Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryani Adami
"Penelitian ini difokuskan pada proses pengolahan air tambak udang, yaitu proses disinfeksi dengan menggunakan teknologi ozon. Proses disinfeksi tersebut terkendala pada kebutuhan energi yang besar, biaya produksi yang mahal, dan waktu paruh ozon yang rendah. Penelitian ini akan merancang-bangun ozonator dengan biaya instalasi yang murah, konsumsi energi yang minimal, pemeliharaan yang mudah dan produktivitas ozon yang tinggi. Ozonator menggunakan metode CD (corona discharge), dengan pemasangan elektrode dan media dielektrik secara koaksial. Tipe aliran ozonator dalam ozonator adalah triple pass yaitu selain sebagai umpan, aliran gas juga digunakan sebagai media pendingin. Ada dua jenis ozonator yang dibuat dengan variasi besar diameter ozonator berdasarkan jumlah CD-chamber di dalamnya yaitu (1) ozonator kecil dengan satu CD-chamber dan (2) ozonator besar dengan lima CD-chamber yang dipasang paralel. Dengan menggunakan udara sebagai gas umpan, ozonator kecil menghasilkan ozon maksimum pada laju alir udara 600 L/jam dan tegangan elektrode 10,91 kV dengan produksi ozon sebesar 0,30 g/jam dan konsumsi energi per satuan massa ozon sebesar 0,046 kWh. Sedangkan ozonator besar menghasilkan ozon maksimum pada laju alir udara 800 L/jam, tegangan elektrode 10,91 kV dengan produksi ozon sebesar 1,59 g/jam dan konsumsi energi per satuan massa ozon sebesar 0,027 kWh. Produktivitas ozonator akan lebih baik lagi ketika menggunakan oksigen murni sebagai gas umpan.

The present study was focused on disinfection of shrimp pond water treatment by using ozone technology. This disinfection process is constrained to the large energy needs, expensive cost production, and the short half time. This research will design and construct the ozone generator with low production cost, low energy consumption, easy maintenance, and highly ozone production. Ozonator is using corona discharge (CD) method, with coaxial installation of electrode and dielectric media. Ozonator has a triple pass flow system where gas feed are also used as cooling medium. There are two types of ozonator were made : (1) small ozonator with one CD-chamber inside and (2) big ozonator with five parallel CDchamber inside. By using air as a gas feed, maximum productivity small ozonator is 0,30 gram/hour with 0,046 kWh energy consumption per unit mass of ozone at air flow rate on 600 liters/hour and electrode voltage 10,91 kV. Maximum productivity of big ozonator is 1,59 grams/hour with 0,027 kWh energy consumption per unit mass of ozone at air flow rate on 800 Liters/hour and electrode voltage 10,91 kV. Ozonator productivity will be better when using pure oxygen as the feed gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28342
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Milasari Herdiana Putri
"Amonia yang berasal dari limbah dan terkandung dalam lingkungan perairan dapat membahayakan kesehatan manusia dan merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kombinasi proses ozonasi dan membran terhadap penghilangan ammonia dari air limbah. Kelebihan kontaktor membran dibandingkan kontaktor konvensional seperti kolom absorber adalah luas permukaan kontaknya yang jauh lebih besar. Kelemahannya adalah adanya tahanan perpindahan massa tambahan di fasa membran selain di fasa cair, dibandingkan dengan kolom absorber konvensional yang hanya memiliki tahanan perpindahan di fasa cair. Penggunaan proses lanjutan dengan ozonasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan pemisahan ammonia dari air limbah. Ada dua hal yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: (1) Studi perpindahan massa pemisahan ammonia dari air limbah melalui kontaktor membran serat berongga menggunakan pelarut bahan alam, dan dilanjutkan dengan proses ozonasi; dan (2) Studi hidrodinamika pelarut tersebut di dalam kontaktor membran serat berlubang dan ozonator.

Ammonia from waste contained in aquatic environment may lead human health and damage environment. This research analyzes the effectiveness of combination between ozonation and membrane process the removal of ammonia from wastewater. The advantages membrane contactors rather than conventional contactors such as column absorber is the surface of area contact much larger. The weakness is the presence of resistance in additional mass transfer in membrane phase based in the liquid phase, as compared with conventional absorber column that only has custody transfer in liquid phase. The use of advanced ozonation process is a way to improve the separation of ammonia from wastewater. Two things that will be examined in this research are: (1) Study of mass transfer in the separation of ammonia from wastewater through hollow fiber membrane contactors using a solvent of natural materials, continued with ozonation process; and (2) study the hydrodynamics of solvent in membrane contactors hollow fiber and ozonator. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S647
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ja`far Shodiq
"Limbah cair yang mengandung senyawa fenolik (seperti fenol dan p-klorofenol) merupakan limbah yang dilaporkan sebagai limbah berbahaya dan tersebar luas sebagai limbah seperti di industri kimia, tekstil, farmasi, pestisida dan domestik yang menyebabkan kuantitasnya meningkat dan menjadikannya sebagai salah satu sumber utama penyebab polusi air. Sehingga dibutuhkan pengolahan bagi limbah yang mengandung senyawa fenolik. Teknik ozonasi merupakan metode yang efektif untuk mengolah ini karena selektivitas dan kemampuan oksidasi yang tinggi dari ozon. Di samping itu pada suasana basa, ozon dapat terdekomposisi menjadi radikal hidroksil yang sangat reaktif sehingga degradasi limbah fenolik dapat berlangsung maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel, dan variabel penting optimum yang digunakan untuk mengolah limbah fenol dan p-klorofenol sintesis dengan teknik ozone-nanobubble, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengolahan ozone-nanobubble dalam mendegradasi limbah, serta membandingkan keefektifan degradasi pada kedua jenis limbah. Variabel optimum pengolahan ditentukan dari beberapa proses awal yang dilakukan meliputi produktifitas ozonator, kelarutan ozon, dan kuantifikasi radikal hidroksil. Variabel optimum didapatkan voltase plasmatron 14,40 kV, laju alir umpan gas oksigen 0,5 LPM, dan pada pH awal 10. Penambahan nanobubble pada proses ozonasi diharapkan dapat meningkatkan efektivitas degradasi. Pada menit ke-30 dari pengolahan, penambahan mekanisme nanobubble dapat meningkatkan efektivitas degradasi ozonasi pada limbah fenol 2,60%, dan p-klorofenol sebesar 0,26%, dengan persentase peningkatan yang lebih tinggi seiring dengan semakin cepatnya proses ozonasi. Limbah sintesis p-klorofenol memiliki kemampuan teroksidasi yang lebih mudah 2,07 kali lipat ketika dilakukan pada variabel optimum di menit ke-30, dan meningkat lebih tinggi pada menit-menit awal pengolahan.

Liquid waste containing phenolic compounds (such as phenol and p-chlorophenol) is waste that reported as hazardous and widespread as waste such as in the chemical, textile, pharmaceutical, pesticide and domestic industries which causes its quantity to increase and used as one of the main sources of water pollution. pollution. So, it is necessary to treat waste containing phenolic compounds. The ozonation technique is an effective method for treating this because of the selectivity and high oxidizing ability of ozone. In addition, in an alkaline environment, ozone can decompose into highly reactive hydroxyl radicals so that the degradation of phenolic waste can be maximized. This study aims to determine the influence variables, and important variables used to treat phenol waste and p-chlorophenol synthesis with the ozone-nanobubble technique, this study also aims to determine the effectiveness of ozone-nanobubble treatment in degrading waste, as well as compare the effectiveness of degradation in both types. Waste treatment variables determined from the initial processes carried out include ozonator productivity, ozone solubility, and quantification of hydroxyl radicals. The optimum variable obtained is plasmatron voltage of 14.40 kV, oxygen gas feed flow rate of 0.5 LPM, and at initial pH 10. The addition of nanobubbles in the ozonation process expected to increase the effectiveness of the degradation. At the 30th minute of processing, the improvement of the nanobubble mechanism could increase the effectiveness of the degradation of ozonation on 2.60% phenol waste, and 0.26% p-chlorophenol, with a higher percentage increase along with the faster ozonation process. The p-chlorophenol synthesis waste has the ability to oxidize which is 2.07 times easier when carried out at the optimum variable in the 30th minute and increases higher in the early minutes of processing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library