Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Prasetyowati
"Permutasi a1 a2 a3 ... an merupakan permutasi yang disusun dari anggota himpunan bilangan asli { 1, 2, 3, ..., n }. Index dari permutasi tersebut yang didefinisikan sebagai jumlah dari semua subskrip j sedemikian sehingga aj > aj+1 dengan 1 ≤ j ≤ n. Dan banyaknya inversi dari permutasi tersebut adalah jumlah dari pasangan ( ai , aj ) sedemikian sehingga 1 ≤ i < j ≤ n dan ai > aj . Bila An ( x, y ) menyatakan jumlah permutasi dari n bilangan asli yang pertama dengan index x dan banyaknya inversi y maka dalam tulisan ini akan ditunjukkan bahwa An ( x, y ) merupakan kombinasi linier dari fungsi partisi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Suhardono Bratanegara
"Dengan semakin meningkatnya persaingan pada berbagai jenis industri, maka dibutuhkan berbagai upaya untuk memenangkan persaingan melalui promosi dengan berpartisipasi dalam pameran yang merupakan salah satu media yang digunakan pada sales promotion. Dalam penyelenggaraan suatu pameran dibutuhkan peranan jasa partisi untuk mengelola, mendesain, dan membangun stand-stand, taman, panggung, panel dan sarana pelengkap lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa industri jasa partisi menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan pameran dan keberhasilan promosi perusahaan. Perkembangan industri jasa partisi menyebabkan banyak pesaing yang masuk, sehingga dibutuhkan strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan. Untuk mengamati perkembangan industri jasa partisi serta strategi-strategi pemasaran yang dilakukan, merupakan alasan dilakukannya penelitian pada CV. Virgo Jakarta sebagai salah satu perusahaan jasa partisi. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif berguna untuk memahami karakteristik variabel-variabel yang tercakup, seperti analisa segmentasi pasar, analisa bauran pemasaran, analisa daur hidup produk, analisa SWOT, dan analisa strategi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Virgo. CV. Virgo memasuki beberapa segmen pasar dalam industri jasa partisi, yaitu penyelenggaraan pameran di pusat-pusat pertokoan, di gedung/arena bergengsi, di perkantoran, dan di kampus pada berbagai kota di Indonesia. Kemudian produk jasa yang dihasilkan adalah standard, special system dan special design, yang dilengkapi dengan upaya penetapan harga yang tepat, distribusi jasa dan upaya promosi melalui personal selling. Pada analisa daur hidup produk CV. Virgo berada pada tahap pertumbuhan. Kemudian selain memiliki kekuatan seperti keunggulan sumber daya manusia, lobbying, dan jadwal kerja, CV. Virgo memiliki beberapa kelemahan seperti upaya promosi yang kurang optimal. Berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa CV. Virgo harus meningkatkan keunggulan produk jasanya dengan penekanan pada berbagai upaya inovasi secara kontinyu sehingga tercipta suatu desain yang unik dan menarik serta mengoptimalkan upaya promosinya dengan berbagai media."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthi`ah Basyasyah Fathinah Hanun
"ABSTRAK
Teknologi dibutuhkan untuk mempermudah hidup manusia. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia adalah Radio Frequency Identification (RFID). Sama dengan teknologi lainnya RFID juga mengalami perkembangan. Pada masa kini tag RFID sudah dilengkapi dengan built in sensor yang menyebabkan bank user memory dipartisi untuk data dan komunikasi sehingga tidak semuanya bisa dibaca. Selain itu, dibutuhkan juga reader yang mendukung mobilitas. Oleh karena itu, dibuat reader dengan kemampuan membaca spesifik alamat dan rentang alamat pembacaan yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Reader dapat bekerja dengan mode fixed maupun portabel karena dilengkapi dengan LCD. Frekuensi yang digunakan adalah 923 925 MHz. Reader RFID yang dibuat tersusun dari Modul RFID reader, Arduino serta LCD keypad shield sebagai interface nya. Performa alat diukur menggunakan parameter cakupan jarak terjauh, nilai RSSI serta jumlah tag yang dapat dibaca dalam jangka waktu tertentu pada kondisi LOS maupun NLOS. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan daya 25 dBm didapatkan nilai RSSI -63.75 dBm pada jarak pembacaan terjauh yakni 12 meter di kondisi LOS dengan menggunakan tag berjenis UHF RFID On Metal Tag Passive Contactless. Pada kondisi NLOS dengan tag yang sama didapatkan nilai RSSI sebesar -59.66 dBm pada jarak pembacaan terjauh yakni 5.5 meter. Jumlah maksimal tag terbaca pada kondisi LOS dan NLOS adalah 14 dan 11 tag dari 14 tag yang diuji. Pengujian pengaruh daya (5-25 dBm) terhadap nilai RSSI dilakukan pada kondisi LOS dan NLOS dengan jarak 1 meter. Pada kondisi LOS didapatkan nilai RSSI tertinggi senilai -45 dBm pada saat daya 15 dBm keatas, sedangkan pada kondisi NLOS didapatkan -53.3258 dBm pada saat daya 25 dBm.

ABSTRACT
Technology is needed to facilitate human life. One technology that can meet the needs of human life is Radio Frequency Identification (RFID). Same with other technologies, RFID is also experiencing development. Nowadays RFID tags are equipped with built-in sensors that cause the user bank memory to be partitioned for data and communication so that not everything can be read. Besides, it also takes a reader that supports mobility. Therefore, a reader is created with the ability to read specific addresses and ranges that can be set as needed. The reader can work in both fixed and portable modes because it is equipped with an LCD. The frequency used is 923-925 MHz. The RFID reader is made up of an RFID reader module, Arduino, and an LCD keypad shield as its interface. Tool performance is measured using the parameters of the farthest distance, RSSI value, and the number of tags that can be read in a certain time under the conditions of LOS and NLOS. Based on the test results using 25 dBm power obtained RSSI value of -63.75 dBm at the farthest reading distance which is 12 meters in LOS conditions using UHF RFID On Metal Tag Passive Contactless. In the NLOS condition with the same tag, the RSSI value was -59.66 dBm obtained at the farthest reading distance which is 5.5 meters. The maximum number of tags read in LOS and NLOS conditions is 14 and 11 tags from the 14 tags tested. Testing the effect of power (5-25 dBm) on the RSSI value is performed under LOS and NLOS conditions with a distance of 1 meter. In the LOS condition, the highest RSSI value is -45 dBm when the power is above 15 dBm, whereas in the NLOS condition, it is -53.3258 dBm when the power is 25 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadilah Tyassistha
"ABSTRAK
Mengolah data dalam bentuk graf dapat dilakukan dengan cara clustering graf, yaitu mengelompokkan graf ke dalam cluster-cluster dimana data pada satu cluster memiliki karakter yang relatif sama. Two way spectral clustering adalah salah satu cara clustering graf yang menggunakan informasi dari dua nilai eigen untuk mendapatkan dua cluster setiap melakukan proses clustering. Pada skripsi ini akan dibahas bagaimana cara clustering graf dengan metode two way spectral clustering berdasarkan kriteria partisi graf dan akan dilakukan simulasi untuk melihat hasil clustering menggunakan graf terhubung dan graf tidak terhubung.

ABSTRACT
Data processing of graph data can be done by graph clustering, where data are grouped into clusters which data on each cluster have the similar characteristic. Two way spectral clustering is one of a graph clustering which using the smallest two eigenvalues to obtain two clusters. This skripsi will discuss how to clustering graph with two way spectral clustering method based on graph partitioning criteria and moreover data simulations will be conducted to see the results of clustering using a connected and disconnected graphs.
"
2015
S61798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaola Rachma Adzima
"Penerapan algoritma partisi k-means dalam metode HOPACH clustering dalam penelitian ini dilakukan untuk mengelompokkan barisan DNA virus ebola. Proses dimulai dengan mengumpulkan barisan DNA virus ebola yang diambil dari GenBank, kemudian dilakukan ekstraksi ciri menggunakan n-mers frequency. Hasil ekstraksi ciri barisan DNA tersebut dikumpulkan dalam sebuah matriks dan dilakukan normalisasi menggunakan normalisasi min-max dengan interval [0, 1] yang akan digunakan sebagai data masukan. Hasil pengelompokan barisan DNA virus ebola pada penelitian ini diperoleh 8 kelompok dengan nilai MSS (Mean Split Silhouette) minimum 0,50266. Proses clustering pada penelitian ini menggunakan program open source R.

The implementation of k-means partitioning algorithm in HOPACH clustering method in this thesis is used to clustering DNA sequences of ebola viruses. The clustering process is started with collecting DNA sequences of ebola viruses that are taken from GenBank, then performing the extraction of DNA sequences using n-mers frequency. The extraction results are collected as a matrix and normalized using the min-max normalization with interval [0, 1] which will be used as an input data. As the results, we obtained 8 clusters with minimum MSS (Mean Split Silhouette) 0,50266. The clustering process in this thesis is using the open source program R."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozan Firdaus Permana
"Hubungan India dan Pakistan telah diwarnai dengan dinamika yang fluktuatif selama hampir 80 tahun lamanya. Kehadiran identitas seakan-akan bersifat integral dalam dinamika ini. Hal ini pun dapat ditilik dari peristiwa Partisi 1947 yang merupakan titik puncak dari perpecahan antara komunitas Hindu dan Muslim sebagai awal kelahiran India dan Pakistan sebagai entitas berbeda. Kedua entitas terus menaruh imajinya terhadap Kashmir melalui simbolisme identitas. Kontestasi antara entitas ini juga termanifestasi dalam perbatasan kedua negara tersebut. Perbatasan sendiri memiliki dimensi yang kompleks dalam konteks kontestasi identitas antara India dan Pakistan. Tinjauan literatur ini mengulas 36 literatur mengenai identitas dalam hubungan India-Pakistan dengan menggunakan pengorganisasian metode Taxonomi. Secara garis besar topik ini memiliki empat tema, 1).Tinjauan Historis Pertautan Identitas India dan Pakistan, 2). Signifikansi Partisi 1947 dalam Dinamika Hubungan India–Pakistan, 3). Kompleksitas Isu Kashmir dalam Hubungan India-Pakistan, dan 4). Dinamika Identitas dalam Isu Perbatasan India-Pakistan. Dalam tinjauannya, penulis menemukan bahwa tercipta relasi antara identitas yang bersifat predatorik dalam konteks dinamika India-Pakistan. Komunalisme komunitas identitas telah menjadi salah faktor dalam melanggengkan relasi ini. Hal ini pun juga tecermin dalam kasus Kashmir dan Perbatasan yang turut menjadi wahana terjadinya konstruksi dan marginalisasi identitas.

India-Pakistan relations have been volatile for nearly 80 years, heavily influenced by identity dynamics. The 1947 Partition, marking the division between Hindu and Muslim communities, led to the formation of India and Pakistan. This event set the stage for ongoing conflicts, particularly over the disputed Kashmir region, where both countries project their identities. The border itself is a site of complex identity contestation, impacting both state policies and border communities. This literature review examines 36 sources on identity in India-Pakistan relations using a taxonomy method, categorizing the findings into four themes: 1). Historical Review of the Identity Linkage of India and Pakistan, 2). The Significance of the 1947 Partition in the Dynamics of India–Pakistan Relations, 3). The Complexity of the Kashmir Issue in India-Pakistan Relations, and 4). Identity Dynamics in the India-Pakistan Border Issue. The review reveals a relationship of predatory identities between the two nations, sustained by communitarian identity politics. This dynamic is evident in both the Kashmir issue and border interactions, where identity construction and marginalization are ongoing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Untung
"Kurkumin merupakan senyawa yang dikenal memiliki aktivitas farmakologis luas dan relatif aman Tetapi kurkumin memiliki bioavailibilitas rendah yang disebabkan karena rendahnya kelarutan kurkumin dalam cairan biologis tubuh Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi struktur kurkumin menjadi kurkumin pirazol di Mannich dimetilmorfolin KPMDMM dengan penambahan 2 gugus basa Mannich dimetilmorfolin dan siklisasi diketon menjadi cincin pirazol Hasil sintesis kemudian diuji solubilitas dan koefisien partisinya Hasil sintesis mendapatkan yield sebesar 72 50 yang dikonfirmasi oleh spektra IR dan NMR Dari hasil uji solubilitas dan koefisien partisi KPMDMM memiliki nilai kelarutan 1 61 ppm dan logP 1 71 dalam air dan 9 16 ppm dan logP 1 94 larutan dapar fosfat pH 7 4.

Curcumin is a compound that has a broad pharmacological activity and relatively safe But curcumin shows a poor bioavailability caused by poor solubility in biological fluid In this study I have carried out a modification of curcumin structure into curcumin pyrazole di Mannich dimethylmorpholine KPMDMM by added 2 base Mannich dimethylmorpholine groups and cyclization of di ketone into pyrazole ring The product is then performed solubility test and it rsquo s partition coefficient The yield of product is 72 50 confirmed by IR and NMR spectra Based on solubility test and partition coefficient KPMDMM showed solubility value 1 61 ppm and logP 1 71 in water and 9 16 ppm and logP 1 94 buffer phosphate solution pH 7 4
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Nuril Kaunain
"Partisi relung antara spesies mesopredator belum banyak dikaji, padahal informasi partisi relung spesies sangat diperlukan dalam perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif di tengah ancaman kerusakaan habitat. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh massa tubuh terhadap pembagian relung spasial 6 spesies mesopredator yang menempati Intensive Protection Zone (IPZ) di dalam Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Keenam spesies yang dikaji adalah Cuon alpinus, Catopuma temminckii, Neofelis diardi, Pardofelis marmorata, Prionailurus bengalensis, dan Prionodon linsang. Data spesies yang terdeteksi kamera penjebak dianalisis dengan metode okupansi single season multi-species menggunakan variabel elevasi, kelerengan, NDVI, jarak ke tepi hutan, jarak ke sungai, serta okupansi mangsa, untuk mendapatkan nilai indeks interaksi spesies (Species Interaction Factor/SIF). Keberadaan spesies dideteksi menggunakan kamera penjebak yang dipasang selama 186 hari di 65 petak berukuran 3x3 km dalam IPZ sejak 21 Mei sampai 22 November 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisi spasial diamati terjadi pada pasangan spesies Prionailurus bengalensis-Prionodon linsang dan rasio massa tubuh tidak memiliki pengaruh terhadap partisi spasial yang terjadi pada pasangan spesies mesopredator di Intensive Protection Zone Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Spatial partitioning among mesopredators has not been widely studied, even though the information is crucial for conservation management planning amid habitat destruction threats. Therefore, this study aimed to fill the knowledge gap by determining the extent of influence of body mass on spatial partitioning of 6 mesopredators species in Intensive Protection Zone (IPZ) Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP). Species detection data collected by camera trap was analyzed using single season multi-species occupancy analysis method and 6 variables including elevation, slope, NDVI, distance to forest edge, distance to river, and prey occupancy to generate species interaction factor (SIF) value. Species detection data was collected using camera trap survey for 186 days in 65 camera stations with 3x3 km grid size from May 21st until November 22nd, 2019. Study results shows that Prionailurus bengalensis-Prionodon linsang species pair is going through spatial partitioning and body mass does not have any influence on spatial partitioning among mesopredators species."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nachwan Mufti Adriansyah
"ABSTRAK
Komunikasi dengan topologi mesh (selanjutnya disebut matajala) dan multi-hop, saat ini mendapat perhatian luas dari para peneliti, dan diperkirakan menjadi salah satu topologi utama dalam jaringan ubiquitous / pervasive masa depan. Dengan kemampuan self organized, self configured, self healing, topologi jaringan ini memiliki berbagai potensi kelebihan, berupa sifat kokoh, implementasi yang cepat, cakupan layanan yang lebih luas, serta biaya murah karena berkurangnya kebutuhan akan infrastruktur, dibandingkan topologi jaringan tersentralisasi point to point yang mendominasi topologi jaringan akses pada saat ini. Penelitian disertasi ini terkonsentrasi pada optimalisasi algoritma alokasi sumberdaya radio yang merupakan area penelitian yang sangat ekstensif untuk jaringan nirkabel matajala, dengan timeslot adalah sumberdaya radio yang ditinjau. Untuk jaringan matajala nirkabel, protokol dasar time division multiple access (TDMA) dapat dikembangkan menjadi spatial time division multiple access (STDMA), yang memungkinkan alokasi sumberdaya waktu yang sama untuk sejumlah transmisi link/node yang berbeda dan terpisah secara spasial geografis.
Penelitian disertasi memiliki tujuan untuk mendapatkan algoritma alokasi timeslot berkompleksitas waktu rendah dengan tetap mempertahankan serta meningkatkan unjuk kerja kapasitas throughput pada jaringan. Kebutuhan akan algoritma berkompleksitas waktu rendah pada dasarnya dimaksudkan untuk memperbaiki respon adaptasi algoritma terhadap mobilitas dan perubahan topologi. Sementara itu, kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kapasitas throughput disebabkan karena jaringan matajala nirkabel adalah jaringan data yang selalu berorientasi pada peningkatan kapasitas jaringan.
Pendekatan yang dilakukan untuk memperoleh algoritma dengan kompleksitas waktu yang rendah adalah dengan mengembangkan algoritma aproksimasi berbasis greedy yang dikombinasikan dengan partisi geometris, sehingga proses inspeksi SINR tidak perlu melibatkan keseluruhan link transmisi, yang berakibat pada penurunan kompleksitas waktu. Lalu peningkatan performa kapasitas throughput diperoleh dari penggunaan bobot penjadwalan yang lebih representatif dalam mewakili besaran interferensi dibandingkan interference number yang digunakan dalam algoritma greedy konvensional. Dengan pendekatan ini, algoritma greedy terbobot dengan partisi geometrik yang diusulkan mampu mendekati kinerja algoritma penjadwalan link terbaik pada area penelitian terkait, yaitu algoritma SGLS dengan rasio aproksimasi 92,86% dengan kompleksitas waktu. Usaha penelitian berikutnya dalam peningkatan kapasitas jaringan adalah pengembangan metode baru penjadwalan link berbasis keputusan dengan relaksasi konstrain SINR dalam model interferensi fisik. Metode ini mampu memberikan derajat kebebasan untuk meningkatkan kapasitas jaringan pada tingkat probabilitas cakupan yang dapat ditoleransi. Dari hasil simulasi sebagai contoh, rasio aproksimasi penjadwalan dap at ditingkatkan menuju maksimum dengan kompleksitas waktu dipertahankan tetap, dengan catatan bahwa probabilitas cakupan matajala ditoleransi untuk dikurangi. Pendekatan baru dalam desain algoritma ini sekaligus juga menegaskan adanya keterkaitan antara kapasitas, kualitas, dan cakupan pada jaringan matajala nirkabel yang terkait algoritma penjadwalan link yang didesain. Untuk itu, penelitian ini juga menawarkan parameter metrik baru dalam desain algoritma penjadwalan link pada jaringan matajala nirkabel, yaitu probabilitas cakupan matajala dan marjin SINR disamping pengulangan spasial. Ketiga parameter metrik itu selanjutnya dapat digunakan sebagai parameter perbandingan algoritma yang lebih komprehensif dalam penelitian karakteristik jaringan matajala nirkabel.

ABSTRACT
Today, communication with mesh and multihop topology receives wide attention of researchers, and is expected to become one of the main topologies in the ubiquitous and pervasive networks. With the ability to be self organized, self configured, self healing, this network topology has many potential advantages, such as the robustness, fast implementation, broader scope of services, as well as low cost due to the reduced need for infrastructure, compared to a point to point centralized network topology communication that dominates the access network technology at this time.This research is concentrated on the development and optimization of spatial time division multiple access (STDMA) radio resource allocation algorithm, which is a very extensive research area in wireless mesh network area. STDMA is an access protocol that is developed from time division multiple access (TDMA). So, STDMA has advantage to maintain QoS as well as TDMA. STDMA access protocols allow the same time as radio resource allocated to different link or node transmission that are spatially separated geographically, as long as the multiple transmissions in the same timeslot do not mutually interfere.
This study has the objective to obtain a low computational complexity resource allocation algorithm while maintaining and improving the performance of network capacity in wireless mesh network. The need of low time complexity radio resource algorithms for wireless mesh network is intended to improve the algorithm response in mobility and topology changes. Meanwhile, there is a need to increase the network capacity since wireless mesh network is a data network. The research proposes the algorithm with low computational complexity by developing an approximation algorithm based on greedy algorithm combined with.geometric partition to limitate the process of SINR calculation. This approach results in a reduction in complexity. To increase network capacity, we propose the use of weight scheduling to represent the interference more accurately than interference number that is used in the conventional greedy algorithm. With those approaches, the modified greedy algorithm with a weighted geometric partitioning proposed scheduling algorithm is able to achieve the network capacity near to the best result in this area of research, i.e SGLS algorithm, with the approximation ratio of 92.86% in a lower time complexity.
The next research effort is the development of the new approach to design link scheduling decision based on relaxation of SINR constraint. This method provides a degree of freedom to increase wireless mesh network capacity in the certain tolerated mesh coverage probability. From the simulation results as examples, this method can improve the appr oximation ratio of scheduling up to maximum with a sustained time complexity remains, with the mesh coverage probability is tolerated to be reduced.
The new approach in the design of link scheduling algorithm at the same time also confirms the relationships among capacity, quality, and coverage on the wireless mesh network that is related to the designed link scheduling algorithm. Therefore, this study also offers new metric parameters in the design of the mesh link scheduling algorithm, i.e. the mesh coverage probability, and SINR margin in addition to the spatial reuse as a common previous metric. The three metric parameters can then be used as the algorithm's benchmark parameters for comprehensive wireless mesh network characterization research."
2016
D2344
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Noor Afifah
"Kelompok Usaha Kecil dan Menengah adalah salah satu pelaku perekonomian nasional yang mempunyai posisi strategis untuk terus dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh daya serapnya terhadap tenaga kerja cult-up besar. Selain itu, diketahui bahwa kelompok usaha skala ini ternyata lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi dibandingkan kelompok usaha besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa mereka adalah katup pengaman perekonornian nasional ketika kelompok usaha besar menghadapi kesulitan saat terjadinya krisis ekonomi. Maka perlulah kiranya dilakukan penelitian secara mendalam tentang posisi UKM dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam ekonomi makro, terdapat keterkaitan yang kuat antar sektor ekonomi. Kemajuan di suatu sektor tidak mungkin dicapai tanpa dukungan sektor-sektor lainnya. Hubungan antar sektor ini dapat dianalisis dengan menggunakan model input-output, yaitu dengan metode dekomposisi fields of influence.
Model dekomposisi fields of influence dalam hal ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari perubahan struktur di sebuah kelompok sektor (skala usaha) dalam sistem perekonomian multisektor, baik pengaruh terhadap intra¬kelompok skala usaha itu sendiri maupun terhadap kelompok skala usaha sisa perekonomian.
Dan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada setiap sektor di masing¬masing kelompok skala usaha dikctahui bahwa persentase perubahan total output terbesar terjadi jika simulasi dilakukan pada kelompok usaha skala besar. Simulasi dengan perubahan koefisien direct input sebesar 5 persen maka menghasilkan perubahan terhadap total perekonomian untuk kelompok usaha skala besar sebesar 5.21 persen; menengah 1.42 persen dan kecil sebesar 2.83 persen. Khusus untuk melihat dampak perubahan terhadap UKM maka dapat dilakukan dengan membandingkan perubahan pada kelompok usaha skala kecil akibat perubahan di kelompok usaha skala kecil sendiri yaitu sebesar 1,368 persen, perubahan pada kelompok usaha skala menengah akibat perubahan di kelompok dirinya sendiri sebesar 0.651 persen serta dampak terhadap perubahan kelompok sisa (gabungan kecil dan menengah) akibat perubahan di kelompok usaha besar yaitu sebesar 1,782 persen.
Berdasarkan temuan tersebut di atas dapat disimpulkan secara ekonomi akan lebih menguntungkan jika shock diberikan pada kelompok usaha skala besar saja, karena ini akan menghasilkan tingkat pertumbuhan output paling tinggi. Hal ini terjadi karena biasanya sektor dalam kelompok usaha besar mempunyai forward dan backward linkage yang besar. Sehingga jika tejadi perubahan pada kelompok ini akan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian. Sedangkan jika shock diberikan pada kelompok UKM maka menghasilkan perubahan total output yang lebih kecil. Hal ini terkait bahwa kelompok usaha UKM menghasilkan output berupa barang-barang final demand.
Tapi jika hanya menekankan pada kelompok usaha skala besar saja maka akan muncul potensi permasalahan baru yaitu masalah disparitas. Agar kelompok UKM tidak tertingal jauh dengan pertumbuhan kelompok usaha besar maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat linkage antara kelompok usaha skala besar dengan kelompok UKM. Fenomena missing of the middle (MoM), yang terjadi secara universal di beberapa negara maju, juga terjadi di Indonesia, di mana terjadi kegagalan kelompok usaha skala menengah menjadi penggerak perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library