Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Taylor &​ Francis, 2003
617.605 DEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lubriandini Putri
"ABSTRAK
Bioaktivitas material implan Ti-6Al-4V dapat ditingkatkan melalui pelapisan hidroksiapatit pada permukaan material. Namun, interface antara hidroksiapatit dan material implan memiliki ikatan yang lemah sehingga dapat menyebabkan delaminasi HA. Hal ini dapat diatasi dengan alkali-heat treatment yang dapat meningkatkan mechanical interlocking yang dimiliki oleh hidroksiapatit dan material implan. Alkali-heat treatment dilakukan dengan mengetsa material implan menggunakan larutan kroll selama 18 menit, kemudian Ti-6Al-4V direndam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi larutan sebesar 5M dan 10M selama 24, 48 dan 72 jam pada suhu 60 derajat celsius yang kemudian dilanjutkan dengan sintering pada suhu 600 dan 800 derajat celsius selama 1 jam dengan kenaikan suhu 5 derajat celsius/menit. Pendeposisian hidroksiapatit dilakukan dengan metode electrophoretic selama 10 menit dengan tegangan 20 Volt dan dipanaskan pada suhu 800 derajat celsius dalam vacuum furnace. Hasil menunjukan, material implan membentuk feather-like structure ketika mencapai waktu perendaman optimalnya pada kosentrasi larutan yang sesuai, yaitu NaOH 5M selama 48 jam, dan distabilkan dengan sintering pada suhu 600 derajat celsius agar hidroksiapatit dapat melapisi material implan dengan sempurna, sehingga osseointegration dapat terjadi seiring dengan meningkatnya bioaktivitas.

ABSTRACT
The deposition of hydroxyapatite has been applied to enhance the bioactivity of Ti-6Al-4V as implant materials. However, the hydroxyapatite has poor adhesion strength to a substrate which can lead to coating delamination. In this study, we combine the alkali-heat treatment of Ti-6Al-4V and the electrophoretic coating process of the hydroxyapatite to obtain the strong mechanical interlocking. The Ti-6Al-4V implants were etched in Kroll solution before the alkali-treatment was performed using 5M and 10M NaOH at 24, 48 and 72 hours and thermally stabilized at 600 and 800-degree Celsius for 1 hour using a stepwise heating rate of 5-degree Celsius per min. The EPD process conducted at a constant cell voltage of 200 V for 10 min at room temperature and then sintered in a vacuum furnace at 800-degree Celsius. The result shows that the feather-like structure on Ti-6Al-4V surface was created by incorporating sodium ions onto the Ti-6Al-4V surface during alkali-treatment using NaOH 5M for 48h and stabilized using heat treatment at 600-degree Celsius where the hydroxyapatite filled the interspaces to become integrated with the feather-like structure so that the osseointegration can occur as the bioactivity increased.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrippina Maria Winardi
"

Latar belakang: Stabilitas sekunder memiliki pengaruh besar terhadap oseointegrasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan perawatan implan. Desain thread implan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi stabilitas implan. Namun belum banyak penelitian yang menganalisa pengaruhnya terhadap stabilitas sekunder. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental yang mengevaluasi stabilitas sekunder 44 buah implan dengan jenis implan BL (Bone Level) dan BLT (Bone Level Tapered) masing-masing berjumlah 22 buah implan. Stabilitas implan diukur sebanyak 3 kali pada setiap implan menggunakan alat RFA (Resonance Frequency Analysis). Rerata nilai ISQ (Implant Stability Quotient) akan didapat pada saat pemasangan implan, 1 bulan, dan 2 bulan setelah pemasangan implan. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai ISQ yang signifikan antara nilai saat pemasangan implan dibandingkan nilai saat kontrol 1 bulan serta kontrol 2 bulan setelah pemasangan baik pada kelompok BL maupun BLT dengan nilai p < 0,05. Namun, tidak ada perbedaan nilai ISQ yang signifikan antara implan berdiameter 4,1 mm dan 4,8 mm pada jenis implan BL maupun BLT naik pada saat pemasangan implan, saat kontrol 1 bulan, dan kontrol 2 bulan setelah pemasangan dengan nilai p = 0,21. Kesimpulan: Jenis desain thread implan bone level tidak mempengaruhi stabilitas sekunder. Faktor lain seperti diameter implan juga tidak mempengaruhi nilai stabilitas sekunder baik pada jenis implan BL maupun BLT.

 


Background: Secondary stability greatly influences osseointegration, which ultimately affects the success of implant treatment. Though implant thread design is one important factor influencing implant stability, not many studies have analyzed its impact on secondary stability. Methods: This quasi experimental study involving 44 implants evaluated the biological stability of threaded implants with cylindrical (bone-level; BL) and tapered (bone-level tapered; BLT) designs. Implant stability was evaluated for each implant at 3 time parameters using resonance frequency analysis. A mean implant stability quotient (ISQ) value was calculated for each measurement time. Results: A significant increase in the ISQ value was found at each time parameter consecutively in both implant design groups (P < 0.05). No significant difference was noted in ISQ value between the groups at all 3 time parameters (P = 0.05). There was also no significant difference in the ISQ value at all 3 time parameters between implants with diameters of 4.1 mm and 4.8 mm in the BL and BLT implant groups (P = 0.21). Conclusion: The implant thread designs of BL and BLT implants did not affect the secondary stability. Factors such as implant diameter also did not affect the secondary stability in either implant group.

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Faiza Maheswari
"Latar belakang : Kasus kehilangan gigi seringkali menjadi masalah bagi kebanyakan orang. Salah satu perawatan yang dapat dilakukan pada kasus kehilangan gigi adalah dengan penggunaan implan gigi. Tingkat keberhasilan implan salah satunya yaitu dilihat dari osseointegrasi. Berbagai macam modifikasi permukaan implan yang ada merupakan strategi yang telah dilakukan dan dikembangkan untuk mempercepat osseointegrasi. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan permukaan implan terhadap proses osseointegrasi. Tujuan: Mengetahui permukaan implan yang paling umum ditemukan pada pasien 40 – 65 tahun, serta hubungan permukaan implan terhadap osseointegrasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik untuk menganalisis korelasi dengan metode pendekatan retrospektif dimana sampel berasal dari data IPKGII sebanyak 3629 pasien pemasangan implan. Sesuai tujuan penelitian, permukaan yang diambil adalah permukaan yang paling umum ditemukan yaitu SLA (merk: Alpha Bio, Dentium, Dentium Superline, TRI, TRI TV), SA (merk: Osstem, Osstem GS, Osstem TS, dll), SLActive (merk: Straumann RN, Straumann WN, dll). Berdasarkan data yang tersedia, osseointegrasi diukur dari rentang waktu tanggal pemasangan implan hingga pemasangan protesa pada pasien. Hasil: Dalam penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna signifikan antara kelompok permukaan implan yang paling banyak ditemukan pada pasien usia 40 – 65 tahun, yaitu permukaan SLA, SA, dan SLA Active (p < 0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian sejalan dengan teori bahwa permukaan implan, dalam penelitian ini seperti jenis permukaan SLA, SA, dan SLActive memiliki hubungan dengan proses osseointegrasi melalui stabilitas implan.

Background : Tooth loss often becomes an issue for most people. One of the treatments that can be done in case of tooth loss is the use of dental implants Implant success rate is measured by osseointegration. Various designs and modifications of existing implant surfaces are evidence of strategies that have been undertaken and developed to accelerate osseointegration. Thus, researcher is interested in discovering the effect of implant surface modification on the osseointegration process. Objective: Discovering the most common implant surfaces found in patients 40 – 65 years old, as well as the correlation between implant surface and osseointegration process. Metode: This study used a descriptive analytical research design to analyze correlation using a retrospective approach method in which sample was from IPKGII data of 3629 implants in patients According to the research objectives, the surfaces taken are the most commonly found surfaces, namely SLA (brands: Alpha Bio, Dentium, Dentium Superline, TRI, TRI TV), SA (brands: Osstem, Osstem GS, Osstem TS, etc.), SLActive (brands: Straumann RN, Straumann WN, etc.). Based on available data, osseointegration was measured from the date of implant placement to the patient's prosthesis installation. Result: In this study, there was a significant correlation between the most common group of implant surfaces used in patients aged 40 – 65 years the length of time until osseointegration occurs (p < 0.05). Conclusion: The research results are parallel with the theory that the implant surface, such as SLA, SA, and SLAactive in this research, has a correlation with the osseointegration process through implant stability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Maria Ulfah
"ABSTRAK
Pengembangan material implan gigi berbasis titanium yaitu Ti-6Al-4V dan Ti-6Al-7Nb termodifikasi TiO2 nanotube TiNT berdopan logam Ag, telah dipelajari dalam penelitian ini. Kondisi di dalam mulut yang minim energi foton perlu adanya modifikasi material implan gigi tersebut dengan TiNT terdopankan logam Ag. Kombinasi TiNT dan pendopanan logam Ag dilakukan dengan metode Photo-Assisted Deposition PAD dapat berperan sebagai electron trapper dan menghasilkan radikal hidroksil sehingga memiliki sifat menghambat pertumbuhan biofilm. Selain itu juga meningkatkan hidrofilitas permukaan material implan gigi dan dapat meningkatkan osseointegrasi antara sel osteoblas dan implan gigi. Kemampuan titanium untuk melekat dengan sel atau jaringan hidup disekitarnya osseointegrasi dapat diamati dari pertumbuhan sel osteoblas secara in vitro. Pembuktian sifat ossointegrasi dilakukan dengan uji viabilitas sel untuk mengetahui kemampuan sel ostoblas dalam bertahan hidup menggunakan 3- 4,5-dimethylthiazol-2-yl -2,5-diphenyltetrazolium bromide MTT assay serta uji Alkaline Phosphatase ALP assay untuk mengetahui aktivitas enzim ALP yang dapat membentuk jaringan keras gigi dan tulang pada waktu inkubasi 7 dan 14 hari. Karakterisasi bahan dilakukan dengan XRD, FESEM/EDX dan Contact Angle Meter. Hasil uji in vitro yang optimum adalah Ti-6Al-4V dan Ti-6Al-7Nb dengan konsentrasi dopan logam Ag 0,10 M yang memiliki persentase viabilitas sel masing-masing sebesar 113,72 dan 99,68 dalam waktu inkubasi 14 hari. Modifikasi material implan gigi ini mampu meningkatkan pertumbuhan sel osteoblas sehingga memiliki sifat osseointegrasi yang baik.

ABSTRACT
The development of dental implant material based titanium Ti 6Al4V and Ti 6Al 7Nb modified with TiO2 nanotube array TiNT metal doped Ag, have been studied in this research. The oral condition which has less photon of energy will inhibit activation of photocatalyst. Combination between composition of metal doped and method Photo Assisted Deposition PAD can serve as electron trapper and produces hydroxyl radicals that have the properties of inhibiting the growth of biofilm. Furthermore, this modivication can increase hidrophilicity and osseointegration cell dental implant. Osseointegration denotes the formation of interface between the bone and implant surface an can be osbserved by the growth of osteoblast cells. The surface morphology of titanium alloys was characterized using XRD, FESEM EDX and Contact Angle Meter. Moreover, the results was investigated by a test to obtain the viability of osteoblasts growth in vitro method with 3 4,5 dimethylthiazol 2 yl 2,5 diphenyltetrazoliumbromide MTT assay and Alkaline phosphatase ALP assay to reflect osteoblast activity and is thought to play a major role in bone formation and mineralization. As a coclusion, Ti 6Al 4V and Ti 6Al 7Nb doped Ag 0,10 M improves 113,72 and 99,68 of viability osteoblast cell, respectively."
2017
T48240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library