Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidik Awaludin
"ABSTRAK
Nyeri pascabedah jantung menjadi masalah bagi pasien, sehingga perlu intervensi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi seperti terapi komplementer keperawatan. Terapi komplementer dari beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan perawat merupakan terapi tunggal dan kombinasi dua terapi. Bentuk kombinasi tiga terapi seperti pijat, hipnosis, dan musik (Formula PHISIK) bekerja saling menguatkan dalam menurunkan nyeri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh pemberian formula PHISIK terhadap intensitas nyeri pascabedah jantung di RS PJNHK Jakarta. Desain penelitian ini yaitu quasi eksperiment design dengan non equivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah 36 pasien pascabedah jantung. Pemberian formula PHISIK menurunkan intensitas nyeri secara signifikan melalui selisih skala nyeri, denyut jantung, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah pra dengan pascaperlakuan (p value < 0,05). Formula PHISIK berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan skala nyeri, denyut jantung, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah pada pasien pascabedah jantung. Formula PHISIK dapat digunakan sebagai bagian dari intervensi keperawatan dalam upaya menurunkan nyeri pascabedah jantung.

ABSTRACT
Post-cardiac surgery pain has become a problem for patients. Therefore, it needs intervention either use pharmacological or non-pharmacological therapies. Complementary therapies from several previous studies by nurses are focused on a single or two combined therapy. No study found to combine more than two. A combination of three therapies such as massage, hypnosis, and music (PHISIK formula) each other may reduce pain.The objective to identify the effect of PHISIK formula to pain intensity of patient with post-cardiac surgery pain at national cardiac center hospital Harapan Kita Jakarta. This study used a quasi-experimental design with non-equivalent control group design. The sample in this study were 36 post-cardiac surgery patients. PHISIK formula significantly reduce pain intensity as showed in the difference of pre post-treatment on pain scale, heart rate, respiratory rate, and blood pressure (p value < 0,05). PHISIK formula is found significant reduce pain scale, heart rate, respiratory rate, and blood pressure on post-cardiac surgery. PHISIK formula can be used as part of a nursing intervention in reducing post-cardiac surgery pain."
2013
T35842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Citra Setiawan Hoei
"Latar belakang: Sindrom curah jantung rendah (low cardiac output syndrome, LCOS) merupakan salah satu morbiditas yang terjadi pascaoperasi jantung terbuka. Angka kejadian LCOS pada pasien pascaoperasi sebanyak 25–65%, sehingga diperlukannya suatu penanda biologis praoperatif untuk menilai keadaan pembedahan yang optimal. NT-proBNP merupakan suatu biomarker yang berpotensi digunakan dalam diagnosis, tata laksana dan prognosis pada populasi pediatrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran NT-proBNP sebagai faktor prediktor terhadap kejadian LCOS pascabedah jantung terbuka.
Metode: Studi longitudinal dilakukan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam periode November 2018 hingga Maret 2020 dengan merekrut subjek di bawah usia 18 tahun yang menjalani operasi korektif kelainan jantung bawaan. Kadar NT-proBNP prabedah diambil dan dianalisis terhadap kejadian LCOS pascaoperasi.
Hasil: Terdapat 159 subjek dilibatkan sebagai subjek penelitian. Angka kejadian LCOS pascaoperasi sebanyak 23,9%. Median NT-proBNP prabedah berbeda bermakna antara pasien yang mengalami LCOS dengan pasien yang tidak mengalami LCOS (1592 pg/mL vs. 227 pg/mL; p = 0,001). Nilai cut-off NT-proBNP prabedah terhadap kejadian LCOS pascaoperasi adalah 400 pg/mL, dengan sensitivitas 78,95%, spesifisitas 64,46%, positive predictive value 41,10%, negative predictive value 90,70% dan diagnostic accuracy 67,92%.
Simpulan: NT-proBNP prabedah dapat dijadikan faktor prediktor terhadap kejadian LCOS pascaoperasi jantung terbuka. Nilai cut-off NT-proBNP prabedah terhadap luaran LCOS pascaoperasi adalah 400 pg/mL.

Background: Low cardiac output syndrome (LCOS) is a common morbidity following open heart surgery in pediatric population. The incidence of postoperative LCOS range from 25 to 65%, indicating the needs for preoperative tool to evaluate optimum condition prior to surgery. NT-proBNP is a biomarker that has potential in diagnosis, management, and prognosis in pediatric population. This study aims to evaluate the role of NT-proBNP as predictive factor for LCOS following cardiac surgery.
Methods: A longitudinal study was conducted in Harapan Kita National Heart Center between November 2018 and March 2020. We recruited subjects below 18 years old who underwent corrective cardiac surgery. NT-proBNP was obtained preoperatively and analyzed for postoperative LCOS.
Results: A total of 159 subjects were enrolled. The incidence of postoperative LCOS was 23.9%. The median of preoperative NT-proBNP was found to be significantly higher in patients experiencing LCOS compared to that of patients without LCOS (1592 pg/mL vs. 227 pg/mL; p = 0.001). The cut-off value for preoperative NT-proBNP to determine postoperative LCOS was 400 pg/mL with sensitivity of 78.95%, specificity of 64.46%, positive predictive value of 41.10%, negative predictive value of 90.70% and diagnostic accuracy of 67.92%.
Conclusions: Preoperative NT-proBNP can be used as predictor for postoperative LCOS following cardiac surgery. The cut-off value of preoperative NT-proBNP in determining postoperative LCOS was found to be 400 pg/mL.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprohaita
"Latar belakang: Penurunan curah jantung merupakan masalah yang penting dalam penatalaksanaan pasca-bedah jantung terbuka karena penurunan curah jantung ini meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Modalitas untuk pemantauan curah jantung bergeser dari invasif ke non-invasif. Alat ultrasonic cardiac output monitor (USCOM) dan ekokardiografi menjadi alat baru yang non-invasif. Bila dibandingkan dengan alat ekokardiografi yang membutuhkan keahlian khusus, alat USCOM dapat dijadikan alat pengukuran indeks curah jantung alternatif secara intermiten oleh tenaga medis terlatih.
Tujuan: Untuk mengetahui kesesuaian hasil pengukuran indeks curah jantung dengan alat USCOM dibandingkan ekokardiografi pada anak pasca-bedah jantung terbuka dengan pintasan jantung paru.
Metode: Studi potong lintang (cross sectional) pada anak pasca-bedah jantung terbuka dengan PJP dengan metode pengukuran simultan indeks curah jantung dengan alat USCOM dan ekokardiografi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dari bulan Juni-Juli 2014.
Hasil: Tiga belas pasien yang menjalani bedah jantung terbuka berhasil diukur dengan alat USCOM dan ekokardiografi secara simultan. Subyek terdiri atas 8 laki-laki dan 5 perempuan dengan median usia 3 tahun (1-12 tahun). Median berat badan, tinggi badan, dan luas permukaan tubuh berturut-turut 11 kg (5,5-29 kg), 82 cm (63-133 cm), dan 0,53 m2 (0,32- 0,98 m2). Diagnosis terbanyak berturut-turut adalah tetralogi Fallot (5 subyek), defek septum ventrikel (3 subyek), dan DORV (2 subyek). Pada analisis Bland-Altman indeks curah jantung yang diukur dengan alat USCOM dibandingkan ekokardiografi didapatkan perbedaan rerata sebesar 0,115 L/menit/m2 (IK95% -0,536 hingga 0,766) dan batas kesesuaian -3,616 hingga 3,846 L/menit/m2. Hasil tambahan penelitian ini berupa perbedaan rerata indeks isi sekuncup 0,03 mL/m2 (IK95% -5,002 hingga 5,065) dan batas kesesuaian -28,822 hingga 28,885 mL/m2. Perbedaan rerata diameter LVOT -0,017 cm (IK95% -0,098 hingga 0,064) dan batas kesesuaian -0,285 hingga 0,251 cm. Perbedaan rerata nilai VTI didapatkan sebesar -2,991 cm (IK95% -4,670 hingga -1,311) dan batas kesesuaian -12,616 hingga 6,635 cm.
Kesimpulan: Pengukuran indeks curah jantung dengan alat USCOM dibandingkan ekokardiografi pada anak pasca-bedah jantung terbuka dengan PJP didapatkan perbedaan rerata kedua pengukuran kecil dan batas kesesuaian 95% yang lebar. Pada pengukuran indeks curah jantung yang makin rendah, perbedaan atau selisih rerata semakin kecil dan memiliki kesesuaiannya lebih baik.

Background: Low cardiac output is important problem in post-open heart surgery management because this condition increase morbidity and mortality. Modality of cardiac output monitoring shifted from invasive to non-invasive. Ultrasonic cardiac output monitor (USCOM) and echocardiography are new non-invasive tools. Echocardiography needs special skill, but USCOM can used by trained user because of fast learning curve of skill.
Objectives: To determine the agreement of cardiac index measurement by USCOM and echocardiography in children after open heart surgery with cardiopulmonary bypass.
Methods: Cross sectional study using simultaneous measurement of cardiac index by USCOM and echocardiography on post-open heart surgery patient in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, from Juni-Juli 2014.
Results: Thirteen post-open heart surgery of pediatric patient were enrolled (8 male and 5 female, median of age 3 years old (1-12 years old). Median of body weight, height, and body surface area respectively were 11 kg (5,5-29 kg), 82 cm (63-133 cm), dan 0,53 m2 (0,32-0,98 m2). Diagnosis of patient were tetralogi Fallot (5 subject), ventricular septal defect (3 subject), dan double outlet right ventricle (2 subject). This study using Bland-Altman analysis of cardiac index measurement by USCOM and echocardiography. Mean bias was 0,115 L/minute/m2 (95%CI -0,536 to 0,766) and limit of agreement was -3,616 to 3,846 L/minute/m2. Secondary outcome of this study was mean bias of stroke volume index 0,03 mL/m2 (95%CI -5,002 to 5,065) and limit of agreement was -28,822 to 28,885 mL/m2. Mean bias of LVOT diameter was -0,017 cm (95%CI -0,098 to 0,064) and limit of agreement was -0,285 to 0,251 cm. Mean bias of VTI was -2,991 cm (95%CI -4,670 to -1,311) and limit of agreement -12,616 to 6,635 cm.
Conclusion: Cardiac index measurement by USCOM and echocardiography in children after open heart surgery has narrow mean bias and wide limit of agreement. Mean bias was narrower and good agreement in patient with low cardiac index."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library