Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aan Wasan
"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang kinerja pengurus PSSI priode 2007-2011, budaya organisasi di PSSI dan hubungan budaya organisasi dengan kinerja. Dengan melakukan wawancara medalam, observasi dan studi pustaka, hasilnya menunjukkan bahwa kinerja pengurus PSSI priode 2007-2011 dinilai buruk. Budaya organisasi di PSSI adalah kuat negatif, karena nilai-nilai pertemanan yang tidak profesional dianut secara kuat oleh semua level. Dan, ada hubungan antara budaya organisasi yang kuat negatif dengan kinerja para anggota organisasi
The purpose of this study is to describe the performance of PSSI management for the period 2007-2011, organizational culture in PSSI and the relationship between organizational culture and performance. By conducting in-depth interviews, observations and literature studies, the results show that the performance of the PSSI management for the 2007-2011 period is considered poor. The organizational culture at PSSI is strongly negative, because the values of unprofessional friendship are strongly embraced by all levels. And, there is a strong negative relationship between organizational culture and the performance of organizational members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25140
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Plessis, Marina du
Oxford: Chandos Publishing, 2006
658.403 8 PLE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farhatin Ladia
"In the last few years, people?s attention on the performance of public sector arise. Nowadays, people are more open and brave to critize on public sector performance. At the same time the government also start to realize the importance of doing some innovations on public organization management, especially in the terms of achieving their better performance as the people`s wanted to.
The main objective is to study how are motivation and organizational culture could effect employee?s performance, separately or simultaniously. The study use the definition of motivation as stated by David Mclelland, while the definition of organizational culture as stated by Stephen P. Robbins definition, and the definition of performance as stated by Furtwengler. The research is explanative with quantitative approach, using processing technique of questionnaire with total sampling method. Descriptive analysis is carried out to characterized the respondent.
Finally, the effect of motivation and organizational culture to employee`s performance is measured employing multiple correlation. During May to June 2008, as many as 77 employee?s of The Directorate of Madrasah Education are selected as respondent, to know employee?s opinion. The result shows that in employee?s performance is effected by motivation and organizational culture. According to this result, in order to achieve their employee?s best performance, The Directorate of Madrasah Education needs to continuously improve the existing motivation and organizational culture factor.

Dalam era keterbukaan informasi seperti sekarang perhatian masyarakat terhadap kinerja oganisasi sektor publik di Indonesia dirasakan semakin tinggi. Masyarakat semakin berani mengkritisi kinerja sektor publik. Pemerintah pun kini semakin menyadari pentingnya melakukan inovasi di tubuh birokrasi dalam pengelolaan organisasi publik khususnya untuk mencapai kinerja sektor publik yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja, baik secara terpisah maupun bersama-sama. Dalam penelitian ini definisi motivasi yang digunakan adalah berdasarkan teori motivasi (kebutuhan) David Mclelland dengan tiga indikator, yaitu motivasi berprestasi, motivasi beraifiliasi, dan motivasi berkuasa. Kemudian definisi budaya organisasi yang digunakan adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Stephen P. Robbins. Sedangkan definisi kinerja yang dipakai adalah definisi kinerja menurut Furwengler. Penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner dengan metode total sampling. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan karakteristik responden. Kemudian pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai diukur dengan menggunakan multiple correlation. Selama bulan Mei sampai dengan Juni 2009, sebanyak 77 pegawai Direktorat Pendidikan Madrasah diambil sebagai sampel untuk mengetahui pendapat mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan budaya organisasi baik secara terpisah maupun secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Merujuk pada hasil penerlitian ini, Direktorat Pendidikan Madrasah perlu terus melakukan upaya peningkatan motivasi para pegawainya dan penanama budaya organisasi yang semakin kuat sehingga dapat mendorong tercapainya kinerja pegawai yang lebih baik dan optimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Halim Kesuma
"Budaya organisasi adalah kumpulan keyakinan bersama, nilai-nilai, dan norma-norma yang mempengaruhi cara anggota berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Metode utama dalam mempertahankan budaya organisasi adalah melalui proses sosialisasi dimana individu belajar nilai-nilai, perilaku yang diharapkan dan pengetahuan sosial yang diperlukan untuk mengambil peran mereka dalam organisasi. Kadang-kadang sebuah organisasi menentukan bahwa budaya perlu diubah .
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apa budaya organisasi saat ini dan YANG disukai di masa depan. Untuk mengetahui apakah perusahaan berada dalam jalur yang tepat dari budaya organisasi atau tidak. Karena budaya organisasi merupakan salah satu kunci penting bagi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan bibliografi untuk mendukung tinjauan literatur. Analisis kuantitatif menggunakan kuesioner OCAI dibangun oleh Cameron dan Quinn yang sudah digunakan oleh perusahaan - perusahaan di dunia sebagai alat untuk mengetahui budaya organisasi saat ini dan untuk mengetahui apa budaya organisasi perusahaan yang diperlukan di masa depan.

Organizational culture is the set of shared beliefs, values, and norms that influence the way members think, feel, and behave. The primary methods of maintaining organizational culture is through the socialization process by which individuals learns the values, expected behaviors, and social knowledge necessary to assume their roles in the organization. Sometimes an organization determines that its culture needs to be changed.
The focus of this study is to find out what is the culture of the organization, currently and preferred in the future. To find out if the company is in the right track of organizational culture, or it is not. Since the organizational culture is one of the important key for the company.
This research is using quantitative analysis and bibliography to support the literature review. The quantitative analysis is using the OCAI questionnaire built by the Cameron and Quinn that already used by companies in the world as a tool to find out the current organizational culture and to find out what company organizational culture require in the future
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Batak people have value system of vision,mentality and attitude which may be called as one top local culture,dalihan na tolu (Somba Marhula-hula,mamat mardongan tubu,elek marboru)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
Bandung: Revika Aditama, 2005
658.3 ANW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amaliah Begum
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu dan menganalisis pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran serta pengaruh variabelvariabel tersebut dengan menggunakan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain riset kausal dengan studi kasus di Pemerintah Kabupaten Serang, Banten. Data diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu satu orang pejabat aktif di dua puluh lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai perwakilan dari masing-masing SKPD serta anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk penyusunan anggaran periode 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penganggaran partisipatif berpengaruh terhadap kesenjangan anggaran, sementara pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kesenjangan anggaran dengan memasukkan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi tidak dapat disimpulkan karena tingkat signifikansi hasil uji tidak memenuhi syarat yang ditetapkan peneliti.

The objectives of this research are to find out and analyze the effect of participative budgeting on budgetary slack and its effect by using organizational culture as the moderating variable.
This is a quanti tative research which uses causal research design and case study in regional government of Kabupaten Serang, Banten. Questionnaire is used as the tool for data collection. The respondents are employees in twenty five government services (one respondent from each gover nment service) and the members of the regional government budget ing team for period of 2009.
The results are that participative bud geting has effect on budgetary slack and that researcher does not have sufficient confidence to make a conclusion about the role of organizational culture as a moderating variable in order to analyze the effect of participative budgeting on budgetary slack since the significant levels resulted do not meet the required ones.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to measure the impact of job satisfaction and organizational behavior on employees performance. The research data was collected from 60 respondents of 121 employees population at Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tipe A Purwakarta by using some questionaires and field observation..."
MMJA 9:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Borkowski, Nancy
Burlington, MA: Jones & Bartlett Learning, 2016
362.110 BOR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Lamhot Henry
"Lingkungan eksternal yang dihadapi industri sudah mengalami banyak perubahan, terutama mengenai tingkat persaingan yang semakin ketat (D?Aveni, 1994), termasuk di industri kimia (Bianchi, Minin & Frattini, 2011). Perubahan-perubahan di lingkungan eksternal tersebut perlu diantisipasi oleh masing-masing perusahaan. Sayangnya proses perubahan di organisasi tidak selalu berhasil. Salah satu faktor kunci penentu keberhasilan perubahan adalah Affective Commitment to Change (AC2C). AC2C sendiri dibentuk dari Readiness to Change (R2C) organisasi maupun para anggotanya.
Penelitian ini dilakukan di Kemira yang merupakan pelaku di industri kimia pulp & paper multinasional. Tekanan lingkungan mendorong Kemira melakukan perubahan yang besar, dengan melakukan merjer dan akusisi skala besar. Analisis dilakukan terhadap 50 manajer area Kemira di seluruh dunia (Asia Pasifik, Eropa dan Amerika). Pengujian model dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling, Diagonally Weighted Least Square/DWLS, dengan aplikasi Lisrel 9.1.
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa Change Leadership mempengaruhi Readiness to Change (R2C), khususnya Change Leadership-Selling. Terdapat budaya organisasi yang mendukung perubahan, yakni budaya keterlibatan dan budaya misi. Sementara budaya adaptasi justru menghambat kesiapan untuk berubah, dan budaya konsistensi tidak berpengaruh. Perceived Organization Support juga terbukti meningkatkan kesiapan untuk berubah. Readiness to Change (R2C) terbukti mampu meningkatkan Affective Commitment to Change (AC2C).

The external environment, in various industries, has changed dramatically, especially regarding the increasing competition levels (D'Aveni, 1994), including in the chemical industry (Bianchi, Minin & Frattini, 2011). Changes in the external environment should be anticipated by the respective companies. Unfortunately, the process of change in an organization is not always successful. One of the key factors determining the success of the changes is the Affective Commitment to Change (AC2C). AC2C itself is formed of Readiness to Change (R2C) organization and its members.
This research was conducted in Kemira, a multinational company in the chemical industry pulp & paper. Major environmental pressures, encourage Kemira to make changes in organization. Kemira pursuing a strategy of acquisitions and mergers in a large scale. Analysis was conducted on 50 area managers around the world (Asia-Pacific, Europe and America). Testing of the model using Structural Equation Modeling, Diagonally Weighted Least Square/DWLS, by 9.1 lisrel application.
The results show that Change Leadership influence Readiness to Change (R2C), especially Change Leadership-Selling. There is an organizational culture that supports the change, namely culture of involvement and culture of missions. While the culture of adaptations may constrain readiness for change. Perceived organization support increase the readiness for change and readiness to change increase affective commitment to change."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2139
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>