Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridwan Adriana Sopandi
"enukar kaior merupakan suatu alat yang sangat penting dalam proses rekayasa, dalam industri-industri besar, menengah sampai dengan pemakaiannya dalam rumah tangga. Hadir dalam bentuk yang sangat sederhana sampai dengan yang rumit untnk pemakaian industri-industri besar. Penggunaan Penukar kalor yang dirancang dan dihitung karakteristiknya dalam Tugas Akhir ini adalah untuk proses pengeringan produk-produk pertanian maupun produk-produk idustri rumah tangga lainnya yang membutuhkan Yang tidak memerlukan suhu yang tidak terlalu besar dengan asupan udara yang bersih. Perancangan penukar kalor perlu dilakukan untuk menghasilkan nilai efektivitas yang diharapkan, dengan penyesuaian terhadap kondisi operasional. Perhitungan teoritis dilakukan dengan memperhitungkan nilai temperatur masuk sumber panas dan udara dingin dan asumsi nilai temperatur keluar yang diperlukan dalam pemakaian. Setaelah perhitungan teoritis didapat maka dilakul-can pengujian penukar kalor untuk melihat kinerja penukar kalor yang sebenarnyau Perhitungan teoritis diperlukan untuk memperhitungkan karakteristik awal dari penukar kalor yang akan dibuat. Dalam Tugas Akhir ini dihitung perbandingan karakteristik penukar kalor pelat bersiri p secara teoritis dan yang didapat dari pengujian. Perhitungan teoritis yang didasarkan pada asumsi dan perl-ciraan kinerja penukar kalor yang diinginkan sedangkan secara eksperimenral didapatkan dari hasil pengujian karakteristik penukar kalor pada kondisi operasi. Tugas akhir ini bermaksud menjabarkan secara sederhana perhitungan yang diperlukan dalam perancangan dan perhitungan karakteristik penukar kalor. Perhitungan parameter-parameter yang diperlukan dalam menilai karakteristik penukar kalor seperti nilai koefisien perpindahan panas keselumhan (U) , NTU, koefisien perpindahan kalor konveksi untuk mendapakan efektivitas penukar kalor sirip, dan efisiensi sirip. Metode analisa penukar kalor yang dipakai dalam Tugas Akhir ini adalah dengan menggunakan metode NTU-efektivitas. Analisa dengan menggunakan metode NTU efektivitas memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan analisa menggunakan metode LMTD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Reza Dirgantara
"Perhitungan perancangan alat penukar kalor pelat bersirip dengan metode konvensional (integral) di mana suatu alat penukar kalor dianggap sebagai satu keseluruhan, dan sifat-sifat aliran di evaluasi pada lemperatur rata-rata aliran, tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya terjadi sepanjang alat penukar kalor tersebut, sehingga hasil perhitungan ini memungkinkan terjadinya ketidak cocokan dengan kondisi aktual di lapangan saat di operasikan.
Untuk mengatasi permasalahan di alas make suatu alat penukar kalor dapat di bagi ke dalam banyak segmen, di mana perhitungan di lakukan secara bertahap pada tiap segmen dengan melibatkan variasi sifat-sifat terrnohidrolis aliran. Metode ini dinamakan metode diferensial sehingga dengan demiklan seorang pefancang akan mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat dan realistis serta dapat memperkirakan karakteristik kerja alat penukar kalor tersebut sepanjang aliran fluida.
Sebuah kode program dibuat untuk menerapkan metode perhitungan di atas dan dilakukan perbandingan dengan metode perhitungan konvensional (integral) pada bagian studi kasus. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara hasil perhitungan metode integral dengan diferensial pada perhitungan kalor (thermal performance) sedangkan pada perhitungan jatuh tekan (pressure drop performance) perbedaan yang terjadi cukup besar.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diferensial pada perancangan alat penukar kalor pelat bersirip memiliki tingkat akurasi yang lebih balk, mengingat perhitungan yang dilakukan di dasarkan pada pendekatan kondisi operasi alat penukar kalor yang sesungguhnya. Hal ini terlihat pada perhitungan jatuh tekan di bagian studi kasus, dimana variasi sifat-sifat termohidrolis cukup besar (khususnya densitas fluida, p) maka akan terjadi perbedaan cukup besar pada harga jatuh tekan dibandingkan dengan metode konvensional/integral."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library