Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mills, John
Jakarta: EGC, 1993
616.24 MIL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halim Danusantoso
Jakarta: EGC, 2016
616.24 HAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Halim Danusantoso
Jakarta: EGC, 2017
616.24 HAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Niniek Harsini
Abstrak :
Meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilitas manusia, sebagai akibat perkembangan daerah industri dan posisi strategis Kota Cilegon, sebagai jalur lalu Iintas Sumatra-Jawa, membawa resiko untuk terjadinya gangguan kesehatan masyarakat terutama penyakit infeksi menular dan gangguan fungsi saluran pernapasan. Dampak negatifnya telah dirasakan oleh sebagian masyarakat Kota Cilegon dengan keluhan mata pedih dan sesak napas. Pihak Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (DPLHPE) Kota Cilegon telah menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap limbah fly ash. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum dapat memastikan apakah peningkatan kejadiaan ISPA berkaitan dengan dampak negatif sebagai daerah industri. Fasilitas kesehatan khusus untuk penyakit paru-paru sebagai tempat rujukan masalah paru, pelatihan, pendidikan dan penelitian telah direncanakan di Kota Cilegon, dengan prioritas pertama untuk mengatasi masalah TB paru. Tujuan peneiitian ini mengkaji aspek-aspek kelayakan, untuk mengetahui apakah pendirian semacam Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru di Kota Cilegon layak didirikan, sebelum perencanaan ini diusulkan kepada Pemerintah daerah Kota Cilegon. Penelitian operasional ini dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendiskripsikan hasil konsensus dari analisa kelayakan, dengan cara dokumentasi data sekunder dari berbagai sumber, wawancara mendalam terhadap ll orang informan, wawancara kuesioner terhadap 80 orang penderita TB paru dewasa yang berobat di Puskesmas serta Consensus Decision Making Group untuk mendapatkan keputusan kelayakan. Upaya pemberantasan TB paru dianalisis dengan Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) untuk mengetahui posisi dalam Internal Eksternal matrik guna mendukung kajian aspek kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2001-2003, jumlah penduduk terutama golongan usia produktif, kepadatan penduduk, penderita penyakit saluran pernapasan dan jumlah kendaraan mengalami peningkatan. Prediksi kualitas udara menurut informan akan mengalami penurunan dan 97% pasien TB paru dewasa menyatakan bersedia dirujuk ke klinik yang lebih Iengkap seperti BP4 apabila pengobatan di Puskesmas tidak mengalami kemajuan. Aspek pasar menunjukkan pendirian klinik paru pemerintah semacam BP4 mempunyai peluang pengguna. Tinjauan tentang aspek hukum dan kebijakan menunjukkan BP4 didukung SK MenKes Rl dan Pemda Cilegon. Manfaat BP4 yang besar bagi masyarakat menunjukkan aspek sosial ekonomi. Kajian aspek tehnis menghasilkan Iokasi BP4 yaitu Desa Kalitimbang Kecamatan Cibeber dan dari kajian ekonomi diperkirakan kebutuhan lahan sesuai nilai juai obyek pajak sebesar Rp 25.000.000,- sedang bangunan sebesar Rp 2.184.000.000,-. Kajian manajemen menghasilkan rancangan bentuk organisasi, kedudukan dan struktur beserta rencana kegiatan BP4. Upaya pemberantasan TB paru menunjukkan posisi Hold and Maintain dengan strategi market penetration dan product development. Hasil CDMG memutuskan bahwa BP4 di Kota Cilegon layak didirikan, dengan dilakukan strategi perbaikan faktor internal, baik input maupun proses yaitu peningkatan jumlah dan kinerja SDM Serta perencanaan program. Mengingat adanya kekuatan hukum dan besarnya peluang pasar dari BP4 maka disarankan diusulkan ke Pemda Kota Cilegon, dengan terlebih dahulu melakukan penelitian analisa biaya operasional dan dengan pertimbangan segi psikologi pasien maka nama BP4 diusulkan menjadi UPTD Pusat Unggulan Kesehatan Paru Kota Cilegon.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Airlangga University Press , 1989
616.24 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmin Rasjid
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0240
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulia Fitria Ningrum
Abstrak :
[ABSTRAK
PM2,5 dapat masuk ke alveoli dan menjadi pemicu terjadinya inflamasi sehingga menyebabkan penurunan fungsi paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara spasial hubungan antara konsentrasi PM2,5 udara dalam rumah dengan penurunan fungsi paru pada ibu rumah tangga sekitar industri Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi tahun 2015. Desain penelitian cross sectional modifikasi geographical epidemiology pada 125 ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun yang akan diperiksa fungsi parunya menggunakan spirometri serta 125 sampel PM2,5 udara dalam rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 58,4% ibu rumah tangga yang mengalami penurunan fungsi paru. Hasil analisis multivariat dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun yang tinggal di rumah dengan konsentrasi PM2,5 tidak memenuhi syarat berisiko 2,4 kali lebih besar mengalami penurunan fungsi paru dibandingkan ibu rumah tangga yang tinggal di dalam rumah dengan konsentrasi PM2,5 memenuhi syarat setelah dikontrol variabel ventilasi dan pajanan asap rokok. Analisis spasial menunjukkan RW 5 dan RW 8 Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat merupakan wilayah RW dengan zona prioritas untuk dilakukan intervensi kesehatan.
ABSTRACT
Fine particles more dangerous because they penetrate more deeply into the lung and may reach the alveolar region and reduce lung function. The aim of this study was to analys spatially association between indoor fine particles and lung function levels among housewife around steel industry. A cross sectional design study combine with geographical epidemiology of 125 houses that the unit analysis were 125 housewives from 20 to 45 years. The results showed that there were 58,4% housewives had decline lung function. Multivariate analysis concluded that housewives aged 20-45 years with indoor fine particles (PM2,5) inadequate 2.4 times risk higher to reduced lung function than adequate indoor fine particles after controlled by ventilation and tobacco smoke exposure. Spatial analysis concluded that RW 5 and RW 8 Sukadanau, West Cikarang were in priority zone with very high risk area.;Fine particles more dangerous because they penetrate more deeply into the lung and may reach the alveolar region and reduce lung function. The aim of this study was to analys spatially association between indoor fine particles and lung function levels among housewife around steel industry. A cross sectional design study combine with geographical epidemiology of 125 houses that the unit analysis were 125 housewives from 20 to 45 years. The results showed that there were 58,4% housewives had decline lung function. Multivariate analysis concluded that housewives aged 20-45 years with indoor fine particles (PM2,5) inadequate 2.4 times risk higher to reduced lung function than adequate indoor fine particles after controlled by ventilation and tobacco smoke exposure. Spatial analysis concluded that RW 5 and RW 8 Sukadanau, West Cikarang were in priority zone with very high risk area.;Fine particles more dangerous because they penetrate more deeply into the lung and may reach the alveolar region and reduce lung function. The aim of this study was to analys spatially association between indoor fine particles and lung function levels among housewife around steel industry. A cross sectional design study combine with geographical epidemiology of 125 houses that the unit analysis were 125 housewives from 20 to 45 years. The results showed that there were 58,4% housewives had decline lung function. Multivariate analysis concluded that housewives aged 20-45 years with indoor fine particles (PM2,5) inadequate 2.4 times risk higher to reduced lung function than adequate indoor fine particles after controlled by ventilation and tobacco smoke exposure. Spatial analysis concluded that RW 5 and RW 8 Sukadanau, West Cikarang were in priority zone with very high risk area.;Fine particles more dangerous because they penetrate more deeply into the lung and may reach the alveolar region and reduce lung function. The aim of this study was to analys spatially association between indoor fine particles and lung function levels among housewife around steel industry. A cross sectional design study combine with geographical epidemiology of 125 houses that the unit analysis were 125 housewives from 20 to 45 years. The results showed that there were 58,4% housewives had decline lung function. Multivariate analysis concluded that housewives aged 20-45 years with indoor fine particles (PM2,5) inadequate 2.4 times risk higher to reduced lung function than adequate indoor fine particles after controlled by ventilation and tobacco smoke exposure. Spatial analysis concluded that RW 5 and RW 8 Sukadanau, West Cikarang were in priority zone with very high risk area., Fine particles more dangerous because they penetrate more deeply into the lung and may reach the alveolar region and reduce lung function. The aim of this study was to analys spatially association between indoor fine particles and lung function levels among housewife around steel industry. A cross sectional design study combine with geographical epidemiology of 125 houses that the unit analysis were 125 housewives from 20 to 45 years. The results showed that there were 58,4% housewives had decline lung function. Multivariate analysis concluded that housewives aged 20-45 years with indoor fine particles (PM2,5) inadequate 2.4 times risk higher to reduced lung function than adequate indoor fine particles after controlled by ventilation and tobacco smoke exposure. Spatial analysis concluded that RW 5 and RW 8 Sukadanau, West Cikarang were in priority zone with very high risk area.]
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamburian, Christha Zenithy
Abstrak :
Cedera iskemia reperfusi (CIR) berperan pada patofisiologi sejumlah besar penyakit diantaranya Acute limb ischemia (ALI). Kerusakan yang terjadi dapat bersifat lokal, tetapi juga dapat berefek sistemik yaitu kerusakan organ jauh seperti paru-paru. Kerusakan paru-paru yang terjadi akibat CIR merupakan mekanisme kompleks yang melibatkan pembentukan Reactive oxygen species (ROS), mediator inflamasi dan aktivasi neutrofil. Salah satu strategi untuk mengurangi kerusakan yang terjadi adalah dengan pemberian antioksidan. Selenium merupakan komponen penting dari enzim antioksidan, Glutation peroksidase (GPx) yang dapat mengikat ROS sehingga sel terlindungi dari kerusakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan derajat kerusakan paru-paru akibat CIR tungkai pada tikus Sprague-Dawley (SD) yang diberikan selenium dengan yang tidak diberikan selenium. Penelitian eksperimental ini dilakukan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas kedokteran hewan, IPB dan Departemen Patologi Anatomi RSCM, Fakultas Kedokteran UI. Lima belas tikus SD dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol atau iskemia reperfusi tanpa pemberian selenium (A), kelompok yang dilakukan iskemia, diberikan selenium lalu direperfusi (B) dan kelompok yang dilakukan iskemia, direperfusi lalu diberikan selenium (C). Iskemia pada semua hewan coba dilakukan selama 2 jam dengan meligasi a. femoralis komunis bilateral dan reperfusi dilakukan selama 3 jam. Dosis selenium yang diberikan yaitu 0,2mg/kgBB secara intravena. Setelah dilakukan reperfusi, hewan coba dikorbankan, jaringan paru-paru direseksi dan dilakukan analisis histopatologik. Pada kelompok A, median derajat kerusakan paru-paru adalah berat, kelompok B adalah ringan dan kelompok C adalah sedang (p=0,015). Dilakukan analisis post hoc, didapatkan perbedaan bermakna gambaran histopatologik kelompok A dibanding kelompok B (p=0,011) dan kelompok A dibanding kelompok C (p=0,031), sedangakan perbandingan antara kelompok B dan kelompok C tidak berbeda bermakna (p=0,221). Sebagai kesimpulan, pemberian selenium dapat menurunkan derajat kerusakan jaringan paru-paru akibat CIR tungkai pada tikus SD. ...... Ischemia-reperfusion injury (IRI) plays an important role in the pathophysiology of a large number of diseases including Acute limb ischemia (ALI). IRIs damage can occur locally, but also systemic to distant organs such as the lung. Lung damage caused by IRI is a complex mechanism that involves the formation of Reactive oxygen species (ROS), inflammatory mediators and neutrophil activation. One strategy to reduce the damage is administering antioxidant therapy. Selenium is a component of the antioxidant enzyme, Glutathione peroxidase (GPx), which can bind ROS and protect the cell. The aim of this study to compare the degree of lung injury due to ischemia-reperfusion limb in Sprague-Dawley (SD) rats given selenium with those not. This experimental study was conducted at the Animal Hospital, Faculty of Veterinary Medicine, IPB and the Department of Pathology Anatomy RSCM, Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Fifteen Sprague-Dawley male rats were divided randomly into 3 groups: group ischemia-reperfusion or control (A), group ischemia-reperfusion with selenium before reperfusion (B) and group ischemia-reperfusion with selenium after reperfusion (C). All animals were undergone 2 hours of ischemia by occlusion femoral artery and 3 hours of reperfusion. Selenium was given IV at a dose of 0.2 mg/kg. After reperfusion, all animals were euthanized and the lung tissue harvested for histopathological analysis. In group A, the median degree of lung injury was severe, group B was mild and group C was moderate (p = 0.015). Post hoc analysis was performed, there was a significant difference between group A compared to group B (p = 0.011) and group A compared to group C (p = 0.031), while the comparison between group B and group C was not significantly different (p = 0.221). In conclusion, the administration of selenium significantly decreases lung injury induced by limb ischemia-reperfusion in SD rats.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>