Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daffa Ramadhan Aridis
"ABSTRAK
Proses penggilingan padi akan menghasilkan produk samping, salah satunya yaitu bekatul yang memiliki potensi yang sangat besar baik dari segi ekonomi maupun kesehatan tubuh jika diolah lebih lanjut, namun hingga saat ini pemanfaatan bekatul masih sangat terbatas. Bekatul mengandung kadar minyak yang cukup tinggi yaitu sekitar 10-23% yang terdiri atas 80% asam lemak tak jenuh dan 20% asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh umumnya diperoleh dari minyak ikan, namun minyak ikan mempunyai harga yang mahal dan berbau amis. Kandungan asam lemak tak jenuh pada bekatul dapat diperkaya dengan memanfaatkan kapang Aspergillus terreus, karena kapang tersebut dapat menghasilkan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibanding jenis kapang Aspergillus lainnya. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi pH medium terhadap peningkatan kadar asam lemak tak jenuh pada minyak bekatul hasil fermentasi menggunakan kapang Aspergillus terreus. Metode fermentasi yang digunakan adalah metode fermentasi padat dengan metode ekstraksi Bligh-Dyer termodifikasi dan instrumen Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC-MS) digunakan untuk mengetahui komposisi dan kandungan dari asam lemak tak jenuh dalam minyak bekatul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH medium optimum untuk peningkatan kadar asam lemak tak jenuh dalam minyak bekatul dengan menggunakan Aspergillus terreus, yaitu pada pH 5 dengan kadar asam lemak tak jenuh semula 74,835% menjadi 76,719%.

ABSTRACT
The rice milling process will produce side products, one of them is rice bran which has enormous potential both in terms of economy and health if it is further processed, but until now the use of rice bran is still very limited. Rice bran contains a fairly high oil content, which is around 10-23% consisting of 80% unsaturated fatty acids and 20% saturated fatty acids. Unsaturated fatty acids are generally obtained from fish oil, but fish oil has a high price and smells fishy. The content of unsaturated fatty acids in rice bran can be enriched by using Aspergillus terreus, because these molds can produce unsaturated fatty acid higher than other types of Aspergillus. This study examines the effect of pH of the medium variations on increasing unsaturated fatty acid content in fermented rice bran oil using Aspergillus terreus. The fermentation method used is solid-state fermentation with modified Bligh-Dyer extraction method and Gas Chromatography/Mass Spectrometry (GC-MS) instrument is used to determine the composition and content of unsaturated fatty acids in bran oil. The result showed that the optimum pH of the medium for increasing the unsaturated fatty acid contents in rice bran oil using Aspergillus terreus, which is at pH 5 with the initial unsaturated fatty acid content of 74.835% to 76.719%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Yurista
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh variasi pH awal medium terhadap pertumbuhan cyanobacteria genus Stanieria HS-31B dan HS-48 telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH awal medium terhadap kerapatan baeocyte dan sel vegetatif, serta kandungan klorofil sebagai parameter pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48. Stanieria HS-31B dan HS-48 dibiakkan menggunakan Bold Basal Medium BBM dengan variasi pH awal medium yang digunakan, yaitu pH 5, 6, 7, 8, dan 9, dengan tiga kali ulangan. Kedua strain diinkubasi dengan suhu 35 C dan intensitas cahaya 2500 mdash;3000 lux. Penelitian dilakukan selama 22 hari t0 mdash;t21 . Pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48 dilihat secara kualitatif berdasarkan kurva pertumbuhan, dan secara kuantitatif berdasarkan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pH awal medium tidak memengaruhi pertumbuhan Stanieria HS-31B dan HS-48. Stanieria HS-31B dan HS-48 dapat tumbuh baik pada lingkungan basa hingga pH 9, dan dapat bertahan pada lingkungan asam dengan pH 5. Selain itu, tidak terdapat korelasi antara kerapatan sel total dengan kandungan klorofil Stanieria HS-31B dan HS-48.

ABSTRACT
Research on the effect of initial pH variation on growth of cyanobacteria genus Stanieria HS 31B and HS 48 had been observed. The research aims to know the effect of initial pH medium to growth of Stanieria HS 31B and HS 48, with growth parameters were baeocyte and vegetative cell density, and chlorophyll content. Stanieria HS 31B and HS 48 were grown in Bold Basal Medium BBM with initial pH 5, 6, 7, 8, and 9, with three repetitions. Incubation temperature was 35 C and light intensity was 2500 mdash 3000 lux. The research was observed during 22 days t0 mdash t21 . The growth of Stanieria HS 31B and HS 48 was qualitatively based on the growth curve, and quantitatively based on statistical tests. The results showed that the initial pH treatment of the medium didn rsquo t affect the growth of Stanieria HS 31B and HS 48. Stanieria HS 31B and HS 48 could grow well in an alkaline environment up to pH 9, and could withstand an acidic environment with a pH 5. In addition, there was no correlation between cell density with total chlorophyll content of Stanieria HS 31B and HS 48.
"
2017
S68477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Rahma
"Salah satu bentuk komponen alami dari vitamin E adalah tokotrienol. Tokotrienol merupakan salah satu senyawa bioaktif yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan sebagai antioksidan. Tokotrienol terkandung dalam berbagai minyak nabati salah satunya adalah minyak bekatul. Minyak bekatul diperoleh melalui proses ekstraksi bekatul. Pengayaan senyawa bioaktif tokotrienol pada minyak bekatul dapat dilakukan dengan metode fermentasi padat menggunakan kapang Aspergillus terreus. Penelitian ini melakukan variasi pH medium dan variasi jenis karbon tambahan untuk mengetahui efeknya terhadap perolehan kadar tokotrienol. Pada penelitian ini, variasi pH yang dilakukan adalah 4, 5, 6, 7, dan 8 serta variasi jenis karbon tambahan yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Minyak bekatul diekstraksi menggunakan metode Green Bligh-Dyer dengan pelarut etil asetat, etanol, dan KCl 0,58% dalam akuades dengan perbandingan 48:17:35 (v/v/v). Kandungan senyawa dalam minyak bekatul hasil ekstraksi diuji menggunakan instrumen High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fermentasi bekatul pada pH 6 meningkatkan tokotrienol dengan perolehan kosentrasi tertinggi sebesar 23,710 ± 2,648 mg/g yakni 790 kali lebih banyak dibandingkan bekatul tanpa fermentasi namun tidak pada variasi jenis karbon tambahan. Optimasi jenis mikroorganisme dan kondisi fementasi lainnya perlu dilakukan agar didapatan kadar tokotrienol minyak bekatul yang lebih tinggi.

One of the natural component forms of vitamin E is tocotrienol. Tocotrienols are bioactive compounds that have many benefits for health and also acts as antioxidants. Tocotrienols can be obtained in various vegetable oils such as rice bran oil. Rice bran oil is obtained through the extraction of rice bran. Enrichment of the bioactive tocotrienol compounds in rice bran oil can be carried out by the solid fermentation method using Aspergillus terreus. This study is carried out with variations of the pH medium and the addition of various types of carbon to determine the effect on the production of tocotrienol. In this study, the variations used for pH are 4, 5, 6, 7, and 8. The variations used for carbon addition are 12 grams of glucose, fructose, and sucrose. Rice bran oil is then extracted using Green Bligh-Dyer method with ethyl acetate, ethanol and 0,58% KCl in distilled water with a ratio of 48:17:35 (v/v/v). The content of compounds in the extracted rice bran oil is tested using a High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) instrument. The results of this study indicated that rice bran fermentation increased the concentration of tocotrienols to its highest at pH 6 at 23,710 ± 2,648 mg/g which is 790 times fold than unfermented rice bran however there was no increase of the tocotrienol concentration in variations of carbon addition. Optimization of the types of microorganisms and other fermentation conditions needs to be done in order to obtain higher tocotrienol concentration."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library