Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alma Karimah
"ABSTRAK
‘Aisyiyah merupakan suatu gerakan sosial yang menggunakan bentuk organisasi
dalam mencapai tujuannya. Asumsi utama penelitian ini adalah ‘Aisyiyah gagal
melakukan gerakannya di level grassroot. Pengelolaan sumber daya dan
kegagalan ‘Aisyiyah melakukan framing isu penyantunan anak yatim dan dhuafa
merupakan dua hal yang menyebabkan ‘Aisyiyah gagal melakukan gerakan di
tingkat grassroot. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ini yang melihat panti
asuhan sebagai salah satu kegiatan ‘Aisyiyah di tingkat grassroot. Pengelolaan
sumber daya panti asuhan yang tidak baik serta ketidakmampuan ‘Aisyiyah dalam
mem-framing panti asuhan sebagai ikon penyantunan anak yatim dan dhuafa
merupakan cerminan kinerja ‘Aisyiyah di level bawah, meskipun ‘Aisyiyah
membawa nama besar Muhammadiyah.

ABSTRACT
Aisyiyah is a social movement that uses a form of organization in achieving its
goal. The main assumption of this study is ‘Aisyiyah failed to perform at the level
of grassroots. Failure in managing resources and failure in doing framing of the
issue of orphans are two things that cause 'Aisyiyah to fail at grassroots level. This
is proven by this study by seeing orphanage as one of ‘Aisyiyah’s activities at
grassroots level. Bad resource management in the orphanage as well as the
inability of Aisyiyah in framing orphanage as an icon their movement reflects
Aisyiyah at grassroot level, although 'Aisyiyah carries the well-known name of
Muhammadiyah."
2014
S53893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arsyad
"Program PHBS adalah salah satu kebijakan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1997, program ini meliputi 5 settling yakni setting rumah tangga, tempat kerja, tempat umum, institusi sekolah dan tempat ibadah. Promosi kesehatan ini diarahkan kepada perubahan perilaku mengenai hidup bersih dan sehat, untuk itu dilakukan strategi-strategi yang dikenal dengan S2PHBS (Strategi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Menurut L. Green (1984), promosi kesehatan merupakan kombinasi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, sumber daya organisasi dan upaya kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk memunculkan perilaku yang menguntungkan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimen Sernu, Sekolah Dasar Negeri 008 Sidodadi Kecamatan Wonomulyo sebagai kelompok eksperimen dan Sekolah Dasar Negeri 003 Lampa Kecamatan Mapilli sebagai kelompok kontrol. Jumlah sampel pada kelompok eksperimen sebesar 122 murid dan kelompok kontrol 107 murid. Metode pendidikan kesehatan yang dipilih adalah metode ceramah, tanya jawab, alat peraga, bermain peran dan dinamika kelompok.
Hasil perlakuan program PUBS menunjukkan hubungan bermakna pada pengetahuan murid mengenai hidup bersih dan sehat pada kemaknaan < 0,05 dengan P-value sebesar 0,01 dan sikap P-value sebesar 0,01 < 0,05, sedangkan pada praktek secara statistik terbukti tidak adanya hubungan program PHBS terhadap perilaku murid mengenai hidup bersih dan sehat dengan kemaknaan ? 0,1 dengan hasil uji statistik P. value sebesar 0,13 menurut pengamatan orang tua dan 0,38 menurut pengamatan guru di sekolah.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai pengetahuan murid mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, minimum 28 dan maksimum 39 dengan rata-rata 35. Nilai sikap, minimum 10 dan maksimum 47 dengan nilai rata-rata 38,37 sedangkan nilai pada praktek menurut gum minimum 13 dan maksimum 26 dengan nilai rata-rata 22,37 dan menurut orang tua nilai minimum 14 dan maksimum 26 dengan nilai rata-rata praktek 21,96.
Dengan demikian penelitian ini menyarankan kepada institusi kesehatan agar melakukan strategi-strategi yang lebih mendalam seperti pembuatan model-model kepercayaan kesehatan yang lebih kondusif dalam usaha-suaha peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada setting institusi pendidikan.

The Effect of Improving Health Behaviour Program for Knowledge, Attitude and Practice about Improving Health Behaviour on State Primary School 008 Sidodadi pupils Wonomulyo District Polewali Mamasa Regency South Sulawesi Province by the year 2000.Program for Improving Health Behavior was one of policy of The Center for Health Education, Health Department Republic of Indonesia by year the 1997, this program involved home setting, schools, health institution, work place, and public place. The health promotion focussed for behavior changing how to improve health behavior, therefor have been done strategy for improving health behavior (Known with S2PHBS). According L. Green (1998), said that health promotion form health education combination, health service, organization resource, and health environment effort, which have objective for appearance a conducive health behavior.
This research use Quasi Experimental, State Primary School 008 Sidodadi Wonomulyo District Polewali Mamasa Regency was intervention group and State Primary School 003 Lampa Mapilli District Polewali Mamasa Regency was control group. Intervention group 122 respondents, control group 107 respondents. Health and group dynamic.
Intervention shown relationship on pupils knowledge about improving health behavior < 0,05 p = 0,01 and attitude P = 0,01 while practice by statistic no relationship with improving health behavior with significant > 0,1 p =0,13 according to teacher and p=0,38 according to pupils' parents.
Researched known report pupils knowledge about how to improve health behavior, according to pupils' teacher minimum 28 and maximum 39 with average 35. Attitude, minimum 10 and maximum 47 with average 38,37, while practice minimum 13, maximum 26, average 22,37. According to pupils' parents minimum 14, maximum 26 with average 21,96.
This research recommendation for health department will do strategies making health models more conducive by strategy for improving health behavior in school setting and education institution.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salusra Widya
"

Penelitian ini menggunakan pendekatan Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship dalam menganalisis pengaruh Lingkungan dan Faktor Organisasi terhadap pembentukan Kinerja pada organisasi Pemerintah Penggunaan secara bersama konsep Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship sehingga saling melengkapi merupakan operasionalisasi dari konsep Strategic Entrepreneurship dan belum dilakukan pada organisasi publik Karena organisasi Pemerintah memiliki tugas yang spesifik pada bidangnya atau adanya spesialisasi akan terjadi eksternalitas dan adanya tujuan bersama antar organisasi maka diperlukan adanya Koordinasi untuk pencapaian Kinerja yang optimal

Dalam penelitian diuji sepuluh hipotesis atas hubungan enam variabel penelitian yaitu Faktor Organisasi Lingkungan Dynamic Capabilities Entrepreneurial Orientation Koordinasi dan Kinerja Penelitian dilakukan terhadap unit organisasi Pemerintah tingkat eselon dua atau level manajer menengah pada sembilan Kementerian yang bertugas di bidang infrastruktur melalui survei pada bulan Juni – Juli 2014 Analisis terhadap 138 unit organisasi yang menjadi sample penelitian dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM)

Berdasarkan hasil analisis penggunaan konsep Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship secara bersamaan dan saling melengkapi dapat dijalankan dan model dapat diterapkan pada organisasi Pemerintah Pola pembentukan Kinerja yang signifikan adalah Faktor Organisasi mempengaruhi Dynamic Capabilities dan Entrepreneurial Orientation dimana Dynamic Capabilities secara simultan juga mempengaruhi Entrepreneurial Orientation kemudian Entrepreneurial Orientation mempengaruhi Kinerja Hal ini mengindikasikan bahwa pada unit organisasi Pemerintah level menengah karena lebih fokus pada rencana governance dan akuntabilitas bahwa: (1) Faktor Organisasi yang dimiliki berkontribusi pada kemampuan Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship yang meningkatkan Kinerja unit organisasi (2) perubahan Lingkungan tidak segera membuat unit organisasi dapat merubah strateginya atau merealokasi resources dan capabilities yang dimilikinya dan (3) belum signifikan membangun Koordinasi aktif dengan unit organisasi lain untuk meningkatkan Kinerja Agar Kinerja organisasi Pemerintah dapat lebih ditingkatkan diperlukan perhatian pada (1) masalah kewenangan dan prosedur pengambilan keputusan untuk melakukan perubahan strategi pelaksanaan kegiatan (2) mekanisme Koordinasi dan perubahan strategi pelaksanaan sebagai bagian dari perencanaan kegiatan dan (3) masalah pengukuran Kinerja organisasi

 


This dissertation studied about Environment and Organizational Factor that explained performance of government institutions by utilizing the two streams of Strategic Management Theory – Dynamic Capability and Entrepreneurship Combining those two theories provided a solid concept of strategic entrepreneurship for government organization that has never been studied before Government organization had specific function in its field therefore that specialization created externality and common goals among organizations In that circumstances Coordination exists to reach the optimum performance

This study developed ten hypotheses to analyze six variables The six variables were Organizational Factor Environment Dynamic Capabilities Entrepreneurial Orientation Coordination and Performance Units to analyze are the population of middle management in nine ministries that responsible for infrastructure development (138 units in total) Questionnaire distribution and collection were conducted during June – July 2014 Structural Equation Model (SEM) was used to analyze the hypotheses

By combining the concept of Dynamic Capabilities and Entrepreneurship the writer discovered a new model that explained strategic entrepreneurship theory applied in Government organizations The model justified a pattern to reach performance of organization as follows Organizational Factor affects Dynamic Capability and Entrepreneurial Orientation Simultaneously Dynamic Capability also affected Entrepreneurial Orientation Then Entrepreneurial Orientation which was amplified by Organizational Factor and Dynamic Capability created Performance

Study results indicate that since middle management in government organization more focus on planning governance and accountability there are there consequences Those are (1) Organizational Factor contributes to improve Dynamic Capabilities dan Entrepreneurship that lead to Performance of the unit of organization; (2) Environment change is not directly reflected in the unit of organization’s strategy or reallocation of resources and capabilities; and (3) Coordination among unit organizations is not significantly effective to reach performance

At the end of the study the writer provides suggestions to improve performance of government organizations Suggestions are as follows: (1) define a clear authority and procedure on decision making mainly in strategical change of activities; (2) put attention on coordination mechanism and strategic change as part of planning activities; and (3) clarify performance measurement in organization level

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library