Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiska Quaesita Qory Lorenz
Abstrak :
Perubahan masa remaja memiliki implikasi penting untuk memahami perilaku risiko pada remaja dan menuntut perhatian khusus dalam kebijakan, program, dan rencana pembangunan nasional. Investasi dalam kesehatan remaja sebaiknya dibangun dan dipertahankan lebih awal dan selanjutnya akan memungkinkan remaja untuk menjadi orang dewasa yang sehat yang berkualitas untuk berkontribusi secara positif di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peer education dengan metode terstruktur menggunakan media permaianan edukatif terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan reproduksi. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan pre dan post test dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 60 responden dari SMPK San Carlos sedangkan kelompok kontrol 60 responden dari SMPN 1 Kewapante. Populasi dipilih berdasarkan cluster sampling dan menggunakan simple random sampling. Hasil uji t dan uji F secara simultan dengan MANOVA menunjukkan ada perbedaan dan pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktik remaja pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,000 < 0,05). Peer edukasi juga secara simultan mempengaruhi peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik (R Square = 56%). Jenis kelamin perempuan, informasi dari orang tua dan media buku memperkuat pengaruh peer edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan reproduksi remaja (R Square = 59,4%). Teman sebaya, orang tua, media buku dan media permaian edukatif merupakan faktor penguat dan pendukung yang dapat diandalkan dalam edukasi kesehatan reproduksi. Rekomendasi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan metode promosi kesehatan reproduksi dengan memperdalam informasi dari remaja, teman sebaya, orang tua dan stakeholder dengan metode kualitatif. ......Changes in adolescence have important implications for understanding adolescent risk behaviors and demand special attention in national policies, programs and development plans. Investments in adolescent health should be built and sustained early and will subsequently enable adolescents to become healthy adults who are qualified to contribute positively in the community. This study aims to determine the effectiveness of peer education with structured methods using educational game media on reproductive health knowledge, attitudes and practices. This quasi-experimental study used pre and post test with control group. The intervention group consisted of 60 respondents from SMPK San Carlos while the control group was 60 respondents from SMPN 1 Kewapante. The population was selected based on cluster sampling and using simple random sampling. The results of simultaneous T test and F test with MANOVA showed there was a significant difference and influence between the knowledge, attitude and practice of adolescents in the intervention group compared to the control group (p = 0.000 <0.05). Peer education also simultaneously influenced the improvement of knowledge, attitude and practice (R Square = 56%). Female gender, information from parents and book media strengthened the effect of peer education on knowledge, attitudes and practices of adolescent reproductive health (R Square = 59.4%). Peers, parents, book media and educational game media are reinforcing and supporting factors that can be relied upon in reproductive health education. Future research recommendations are to develop reproductive health promotion methods by deepening information from adolescents, peers, parents and stakeholders using qualitative methods.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mawar Hayati
Abstrak :
Peer edukasi tentang jajanan sehat anak usia sekolah merupakan pendidikan kelompok sebaya yang diberikan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan anak usia sekolah, peer edukasi yang selama ini ada di masyarakat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh peer edukasi tentang jajanan sehat terhadap perilaku anak usia sekolah di kota Lhokseumawe, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis penelitiannya yaitu eksperimen semu, desain non-eguivalent pretest-postest with control group, dengan intervensi peer edukasi anak usia sekolah. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009 di Kota Lhokseumawe. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling, jumlah sampel 224 (112 responden kelompok intervensi, dan 112 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah setelah mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari sebelum mengikuti peer edukasi. Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok intervensi yang mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok kontrol yang tidak mengikuti peer edukasi. Ada hubungan signifikan antara umur dengan peningkatan pengetahuan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur terhadap sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin terhadap peningktan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah uang jajan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan hasil tersebut perlu mengoptimalkan kegiatan kelompok sebaya melalui kegiatan UKS yang terintegrasi dalam mata pelajaran reguler. ......Peer education on healthy food among school age children is an education group for the same age which is provided to improve and maintain health level of school age children. Peer education which is in community today is finded on adolescent group. The purpose of this study to find the impact of peer education on healthy food toward school age children behavior at Lhokseumawe in province of Nanggroe Aceh Darussalam. This study used a quasi-experimentai, design of non-equivalent pretest postest with control group by the intervention of peer education for school age children. Study process was conducted on April until May 2009 in Lhokseumawe. Sampling method used a multistage random sampling, the number of samples were 224 respondents (112 respondents were in intervention group and 112 respondents were in control group). From study result indicated knowledge, attitudes and skills of school age children after peer education were better significantly compared before peer education. Knowledge, attitudes and skills of school age children in intervention groups which followed peer education were better significantly compared with knowledge, attitudes and skills of school children in control group who did not follow peer education. There was a significant relationship between age and knowledge improvement. There was no significant relationship between age and the attitudes and skills. There was no significant relationship between sex and knowledge improvement, attitudes and skills. There was no significant relationship between the amount of pocket money and knowledge improvement, attitudes and skills. Based on the needs above, it needs to optimize group activities of UKS which is integrated in reguiar lesson at school.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26587
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mawar Hayati
Abstrak :
Peer edukasi tentang jajanan sehat anak usia sekolah merupakan pendidikan kelompok sebaya yang diberikan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan anak usia sekolah. peer edukasi yang selama ini ada di masyarakat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh peer edukasi tentang jajanan sehat terhadap perilaku anak usia sekolah di kota Lhokseumawe, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis penelitiannya yaitu eksperimen semu, desain non-equivalent pretest-postest with control group, dengan intervensi peer edukasi anak usia sekolah. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2009 di Kota Lhokseumawe. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan multistage random sampling, jumlah sampel 224 (112 responden kelompok intervensi, dan 112 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah setelah mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari sebelum mengikuti peer edukasi. Pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok intervensi yang mengikuti peer edukasi lebih baik secara bermakna dari pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah pada kelompok kontrol yang tidak mengikuti peer edukasi. Ada hubungan signifikan antara umur dengan peningkatan pengetahuan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur terhadap sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin terhadap peningktan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah uang jajan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan hasil tersebut perlu mengoptimalkan kegiatan kelompok sebaya melalui kegiatan UKS yang terintegrasi dalam mata pelajaran reguler. ......Peer education on healthy food among school age children is an education group for the same age which is provided to improve and maintain health level of school age children. Peer education which is in community today is finded on adolescent group. The purpose of this study to find the impact of peer education on healthy food toward school age children behavior at Lhokseumawe in province of Nanggroe Aceh Darussalam. This study used a quasi-experimental, design of non-equivalent pretest postest with control group by the intervention of peer education for school age children. Study process was conducted on April until May 2009 in Lhokseumawe. Sampling method used a multistage random sampling, the number of samples were 224 respondents (112 respondents were in intervention group and 112 respondents were in control group). From study result indicated knowledge, attitudes and skills of school age children after peer education were better significantly compared before peer education. Knowledge, attitudes and skills of school age children in intervention groups which followed peer education were better significantly compared with knowledge, attitudes and skills of school children in control group who did not follow peer education. There was a significant relationship between age and knowledge improvement. There was no significant relationship between age and the attitudes and skills. There was no significant relationship between sex and knowledge improvement, attitudes and skills. There was no significant relationship between the amount of pocket money and knowledge improvement, attitudes and skills. Based on the needs above, it needs to optimize group activities of UKS which is integrated in regular lesson at school.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library