Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Topo Haryoko
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena korona dalam suatu saluran transmisi membawa permasalahan tersendiri dalam penyaluran energi liStrik_ Hal ini dikarenakan dalam pentransmisian daya listrik, korona bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan, antara lain rugi-rugi daya, suara bising (noise), radio mrery%rem.-e (RI) yang dapat mengganggu penduduk di sekitar saluran transmisi.

Tetapi, disamping itu semua, fenomena korona juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia, karena pada peristiwa korona, akan dihasilkan ozon, dimana ozon ini nantinya bisa digunakan untuk kepenlingan umat manusia juga.

Karena sifat-sifatnya, ozon saat ini mulai banyak dirnanfaatkan di beberapa sisi kehidupan manusia_ Pemanfaatan ilu antara lain digunakan sebagai pengolah limbah, sebagai pemutih bahan baku kertas ataupun digunakan untuk penseterilan karena ozon dapat membunuh beberapa macam bakteri, bahkan juga memungkinkan untuk digunakan sebagai terapi.

Karena hal ini, maka dari peristiwa terjadinya ozon ini dapat dibuat suatu alat yang dapat digunakan umuk menghasilkan ozon, dimana ozon yang dihasilkan ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Pada alat ini nantinya akan ditenlukan tegangan dan dimensi yang optimum untuk menghasilkan korona sehingga nantinya akan dihasilkan ozon sesuai dengan kebutuhan.
2001
S39855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Harfian
Abstrak :
Pada penelitian ini dibuat katalis berbasis MnOx dengan zeolit alam Lampung (ZAL) sebagai penyangganya. Katalis ini berfungsi untuk mendekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ukuran dan %-loading nominal katalis. Ukuran katalis yang digunakan adalah 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh. %-loading nominal yang digunakan adalah 0%-w, 1%-w, dan 2%-w. Katalis diaktivasi dengan pencucian menggunakan aquademin, HCl, NaOH, dan kalsinasi. Katalis dikarakterisasi menggunakan BET dan SEM-EDX. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa ukuran katalis dan %-loading nominal MnOx mempengaruhi kinerja katalis dalam mendekomposisi ozon. Katalis MnOx/ZAL 1%-w dengan ukuran 60-100 mesh menghasilkan konversi ozon yang paling tinggi yaitu sebesar 74,5%. Didapatkan juga bahwa ZAL-lah yang memiliki peran utama dan dominan, dimana MnOx tidak memberikan pengaruh signifikan pada kinerja katalis dalam dekomposisi ozon.
This research make catalyst based on MnOx and Lampung natural zeolite as catalyst support, which serves to decompose ozone in industrial effluent gas which uses ozone. The varied variable is the size and %-nominal loading of the catalyst. The sizes are 18-35 mesh, 35-60 mesh, and 60-100 mesh. The %-nominal loadings are 0%-w, 1%-w, and 2%-w. The catalysts will be activated washed it using aquademin, HCl, NaOH, and calcination. The catalysts are characterized using BET and SEM-EDX. This research concludes that size and nominal %-loading of catalysts affect their performance in decomposing ozone. MnOx/ZAL 1%-w with 60-100 mesh size catalyst gives the highest ozone conversion which is 74,5%. This research also give results that the most dominant or the main role in decomposing ozone is ZAL, where MnOx did not give any significant effect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Choiriah
Abstrak :
Salah satu fungsi panting air dalam kehidupan manusia adalah untuk minum. Air yang kita minum harus mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oieh tubuh serta bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karcna itu, air yang kita minum harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dilakukan dengan menggunakan unit pengolahan air dan unit penginjeksian ozon. Unit pengolahan air ini terdiri atas sebuah mikrofiltcr dan kolom-kolom unggun tetap campuran dengan media pengisi kolom pasir aktif, karbon aktifl dan zeolit. Ozon diinjeksikan dengan menggunakan injektorjenis venturi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju alir optimum dari unit pengolahan air minum, mengetahui pengaruh penginjeksian ozon terhadap kandungan kalsium dan magnesium dalam air. serta mengetahui Iama penginjeksian ozon yang efektif untuk menghilangkan pengotor-pcngotor biologis. Air sumber yang digunakan adaiah air sumur Departemcn Teknik Gas dan Petrokimia FTUI, Depok. Variasi yang dilakukan adalah variasi laju alir dan lamanya penginjeksian ozon. Laju alir yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 Lljam. Sedangkan lama penginjeksian ozon yang dilakukan adaiah 15 menit dan 30 mcnit. Kandungan kalsium dan magnesium diuji dcngan menggunakan AAS. Pengujian mikrobiologi dilakukan dcngan metotlc tabung lhnnenlasi. Dari penelitian didapat laju alir optimum dari unit pengolahan air ini adalah 10 L/jam. Penginjeksian ozon tidak mempengaruhi jumlah kalsium dan magnesium yang ada dalam air. Lama penginjeksian ozon yang optimum untuk menghilangkan bakteri koli total dan bakteri koli tinja adalah 15 menit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zelayna Claudia
Abstrak :
Dalam penelitian ini pengamatan berfokus pada penyelidikan peran ozone pada penyisihan tembaga (Cu) dari air limbah dengan adsorpsi menggunakan kitosan. Kitin adalah salah satu polisakarida alami yang paling melimpah yang dihasilkan oleh banyak organisme hidup, biasanya ditemukan sebagai komponen krustasean, setelah menjalani isolasi tertentu kitin dapat berubah menjadi kitosan (β-Poly (1-4) - 2-Amino-2-deoksi-ß-D-Glucan) yang memiliki sifat kimia yang lebih baik yang diperlukan sebagai bioadsorben. Pemisahan tembaga dari limbah cair menggunakan metode flotasi dan ozon sebagai diffuser, penggunaan ozon dikarenakan sifat oksidasi dan kelarutannya dalam air lebih besar dari udara. Selain itu, proses penyisihan tembaga yang dilakukan dibagi menjadi tiga variasi utama; ozonasi, kitosan dan gabungan kitosan dan ozon, dengan konsistensi kitosan; 1g/L, 2g/L dan 3 g/L. dan variasi konsentrasi tembaga pada 100 ppm, 200ppm, 300ppm dan 400 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase penyisihan tembaga dalam proses ozonisasi dan kitosan masing-masing hanya mencapai titik tertinggi pada 14,15% dan 44,58%, dimana kombinasi kedua metode mencapai 51,42%. ......In this study the observation were mainly focus on the investigation of the significance of the copper (Cu) removal from wastewater by adsorption using chitosan and ozonation process. Furthermore, chitin is one of the most abundant natural polysaccharides produced by many living organisms; it is usually found as a component of crustacean shell, after undergoing specific isolations process chitin can be transform into the chitosan (β Poly-(1-4)-2-Amino-2-deoxy-ß-D- Glucan) which has a better chemical properties which necessary as a bioadsorbent Furthermore, separation of copper from wastewater was conducted by flotation method, ozone is used as diffuser because it is a stronger oxidant and more dissolvable in water than oxygen. Moreover, the process of the copper removal that is carried out is using a varied of ozone, chitosan and ozon-chitosan process, with the variation of chitosan used consitency at 1g/L, 2g/L and 3 g/L. and the variation of copper concentration at 100 ppm, 200ppm, 300ppm and 400 pm. The results indicated that the precentage removal of copper in ozonation process only and chitosan only reach its highest point at 14.15% and 44.58% respectivelly, where the combination of both method reach 51.42%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrudin
Abstrak :
Dewasa ini masalah lingkungan khususnya masalah penipisan lapisan ozon dan pemanasan global menjadi perhatian masyarakat dunia. Salah satu sumber masalah linkungan tersebut adalah penggunaan refrigeran buatan manusia (CFC, HCFC, HFC). Untuk itu perlu dicarikan aiternatif refrigeran yang bersahabat dengan lingkungan, salah satunya adalah Hidrokarbon. Hidrokarbon sebenarnya telah lama digunakan sebagai refrigeran selama beberapa dekade pada system pendingin. Penggunaannya semakin mengingkat dalam enam tahun belakang ini sebagai refrigeran alternatif sebagai pengganti refrigeran buatan manusia tersebut. Berbagai penelitian mengenai hidrokarbonpun telah banyak dilakukan dan sudah banyak pula dipublikasikan hasilnya ke di dunia internasional. Tulisan dalam penelitian ini mencoba memberi gambaran dan penjelasan mengenai kinerja dari tiga buah refrigeran hidrokarbon Indonesia serta refrigeran R-12 sebagai acuan melalui serangkaian pengujian yang dilakukan di Fasilitas Pengujian Tata Udara LTMP-BPPT Serpong. Pengujian ini dilakukan dalam berbagai kondisi temperatur masuk evaporator dengan variasi suhu yang berbeda yaitu -2°C, 0°C, 2°C, 4°C dan 6°C. Kompresor bekerja dengan putaran maksimal 2980 rpm, serta temperatur keluaran kondenser dijaga konstan pada 39°C. Dari hasil analisa data dan grafik hasil pengujian ketiga refrigeran hidrokarbon tersebut menunjukkan bahwa refrigeran hidrokarbon memiliki unjuk kerja yang lebih baik atau sama dibandingkan dengan R-12, sehingga hidrokarbon dapat dijadikan aiternatif yang dapat menggantikan R-12.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Stacey
Abstrak :
Penelitian ini mengevaluasi kinerja greensand, majorly terdiri dari mineral glauconite, dukungan katalis untuk gas ozon dekomposisi. Efek dari ukuran mata greensand dan pemuatan oksida mangan pada kinerja ozon dekomposisi diamati. Variasi ukuran partikel yang ditentukan adalah 18-35, 35-60, 60-100 mesh dan nominal 0,0, 1,0 dan 2,0 wt. % MnOx pemuatan, sebagai situs aktif. pembuatan katalis termasuk penyaringan, aktivasi dan meresapi MnOx. Katalis terkena ozon dalam reaktor unggun tetap upflow dimana analisis iodometri akan menentukan jumlah ozon belum terdekomposisi. BET dan analisis SEM-EDX dilakukan dengan sampel katalis yang dipilih. Studi ini menunjukkan konversi tertinggi dilakukan oleh 60-100 greensand mesh dengan 1,0 wt. % MnOx pemuatan. Hasilnya adalah sesuai dengan prinsip, diameter partikel yang lebih kecil memfasilitasi luas permukaan yang lebih tinggi dan kehadiran oksida mangan meningkatkan aktivitas katalitik belum jenuh pada permukaan katalis terjadi pada 2,0 wt. % MnOx pemuatan. ...... This research evaluates the performance of greensand, majorly composed of glauconite mineral, as catalyst support for gaseous ozone decomposition. The effects of greensand mesh size and manganese oxide loading on the ozone decomposition performance were observed. The variations of particle size specified are 18-35, 35-60, 60-100 mesh and nominal 0.0, 1.0 and 2.0 wt. % MnOx loading, as active site. Catalyst preparation include sieving, activation and impregnating MnOx. Catalyst was exposed to ozone in upflow fixed bed reactor by which iodometry analysis would determine the amount of undecomposed ozone. BET and SEM-EDX analysis were done to selected catalyst samples. The study demonstrate highest conversion performed by 60-100 greensand mesh with 1.0 wt. % MnOx loading. The result is in accordance to the principle, smaller particle diameter facilitate higher surface area and presence of manganese oxide increase the catalytic activity yet saturation on the catalyst surface occurred at 2.0 wt. % MnOx loading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Rahmalia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas gabungan proses kontaktor membran serat berongga dengan reaktor hibrida ozon-plasma (RHOP) pada penyisihan amonia yang terlarut dalam air limbah melalui uji perpindahan massa. Variabel proses yang divariasikan pada proses penyisihan amonia menggunakan membran adalah laju alir air limbah (3, 4, 5 LPM), pH limbah sintetis (10, 11, 12), temperatur air limbah (20, 30, 40oC) dan jumlah serat membran (50, 60,70 serat). Khusus untuk proses penyisihan amonia menggunakan gabungan proses kontaktor membran serat berongga dengan RHOP dan ozonator, laju alir air limbah diatur pada 0,78 LPM. Reaktor hibrida ozon-plasma dapat membantu mengurangi beban penyisihan pada membran dengan cara mendegradasi amonia.Selain itu, terbentuknya ion OH- yang dapat menggeser kesetimbangan reaksi amonia dalam air ke arah pembentukan gas amonia sehingga meningkatkan jumlah amonia yang akan disisihkan oleh kontaktor membran. Efisiensi penyisihan dan koefisien perpindahan massa tertinggi sebesar 81% dan 1,63683 10-5 m/s pada penyisihan amonia menggunakan proses gabungan membran dengan RHOP & ozonator kondisi variasi jumlah serat 70, temperatur air limbah 40oC, dan laju alir air limbah 0,78 LPM.
ABSTRACT
This study aims to analyze the effectiveness of the combined process of hollow fiber membrane contactor with ozone-plasma hybrid reactor (RHOP) on the removal of dissolved amonia in the waste water through the test of mass transfer. Varied process variables on the amonia removal process through a membrane are the wastewater flow rate (3, 4, 5 LPM), the wastewaterpH (10, 11, 12), the wastewater temperature (20, 30, 40oC), and the amount of fiber membrane (50, 60, 70 fibers). Especially for amonia removal process through a combination of the hollow fiber membrane contactor with RHOP and ozonator, feed flow rate set at 0,78 LPM. Ozone-plasma hybrid reactor reduce the load on the membrane by way of allowance degrade amonia. In addition, the formation of OH- that can lead the equilibrium reaction of amonia in water to the formation of amonia gas thus increase the amount of amonia that will be set aside by membrane contactor. The maximum efficiency of amonia removal and mass transfer coefficient achieved 81% and 1,63683 10-5 m/s through combination of hollow fiber membrane with RHOP &ozonator with 70 fibers, 40oC, and 0,78 LPM feed flow rate.
2013
T32927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Sofura Azhariyah
Abstrak :
Pada penelitian ini dibuat katalis dekomposisi ozon berbasis tembaga oksida CuOx dengan penyangga karbon aktif graanular GAC yang digunakan untuk dekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. GAC digunakan sebagai penyangga yang diaktivasi terlebih dahulu menggunakan HCl dan NaOH. CuOx diimpregnasi ke permukaan GAC dengan menggunakan prekursor karbonat tembaga CuCO3 dan kemudian dikalsinasi untuk penyingkiran karbon dioksida pada suhu 30°C selama 1 jam. Ukuran karbon aktif dan persentase loading CuOx divariasikan untuk mendapatkan nilai optimum. Morfologi, komposisi, dan fasa kristal dianalisis dengan metode BET, SEM-EDX, FTIR, XRF dan XRD. Dekomposisi ozon dilakukan pada suhu ruang dan tekanan atmosfir menggunakan reaktor unggun tetap. GAC dengan ukuran 60-100 mesh dan persentase loading CuOx 2 -b menunjukkan aktivitas yang tertinggi karena konversi ozon menjadi oksigen dapat mencapai 100. Jumlah CuOx pada penyangga juga menentukan efisiensi katalis karena jumlah CuOx yang sesuai tampaknya dapat mempertahankan morfologi dan fase kristal katalis.
In this research, ozone decomposition has been synthesized based on copper oxide CuOx with granular activated carbon GAC as a support catalyst, being used as ozone decomposer in effluent gas emissions of industries that use ozone. As a support, GAC was prepared by using HCl and NaOH. CuOx was impregnated to the surface of activated carbon granulated by using copper carbonate CuCO3 as precursor and then calcined to release carbon dioxide with temperature of 30°C for 1 hour. Size of activated carbon and loading percentage of copper oxide to the support were varied to get the optimum value. The morphology, composition, and crystal phase were characterized by BET, SEM EDX, FTIR, XRF, and XRD method. Ozone decomposition was performed at room temperature and atmospheric pressure using fixed bed reactor. Activated carbon with size 60 100 mesh and 2 w loading percentage showed the highest activity which the ozone conversion to oxygen reached 100 . Amount of CuOx on the support also determine the efficiency of catalyst due to appropriate amount of CuOx probably maintain the morphology and crystal phase of the catalyst.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Satrio Dwi Nugroho
Abstrak :
Semakin tingginya penggunaan dan pemakaian listrik di Indonesia menyebabkan potensi besarnya rugi-rugi pada sistem transmisi dan distribusi. Hal ini menyebabkan banyaknya masalah yang di timbulkan salah satunya adanya korona pada sistem transmisi dan distribusi. Pemetaan korona hanya dapat di deteksi melalui beberapa cara yaitu suara, cahaya dan bau khas. Dalam tesis ini bertujuan mendeteksi korona dengan karakteristik dari indra penciuman yang khas, kemudian hasil dari deteksi di badingkan dengan rugi-rugi korona perhitungan. Bau yang khas ini adalah bau ozon yang di hasilkan dari ionisiasi di tegangan tinggi dengan udara sekitar yaitu oksigen membentuk molekul ozon yang tidak permanen. Metode yang digunakan adalah mendeteksi terjadinya gejala korona dengan sensor ozon dengan jarak dari titik terjadinya korona pada logam elektroda sejauh 10 cm dengan model kubikel. Logam elektroda yang akan diujikan berupa logam tembaga, logam besi dan logam alumunium. Tegangan yang diujikan pada saat pengujian dari 6,7 KV sampai dengan 21 KV. Hasil maksimal pada logam tembaga adalah 1386 ppb dengan waktu 984 detik di 21,3 KV, sedangkan pada logam besi adalah 798 ppb di 19,2 KV dengan waktu 862 detik dan yang terakhir diujikan adalah logam alumunium sebesar 1530 ppb di tegangan 19,3 KV dengan waktu 652 detik. Logam alumunium merupakan logam yang tinggi konsentrasi ozonnya dibandingkan logam lain yang diujikan dengan jarak yang sama antara kedua elektroda. Semakin besar tegangan akan semakin besar rugi-rugi korona yang di hasilkan dan semakin besar medan listrik di sekitar ujung elektroda. Grafik rugi-rugi korona yang terjadi dengan grafik ozon yang di hasilkan mendekati serupa. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ionisasi akibat korona yang terjadi bisa menggambarkan rugi-rugi korona. ......The increasing use and use of electricity in Indonesia causes the potential for large losses in the transmission and distribution system. This causes many problems that arise, one of which is the corona in the transmission and distribution system. Corona mapping can only be detected through several ways, namely sound, light and distinctive smell. In this thesis, the aim is to detect the corona with the characteristics of a distinctive sense of smell, then the results of the detection are compared with the calculated corona losses. This distinctive odor is the smell of ozone which is produced from ionization at high voltage with the surrounding air, namely oxygen to form ozone molecules that are not permanent. The method used is to detect the occurrence of corona symptoms with an ozone sensor with a distance from the point of occurrence of the corona on the metal electrode as far as 10 cm with the cubic model. The electrode metals to be tested are copper metal, iron metal and aluminum metal. Voltage tested at the time of testing from 6.7 KV to 21 KV. The maximum yield for copper metal was 1386 ppb with a time of 984 seconds at 21.3 KV, while for ferrous metal it was 798 ppb at 19.2 KV with a time of 862 seconds and the last test was aluminum metal of 1530 ppb at a voltage of 19.3 KV. with a time of 652 seconds. Aluminum metal is a metal that has a high concentration of ozone compared to other metals tested with the same distance between the two electrodes. The greater the voltage, the greater the corona losses generated and the greater the electric field around the tip of the electrode. The graph of corona losses that occur with the resulting graph of ozone is almost similar. So it can be concluded that the ionization due to the corona that occurs can describe the corona losses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>