Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luh Putu Wahyu Danaparamita Dewi
"ABSTRACT
Perpindahan penduduk di zaman ini tidak terelakkan. Di satu sisi, hal ini dapat berdampak positif bagi perkembangan ekonomi di sebuah wilayah. Namun di sisi lain, secara psikologis, banyaknya kelompok pendatang dapat berpotensi menimbulkan gesekan antar kelompok, yang salah satunya disebabkan oleh adanya persepsi bahwa eksistensi dan identitas dari kelompok lokal-mayoritas terancam akibat keberadaan kelompok pendatang. Oleh karena itu, untuk menjaga keharmonisan antar kelompok, penting untuk memahami upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan outgroup attitude yang positif. Penelitian ini berusaha melihat pengaruh persepsi ancaman terhadap outgroup attitude. Lebih lanjut, penelitian ini juga ingin melihat peran multikulturalisme dan polikulturalisme dalam memoderasi hubungan antara persepsi ancaman dan outgroup attitude. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, 302 partisipan yang merupakan masyarakat Hindu-Bali dengan rentang usia 18 ndash; 64 tahun, dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa persepsi ancaman memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan outgroup attitude B = -0,50, 95 CI [-0,6, -0,39], p < 0,01. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa polikulturalisme dapat memoderasi hubungan antara persepsi ancaman dan outgroup attitude secara signifikan B = -0.29, 95 CI [-0.49, -0.09], p < 0.01. Namun demikian, tidak ditemukan efek yang signifikan pada multikulturalisme dalam memoderasi hubungan antara persepsi ancaman dan outgroup attitude B = 0.08, 95 CI [-0.10, 0.25], p > 0.05. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi ancaman yang dipersepsi individu, maka semakin negatif outgroup attitude atau sikap yang ia tunjukkan kepada kelompok luar. Selain itu, hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa polikulturalisme merupakan salah satu ideologi budaya yang efektif dalam menanggulangi dampak persepsi ancaman terhadap outgroup attitude.

ABSTRACT
In todays world, migration is inevitable. On the one side, this phenomenon has positive impact for the economic development of that respective region. But on the other side, from the perspective of psychology, this massive amount of immigrants could potentially give rise to intergroup conflict, due to the perception that local majority group rsquo s existence and cultural identity are being threatened because of the immigrants presence. Therefore, to maintain intergroup harmony, it is essential to understand how positive outgroup attitude could be developed. This study aimed to examine the effect of threat perception on outgroup attitude. Furthermore, this study also seek to understand the role of multiculturalism and polyculturalism in moderating the effect of threat perception on outgroup attitude. To answer these questions, 302 participants of Balinese Hindu people with the age range of 18 ndash 64 years, are involved in this study. The result of this study found that threat perception has negative and significant relationship with outgroup attitude B 0,50, 95 CI 0,6, 0,39, p 0,01. This study also found that polyculturalism can significantly moderate the relationship between threat perception and outgroup attitude B 0.29, 95 CI 0.49, 0.09, p 0.01. However, there is no significant moderating effect found of multiculturalism on the relationship between threat perception and outgroup attitude B 0.08, 95 CI 0.10, 0.25, p 0.05. These results may indicate that the higher the threat an individual perceives, their outgroup attitude toward other groups would also be more negative. Moreover, moderation analysis shows that polyculturalism is one of cultural ideology that could effectively overcome the impact of threat to outgroup attitude."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Whinda Yustisia
"Past studies indicate that the effect of intergroup contact on outgroup attitude is not isolated to contextual factors. One of the contextual factors that has begun to be studied is group norm. However, group norm in these studies is still merely conceptualized as the perception of how ingroup members evaluate outgroup members. In fact, according to norm focus theory, in a given context, individuals are influenced, at least, by two types of group norms, namely injunctive norms (i.e., what most people morally accept to do) and descriptive norms (i.e., what most people do). To fill the gap, present studies attempt to answer the question of how two types of group norms might have different effects on the relationship of intergroup contact and outgroup attitude. Built on past studies, it was hypothesized that both quality (H1) and quantity (H2) of cross-group friendship would positively affect outgroup attitude. Further, built on the fact that the nature of attitude in present studies is more utilitarian than hedonic, it was predicted that injunctive norms would be more likely to function as moderator in the effect of cross-group friendship on outgroup attitude, either in dimensions of quality (H3) or quantity (H4). 110 Muslim students were recruited as participants and asked to fill in a self-report questionnaire regarding their interactions with Christians. The findings partly support the hypotheses.

Studi terdahulu menunjukkan bahwa efek kontak antarkelompok pada sikap terhadap outgroup tidak terisolasi faktor kontekstual. Salah satu faktor kontesktual yang mendapatkan perhatian cukup luas pada penelitian sebelumnya adalah norma kelompok. Namun, norma kelompok pada penelitian terdahulu masih semata-mata dikonseptualisasikan sebagai persepsi bagaimana anggota ingroup mengevaluasi anggota outgroup. Padahal, menurut teori norm focus, dalam konteks tertentu, individu dipengaruhi setidaknya oleh dua jenis norma kelompok, yaitu norma injunktif (apa yang kebanyakan orang secara moral terima untuk dilakukan) dan norma deskriptif (apa yang kebanyakan orang benar-benar lakukan). Untuk mengisi kesenjangan pemahaman tentang efek dua jenis norma kelompok tersebut dalam hubungan kontak antar kelompok dan sikap pada outgroup, penelitian ini dilakukan. Hipotesis penelitian ini adalah baik kualitas (H1) dan kuantitas (H2) kontak pertemanan antar kelompok akan mempengaruhi sikap outgroup. Lebih jauh, bergerak dari karakteristik sikap dalam penelitian ini lebih bersifat utilitarian daripada hedonis, diprediksi bahwa norma injunktif akan lebih cenderung berfungsi sebagai moderator dalam efek kontak pertemanan antar kelompok terhadap sikap pada outgroup, baik dalam dimensi kualitas (H3) atau kuantitas (H4). Seratus sepuluh mahasiswa Muslim direkrut sebagai peserta dan diminta untuk mengisi kuesioner laporan diri mengenai interaksi mereka dengan orang-orang Kristen. Temuan sebagian mendukung hipotesis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library