Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rd. Danianti K. P.
"Down Syndrome adalah kelainan yang terjadi pada anak yang mengalami keterbelakangan mental yang disebabkan oleh adanya kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari dua kromosom sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom (trisomi 21), yang mengakibatkan anak mengalami penyimpangan fisik.
Faktor spesifik yang diduga menjadi penyebab trisomi meliputi pengobatan dan obat-obatan, radiasi, zat-zat kimia, atau virus hepatitis, serta kemungkinan tidak adanya mekanisme kelahiran secara spontan (seperti melalui induksi, vaccum, dll) dan usia ibu waktu hamil dan melahirkan.
Anak dengan down syndrome mudah dikenali karena karakteristik yang dimilikinya, antara lain seperti wajah mirip orang mongol atau datar, telinga kecil dan agak miring (seperti caplang), satu garis telapak tangan melewati telapak tangan, jarak antara ibu jari dan jari kedua terlalu renggang, kelingking hanya sate ruas jari. Selain itu anak dengan down syndrome juga memiliki karakteristik psikologis antara lain cenderung ramah, mudah bergaul, hangat dan memiliki sifat yang menyenangkan. Anak down syndrome biasanya lahir dengan berbagai gangguan medis, seperti gangguan jantung, leukemia, katarak, hypotonia, gangguan pendengaran, dan gangguan wicara. Selain itu, anak down syndrome jugs mengalami kerusakan fungsi otak dan kelainan sensorik dan neuromotor.
Karakteristik anak down syndrome adalah terbatasnya kemampuan kognitif mereka. Dengan kemampuan kognitif yang terbatas, maka akan mempengaruhi akademik mereka. Anak dengan down syndrome ini biasanya mengalami kesulitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan belajar karena kemampuan atensi, metacognition, memory, dan generalisasi yang lambat dibandingkan dengan anak normal. Masalah ini dapat berasal d.ari lemahnya kemampuan persepsi dan menilai (judgement) suatu ingatan yang sudah disimpan dengan keadaan saat ini. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dalam menggunakan ingatan jangka pendek yang lemah pada anak down syndrome. Namun demikian anak-anak dengan down syndrome memiliki visual processing skills yang lebih balk. Oleh sebab itu diyakini gambar merupakan metode bagus untuk mengajarkan anak down syndrome belajar, berbicara, dan berinteraksi.
Daya ingat jangka pendek anak dengan down syndrome ini menurut penelitian dapat ditingkatkan melalui pelatihan yang disebut sebagai Memory Skill Training. Pelatihan ini menggunakan dua program, yaitu rehearsal programme dan organisation programme. Pada penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menggunakan program organisation, yaitu bertujuan mengajarkan anak untuk mengkategorisasikan dan mengelompokkan sebagai jalan untuk membantu dalam mengingat sesuatu. Pelatihan ini menggunakan gambar-gambar yang memudahlan anak dengan down syndrome untuk mengingatnya.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, program Memory Skill Training dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek anak dengan down syndrome. Program ini sebaiknya dilakukan dengan jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan secara berkelanjutan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Johanna R D
"

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan salah satu sektor industri yang berpotensi berkembang di Indonesia. Salah satu subsektornya, home care industry, diperkirakan akan tumbuh pasca situasi pandemi. Akibat adanya tren yang disruptif, FMCG terpaksa mengadopsi model operasional yang menghasilkan penghematan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan teknologi smart sensor terbaik untuk digunakan di pabrik produk hygiene, khususnya untuk proses capping, serta dimensi dan kriteria terpenting untuk melakukannya. Best - Worst Method (BWM) dan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) digunakan dalam penelitian ini masing – masing untuk mengukur bobot dimensi dan kriteria serta mengevaluasi teknologi alternatif. Pemilihan teknologi yang akan dievaluasi dengan mempertimbangkan 23 kriteria yaitu vision sensor, color sensor, dan photoelectric sensor. Penelitian tersebut mengarah pada rekomendasi teknologi yang dikenal sebagai smart color sensor dengan faktor paling penting untuk dipertimbangkan adalah produktivitas, manfaat yang diharapkan, dan kemudahan pengujian


Fast Moving Consumer Goods (FMCG) is one of the industrial sectors that has the potential to develop in Indonesia. One of its subsectors, the home care industry, estimated will grow post-situation pandemic. As a result of disruptive trends, FMCG is forced to adopt an operational model that yields savings cost. The purpose of this research is to determine the best smart sensor technology for use in hygiene product factories, especially for the capping process, as well as the most important dimensions and criteria for the thing to do so. Best - Worst Method (BWM) and Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) were used in this study respectively to measure weight dimensions and criteria and evaluate alternative technologies. Selection of technology to be evaluated by considering 23 criteria that is vision sensors, color sensors, and photoelectric sensors . The research led to known technology recommendations such as smart color sensor with the most important factors to consider being productivity , expected benefits, and convenience testing 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library