Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Syifa Andini Salsabila
"Artikel ini membahas penulis blog makanan kreatif food creative bloggers sebagai structural hole memiliki peran dalam mempromosikan wisata kuliner Bandung dalam media sosial instagram. Studi sebelumnya menyebutkan bahwasannya dalam konteks masyarakat digital, seorang food creative bloggers memiliki peran sebagai pegiat wisata kuliner food-enthusiast , humas, pendukung iklan endorser, jurnalis dan prosumer produsen-konsumen . Akan tetapi, studi terdahulu belum menjelaskan bahwa seorang food creative bloggers di era digital ini juga memiliki peran sebagai structural hole yang mampu mendorong pamor dan meningkatkan keuntungan ekonomi usaha kuliner Bandung.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa food creative bloggers merupakan structural hole strategis yang dengan efektif mampu menjembatani pelaku usaha kuliner dan masyarakat konsumen. Selain mampu mendorong pamor pengusaha kuliner dan meningkatkan keuntungan ekonomi, studi ini juga mengemukakan bahwa food creative blogger juga di sisi lain dapat mematikan usaha kuliner. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu observasi dan wawancara mendalam kepada beberapa penulis blog makanan kreatif food creative bloggers yang memiliki akun Instagram. Selain itu, penulis juga mewawancarai narasumber pendukung pengusaha kuliner, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung dan pengikut akun penulis blog kreatif makanan di Instagram.
This article discusses how creative bloggers as structural holes have a role in promoting Bandung culinary tourism. Previous studies have suggested that in the context of the digital society, a food creative bloggers has a role as food-enthusiast, public relation, an endorser, journalist and as a prosumer producer-consumer. However, previous studies have not explained that a food creative bloggers in this digital era also has a role as a structural hole through their social media account can share culinary information to consumer society. The results of this study shows that food creative bloggers is a strategist structural hole who could effectively bridge between culinary entrepreneurs and consumer society. Even though food creative blogger could help culinay industry, but it also can destroy the entrepreneur itself. This study uses qualitative approach with observation and indepth interview method to several creative bloggers as a main interviewees. The author also conducted triangulation of data by interviewing culinary entrepreneurs, Bandung City Department of Tourism and Culture, as well as followers of creative blog account in instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Amelia Maharani Kelvin
"Adopsi dan penggunaan TikTok telah merajalela di berbagai sektor, termasuk dalam pencarian destinasi kuliner, di mana platform ini menjadi alat penting bagi penggemar kuliner dan pelaku bisnis. Dengan tren eksplorasi kuliner yang beralih dari metode konvensional ke digital, tantangan dan peluang muncul bagi individu dan bisnis dalam industri ini. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan aplikasi TikTok untuk menemukan destinasi kuliner menjadi krusial dalam lanskap yang dinamis ini. Studi ini bertujuan untuk menjelajahi faktor-faktor tersebut di Indonesia dengan menggunakan Model Penerimaan Teknologi (TAM) dan teknik PLS-SEM, melibatkan 253 responden. Temuan penelitian menyoroti pentingnya perceived usefulness, perceived ease-of-use, hedonic motivation, perceived value, dan attitude dalam mendorong penggunaan TikTok untuk tujuan kuliner di Indonesia. Kontribusi studi ini terletak pada pemahaman yang diperdalam tentang penggunaan TikTok dalam pemasaran wisata kuliner dan keputusan konsumen di era digital, memberikan panduan berharga bagi para pemasar untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka menggunakan short-form video platform ini.
Adoption and usage of TikTok have proliferated across various sectors, including culinary destination exploration, where the platform serves as a pivotal tool for culinary enthusiasts and businesses alike. With the shift in culinary exploration trends from conventional to digital methods, challenges and opportunities arise for individuals and businesses in this industry. Understanding the factors influencing the acceptance of TikTok applications for culinary destination discovery is crucial in this dynamic landscape. This study aims to explore these factors in Indonesia using the Technology Acceptance Model (TAM) and Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) techniques, involving 253 respondents. Research findings underscore the importance of perceived usefulness, perceived ease-of-use, hedonic motivation, perceived value, and attitude in driving TikTok usage for culinary purposes in Indonesia. The contribution of this study lies in deepening the understanding of TikTok usage in culinary tourism marketing and consumer decision-making in the digital era, providing valuable insights for marketers to optimize their marketing strategies using this short-form video platform."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library