Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sheila Aryntha
Abstrak :
ABSTRAK
Jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan fasilitas yang cukup penting dalam perencanaan transportasi perkotaan, khususnya bagi pejalan kaki. Perencanaan JPO idealnya harus memenuhi standar dan juga kebutuhan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik JPO dengan standar, menganalisa tingkat pelayanan jembatan, serta menganalisa jembatan penyeberangan berdasarkan kebutuhan pengguna JPO. Komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi dilakukan pengukuran dan pengamatan kondisi fisik eksistingnya untuk disesuaikan dengan standar, perhitungan volume dan waktu perjalanan pengguna JPO untuk ditentukan tingkat pelayanan dari JPO tersebut, serta penyebaran kuesioner kebutuhan pengguna terkait dengan komponen JPO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 41,47% pengguna menggunakan JPO untuk menyeberang dari Mall Metropolitan ke Mega Bekasi Hypermall atau sebaliknya. Tingkat pelayanan JPO berdasarkan kecepatan pejalan kaki bernilai E, sedangkan tingkat pelayanan berdasarkan modul dan volume arus pejalan kaki bernilai C hingga E. Sebagian besar komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi belum memenuhi standar walaupun telah memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengguna JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi menginginkan adanya atap pada tangga jembatan dan juga penertiban pengemis dan pedagang disekitar JPO. Tingkat kepatuhan pejalan kaki terhadap JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi yaitu sebesar 79,045%.
ABSTRAK
Pedestrian crossing bridge (JPO) is a facility that is important in urban transportation planning, especially for pedestrians. Pedestrian crossing bridge planning ideally should meet the standards and needs of its users. The purpose of this study is to evaluate the physical condition of the JPO with the standards, analyzes level of service (LOS) of the bridge, and analyzing pedestrian bridge based on JPO?s user needs. Observations and measurements have been done in JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi to conform with the standards, the calculation of users? volume and travel time to determined the level of service (LOS) of the bridge, and the distribution of the JPO users? need questionnaire relating to components of JPO. The results of this study show that as much as 41.47% of users use the JPO to cross from Metropolitan Mall to Mega Bekasi Hypermall or otherwise. JPO?s level of service is E based on the speed of the pedestrian, while the level of service is worth C to E based on modules and pedestrian traffic volume. Most of the JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi does not conform to the standards although it has been fulfilling the needs of its users. JPO users on Jalan Ahmad Yani, Bekasi wanted a roof on a bridge ladder and also controlling beggars and traders around the JPO. The pedestrians? level of obedience against JPO on Jalan Ahmad Yani, Bekasi is equal to 79.045%.
[;, ]: 2016
S64229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditania Ghaisani
Abstrak :
Media sosial merupakan sarana untuk berbagi informasi, salah satunya mengenai objek wisata atau tempat-tempat menarik yang sering dijadikan sebagai spot foto atau biasa disebut dengan istilah ‘Instagrammable’. Instagrammable memiliki arti atraktif atau cukup menarik sehingga cocok untuk difoto dan diposting di media sosial. Fenomena instagrammable ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang terus berlomba-lomba mencari tempat-tempat unik untuk dijadikan latar belakang suatu foto. Untuk itu, tujuan dari skripsi ini adalah mempelajari karakter visual yang terdapat pada tempat instagrammable tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan studi kasus serta observasi langsung menggunakan teknik serial vision. Studi dilakukan pada salah satu tempat instagrammable yang sempat viral di media sosial, yaitu JPO hasil revitalisasi yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, diantaranya JPO Pinisi dan JPO Tanpa Atap. Desain keduanya yang unik dapat memberikan pengalaman baru bagi para penggunanya. Pada JPO ini, karakteristik visual tidak hanya dilihat dari desain JPO saja, melainkan pemandangan atau tata ruang di sekitar JPO. Tata ruang pada lingkungan sekitar JPO sendiri dapat dikaji menggunakan teori townscape. Elemen-elemen townscape yang tersusun dengan baik di sekitar JPO, nyatanya dapat menciptakan karakter visual yang lebih menarik, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi JPO instagrammable tersebut. ......Social media is a means of sharing information, one of which is about tourist attractions or interesting places that are often used as photo spots or commonly referred to as 'Instagrammable'. Instagrammable means attractive or interesting enough to be photographed and posted on social media. This instagrammable phenomenon is characterised by the number of people who continue to compete to find unique places to be the background of a photo. For this reason, the purpose of this thesis is to study the visual characters found in instagrammable places. The method used is literature study and case study as well as direct observation using serial vision technique. The study was conducted on one of the instagrammable places that had gone viral on social media, namely the revitalised pedestrian bridges along Jalan Jenderal Sudirman, including the Pinisi pedestrian bridge and the Tanpa Atap pedestrian bridge. The unique design of both can provide a new experience for its users. On this pedestrian bridge, visual characteristics are not only seen from the design, but also the scenery or layout around the pedestrian bridge. The scenery in the environment around the pedestrian bridge can be studied using townscape theory. Townscape elements that are well arranged around the pedestrian bridge can in fact create a more attractive visual character, so that it can be a special attraction for the instagrammable pedestrian bridge.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannum Ayu Lestari
Abstrak :
JPO Tematik Pinisi Karet Sudirman merupakan sebuah ikon baru Kota DKI Jakarta yang diresmikan sebagai fasilitas penyeberangan sekaligus sebagai tempat ketiga. Pengadaan JPO sebagai tempat ketiga merupakan sesuatu yang tidak biasa, mengingat tempat ketiga merupakan tempat yang identik untuk mencari hiburan dengan berkumpul dan bersosialisasi. Oldenburg (2023), mengemukakan bahwa banyak tempat yang diiklankan sebagai tempat ketiga pada kenyataannya tidak sesuai dengan konsep tempat ketiga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi aktual penggunaan JPO Tematik Pinisi Karet Sudirman dengan menemukan kesesuaian terhadap karakteristik dan manfaat tempat ketiga melalui sudut pandang keruangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi sekaligus membuktikan keabsahan data. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa karakteristik dan manfaat yang dirasakan masyarakat ketika mengunjungi JPO Tematik Pinisi Karet Sudirman memiliki banyak kesesuaian dengan teori tempat ketiga yang dikemukakan oleh Oldenburg. Segmen atau jalur yang memiliki fungsi paling optimal sebagai tempat ketiga adalah area singgah. ......JPO Tematik Pinisi Karet Sudirman is a new icon of DKI Jakarta which was inaugurated as a crossing facility as well as a third place. The procurement of JPO as a third place is something unusual, considering that the third place is an identical place to find entertainment by gathering and socializing. Oldenburg (2023), suggests that many places advertised as third place do not in fact fit the concept of third place. Therefore, this study aims to examine the actual conditions of the use of Sudirman Rubber Pinisi Thematic JPO by finding suitability to the characteristics and benefits of the third place through a spatial perspective. This research is a qualitative research with data collection carried out by triangulation while proving the validity of the data. The results of the study revealed that the characteristics and benefits felt by the community when visiting JPO Thematic Pinisi Karet Sudirman had a lot of compatibility with the third place theory put forward by Oldenburg. The segment that has the most optimal function as a third place is the layover area.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library