain dengan sublingkungan pengendapan telmatik dan limno-telmatic pada rawa gambut wet forest swamp dan fen.
......Coal at the Gurimbang site of PT Berau Coal, Sambaliung District, Berau Regency, East Kalimantan was analyzed based on macroscopic observations, organic petrographic analysis methods and analysis of sulfur values to obtain the characteristics and rank of the coal. Based on the results of the macroscopic observation analysis, it can be seen that the K, KU, KL seams have a characteristic black-brown color with brown streaks, have a sub-conchoidal to conchoidal shape, moderately hard-hard hardness, dull luster, many traces of resin and pyrite minerals are found. Based on the results of maseral petrographic analysis, all samples were dominated by vitrinite maceral as much as 83.8-94.4%, liptinite as much as 3.2%-11.2% and inertinite as much as 1.3%-4.2%. Based on the results of mineral petrographic analysis, all samples were dominated by mineral clay with an amount of 0.30% - 1.60% in different samples. Based on the sulfur value analysis, seam KU has a sulfur content with the highest value of 2.58 and the lowest 0.41 and can be classified as high sulfur coal, while seam KL has a sulfur content with the highest value of 0.4 and the lowest 0.11 and can be classified as low sulfur coal. Based on the results of reflectance measurements, it can be concluded that all samples are included in the rank of lignite coal to sub-bituminous C based on ASTM D 388-05 classification. Based on TPI and GI calculations, the samples were deposited in the lower delta plain to upper delta plain depositional environments with telmatic and limno-telmatic depositional environments in wet swamp forest and fen peat swamps."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Shavira Setiawan
"Daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah di Pulau Sumatra yang diduga juga mempunyai endapan batu bara, namun belum banyak penelitian yang membahasnya. Batu bara itu sendiri memiliki kerakteristik dan lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan lingkungan pengendapan batu bara yang terdapat pada daerah tersebut berdasarkan analisis petrografi organik, proksimat, ultimat, nilai kalori, dan total sulfur. Metode penelitian menggunakan klasifikasi peringkat batu bara berdasarkan ASTM dan kadar nitrogen untuk menentukan kualitas batu bara, sedangkan untuk lingkungan pengendapan digunakan parameter GWI dan VI, kondisi pengendapan, kadar abu, sulfur, dan mineral pengotor. Terdapat sepuluh seam yang ada pada daerah penelitian yang telah diinterpretasi karakteristik dan lingkungan pengendapannya berdasarkan 29 sampel batu bara. Seam tersebut dari yang tua hingga muda adalah seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US-3a, US-3, US-2, dan US-1. Karakteristik batu bara daerah penelitian memiliki peringkat bituminus volatil tinggi – antrasit. Kualitas batu bara pada daerah penelitian tergolong bagus karena kadar nitrogen yang terdapat pada batu bara daerah penelitian relatif rendah. Kemudian nilai kalori pada daerah penelitian dipengaruhi oleh kadar abu, semakin tinggi kadar abu maka nilai kalori dalam basis adb relatif semakin berkurang. Lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berkisar antara mesotropik sampai ombrotropik dengan jenis tanamannya didominasi oleh tanaman kayu yang telah terdegradasi. Kondisi pengendapan pada daerah penelitian juga didominasi oleh rawa basah dengan genangan air sedang-tinggi. Selain itu, pada daerah penelitian juga terdapat fluktuasi pengaruh air sungai dan laut yang disebabkan oleh fluktuasi dari kadar sulfur, abu, serta mineral pengotor.
......Taba Penanjung Region, Bengkulu Tengah Regency, Bengkulu Province is one of the regions on Sumatra Island that is suspected to also have coal deposits, but not much research has discussed it. Coal itself has different characteristics and depositional environments. This study aims to determine the characteristics and environmental deposition of coal contained in the area based on the analysis of organic petrography, proximate, ultimate, calorific value, and total sulfur. The research method uses coal rank classification based on ASTM and nitrogen content to determine coal quality, while for the depositional environment the GWI and VI, depositional conditions, ash content, sulfur, and mineral matter parameter are used. There are ten seams in the study area that have been interpreted by their characteristics and depositional environment based on 29 coal samples. Seam from old to young is seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US- 3a, US-3, US-2, and US-1. The coal characteristics of the study area have high volatile bituminous – anthracite ranking. The quality of coal in the study area is classified as good because the nitrogen content in the coal in the study area is relatively low. Then the calorific value in the study area is influenced by the ash content, the higher ash content, the lower calorific value in adb basis. The depositional environment in the study area ranged from mesotrophic to ombrotrophic, with the plant species being dominated by degraded woody plants. The depositional conditions in the study area were also dominated by wet swamps with medium to high standing water. Besides, in the study area, there are also fluctuations in the influence of the river and seawater caused by fluctuations in levels of sulfur, ash, and mineral matter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library