Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ismail Salahudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit HIV/AIDS telah menimbulkan masalah fisik, sosial, dan emosional terhadap individu yang terinfeksi dan pasangannya. Pasangan ODHA memiliki prevalensi mengalami gejala depresi dengan keluhan fisik, yaitu sebesar 12,7%. Terdapat hubungan antara cinta, komunikasi, dan keintiman fisik terhadap kepuasan dalam perkawinan. Depresi pada pasangan ODHA berhubungan dengan kepuasaan terhadap perkawinan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya perbedaan kepuasan perkawinan pasangan ODHA HIV negatif yang mengalami gejala depresi dengan pasangan ODHA yang tidak mengalami gejala depresi. Metode. Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel adalah 52 orang pasangan sah ODHA usia 18-60 tahun yang menjalani rawat jalan di Poli Infeksi Tropis RSUP. DR. Kariadi Semarang dan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Status depresi diukur dengan instrumen beck depression inventory (BDI) dan kepuasan perkawinan diukur dengan ENRICH marital satisfaction scale (EMS). Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS. Uji analisis hubungan menggunakan uji chi-square. Hasil. Subjek penelitian yang tidak mengalami depresi 78,8% dan yang mengalami depresi 21,2% terdiri dari ringan 9,6%, sedang 11,6%, dan berat 0%. Tidak didapatkan subjek penelitian yang tidak puas terhadap perkawinannya, 55,8% sangat puas dan 44,2% puas. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kepuasan perkawinan pasangan ODHA HIV negatif disertai gejala depresi dan tanpa disertai gejala depresi (p=0,595). Terdapat perbedaan bermakna antara kepuasan perkawinan pasangan ODHA HIV negatif disertai gejala depresi dan tanpa disertai gejala depresi dalam komunikasi (p = 0,021), resolusi konflik (p = 0,025), penggunaan aktivitas santai/luang (p = 0,025), dan hubungan seks (p = 0,007). Simpulan. Tidak terdapat perbedaan antara kepuasan perkawinan pasangan ODHA HIV negatif disertai gejala depresi dan tanpa disertai gejala depresi. Namun demikian, terdapat perbedaan bermakna antara kepuasan perkawinan pasangan ODHA HIV negatif disertai gejala depresi dan tanpa disertai gejala depresi dalam komunikasi, resolusi konflik, penggunaan aktivitas santai/luang, dan hubungan seks.
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
610 JPDI 5:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kusila Devia Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK Kontrasepsi dual proteksi pada pasangan ODHA ditujukan untuk mencegah penularan HIV dan infeksi penyakit menular seksual penyerta lainnya serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan kontrasepsi dual proteksi pada pasangan ODHA dan faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross sectional pada sampel 185 pasangan ODHA dan di analisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian mendapati bahwa 50.8% pasangan ODHA tidak menggunakan kontrasepsi dual proteksi dan 49.2% pasangan ODHA menggunakan kontrasepsi dual proteksi. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa faktor pengetahuan, keyakinan, dukungan dan sikap berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi dual proteksi pada pasangan ODHA (P<0.05). Konseling dan promosi kesehatan tentang kontrasepsi dual proteksi oleh petugas kesehatan masih perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan cakupan penggunaan kontrasepsi dual proteksi pada pasangan ODHA.
ABSTRACT Contraceptive dual protection on PLWHA couples aimed to preventing transmission of HIV and sexually transmitted infections other concomitant diseases and prevent unplanned pregnancies. This research aims to identify use of contraceptive dual protection of the couples living with HIV and others factors that associated. This research is a descriptive cross sectional study with sample of 185 couples of PLWHA and analyzed by Chi Square test. Results of the study found that 50.8% of PLWHA couples not using contraception dual protection and 49.2% of PLWHA couples using contraceptives dual protection. The result of statistical analysis showed that the factors of knowledge, confidence, support and attitude associated with contraceptive dual protection use of the couples of PLWHA (P <0.05). Counseling and health promotion of contraceptive dual protection by health workers need to be improved in order to maximize coverage of contraceptive dual protection use of the couples of PLWHA.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library