Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dara Mustika
Abstrak :
Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia. Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643). Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri. ...... Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep. Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling. The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643). Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaida Annisanti
Abstrak :
Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut yang baik pada lansia dapat memberikan dampak yang positif dan negatif pada kesehatan tubuh lansia. Hal tersebut dapat dipicu dari diri lansia dan faktor pelayanan kesehatan gigi. Para lansia, baik yang memiliki keterbatasan fisik maupun tidak, cenderung kurang baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya sehingga perawatannya bergantung pada orang lain, terutama bagi lansia yang tinggal di panti. Pramurukti memegang peran yang besar dalam perawatan lansia, termasuk perawatan kesehatan gigi dan mulut. Maka dari itu, Chalmers (2003) mengembangkan alat yang bisa digunakan oleh pramurukti untuk mengukur status kesehatan gigi dan mulut, yaitu Oral Health Assessment Tool (OHAT). Namun, belum ada penelitian di Indonesia mengenai penggunaan OHAT oleh pramurukti dan perbandingan tingkat konsistensinya dengan dokter gigi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian kembali guna mendapatkan perbandingan hasil penilaian antar dokter gigi dan pramurukti saat menggunakan OHAT. Tujuan: Mengetahui tingkat konsistensi pada hasil dari penilaian status kesehatan gigi dan mulut lansia yang diukur menggunakan OHAT oleh pramurukti dan dokter gigi pada panti lansia di Jakarta. Metode: Studi cross-sectional dengan data primer berupa pemeriksaan langsung. Hasil: Dari 70 lansia yang dilakukan pemeriksaan klinis, didapatkan hasil analisis dengan uji kappa agreement, yaitu, dilaporkan bahwa dokter gigi dan pramurukti memiliki persepsi yang berbeda-beda, dengan tingkat konsistensi terendah pada kategori gusi dan jaringan lunak mulut lainnya yang memiliki konsistensi yang buruk/positive disagreement, serta nilai konsistensi tertinggi pada kategori sakit gigi yang memiliki konsistensi yang mendekati sempurna. Pada kategori lidah dan air liur/ludah mendapat tingkat konsistensi sedang, sedangkan kategori bibir dan kebersihan mulut mendapatkan tingkat konsistensi cukup. Pada kategori gigi asli mendapatkan tingkat konsistensi sedikit buruk. Sementara itu, kategori gigi palsu memiliki hasil penilaian yang konstan. Kesimpulan: Bervariasinya tingkat konsistensi tersebut dapat dipengaruhi dari kondisi lansia dan pramurukti itu sendiri. Walaupun demikian, OHAT ini merupakan alat yang dapat digunakan oleh pramurukti dalam mengecek kondisi gigi dan mulut lansia sehari-hari. ......Introduction: Good oral and dental health in the elderly can have both positive and negative impacts on the health of the elderly’s body. This can be triggered by the internal factors in the elderly themselves and from the dental health service factors. Older people, whether they have physical limitations or not, they tend to be poor at maintaining oral hygiene and so they depend on other people for their oral care, especially older people who live in institutions. Caregiver plays a crucial role in providing health care to older people, including dental and oral health care. Therefore, Chalmers (2003) developed a tool that can be used by caregivers to measure dental and oral health status, namely the Oral Health Assessment Tool (OHAT). However, there has been no research that conducted in Indonesia regarding the use of OHAT by caregivers and the comparation of the level of consistency with dentists. Therefore, a research is required to obtain a comparison of results between dentists and caregivers when using OHAT. Objectives: This study aims to determine the level of consistency in the results of assessing the dental and oral health status of the elderly using OHAT by caregivers and dentists at elderly homes in Jakarta. Methods: A cross-sectional study was conducted using primary data through clinical examination. Results: Out of 70 elderly who underwent a clinical examination, the results of the analysis using the kappa agreement test were obtained, it was reported that dentists and caregivers had different perceptions, with the lowest level of consistency in the category of gums and other oral soft tissue which had poor/positive disagreement, as well as the highest consistency score in the toothache category which has a consistency that is close to perfect. The tongue and saliva categories received a moderate level of consistency, while the lips and oral hygiene categories received a sufficient level of consistency. In the natural teeth category, the level of consistency is slightly worse. Meanwhile, the denture category has constant assessment results. Conclusion: The varying levels of consistency can be influenced by the condition of the elderly and the caregivers themselves. However, OHAT is a tool that can be used by caregivers to check the condition of the mouth of the elderly on a daily basis.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library