Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asma Zahidah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Jl. Potlot II no.6, Pancoran, Jakarta Selatan. Kegiatan PKPA bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang dilakukan, memahami peran dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang manajerial perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengendalian, pencatatan dan pelaporan dan farmasi klinis pengkajian resep, Pemberian Informasi Obat PIO , Manajemen Efek Samping Obat MESO , konseling, evaluasi penggunaan obat . Tugas khusus yang diberikan berjudul pelayanan penyuluhan DAGUSIBU di Puskesmas Kecamatan Pancoran Bulan Mei 2017. Tugas khusus ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggungjawab apoteker dalam memberikan informasi yang benar terkait obat kepada masyarakat serta mampu memberikan informasi kepada masyarakat terkait DAGUSIBU obat secara benar.
ABSTRACT
Pharmacists Internship Working Program at Puskesmas Pancoran at Potlot II no.6, Pancoran, South Jakarta. Pharmacists Internship Working Program aims to understand the roles and responsibilities of pharmacists in hospitals and to improve their knowledge and skills in the field of managerial planning, procurement, storage, distribution, control, recording and reporting and clinical pharmacy assessment, Provision of Drug Information, Management of Drug Side Effects, counseling, evaluation of drug use . Special assignment given extension service titled DAGUSIBU in Puskesmas Pancoran in May 2017. The special duty is intended that students are able to understand the duties and responsibilities of a pharmacist in providing the correct information to the public related to drugs and be able to provide information to the public related to DAGUSIBU.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Surya Kurnia
Abstrak :
Tesis ini membahas transformasi pada ruang kota Pancoran Glodok sebagai kawasan Pecinan di Kota Tua Jakarta yang bersejarah. Hubungan Glodok dan Pancoran berdasarkan penelusuran memori kota menghantar penelitian pada Peranan pasar Glodok dan jalan Pancoran. Interpretif-Historis menjadi metode penelitian dalam penyusunan narasi yang dilengkapi dengan simulasi sebagai representasi atas memori masa lalu. Masa kolonial, Orde Lama, Orde Baru, dan pasca Orde Baru merupakan periodesasi waktu yang digunakan untuk menilik transformasi Pancoran-Glodok. Narasi sejarah arsitektur berdasarkan interpretasi memori dan kota menampilkan perubahan bentuk ruang kota Pancoran Glodok dari masa ke masa, yang dipengaruhi oleh citra sosial terhadap masyarakat Cina. ......This thesis discusses the transformation of the urban space at Pancoran Glodok as Chinatown in the Jakarta Historic City. Linkage Glodok and Pancoran which search by city memory leads the research on the architecture relationship between Glodok market with Pancoran road. Interpretive-Historic research is method in narration preparation that comes with simulation to support the representation of past memory. Colonial period, the Old Order, the New Order, and the post-New Order are periodization of time which is used to view the transformation of Pancoran-Glodok. Narrative history of architecture based on the interpretation of memory and the city view changes the city form of Pancoran Glodok from time to time, which is influenced by the social image of Chinese society.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30019
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkya Nur Annisa Putri
Abstrak :
Masa baduta (bawah dua tahun) merupakan ?Window of opportunity?. Pada masa ini, seorang anak memerlukan asupan zat gizi yang seimbang baik dari segi jumlah maupun proporsinya untuk mencapai berat dan tinggi badan yang optimal. Gizi kurang ataupun gizi buruk yang terjadi pada masa baduta akan sangat mempengaruhi masa pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini akan membawa dampak negatif terhadap kondisi kesehatan baduta tersebut di masa yang akan datang (masa dewasa). Masalah gizi kurang maupun gizi buruk yang terjadi pada baduta di Depok tergolong sangat serius. Tren gizi buruk yang terjadi sejak tahun 2003 hingga 2007 selalu mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas, Depok, tahun 2008 dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan status gizi tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Data Dasar Gizi dan Kesehatan Baduta dan Bumil di Kecamatan Pancoran Mas, Depok, tahun 2008, dengan desain studi cross sectional. Jumlah sampel adalah 570 baduta. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dan mendeskripsikan variabel dependen dan independen. Sedangkan analisis bivariat bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan dependen, yaitu dengan menggunakan uji chi square (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3,8% tergolong obese, 6,6% tergolong overweight, 9,7% berisiko overweight, 65,6% memiliki IMT yang sesuai dengan umurnya (normal), 11% baduta tergolong kurus, dan 3,4% tergolong sangat kurus. Berdasarkan hasil uji chi square, ternyata penyakit infeksi memiliki hubungan yang bermakna sengan status gizi baduta. Sedangkan anggota keluarga yang merokok dan perilaku menyusui tidak berhubungan dengan status gizi. Begitu juga dengan pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif, pekerjaan, dan pendidikan ibu yang tidak berhubungan dengan perilaku menyusui. Untuk meningkatkan status gizi baduta, disarankan pemerintah setempat untuk meningkatkan kampanye mengenai perilaku hidup bersih dan sehat agar pengetahuan masyarakat terutama ibu baduta dapat meningkat. Selain itu, kampanye mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif juga perlu ditingkatkan mengingat masih rendahnya persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif. Kader sebagai sahabat sumber informasi terdekat bagi masyarakat dapat meningkatkan fungsinya dengan cara membuka pelayanan konseling bagi ibu-ibu hamil atau menyusui mengenai ASI eksklusif dan MP-ASI (makanan pendamping ASI). Perlu diadakan penelitian lebih dalam mengenai hubungan antara anggota keluarga yang merokok dengan status gizi baduta atau faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi baduta.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramanda Andrian
Abstrak :
DKI Jakarta, adalah sebuah kota yang berada di Pulau Jawa. Kota ini merupakan ibu kota dari Negara Republik Indonesia. Jakarta, atau yang dahulu disebut dengan Kota Batavia, merupakan kota yang memiliki sejarah yang kuat, mulai dari pemerintahan kolonial, penjajahan jepang, kemerdekaan Indonesia, hingga hal-hal yang terjadi saat ini. Sebagai negara yang kaya akan sejarah, Jakarta memiliki berbagai macam kultur dan budaya yang melekat di setiap sudut kota. Salah satu budaya yang ada di kota Jakarta antara lain adalah budaya Tionghoa.

 

Sebuah budaya yang hampir terdapat di seluruh pelosok dunia. Budaya ini memberikan ciri khas khusus kepada arsitektur yang terbangun, juga tatanan ruang kotanya, menjadi kumpulan objek menarik dalam sector pariwisata. Pariwisata diharapkan dapat memperkenalkan kembali Kota Batavia yang saat ini sedang tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kota yang diperuntukan bagi wisatawan.

 


DKI Jakarta, a coastal city in the island of Java. This emerging capital of Republic of Indonesia was called Batavia. Historically, Jakarta has a dynamic character through colonisation era from Dutch and Japanese, Independence Day, and current events.

 

As a historically-rich city, Jakarta holds cultural landmarks within every corner of the city. Chinese is among the most influential culture, which also existed in almost every country. This particular culture reflects distinctively on architectural and urbanscape characteristics. Thus, an opportunity for tourism sector. Reintroducing Batavia as an emerging city to boost tourism developments.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Eka Nikmatuzaroh
Abstrak :
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Kepresidenan RumahSakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai denganketentuan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatanpada umumnya. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pemantauan Terapi Obat Pada Pasien Endokarditis Infektif (EI) dan Acute Decompensated Heart Failure(ADHF) et causa AR Severe dan TR Moderate di Ruang Perawatan Lantai 2Jantung Paviliun Soehardo Kertohusodo. Tujuan dari tugas khusus ini adalahuntuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat pada pasien dan memahami peranapoteker dalam pemantauan terapi obat. ......Apothecary Internship at Pertamina Central Hospital (RSPP) aims to understandPharmacist’s roles, duties, and responsibilities at hospital, in accordance of provisions and Ethic of pharmacy service specifically and health service generally. The specific assignment titled Monitoring of Drug Therapy in Patients withInfective Endocarditis (IE) and Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) et causa AR Severe and TR Moderate in the 2nd floor Heart Care Roomof theSoehardo Kertohusodo Pavilion. The purpose of this particular task is to achievethe correct use of drugs in patients and to understand the role of pharmacists inthe field of drug therapy.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
Abstrak :
Berdasarkan kajian dan analisis dari beberapa survei yang dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah 280/1000 penduduk. Pada golongan balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun. (Depkes RI, 2000). Lebih dari 2.5 juta orang meninggal akibat penyakit diare ini dan tercatat sebagai salah satu gangguan dari lima penyebab utama kematian di dunia (Depkes RI, 1998). Penelitian ini dilakukan di Kota Depok Kecamatan Pancoran Mas. Pada tahun 2000 di Kota Depok insiden diare pada golongan umur kurang dari 1 (satu tahun lebih tinggi (28%) dibandingkan dengan golongan umur 1-4 tahun (13%) (Zakianis, 2002). Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini adalah apakah kualitas bakteriologis air bersih sebagai faktor risiko terjadinya diare pada bayi di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2003? Selain kualitas bakteriologis air bersih, faktor lain yang harus mendapat perhatian adalah sarana sanitasi lingkungan, kondisi rumah, hygiene dan sanitasi makanan/minuman, perilaku cuci tangan ibu, karakteristik bayi dan karakteristik keluarga bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kualitas bakteriologis air bersih (total coliform, fecal coliform, dan E. coli), sarana sanitasi lingkungan (sarana air bersih, sarana pembuangan tinja dan sarana pembuangan sampah), kondisi rumah (jenis lantai rumah dan kebersihan lantai rumah), higiene dan sanitasi makanan/ minuman, perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi, karakteristik bayi (status gizi, status imunisasi, penyakit lain, pemberian ASl) dan karakteristik keluaaga bayi (pendidikan ibu dan pendapatan keluarga) dengan kejadian diare pada bayi di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2003. Disain penelitian adalah kasus kontrol, dengan jumlah sampel pada kasus sebesar 150 responden dan kontrol 150 responden. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara jumlah total coliform yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi, ada hubungan antara jumlah fecal coliform yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi, ada hubungan antara jumlah E. Coli yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi. Data yang dihasilkan dianalisa secara univariat, bivariat, uji interaksi dan multivariate. Kualitas bakteriologis air bersih terdiri dari 3 variabel yaitu tingkat kualitas total coliform, tingkat kualitas fecal coliform dan tingkat kualitas E. coll. Secara statistik dari ketiga variabel tersebut hanya satu variabel yang berhubungan dengan terjadinya diare yaitu tingkat kualitas E. coli. Tingkat kualitas E. coli X01100 ml sampel air mempunyai risiko terjadi diare pada bayi sebesar 2,752 kali jika dibandingkan dengan tingkat kualitas E. coli N1100 ml sampel air. Selain kualitas E. coli, faktor berisiko yang menyebabkan terjadinya diare di Kota Depok adalah I). tingkat risiko sarana air bersih, 2). hygiene dan sanitasi makanan dan minuman, 3). perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi, 4). status gizi, 5). penyakit lain dan 6). pendapatan keluarga. Pada analisis multivariate faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian diare di Kota Depok tahun 2003 adalah sarana air bersih yang beresiko tinggi berinteraksi dengan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi yang buruk. Sedangkan model akhir teijadinya diare pada bayi di Kota Depok adalah 1). adanya penyakit lain, 2). status gizi bayi yang buruk, 3). hygiene dan sanitasi makanan dan minuman yang buruk, serta 4). risiko sarana air bersih yang tinggi yang berinteraksi dengan perilaku cuci tangan ibu yang buruk, dengan OR masing-masing sebesar 1). 3,181, 2). 2,996, 3). 2,543, dan 4). 3,368. ...... Bacteriological Water Quality as Baby Diarrhea Risk Factor at Pancoran Mas Depok 2003Referring to analysis and study from some conducted survey, morbidity of diarrhea is 280/1000 population. For baby, diarrhea episode is 1,5 times per year. (Depkes RI, 2000). More than 2.5 million people die caused by this diarrhea and note as one of the major dead causes in world (Depkes RI, 1998). This research is conducted in Pancoran Mas-Depok. Based on 2000 data, diarrhea incident in Depok at the age of less than 1 year is 28% which is higher than the one at 1-4 year (13%) (Zakianis, 2002). Therefore, this research internal issue is addressed to find how is the quality of bacteriological water as baby diarrhea risk factor at Pancoran Mas-Depok in 2003'? In addition to quality of bacteriological water, other factor that should be considered is the environmental sanitation, housing condition, and food hygiene and sanitation, hand cleansing habit, and baby/his family eleteris Lies. The objective of this research to study the link among the bacteriological water quality (total coliform, fecal coliform, and E. colr), environmental sanitation (sanitary, toiletries, and disposal), house condition (type of house dance and its hygiene), food hygiene and sanitation, hand cleansing habit, baby characteristics (nutrition and immunization status, other disease, breast feeding) and baby family characteristic (mother's education and family income) with occurrence of baby diarrhea at Pancoran Mas-Depok in 2003. Research design is case control with 150 sample respondents and 150 control respondents. Hypothesis in this research is:
- There is relation between high number of total coliform and occurrence of baby diarrhea.
- There is relation between high number of fecal coliform and occurrence of baby diarrhea.
- There is relation between high number of E. coli with occurrence of baby diarrhea. Data taken from observation is analyzed using univariate, bivariate, interaction test and of multivariate. Bacteriological water quality consist of 3 variables, namely quality of total coliform, level of fecal coliform and level of E. Coll. Statistically from those three variable, there is only one variable related to the happening of diarrhea. i.e. level of E. coli. Level of E. call > 01100 ml water sample is subject to baby diarrhea 2,752 times in comparison with level of E. coil < 01100 ml water sample. In addition to quality of E.coli, bellows are factors of diarrhea incident in Depok: 1) Sanitary risk level, 2) Food hygiene and sanitation,3) Hand cleansing habit of mother or babysitter,4) Nutrition status, 5) Other disease, and 6) Family Income. Using multivariate analysis, it is found the most dominant factor related to occurrence of diarrhea in Depok in 2003 is that high risk sanitary has interaction with poor hand cleansing habit of mother and babysitter. While final model of baby diarrhea incident in Depok is:
1) Existence of other disease,
2) Under Nutrition
3) Poor food hygiene and sanitation
4) High risk sanitary interacted with poor hand cleansing habit of mother and babysitter, OR of each models is 1) 3,181, 2) 2,996, 3) 2,543, and 4) 3,368.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Fajrianti
Abstrak :
Kekerasan anak yang terjadi di Kota Depok mempertanyakan eksistensi dari adanya predikat Kota Layak Anak yang dimiliki. Salah satu program dalam mewujudkan KLA yang tujuannya menyentuh keluarga dan menjadi program paling dekat dengan masyarakat adalah program Rukun Warga (RW) Ramah Anak. Program RW Ramah Anak menjadi program dengan capaian outcome tertinggi dengan penambahan jumlah RW Ramah Anak setiap tahunnya. Evaluasi program RW Ramah Anak ini dilakukan untuk melakukan penilaian mengenai keberhasilan dan kegagalan program dalam upaya penanganan kekerasan anak khususnya di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok sebagai wilayah dengan kasus terbanyak kekerasan anak dan menjadi wilayah dengan RW Ramah Anak terbanyak dibandingkan wilayah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data mixed methods melalui kuesioner yang disebarkan kepada 160 responden (kuantitatif) serta wawancara mendalam dengan 8 narasumber (kualitatif). Penelitian ini menggunakan teori Evaluasi Program oleh Stufflebeam, D. L., & Zhang, G. (2017). Berdasarkan hasil penelitian mengenai evaluasi program RW Ramah Anak dalam penanganan kekerasan anak di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dinyatakan bahwa program ini berhasil dalam upaya penanganan kekerasan anak. Namun, program ini juga masih memiliki beberapa kendala yang perlu diperbaiki agar dapat dilaksanakan menyeluruh dan berjalan dengan optimal oleh RW di Kota Depok. ......Child abuse that occurred in the city of Depok questioned the existence of the child-friendly city title that the city-owned. One of the programs in realizing KLA whose goal is to touch families and being the closest program to the community is the Child-Friendly Community Association (RW) program. The Child-Friendly RW Program is the program with the highest outcome achievement that can be seen by the increasing number of Child-Friendly RWs every year. The evaluation of the Child-Friendly RW program was carried out to determine the program's success or failure in addressing child violence, particularly in the Pancoran Mas sub-district of Depok City, which has the highest number of cases of child violence and the most Child-Friendly RWs in comparison to other areas. This study uses a quantitative approach with mixed methods data collection techniques through questionnaires distributed to 160 respondents (quantitative) and in- depth interviews with eight sources (qualitative). This study uses the Program Evaluation theory by Stufflebeam, D. L., & Zhang, G. (2017). Based on the results of research on the evaluation of the Child Friendly RW program in handling child violence in the Pancoran Mas District, Depok City, it was stated that this program was successful in handling child violence. However, this program also still has several obstacles that need to be fixed so that it can be implemented comprehensively and run optimally by the RW in Depok City.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Sabili Ulfah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pancoran bertujuan untuk memahami peran dan tanggung jawab dari Apoteker di Puskemas dalam tugasnya terhadap pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyuluhan DAGUSIBU kepada Pasien Diabetes di Puskesmas Kecamatan Pancoran. Tujuan dari penyuluhan DAGUSIBU ini adalah untuk memberikan informasi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang benar sehingga dapat meningkatkan kepatuhan, mencegah kegagalan terapi obat, dan meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
ABSTRACT
The intership in Puskesmas Kecamatan Pancoran is aimed to understanding the roles and responsibilities of Pharmacists in Puskemas in their duties to managing pharmaceutical supply and clinical pharmacy services. The title of special task is DAGUSIBU Counseling to Diabetes Patients at Puskesmas Kecamatan Pancoran. The purpose of this DAGUSIBU counseling is to provide information on how to get, use, store, and dispose the right medication so that can increase the compliance, prevent the failure of drug therapy, and increase rational use of medicines.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Mutiara Mahani
Abstrak :
ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menekankan pelayanannya pada upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Calon Apoteker harus memiliki kemampuan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA di Puskesmas Kecamatan Pancoran bertujuan untuk memahami peran dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas serta memberikan pengalaman praktis dalam melakukan praktik kefarmasian di Puskesmas. Peran dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas Kecamatan Pancoran sesuai dengan PMK No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyuluhan Diabetes Melitus di Puskesmas Kecamatan Pancoran. Tugas khusus ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai ketrampilan dan pengalaman praktis dalam melakukan komunikasi kepada masyarakat.
ABSTRACT
Community Health Center is a first rate health service facility that emphasizes its services on promotive and preventive efforts in its working area. Pharmacist students should have good capabilities in pharmacy management and clinical pharmacy to implement pharmaceutical service in Community Health Center. Pharmacist Internship program in Community Health Center of Pancoran was aimed to understand the role and responsibility of Pharmacists as well as provide practical experience in conducted pharmaceutical practices at Community Health Service. Pharmacist rsquo s role and responsibility at the Community Health Center of Pancoran in accordance with the PMK No. 74 the year 2016 about Standard of Pharmaceutical Services at Community Health Center. The special task given titled Diabetes Mellitus counseling in Community Health Center of Pancoran. This special task was aimed to make the students have the skills and practical experience in communicated to the community.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Daisa
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pancoran periode bulan September tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung-jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bilang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku (professionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving) praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas dan mampu berkomunikasi serta berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pancoran dilakukan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu “Penyuluhan DAGUSIBU dan Penanganan Diare di Rumah”. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu mengetahui tugas dan tanggungjawab Apoteker dalam memberikan informasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang penanganan diare di rumah ......Internship at Public Health Center of Pancoran District month period September 2017 aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in the practice of pharmaceutical services in Puskesmas in accordance with prevailing laws and pharmaceutical ethics, and in saying public health, knowledge, skills, attitudes toward professional practices and real-world insights and experiences to practice the profession and pharmaceutical work at the Public Health Center, to learn strategies and develop the practice of the pharmacist profession at Public Health Center, have a real picture of the problem-solving practice and pharmaceutical work at the Public Health Center and able to communicate and interact with other health personnel who served in Public Health Center. Practice professional work in Public Health Center of Pancoran District conducted for two weeks with a special task that is "Counseling DAGUSIBU and Handling Diarrhea at Home". The purpose of this special task is to know the duties and responsibilities of Pharmacists in providing information related to the use of good and correct drugs and provide information to the community about handling diarrhea at home.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>