Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Noor Muhammad
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker nasofaring (KNF) adalah keganasan yang terjadi pada epitel mukosa daerah nasofaring dengan angka kejadian di dunia sekitar 1,2 per 100.000 penduduk. Perkembangan mekanisme penanda molekuler yang berhubungan dengan proliferasi, apoptosis, dan invasi tumor yaitu Ki-67 dan p16, dapat memberikan indikasi tentang tingkat proliferasi sel dan status penghambatan siklus sel. Metode: Penelitian ini menggunakan disain kohort retrospektif dengan subjek pasien KNF stadium local lanjut yang berobat di RSCM pada periode 2015-2020. Penelusuran data klinis dilakukan bersamaan dengan pewarnaan imunohistokimia p16 dan Ki-67 menggunakan antibodi monoklonal. Ekspresi dihitung secara manual menggunakan piranti imageJ. Analisis hubungan p16 dan Ki-67 terhadap progression-free survival (PFS) 3 tahun menggunakan kurva Kaplan Meier dan uji log rank dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil: Angka PFS 3 tahun pada subjek sebesar 44% dengan median 29 bulan. Ekspresi p16-negatif dideteksi pada 56 (56,0%) sampel, dan peningkatan ekspresi Ki-67 pada 53 (53,0%) sampel. Kurva Kaplan-Meier menunjukkan PFS 3 tahun untuk p16-negatif yaitu 8,9% (p<0,0001). PFS untuk peningkatan ekspresi Ki-67 11,3% (p<0,0001). Simpulan: Penelitian ini menunjukkan pasien KNF stadium ocal lanjut dengan peningkatan ekspresi Ki-67 dan p16-negatif memiliki progression-free survival 3 tahun yang lebih rendah. ......Background: Nasopharyngeal cancer (NPC) is a malignancy that occurs in the mucosal epithelium of the nasopharyngeal area with a worldwide incidence of around 1.2 per 100,000 population. To date, the development of molecular marker mechanisms, including Ki-67 and p16 which are related to proliferation, apoptosis, and tumor invasion can indicate the level of cell proliferation and status of cell cycle inhibition. Methods: A retrospective cohort study was conducted in subjects of NPC patients at RSCM from 2015 until 2020. Clinical data was collected from hospital registries, and immunohistochemistry staining of Ki-67 and p16 was perfomed by using monoclonal antibody. The expression of Ki-67 and p16 were calculated manually using the imageJ tool. Association of Ki-67 and p16 expression with 3 years- progression-free survival (PFS) was analyzed using Kaplan Meier with log-rank test p<0.05. Results: The 3-years PFS in subjects was 44% with a median of 29 months. p16-negative expression was detected in 56 (56,0%) samples, and Ki-67 overexpression in 53 (53,0%) samples. The Kaplan-Meier curve shown the 3-years PFS for p16-negative was 8,9 (p<0,0001). PFS for Ki-67 overexpression was 11,3%, (p<0,0001). Conclusion: This study shows that locally advanced NPC patients with Ki-67 overexpression and p16-negative have lower 3-year progression-free survival.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rut Angelika
Abstrak :
Latar belakang: Peningkatan insidensi karsinoma sel skuamosa (KSS) rongga mulut dan orofaring telah memicu berbagai studi mengenai peran Human Papilloma Virus (HPV) pada patogenesis KSS rongga mulut dan orofaring. Dewasa ini, pemeriksaan imunohistokimia p16, suatu protein penanda yang dibentuk oleh sel tubuh akibat terinfeksi HPV, semakin marak digunakan sebagai alternatif dari pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini membutuhkan biaya tinggi dengan ketersediaannya yang rendah. Status p16 juga menentukan stadium KSS orofaring berdasarkan panduan diagnosis oleh American Joint Commitee on Cancer (AJCC) edisi ke-8. Panduan diagnosis tersebut dibuat berdasarkan penelitian yang menyatakan bahwa respons radiasi dan prognosis KSS orofaring lebih baik pada pasien dengan status p16 positif. Tujuan penelitian: Membandingkan respons radiasi pada pasien dengan KSS rongga mulut dan orofaring berdasarkan status p16. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan melibatkan 27 pasien KSS rongga mulut dan orofaring di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Data karakteristik pasien diambil dari rekam medis, anamnesis pasien, serta hasil pemeriksaan CT scan dan/atau MRI. Status p16 ditentukan dengan pemeriksaan imunohistokimia dengan pulasan antibodi p16INK4a. Analisis data dilakukan menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 20. Hasil: Status p16 positif ditemukan pada 11 dari 27 subjek (40,7%). Berdasarkan analisis bivariat, tidak terdapat asosiasi yang bermakna antara status p16 dengan respons terapi (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh signifikan dari status p16 terhadap respons radiasi pada KSS orofaring dan rongga mulut ......Background: The increasing incidence of oral cavity and oropharyngeal squamous cell carcinoma (SCC) has led to the initiation of various studies on human papillomavirus (HPV), which plays a role in the pathogenesis of oral cavity and oropharyngeal SCC. Nowadays, immunohistochemistry examination of p16, a marker protein formed by HPV-infected cells, is increasingly used as an alternative to polymerase chain reaction (PCR) which requires high cost yet has low availability. According to 8th American Joint Committee of Cancer (AJCC) guideline on oropharyngeal cancer, p16 status also determines the staging of oropharyngeal SCC, indicating that the radiation response and prognosis of oropharyngeal SCC are better in p16-positive patients. Aim: To compare the radiation response in patients with oral and oropharyngeal SCC based on p16 status. Methods: This is a cross-sectional study involving 27 patients with oral and oropharyngeal SCC at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Patients characteristics were obtained from medical records, history taking, and CT scan and/or MRI results. p16 status was determined by p16INK4a immunohistochemistry and nasal polyp paraffin block examination (eosinophil infiltration and biofilm). Data analysis was performed using Statistical Program for Social Science (SPSS) version 20. Results: Positive p16 status was found in 11 of 27 subjects (40,7%). Based on bivariate analysis, no significant association was found between p16 status and radiation response (p>0.05).
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noval Aldino
Abstrak :
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) pada kasus karsinoma sel skuamosa (KSS) rongga mulut dan orofaring semakin meningkat, keterlibatan HPV sudah banyak dibuktikan meningkatkan risiko terjadinya keganasan selain konsumsi rokok dan alkohol. Keterlibatan HPV terbukti memberikan respon radiasi yang lebih baik yang berujung kepada prognosis. Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan baku emas diagnostik infeksi HPV yang memiliki kekurangan hanya bisa dilakukan di laboratorium tertentu dengan biaya relatif mahal, sementara metode lain menggunakan p16 surrogate biomarker dengan imunohistokimia (IHK) sangat tergantung dari cutoff point yang ditetapkan. Penelitian ini merupakan uji diagnostik p16 surrogate biomarker dengan IHK terhadap baku emas pada kasus KSS rongga mulut dan orofaring. Hasil penelitian ini menunjukkkan cutoff point p16 IHK yang mendekati hasil PCR adalah 50%, dengan sensitivitas 66% dan spesifisitas 84%, dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi HPV pada kasus KSS rongga mulut dan orofaring. ...... Prevalence of Human Papillomavirus (HPV) infection in cases of oral and oropharyngeal squamous cell carcinoma (SSC) is increasing, HPV involvement has been shown to increase the risk of malignancy in addition to cigarette and alcohol consumption. HPV involvement proves to provide a better radiation response that leads to better prognosis. Polymerase Chain Reaction (PCR) is the gold standard examination for diagnostics of HPV infection yet can only be performed in certain laboratories at relatively expensive cost, while other methods using surrogate biomarkers p16 with immunohistochemistry (IHC) are highly dependent on the specified cutoff point. This study was a diagnostic test of surrogate biomarker p16 with IHC on HPV examination using PCR in cases of oral cavity and oropharynx SSC. The results of this study obtained a minimum 50% cutoff point of IHC approaching PCR result with sensitivity of 66% and specificity of 84%, and applicable to diagnose HPV infection in cases of oral cavity and oropharynx SCC replacing PCR examination.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sari Oethia Vathonati
Abstrak :
Latar belakang : Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang yang paling banyak ditemukan pada anak dan dewasa muda. Patogenesisnya melibatkan berbagai perubahan gen yang kompleks. Jalur utama yang berperan dalam patogenesis antara lain jalur protein Retinoblastoma (Rb). p16 bekerja sebagai tumor suppressor pada jalur Rb dalam menghambat pembelahan sel tumor. Salah satu faktor prognosis osteosarkoma adalah respon kemoterapi yang dinilai melalui pemeriksaan histopatologik berdasarkan luasnya nekrosis tumor. Obat kemoterapi dan p16 keduanya bekerja sama didalam menghambat pembelahan sel dan memicu apoptosis. Beberapa penelitian menyebutkan hilangnya fungsi p16 berkaitan dengan tingginya progresivitas sel tumor dan respon terapi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan antara ekspresi p16 dengan respon histologik kemoterapi neoadjuvan pada penderita osteosarkoma konvensional. Metode: Penelitian menggunakan metode potong lintang. Sampel terdiri atas 33 kasus di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM tahun 2013 sampai 2018, 8 kasus (24,2%) memiliki respon histologik baik (nekrosis >90%) dan 25 kasus (75,8%) memiliki respon buruk (nekrosis <90%). Dilakukan pulasan imunohistokimia p16 pada setiap kasus biopsi yang belum diberi kemoterapi neoadjuvan, dihitung persentase sel tumor yang positif. Ekspresi p16 positif ditentukan berdasarkan inti sel tumor terpulas sedang atau kuat pada > 30% sel tumor. Hasil perhitungan dikelompokkan menjadi ekspresi positif  dan negatif kemudian dikorelasikan dengan luas nekrosis dari reseksi tumor setelah kemoterapi neoadjuvan. Hasil : Ekspresi positif ditemukan sebanyak 10 kasus (30,3%) dan ekspresi negatif 23 kasus (69,7%). Pada ekspresi positif, 6 dari 10 kasus memiliki respon kemoterapi baik dan pada ekspresi negatif, 21 dari 23 kasus memiliki respon kemoterapi buruk.  Hasil penelitian menunjukkan ekspresi imunohistokimia p16 berhubungan signifikan dengan respon histologik baik kemoterapi neoadjuvan (p=0,004) dengan prevalence ratio 6,90 (95% confidence interval, 1,672-28,480;  p = .004) Kesimpulan : Ekspresi p16 positif berhubungan dengan respon histologik baik kemoterapi neoadjuvan pada osteosarkoma konvensional.
Background : Osteosarcoma is the most common primary malignant bone tumor in children and young adult. Its pathogenesis has been linked to alterations in several genes. The high percentage is found involving Retinoblatoma (RB) pathway.  p16 plays as a tumor suppressor in RB pathway to controll proliferation of the tumor cell. The degree of neoadjuvan chemotherapy histological necrosis response is related to prognosis of patients with osteosarcoma. Chemotherapy and p16 both synergic in inhibit the cell tumor proliferation and support apoptotic. Loss of p16 function is related to progressiveness of the tumor. Methods : The aim of this study was to investigate the relationship of p16 expression in pretreatment osteosarcoma to pathologic necrotic histological response after neoadjuvan chomotherapy. This is a cross sectional study. p16 stainning was done  and count the positive expression tumor cell in percentage. Positive was defined as strong and medium nuclear stainning in 30% or greater. The samples is catagorized into positive and negative expression then it is correlated into tumor necrotic area based on grade of Huvos. Results : Samples consist of 33 cases. Positive stainning was found in 10 cases (30,3%), 6 of 10 cases had good chemotherapy response. Negative stainning was found in 23 cases and 21 of 23 cases had poor chemotherapy response. A significant association was noted between p16 expression and histological necrotic response to neoadjuvan chemotherapy (p=0,004) with prevalence ratio 6,90 (95% confidence interval, 1,672-28,480; p = .004) Conclusion : The result showed that p16 expression associate significantly with histological necrotic response to neoadjuvan chemotherapy in conventional osteosarcoma (p=0,004).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library