Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniawan Jabar Malik
"Tindak lanjut penyederhanaan birokrasi Kementerian Keuangan dilakukan dengan memperhatikan arahan pimpinan untuk melakukan secara bertahap dan hati-hati. Hingga tahun 2022, penyederhanaan birokrasi masih menjadi catatan dalam Laporan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi dan Sekretariat Jenderal masih terus memproses penyederhanaan tersebut. Penelitian post positivis ini dirancang untuk mendalami dan mendeskripsikan kesiapan organisasi Sekretariat Jenderal untuk berubah dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengimplementasikan penyederhanaan birokrasi sesuai teori Weiner (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan organisasi Sekretariat Jenderal belum sepenuhnya optimal, meskipun komitmen dan kepercayaan telah dipahami. Sekretariat Jenderal lebih mengutamakan strategi pada unit yang benar-benar memiliki tugas dan fungsi serta karakteristik organisasi yang tepat dan sesuai dengan jenis Jabatan Fungsional yang akan digunakan. Sementara, kondisi kesiapan organisasi secara mayoritas dipengaruhi oleh faktor kontekstual mengenai kondisi budaya yang terdapat pada organisasi. Pimpinan berperan dalam mendorong, memfasilitasi, dan memberikan arahan serta menjalin komunikasi dengan jajarannya untuk menentukan arah organisasi. Proses bisnis dan pola kerja merupakan hal prioritas yang menjadi kewajiban ketika terdapat penggunaan struktur baru. Kompetensi organisasi diperlukan untuk menerapkan perubahan secara teknis maupun untuk mengelolanya. Manfaat perubahan merupakan faktor terakhir yang dirasakan ketika seluruh aspek organisasi memahami perubahan secara luas dan diimbangi dengan penyesuaian proses bisnis, penerapan change management yang konsisten, serta pemanfaatan IT.

The follow-up to simplify the Ministry of Finance's bureaucracy was carried out by paying attention to the leadership's direction to do it gradually and carefully. Until 2022, bureaucratic simplification progress is still be noted in the Bureaucratic Reform Evaluation Results Report, and the Secretariat General is still processing this simplification. This post-positivist research was designed to explore and describe the readiness of the Secretariat General's organization to change and the factors that influence it according to Weiner's (2009) theory. The research results show that the organizational readiness of the Secretariat General still needs to be optimal, even though commitment and trust have been understood. The Secretariat General prioritizes strategy on units with the right tasks and functions as well as organizational characteristics and are by the type of Functional Position that will be used, meanwhile, contextual factors regarding the most organizational readiness conditions. Leaders have a crucial role in encouraging, facilitating, and providing direction and establishing communication with their staff to determine the organization's direction. Business processes and work patterns are priorities that become mandatory when a new structure is used. Competence in the organization is needed to implement changes technically and to manage them. The change valence is the final factor that is felt when all aspects of the organization broadly understand the changes and are balanced with adjustments to business processes, consistent implementation of change management, and use of IT."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Aliyah
"Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penyumbang terpenting bagi perekonomian Indonesia. Di era digital, pemanfaatan e-commerce menjadi salah satu strategi untuk menghadapi persaingan dalam dunia bisnis yang semakin meningkat. Namun, UMKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai kendala, terutama terkait penguasaan teknologi yang masih lemah dan pemanfaatan e-commerce yang belum optimal di dalam bisnis. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan penyelidikan terhadap beberapa faktor yang mana dapat mendorong peningkatan kinerja UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh orientasi kewirausahaan, kesiapan organisasi, manajemen pengetahuan, dan adopsi e-commerce yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja UMKM di era digital. Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan di antara variabel-variabel ini adalah Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian ini melibatkan 241 pemilik/pengelola UMKM yang telah mengadopsi e-commerce dalam bisnisnya di industri makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan organisasi, orientasi kewirausahaan, manajemen pengetahuan, dan adopsi e-commerce dapat meningkatkan kinerja UMKM yang menjalankan bisnis di industri makanan dan minuman. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan sumber daya internal organisasi secara optimal guna mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan kinerja bisnis yang superior.

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are among the most important contributors to the Indonesian economy. In the digital era, using e-commerce is one of the strategies to face the increasing competition in the business world. However, MSMEs in Indonesia are still faced with various obstacles, primarily related to the lack of mastery of technology and the unoptimized utilization of e-commerce in business. It is necessary to check the factors that can enhance MSME performance. This study aims to analyze the influence of organizational readiness, entrepreneurial orientation, knowledge management, and e-commerce adoption, which are expected to improve MSME performance in the digital era. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) is used to test the relationship between these variables. This study involved 241 MSME owners/managers who have adopted e-commerce in their businesses in the food and beverage industry. The results showed that organizational readiness, entrepreneurial orientation, knowledge management, and e-commerce adoption can significantly improve the performance of MSMEs in food and beverage businesses. These findings better explain how MSME players can optimally improve their internal organizational resources to achieve sustainable competitive advantage and superior business performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library