Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumayah Soimah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan sosial dari keluarga, teman, dan orang penting lainnya (staf perawat) tentang kepuasan hidup penghuni lansia Panti jompo. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 44 lansia yang tinggal di panti asuhan Werdha. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Scale of Perceived Social Dukungan dikembangkan oleh Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) untuk mengukur dukungan sosial yang dirasakan dari keluarga, teman, dan orang lain serta kepuasan Dengan Skala Kehidupan yang dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin (1985) untuk mengukur kepuasan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup berhubungan sedang dan diprediksi oleh dukungan sosial yang dirasakan dari orang lain (petugas panti asuhan) dan keluarga. Tidak ada korelasi antara dukungan sosial yang dirasakan dari teman dan kepuasan hidup. Penelitian di masa depan harus memisahkan orang tua masih memiliki keluarga dengan mereka yang tidak. ......This study aims to look at the relationship between perceptions of social support from family, friends, and other important people (nursing staff) regarding the life satisfaction of elderly residents. Nursing home. The number of participants in this study were 44 elderly who live in the Werdha orphanage. The measuring instrument used is the Multidimensional Scale of Perceived Social Support was developed by Zimet, Dahlem, Zimet, and Farley (1988) to measure the perceived social support from family, friends, and others as well as satisfaction with the Life Scale developed by Diener, Emmons, Larsen, and Griffin (1985) to measure satisfaction. life. The results showed that life satisfaction was moderate and predicted by the social support felt from other people (orphanage workers) and family. There is no correlation between perceived social support from friends and life satisfaction. Future research should separate parents who still have families from those who don't.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subekti
Abstrak :
ABSTRAK
Perpindahan usia lanjut ke panti werda merupakan masa transisi pengalaman hidup, dimana pertimbangan penempatannya adalah karena alasan terbatasnya sumber pendukung dari keluarga dan ketergantungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arti dan makna dari pengalaman tiga bulan pertama usia laujut tinggal di panti werda, Penelitian ini menggunakan metode riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif terhadap tujuh orang partisipan di panti werda Griya Asih Lawang. Metode pengumpulan data adalah wawancara secara mendalam dan menggunakan catatan lapangan, serta menggunakan metode analisis data studi Fenomenologi Colaizzi (1978). Hasil penelitian: peneliti dapat mengidentifikasi sembilan tema yaitu 2 alasan tinggal di panti werda, perasaan tinggal di panti werda, masalah yang dirasakan di panti werda, perubahan sejak tinggal di panti werda, makna terhadap diri sendiri dan makna terhadap keluarga, sumber dukungan, bentuk dukungan dan harapan terhadap hasil pelayanan. Kesimpulan : arti dan makna pengalaman tiga bulan pertama usia lanjut tinggal di panti werda yang digambarkan dalam tema-tema yang muncul, harus dipahami secara mendalam dan dimaknai secara utuh dan sebagai dasar untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada usia lanjut di panti werda. Hasil penelitian ini mempakan isu penting yang dapat teridentifikasi dan menjadi masukan bagi perawat, petugas panti, pengelola panri untuk melaksanakan program orientasi, tindakan pencegahan primer dan sekunder yang tepat untuk mengurangi dampak merugikan dari masa transisi perpindahan usia lanjut ke panti werda. Perlu mengembangkan hasil penelitian ini agar berguna untuk mengembangkan model asuhan keperawatan komunitas pada agregat usia lanjut khususnya di area panti werda.
2007
T22881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Kusindiati
Abstrak :
ABSTRAK
Mencapai usia panjang merupakan suatu berkah dari YME, tetapi bila dijalani dalam sebuah panti, mungkin merupakan suatu musibah. Saat ini populasi lansia meningkat secara drastis, yang dapat menimbulkan masalah dan mempengaruhi kelompok penduduk lainnya. Salah satu masalah yang harus mulai diperhatikan adalah pengaturan tempat tinggal bagi lansia. Berada di tenga-tengah keluarga bersama anak dan cucu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi lansia, khususnya lansia perempuan. Sebenarnya lansia perempuan memiliki kedekatan yang erat dengan anak perempuannya, tetapi adanya perubahan kehidupan masyarakat modem, keluarga anak kurang mendukung lansia tinggal di rumah mereka. Oleh sebab itu, lansia perempuan harus menerima tinggal di panti. Tinggal di lingkungan yang baru dan asing, harus dilalui dengan upaya penyesuaian diri yang tidak mudah bagi lansia. Penyesuaian tersebut memakan waktu yang lama agar dirinya dapat menerima tinggal di panti. Penyesuaian yang dilakukan terhadap lingkungan fisik dan sosial, peraturan dan program panti, yang belum tentu cocok bagi lansia. Bila penyesuaian tersebut gagal, maka secara potensial akan mempengaruhi psikologis lansia yang berdampak pada situasi stres dan cemas, hal ini akan mempengaruhi kesehatannya. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, menggunakan wawancara dan observasi, agar dapat digali penghayatan lansia perempuan dalam menjalani kehidupannya di panti, bagaimana penerimaan lansia terhadap usia tuanya di panti, alasan & latar belakang pemilihan panti, serta perasaan-perasaannya selama dipanti. Penelitian ini akan melihat gambaran penghayatan terhadap lingkungan fisik dan sosial, peraturan dan program panti, serta ingin melihat apakah fungsi keluarga dapat tergantikan dengan teman sesama penghuni panti. Manfaat penelitian ini adalah agar pengurus panti, keluarga dan lansia memahami kehidupan lansia di panti, sehingga dapat memenuhi kebutuhan lansia dan meningkatkan pelayanannya pada lansia agar mereka hidup lebih bahagia di akhir hayatnya. Manfaat lainnya adalah menjadi bahan masukan bagi lansia dan keluarganya untuk menyiapkan kemandirian lansia di masa tuanya. Setelah melakukan wawancara dan observasi maka hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwasannya ketiga subyek dalam menghayati kehidupannya di panti, selalu berusaha melakukan penyesuaian terhadap semua aspek yang berkaitan dalam kehidupan di panti. Kemudian diperoleh kesimpulan dari ini penelitian ini bahwa keputusan pindah ada di tangan lansia dengan alasan lingkungan tempat tinggal yang lama tidak dapat dipertahankan lagi. Setelah masa penyesuaian mereka dapat memilih hubungan sosial dan kegiatan yang cocok di panti. Penghayatan ketiga subjek sangat mendalam, pada umumnya mereka dapat menerima kehidupannya di panti dan mereka ingin tinggal di panti werda hingga akhir hayatnya. Pembahasan diskusi pada penelitian ini adalah lansia perempuan saat ini menyadari bahwa tempat tinggal mereka di usia tua tidak harus bersama keluarga anak, mereka memilih panti sebagai alternatif yang baik sebagai tempat tinggal. Sekalipun tinggal di panti, mereka tetap membutuhkan dukungan emosi dan materi dari anak. Saran penelitian ini adalah menjadi bahan masukan bagi penelitian lansia selanjutnya, bagi pengelola panti agar lebih memperhatikan fasilitas dan kegiatan panti, dan sebagai bahan masukan bagi para lansia Dan keluarganya unstuk menyiapkan kemandirian lansia di masa tuanya.
2004
S3425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library