Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catur Widarti
"Pornografi di Indonesia telah tumbuh pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Sosok yang rentan terkena bahaya pornografi salah satunya adalah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya efek paparan pornografi remaja SMPN. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang(cross sectional). Populasi penelitian ini adalah remaja SMPN di Kota Depok dengan jumlah sampel 275 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2008 dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 275 responden, remaja SMPN yang terpapar pornografi sebanyak 244 orang (88,7%), dari 244 orang yang terpapar pornografi sebanyak 132 orang (54,1%) telah mengalami efek paparan pornografi. Dari 132 orang yang mengalami efek paparan pornografi, sebanyak 24 orang (18,2%) mengalami efek adiksi, dari 24 orang yang mengalami adiksi sebanyak 17 orang (70,8%) berada dalam efek eskalasi, dari 17 orang yang eskalasi sebanyak 15 orang (88,2%) berada dalam efek desensitisasi dan dari 15 orang yang mengalami efek desensitisasi sebanyak 12 orang (80%) berada dalam tahap act out. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, kelas, waktu keterpaparan pornografi, jenis media pornografi, frekuensi paparan pornografi dan pengaruh teman sebaya. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada pihak yang terkait dengan remaja SMPN yaitu pihak sekolah agar dapat meningkatkan diskusi baik di dalam kelas maupun diluar sekolah mengenai dampak dan bahaya pornografi, bekerjasama baik dengan orang tua, guru Bimbingan Konseling (BK) maupun pihak terkait lainnya dalam melakukan pencegahan terhadap meluasnya peredaran pornografi serta efek yang diakibatkannya."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Supriati
"Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi karena selarna masa ini keinginan untuk mencoba dan mengetahui sesuatu yang bam cukup besar. Pomografi merupakan media yang dapat mempengaruhi remaja untuk berperilaku seksual beresiko. Paparan pomografi dan efcknya pada remaja merupakan masalah yang serius oleh karena dapat mengalcibatkan adanya oulcome perilaku seksual beresiko yang berdampak terhadap masalah kesehatan rcproduksi pada remaja sepcrti : kchamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, pcnyakit menular scksual dan HIV/ AIDS.
Penelitian ini berlujuan untuk mengetahuinya papamn pomograli dan efek yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhi efek paparan pomografi pada remaja SMP Negeri di Kota Pontianak tahun 2008. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pontianak mulai bulan Desember 2007 sampai dengan Januari 2008 dengan menggunakan desain cross sectional (potong lintang) pada 395 responden remaja SMPN dari lima kecamatan di wilayah Kota Pontianak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja SMPN di Kota Pontianak 83,3% tclah terpapar pomograii dan sebanyak 263 responden (79,5 %) sudah mengalami efek paparan pomograti. Dari remaja yang mengalami efek paparan 52 responden (l9,8 %) sudah berada pada tahap adiksi, sisanya 211 belum mengalami tahap adiksi. Dari 52 responden yang adiksi 36 responden berada pada tahap eskalasi. 22 berada pada tahap desensitisasi dan 7 responden berada pada tahap acl our. Faktor yang mempengaruhi efek paparan pomografi pada remaja SMPN di Kota Pontianak tahun 2008 adalah jenis kelamin, kelas, waktu keterpaparan dan fiekuensi paparan. Frekuensi paparan terhaclap pomografi mempakan faktor yang paling dominan mempengaruhi efek paparan pomografi pada rcmaja SMP Negeri dengan OR = 5,02 kali (95% Cl:l,39-l8,09) setelah dil-control variabel jenis kelamin, kelas dan frekuensi paparan di Kota Polilianak tahun 2008.
Kepada berbagai pihak tcrkait disarankan agar terlibat langsung dalam memantau perkembangan rcmaja dan dengan tegas turut serta dalam memberantas pomograti yang beredar schingga dapat meminimalisir efek paparan pomograli yang terjadi pada rcmaja serta dapat mencegah perilaku seksual bcresiko pada rcmaja yang dapat mcningkatkan masalah kesehalan reproduksi pada remaja.

Adolescence is critical period during the life span which is transition age between childhood to adult. ln this period the sexual problem is often happenned in conjunction with their growing process and development. Pomogmphy is mass media who has contributed to increased of' sexual activities on adolescen. The efect of pomography exposure is serious problems that influencing of sexual behaviour which are increased reproductive health problems such as unwanted pregnancy, unsafed abortion, infection sexual disease, HIV/ AIDS etc.
The purpose of this study was to identify factors that related to the efect of pornography exposure and the most dominant factor among adolescence in state junior high school at Pontianak district on 2008. Research design used in this study was cross sectional. The study was conducted at tive state junior high school with 395 respondents from December 2007 to January 2008.
The result of this research has shown that 33,3 % adolescence has exposured to pomography and 263 respondent (79,5 %) of them had experienced the efects of pomography exposure. 52 respondent who has experienced the efects of pomography had adiction stage. 36 from 52 respondent of adiction has escalation stage. 22 from 36 respondent of escalation has desensitization stage, and 7 from 22 respondent of desensitization has act out stage. Multivariate analysis shown there were tive variables that has significant relationship on the efect of pomography exposure which are gender, level of class at school, lenght of exposure and frequency of exposure. The analysis also shown that the length of pomography exposure is the most dominant factor related to the efect of pomography exposure among adolescence in state junior high school at Pontianak District on 2008 with Odds Ratio is 5,02 (95 % Cl : l,39-I 8,09).
To the all of stakeholders that related to the problems are suggested to directly involved in monitoring the growing of the adolescence and have a strong commitment to eliminate the pomography which is also can minimized the efect of the pomography exposures among the adolescence. This actions can prevent high risk sexual behavior and increase healthy of reproductive system among the adolescence.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Kusumaningdyah
"Penelitian ini adalah sebuah eksperimen tekait pengaruh paparan uang terhadap derajat Social Dominance Orientation (SDO) yang menggunakan teknik supraliminal priming. Merujuk dari penelitian Caruso, dkk (2013) yang menemukan bahwa paparan terhadap gagasan uang akan meningkatkan derajat SDO seseorang.
Penelitian ini menguji apakah pengaruh paparan terhadap gagasan “uang banyak” akan tetap mengingkatkan derajat SDO. Penelitian ini menemukan bahwa pengaruh paparan uang banyak akan tetap meningkatkan derajat SDO, yang diukur melalui skala SSDO (Pratto, dkk, 2013). Dalam hal ini partisipan yang terpapar oleh gagasan uang banyak dilaporkan memiliki SDO yang lebih tinggi dengan p<0,01 dan d=1.

This study was an experiment concerned about mere exposure of money towards Social Dominance Orientation (SDO) which is facilitated by supraliminal priming technique. According to Caruso, et al (2013) mere exposure to the idea of money will increase SDO’s level.
This study examined whether mere exposure to the idea of abundance money still influence the enhancement of SDO level. This study found that, mere exposure to abundance money still increasing the SDO level, which is measured by SSDO scale (Pratto, et al, 2013). This findings also confirmed that participants which is exposed to the idea abundance of money reported to have higher SDO, with p<0,01 and d=1.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Sari Ningsih
"Meskipun Indonesia termasuk negara yang menolak keberadaan kaum LGBT, tetapi peminat kisah fiksi romantis dengan tokoh LGBT justru terus berkembang. Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara intensitas pembaca terpapar fiksi romantis LGBT, empati pembaca terhadap karakter dalam kisah-kisah tersebut dan sikap pembaca terhadap kaum LGBT di dunia nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas paparan fiksi romantis LGBT dengan empati pembaca (r = -.113, p > .05). Meski demikian, intensitas paparan fiksi romantis dan empati pembaca dapat memprediksi sikap pembaca sebesar 7% (F(2, 181) = 7,78, p < .01, R2 adjusted = .069), meski hanya intensitas paparan fiksi yang secara signifikan memprediksi kontruk tersebut (Beta= -.282, t(184) = -3,93, p < .05).

Although Indonesia poses as one of the countries that disapprove of LGBT rights, the fans of LGBT romantic fictions in this country keep growing by the years. This research explores the relationship among print exposure of LGBT romance fiction, readers‟ empathy towards LGBT characters in the stories and readers‟ attitude towards LGBT in real life. The result shows that there is no significant correlation between print exposure of LGBT romance fiction and readers‟ empathy (r = -.113, p > .05). However, print exposure and readers‟ empathy can predict readers‟ attitude around 7% rate (F(2, 181) = 7,78, p < .01, R2 adjusted = .069), but only print exposure can significantly predict the construct (Beta= -.282, t(184) = -3,93, p < .05)."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem paparan banjir merupakan penampakan utama perairan umum di Kalimantan Timur, khususnya di cekungan Sungai Mahakam. Danau Semayang dan Melintang adalah dua danau yang berada di paparan banjir Mahakam, berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. dan secara ekonomi memiliki nilai penting yaitu sumber perikanan yang potensial. Komunias fitoplankton yang memiliki peran dalam rantai makanan ikan di kedua danau masih sedikit diungkapkan. Telah dilakukan penelitian fitoplankton di D. Semayang dan Melintnag, pada bulan Juli 2006, bertujuan mengetahui karakteristik komunitasnya ditinau dari struktur, keragama, dan pola penyebarannya. Lokasi pengambilan contoh tersebar di sebelas stasiun. Kondisi kualitas air kedua danau dicirikan oleh suhu pada kisaran 28-30 derajat C, pH cenderung asam (3,74-5,39), kekeruhan rendah (0,2-7.6 NTU), konduktivitas renxdah (0,011-0,034 mS/cm), kadar oksigen terlarut antara 0,96 mg/l - 5,75 mg/l, dan kadar TN an TP mencirikan perairan eutrofik. Sebanyak 31 jenis organisme fitoplankton di temukan di D. Melintang dan 18 jenis di D. Semayang, dengan kelimpahan individu rendah, maksimum 2121 ind/l. Indeks keragaman Shannon komunitas fitoplankton cukup baik, kecuali di Tanjung Lo dan Pela relatif rendah (<1,00), namun tidak terkait dengan adanya pencemaran perairan. Adapun penyebarannya tidak menunjukan pola yang merata, dan diduga terkait dengan kondisi perairan paparan banjir yang cukup beragam. "
Lengkap +
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn Metta Santi
"Fast food adalah jenis makanan yang sudah diolah atau dimasak dalam waktu singkat dan disajikan cepat atas dasar pesanan, dalam kondisi yang masih panas, dan dapat dibawa pergi untuk dikonsumsi di jalan. Fast food ditandai dengan kandungan gizi yang tidak seimbang, dimana sebagian besar mengandung kalori, lemak, gula dan garam yang relatif tinggi, tetapi kandungan serat rendah. Saat ini, industri fast food telah berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi pola makan remaja akibat peningkatan frekuensi konsumsi fast food. Remaja sedang mengalami perubahan dalam pola gaya hidup, seperti perilaku makan yang berubah dan pilihan makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat, yaitu makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Dibuktikan dari WHO (2020) yang menyatakan bahwa 80% remaja di seluruh dunia sering mengonsumsi fast food dan Nilsen (2009) menyatakan 69% masyarakat Indonesia sering mengonsumsi fast food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional yang melibatkan 151 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2024 dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menujukkan bahwa 76,2% responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering (≥ 3 kali/minggu). Hasil analisis uji bivariat menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara uang saku untuk membeli fast food (p-value 0,007; OR 3,111), emotional eating (p-value 0,025; OR 3,821), jarak kampus ke gerai fast food (p-value 0,002; OR 3,600), promosi fast food (p-value 0,042; OR 2,445), dan paparan media sosial instagram (p-value <0,001; OR 28,8) dengan konsumsi fast food. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan antara jenis kelamin (p-value 0,370), uang saku keseluruhan (p-value 0,331), pengetahuan gizi dan fast food (p-value 1,000), peer group (p-value 0,344), online food delivery (p-value 1,000), dan jarak tempat tinggal ke gerai fast food (p-value 0,685). Setelah mengetahui hasil penelitian, diharapkan mahasiswa dapat mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan membatasi penggunaan media sosial dan pengaruh iklan serta promosi fast food.

Fast food is a type of food that has been processed or cooked in a short time and that is served quickly on order basis, in a still hot condition, and can be taken away to be eaten in the street. Fast food is characterized by unbalanced nutritional intake, which is mostly high in calories, fat, sugar and salt, but low in fiber. Currently, the fast food industry has grown rapidly around the world, including in Indonesia. This may affect adolescents' diet due to increased frequency of fast food consumption. Adolescents are experiencing changes in lifestyle patterns such as changing dietary behavior and food choices that are consumed which are often unhealthy, such as foods that contain high amounts of sugar, salt, and fat. Evidenced by WHO (2020) which states that 80% of adolescents around the world often consume fast food and Nilsen (2009) states that 69% of people in Indonesia often consume fast food. This study aims to determine factors related to fast food consumption among students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia class of 2023. This research was conducted using a cross-sectional method involving 151 respondents. Data collection was carried out from Maret – April 2024 using the simple random sampling. The results showed that 76,2% of respondents consumed fast food frequently (≥ 3 times/week). The results of the bivariate test analysis showed that there is a significant difference between pocket money to buy fast food (p-value 0,007; OR 3,111), emotional eating (p-value 0,025; OR 3,821), campus distance to fast food outlets (p-value 0,002; OR 3,600), fast food promotion (p-value 0,042; OR 2,445), dan of social media instagram exposure (p-value <0,001; OR 28,8) dengan konsumsi fast. However, it is no significant difference between gender (p-value 0,370), total pocket money (p-value 0,331), nutrition and fast food knowledge (p-value 1,000), peer group (p-value 0,344), online food delivery (p-value 1,000), dan residential distance to fast food outlets (p-value 0,685). After knowing the research results, it is hoped that college students can eat healthier foods and limit the use of social media and the influence of advertisements and fast food promotions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isra Mulyana
"Benzena dan benzo(a)pirena merupakan senyawa aromatik hidrokarbon yang bersifat karsinogenik. Senyawa ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna seperti pada sampah, industri, dan emisi kendaraan bermotor. Ketika masuk ke dalam tubuh senyawa benzena dan benzo(a)pirena akan berikatan dengan glukuronat dan menjadi bentuk yang lebih polar sehingga mudah dieksresikan oleh urine. Sebagian lain akan berikatan dengan DNA, RNA, dan protein serta menyebabkan timbulnya penyakit kanker.
Polisi lalu lintas merupakan individu yang dicurigai memiliki potensi paparan yang cukup besar terhadap senyawa aromatik. Faktor kebiasaan sehari-hari seperti merokok dan tidak menggunakan masker saat bekerja akan menyebabkan semakin kuatnya prediksi tingginya paparan terhadap senyawa aromatik pada polisi lalu lintas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi paparan terhadap benzena dan benzo(a)pirena pada polisi lalu lintas di DKI jakarta. Paparan tertinggi ditemukan pada polisi lalu lintas yang bekerja di wilayah jakarta Barat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karmaya Jozianna Ismuningsih
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan Anak Tangerang. Pengukuran distres psikologis menggunaan alat ukur Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) dan pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Screen for Adolescent Violence Exposure untuk anak (KID-SAVE) yang sudah diadaptasi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 110 remaja laki-laki yang berada di Lembaga Permasyarakatan Anak Tangerang. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan kekerasan dan distres psikologis pada remaja yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (r=0.310, signifikan pada L.o.S (0.01).

The purpose of this study is to find the correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Tangerang Correctional Institute for Children. In this research, psychological distress is measured using Hopkins Symptom Checklist (HSCL-10) and exposure to violence is measured using Screen for Adolescent Violence Exposure for children (KID-SAVE). The participants in this research were 110 adolescent males from Tangerang Correctional Institute for Children. The results show that there is a significant correlation between exposure to violence and psychological distress in adolescent males in Correctional Institute for Children (r=0.310, significant at L.o.S 0.01)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Edy Siswanto
"Latar Belakang: Retinopati Prematuritas atau ROP merupakan gangguan vaskular retina bayi prematur yang dapat menyebabkan pelepasan retina dan terjadinya kebutaan. Variasi gen Norrie disease Pseudoglioma (NDP) serta paparan oksigen diduga terlibat dengan kejadian dan perkembangan ROP.
Tujuan: Mengetahui peran variasi NDP serta faktor layanan neonatal khususnya paparan oksigen dalam memprediksi kejadian ROP pada bayi prematur Indonesia. Metodologi: Studi dilaksanakan tahun 2009-2014 di beberapa pusat pelayanan perinatologi dan mata sekitar Jakarta. Sebanyak 6 situs mutasi pada ekson 3 dideteksi yaitu C597A, L108P, R121W, A105T, Val60Glu, dan C110G. Perubahan susunan basa gen NDP dianalisis dengan mengampilifikasi gen NDP bagian ekson 3 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR-RFLP dan PCR-SSP). Hasil diverifikasi dengan sekuensing DNA. Model multivariat hasil analisis regresi logistik dan regresi Cox digunakan sebagai model skoring untuk memprediksi kejadian dan keparahan ROP.
Hasil: Tidak ditemukan polimorfisme dan mutasi pada situs NDP exon 3. Hasil analisis multivariat didapatkan BBL, PJT(NCB-KMK), transfusi tukar, lama suplementasi O2, SpO2 terendah, dan sosial ekonomi sebagai variabel yang berhubungan dengan kejadian ROP. Sedangkan dalam hubungannya dengan keparahan ROP, didapatkan usia gestasi, lama suplementasi O2 > 7 hari, SpO2 terendah, rujukan RS, dan sosial ekonomi.
Kesimpulan: Tidak didapatkan polimorfisme dan mutasi gen NDP exon 3 pada kasus ROP bayi prematur Indonesia. Lama suplementasi O2 dan nilai SpO2 terendah mempunyai peran dalam meningkatkan risiko kejadian dan berkembangnya ROP menjadi lebih berat.

Background: Retinopathy Prematurity or ROP is retinal vascularization disorder on premature infants that causing retina detachment and eventually blindness. NDP gene mutation and oxygen exposure might have role in incidence of ROP.
Objective: This study was conducted to determine the role of NDP gene polymorphism and mutation, and oxygen exposure for predicting the incidence of ROP in Indonesia.
Methodology: Data were collected from few Perinatology and Opthalmology centres around Jakarta during 2009-2014. DNA samples isolated from blood and buccal cell. This study tried to detect 6 mutations site on exon 3 of NDP gen which are C597A, L108P, R121W, A105T, Val60Glu, and C110G. Alterations of NDP gene were analized with amplification of NDP gene in exon 3 region using Polymerase Chain Reaction (PCR-RFLP dan PCR-SSP) methods. The result verified with DNA sequencing. Scoring model were made by using logistic regression to predict the incidence and development of ROP.
Result: No NDP gene polymorphism and mutations at exon 3 region was detected. The result have been analized with PCR-RFLP and verified with DNA sequencing. Multivariate analysis using logistic regression for incidence of ROP retain birth weight, IUGR, gender, respiratory distress, exchange transfussion, length of O2 supplementation, SpO2 minimum, and socioeconomic variables. As for ROP severity, multivariate analysis retain gestational age, gender, access to hospital (inborn/outborn), apnea, length of O2 supplementation, SpO2 minimum, and socioeconomic variables.
Conclusion: The relationship between polymorphisms and mutations of NDP gene and ROP cases that happened in Indonesian premature infants population did not showed in this study. Length of O2 supplementation and minimum value of SpO2 85 - 90% significantly increase the risk for ROP incidence and development of severe ROP."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2084
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Paulina Magdalena
"Latar Belakang: Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menjadi pencetus terjadinya hipertiroid selain beberapa faktor risiko lainnya. Prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat dari 27 tahun 1995 menjadi 36,3 tahun 2013 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid pada penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun.
Metode: Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun yaitu sebesar722.329 responden. Sampel penelitian adalah penduduk Indonesia umur ≥ 15tahun yang menjadi responden dalam Riskesdas tahun 2013 dan memiliki data lengkap tentang variabel yang diteliti yaitu sebesar 46.823 responden. Analisisdata multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kandungan iodium dalam garam yang digunakan dalam rumah tangga dan status gizi.
Hasil: Prevalensi hipertiroid pada penelitian ini adalah 0,8 . Prevalensi keterpaparan asap rokok 77,4 . Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan tinggi memiliki peluang 1,65 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkan pada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan statuspendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikansedang memiliki peluang 1,30 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkanpada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan status pendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan rendah memberikan efek protektif 0,69 kali terhadap hipertiroid dibandingkan padaresponden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan pendidikan tinggi.
Kesimpulan: Paparan asap rokok berinteraksi dengan pendidikan dalammenyebabkan hipertiroid.

Background: Cigarette smoking exposure is a modifiable risk factor for hyperthyroidsm. The prevalence of smoking in Indonesia increased from 27 in 1995 to 36,3 in 2013. This research aimed to determine the association between cigarette smoking exposure in Indonesian population above 15 years old.
Method: Study design is cross sectional. Study population is the entire above 15 years old Indonesian people. Sample is the entire above 15 years old Indonesian people who were respondents in Basic Health Research 2013 and had complete data on the variables studied. Data analysis using logistic regression to determine the association between cigarette smoking exposure and hyperthyroidsm after adjusted by age, sex, educational status, job, iodine level in salt and body massa index.
Result: The prevalence of hyperthyroidsm in this research is 0,8 . The prevalence of cigarette smoking exposure is 77,4 . Cigarette smoking exposureand high educational status are 1,65 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status. Cigarette smoking exposure and medium educational status are 1,30 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status. Cigarette smoking exposure and low educational status have protective effect 0,69 times getting hyperthyroidsm than non cigarette smoking exposure and don't have high educational status.
Conclusion: Cigarette Smoking Exposure interact with educational status incausing hyperthyroidsm.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>