Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amira Auline Salsabila
Abstrak :
Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan sediaan farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Salah satu bentuk pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP yang telah dilakukan oleh Depo Farmasi Ruang Operasi Rumah Sakit Universitas Indonesia adalah dengan mengadakan standar paket kebutuhan sesuai dengan jenis tindakan pembedahan yang akan dilakukan. Timpanoplasti menjadi salah satu tindakan operasi yang dilakukan oleh Central Operating Theatre (COT) RS UI. Meningkatnya permintaan untuk tindakan timpanoplasti ini memungkinkan terjadinya perubahan terhadap standar paket yang telah disiapkan sebelumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap standar paket tindakan sebelumnya untuk mengoptimalkan pengelolaan sediaan farmasi, dan BMHP. Metode yang dilakukan dengan menganalisa data pada Stock Card Detail kemudian dievaluasi kesesuaiannya dengan paket standar yang telah diadakan. Terdapat 24 pasien yang melakukan tindakan timpanoplasti selama bulan april-juni 2023. Hasil dari analisa untuk penggunaan tiap item paket standar tindakan timpanoplasti diketahui telah sesuai sebanyak 39%, namun 59% penggunaannya masih kurang dari standar, dan 2% penggunaannya melebihi standar. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian terhadap list standar paket yang telah diadakan sebelumnya berdasarkan penggunaan aktual tindakan timpanoplasti. ......Pharmacists are responsible for the management of pharmaceutical preparations, and Consumable Medical Materials (BMHP). Management of pharmaceutical preparations and BMHP has been carried out by the Operating Room Pharmacy Depot of the UI Hospital is by holding a standard package of needs according to the type of surgery to be performed. Tympanoplasty is one of the operations performed by the Central Operating Theater (COT) of UI Hospital. The increasing demand for tympanoplasty allows changes to the standard package. Therefore, it is necessary to evaluate the standard package to optimize the management of pharmaceutical preparations and BMHP. The method is carried out by analyzing the data on the Stock Card Detail and then evaluating its suitability with the standard package that has been held. There were 24 patients who performed tympanoplasty during AprilJune 2023. The results of the analysis for the use of the standard tympanoplasty package are known to have been appropriate as much as 39%, but 59% of its use is still less than the standard, and 2% of its use exceeds the standard. So, it is necessary to make adjustments to the list of standard packages that have been held previously based on the actual use of tympanoplasty.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Israny
Abstrak :
Rumah Sakit X mempakan salah satu Rumah Sakit Swasta Type C yang memberikan jasa pelayanan kesehatan bagi Asuransi Kesehatan sejak tahun 1993. Adanya perbedaan selisih yang menyolok antara tarif operasi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit X dengan tarif operasi Askes yang berlaku menjadi permasalahan bagi Rumah Sakit. Selama ini Rumah Sakit X belum pernah melakukan analisis biaya satuan paket operasi Askes Sukarela secara akurat. Sedangkan pasien Askes yang dioperasi selama tahun 1999 mencapai ± 19 % dari total jumlah operasi. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin mengetahui gambaran apakah sejauh ini tarif operasi Askes Sukarela yang dibayarkan oleh P.T. Askes dapat menutupi biaya satuan yang ada. Dilakukan penelitian deskriptif yaitu dengan cara melakukan analisis biaya terhadap paket operasi peserta Askes Sukarela yang dioperasi selama periode. Januari 1999 - Desember 1999 dengan memakai metode Activity Based Costing. Dalam melakukan perhitungan analisis biaya tersebut diperlukan data sekunder tentang kegiatan operasi serta data biaya langsung unit kamar bedah dan biaya unit penunjang selama satu tahun. Untuk data primer dilakukan observasi selama 2 minggu dan wawancara dengan unit terkait dengan penelitian. Setelah dilakukan perhitungan biaya satuan dengan metode ABC, hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut : Biaya satuan operasi bedah besar dan bedah sedang semua jenis kelas perawatan untuk pasien Askes Sukarela lebih besar dari tarif paket operasi Askes Sukarela yang berlaku. Rumah Sakit X mengalami defisit sebesar Rp. 62.079.000 untuk operasi besar dan operasi sedang dari 104 pasien Askes Sukarela yang dioperasi selama periode tahun 1999. Peneliti menyarankan (1) Perbaikan sistim informasi keuangan yang dapat menampilkan data biaya komponen-komnonen di unit penunjang. (2). Perlu ditingkatkan sistim akuntansi biaya secara terpadu disemua Unit Produksi. (3). Untuk mengurangi subsidi Rumah Sakit X terhadap pasien Askes Sukarela perlu diupayakan cara untuk menekan / mengefisiensikan pemakaian bahan medik agar mengikuti ketentuan Askes. (4) Perlu peninjauan ulang terhadap kesepakatan kerja sama antara P.T. Askes dengan Rumah Sakit X untuk dilakukan penyesuaian tarif paket operasi. (5). Menganalisis lebih lanjut tentang keuntungan dan kerugian sistim pembiayaan paket dibandingkan dengan pemberian discount yang disepakati. (6). Agar supaya P.T. Askes (Persero) Indonesia dapat segera melakukan penyesuaian Tarif Paket Operasi Askes Sukarela pada Rumah Sakit X.
X Hospital is a Private Hospital Type C, that has been providers services for Health Insurance Company (P.T. Askes) since 1993. The gap between the surgery cost and the reimbursement by the Askes become a potential problem for the hospital. X Hospital has never conducted the-accurate cost analysis particularly in the surgery unit. The total surgical treatments during 1999 has reached for about 19% of total operations. The research aim to know weather the surgical treatment reimbursement cost covered by P.T. Askes could recover the Unit Cost A descriptive analysis of surgical operation has been using the data for the period of January 1999 T December 1999 is undertaken the method of the analysis in the Activity Based Costing. The Source of information is the secondary data from the hospital. The primary data, has been assessed by an 2 week conducting observation interview with the units for the research is conducted. The research findings are as follow : The unit cost of mayor and moderate surgical interventions for Askes Sukarela patients are higher than the reimbursement cost from the Askes. The X Hospital suffered a deficit of Rp. 62.079.000,- for 104 patient (Voluntary Askes) during the period of 1999. Finally the researcher suggest : 1. The improvement the financial information which could apply the expense of component data into a Supporting Unit. 2. A fused accountancy system in all production?units should be intensified. 3. To reduce the subsidy of the X Hospital for Askes Sukarela patients, should be decreased and efficiency of material cost which standardly by Askes. 4. A new working agreement should be reconsidered between Askes and X Hospital to fit a Surgical Package Cost. 5. To analysis further the profits and losses of package cost system compared with agreed discount. 6. So that P.T. Askes Indonesia would be able to adjust The Askes Operation Package cost in Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library