Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Kurniawan
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang Indeks Pembangunan Pemuda Theravada Indonesia. Model pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis statistik dekriptif yang terdiri dari analisis ANOVA satu jalur dan analisis frekuensi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling acak berlapis untuk menentukan jumlah sampel secara proporsional pada 19 Propinsi. Cakupan obyek dalam penelitian ini adalah organisasi pemuda Theravada Indonesia tingkat nasional. Indikator yang digunakan untuk menghitung indeks terdiri 53 indikator yang dikelompokan kedalam 8 domain. Ke-8 domain tersebut terdiri dari potensi diri, pendidikan, penyimpangan, hubungan pemuda, tenaga kerja, kesehatan, akses media informasi, dan partisipasi pemuda. Berdasarkan hasil analisis ANOVA satu jalur diperoleh nilai indeks pembangunan Pemuda Theravada Indonesia sebesar 73,3. Nilai indeks tersebut menandakan bahwa pembangunan Pemuda Theravada Indonesia dapat dikategorikan tinggi. Namun upaya peningkatan masih diperlukan untuk mencapai nilai indeks ideal yaitu mendekati nilai indeks maksimum 100. Perbedaan indeks antar Propinsi sebagian besar tidak terlalu nyata, perbedaan nyata hanya terjadi terhadap terhadap beberapa Propinsi saja. Kondisi saat ini, Pemuda Theravada Indonesia memiliki anggota sebanyak 2.100 jiwa yang tersebar di 19 Propinsi, mayoritas berusia 16-30 tahun. Implikasi teoritis yang muncul dari temuan penelitian ini adalah indikatorindikator terbukti relevan digunakan sebagai alat untuk mengukur indeks pembangunan pemuda Theravada Indonesia. Sedangkan secara praktis temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi, perumusan strategi dan program pembangunan di PATRIA baik ditingkat pusat maupun daerah.
ABSTRACT
This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels.;This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels., This study analyzed Youth Development Index of Theravada Buddhism in Indonesia. The model of research approach used in the study is a quantitative approach and descriptive statistical analysis technique that consists of one way ANOVA analysis and frequency analysis. The sampling technique used is stratified random sampling in order to determine the number of samples proportionally throughout 19 provinces. Object scope of this research mainly youth organization of Theravada Buddhism in Indonesia at national level. The indicators used to calculate the index comprises of 53 indicators which are grouped into 8 domains. The 8 domains as mentioned are consist of self-potential, education, deviation, relationship among youths, labor, health, access to media of information, and youth participation. Based on the results of one way ANOVA analysis obtained 73,3 of youth Theravada Indonesia development index values. The index value indicates that youth Theravada Indonesia development can be categorized as high. However, efforts are still to be required in order to achieve ideal value that is approaching maximum of 100 index value. The difference index values among Provincial mostly not very significant, noticeable differences seem to be occurred only to some provinces. In the present conditions, Youth Theravada Indonesia has a membership of 2,100 people spreading over 19 provinces and the majorities are between ages of 16-30 years. The theoretical implications emerged from the research findings are indicators that relevant to be used as a tool to measure youth Theravada Indonesia development index. While in practice the findings from the study can be used as a guideline in conducting evaluation, formulation of strategy and development program of PATRIA both at central and local levels.]
Jakarta: Program Pascasarjana, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Hardyarso
Abstrak :

ABSTRAK
Dalam situasi perdagangan dan perindustrian yang mengalami kemajuan pesat Serta didukung oleh situasi persaingan yang semakin tinggi, suatu perusahaan perlu meningkatkan kualitas hasil produksinya. Dalam industri perakitan pada umumnya, dan industri perakitan alat-alat berat pada khususnya, proses pengelasan adalah proses yang utama. dimana proses proses Iainnya cenderung telah diberikan pada sub kontraktor.

Karena proses tersebut sangat penting, diperlukan adanya pemeriksaan terhadap kualitas hasii las, untuk meningkatkan mutu hasil las dengan teknik yang Iebih baru.

Pertama-tama dilakukan analisa terhadap paramater-paremeter las yang ada. Kemudian dibuat beberapa sampel uji Iasberdasarkan analisa tersebut untuk dapat diperiksa di laboratorium.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Iaboratorium terhadap kualitas hasil pengelasan dibuat suatu kesimpulan mengenai penyebab terjadinya masalah terlepasnya Iasan pin dan rel dalam beberapa kasus.
1997
S36808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
Abstrak :
Kompetisi ekonoml global saat ini mendesak setlap perusahaan untuk menggunakan peralatan-peralatan dan teknik-teknlk tertaaik dengan pengendalian struktur organisasl yang elisien. Demikian juga halnya dengan_PT United Tractors. Sebagai sebuah perusahaan yang barkeclmpung dalam bidang alat-alat berat, PT United Tractors menghadapi kompetisi yang semakln ketat dengan penzsahan-perusahaan lain yang juga bergerak di bidang yang sama. Oleh karena ltu, timbul kebutuhan yang semakin mendesak untuk menghasllkan produk-produk yang berkualltas tlnggi dan didesain dengan balk pada harga yang lebih rendah dan dengan waktu yang lebih singkat.

Salah satu produknya, PATRIA lumber fork LBF-350 pada pengembangannya telah mangalami perubahan-perubahan dari desain awalnya Kegagalan-kegagalan yang dialami pada pengujian prototlp desain awal PATRIA lumber fork LBF-350, terjadinya patah atau bangkok pada beberapa komponennya, menyebabkan penambahan komponen-komponen penguat pada produk tersebut. Hal ini menyebabkan terjadl penarnbahan kerumitan struktur yang mengakibatkan ?efek bola salju" yang menyebabkan produk tersebut semakin sulit dan lama untuk dimanufaktur dan diraklt yang pada akhimya akan semakin mahal. Oleh karena ltu, produk ini semakin sullt untuk berkompetisl dengan produk serupa dan merek Iain, misalnya RANDALL (Australia) dan KOMATSU (Jepang).

Dalam tugas sarjana ini, PATRIA lumber fork LBF-350 akan didesaln-ulang dengan mengimplementasikan metocle Boothroyd-Dewhust Design for Manufacture and ASSEmbb. lmpementasi metode ini akan memperpanjang tahap desain konsepsual (conceptual design) dalam proses desain karena menambahkan pertimbangan-pertimbangan manufaktur dan perakitan_ Tetapi, waktu lebih yang diperlukan pada awal proses desain (desain konsepsual) dikompensasikan dengan lebih banyak waktu yang dapat dihemat untuk membuat prototip dan mengadakan perubahan desain.Jadi, selain menurunkan biaya produksi, penerapan metode Boothroyd-Dewhurst DPM/DFA mernpersingkat waktu yang diperlukan unluk membawa produk ke pasar_ sehlngga produk lersr-vbut akan Semakin kompetitif di pasar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library