Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Watson, Jane
Abstrak :
The three main sections of the book cover the formal data collection and analysis, the qualitative analysis of the case studies, and some of the professional learning activities for teachers. The final section reports the reflections of the authors, especially in relation to the changing educational environment in which the project took place. Many other countries are experiencing similar educational change. The book will supplement other resources for graduate programs for pre-service and in-service mathematics teachers by modeling both a realistic approach to quantitative and qualitative research and a range of practical classroom activities. It will also assist those providing professional learning for teachers in the field unrelated to formal research, as two thirds of the content is based on classroom experiences with mathematics.
Rotterdam: Sense, 2012
e20399918
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Umi Fitriati Nasihah
Abstrak :
Penelitian intervensi dalam bentuk pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kebahagiaan psikologis guru dalam masa pandemi COVID-19. Desain penelitian pada pelatihan ini adalah one group pretest-posttest design. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang. Materi pelatihan yang diberikan dalam pelatihan ini adalah mindfulness dan komunikasi. Pengukuran dilakukan terhadap ketiga variabel sebelum dan sesudah pelatihan dilakukan. Meskipun dari perhitungan secara keseluruhan tidak ditemukan kenaikan signifikan, namun jika dilihat perindividu maka terdapat 9 orang mengalami kenaikan nilai pretest ke posttest pada kebahagiaan psikologis, 12 orang mengalami kenaikan pada pengukuran mindfulness dan 9 orang mengalami kenaikan pada pengukuran komunikasi. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis statistik tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada pengetahuan partisipan terhadap kebahagiaan psikologis, tapi secara kualitatif partisipan pelatihan merasakan pelatihan memiliki manfaat bagi mereka dan berpotensi positif meningkatkan kebahagiaan psikologis. ......The intervention study in the form of training aimed to improve the psychological well-being of teachers during the COVID-19 pandemic. The research design in this training was one group pretest-posttest design with 16 participants. The raining materials provided in this form of training were mindfulness and communication. Measurements were made on the three variables before and after the training held. Although from the overall calculation there was no significant increase, but if the training was viewed individually, 9 people experienced an increase in the pretest to posttest psychological well-being, 12 people experienced an increase in mindfulness and 9 people experienced an increase in communication measurement. Even though there was an increase in the value, it was not significant. The conclusion of this study based on statistical analysis that there was no significant improvement in participants' knowledge of psychological well-being, but qualitatively the training participants felt that the training gave benefits for them and had the potential to positively increase psychological well-being.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafidah Riahta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program pelatihan Sekolah Ramah Inklusi (SERASI) untuk menumbuhkan sikap positif terhadap pendidikan inklusif pada guru sekolah dasar. Desain penelitian ini adalah within-subject one group pretest posttest design. Partisipan dari penelitian ini adalah guru sekolah dasar yang mengajar di kelas inklusif (n=19). Program pelatihan SERASI berlangsung selama 7 jam dengan topik siswa berkebutuhan khusus, pendidikan inklusif dan strategi mengajar collaborative learning. Modul pelatihan dirancang berdasarkan rekomendasi dari penelitian terdahulu, analisis kebutuhan dan studi literatur. Sebagai langkah untuk mengetahui efektivitas program pelatihan SERASI, sikap guru diukur dengan menggunakan alat ukur the Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) oleh Mahat (2008) dan diadaptasi oleh Kurniawati (2014). Alat ukur MATIES diukur sebanyak tiga kali, yaitu sebelum, sesaat setelah program pelaksanaan dan 3 bulan setelah program pelatihan SERASI dilaksanakan. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada sikap guru terhadap pendidikan inklusif. Hasil rata-rata skor menunjukkan bahwa rata-rata skor MATIES mengalami peningkatan pada post-test 1 dan post-test 2 bila dibandingkan dengan hasil pre-test. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap guru sebelum pelaksanaan telah tergolong positif terhadap pendidikan inklusif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa faktor, seperti jumlah siswa berkebutuhan khusus, pengalaman mengajar, usia, teacher self efficacy dan dukungan sekolah yang tampaknya memengaruhi hasil penelitian ini. Temuan pada penelitian ini memberikan saran atau rekomendasi kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penguatan atau follow up setelah pelaksanaan program dan mempertimbangkan penggalian data melalui observasi dan wawancara. Saran tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran sikap guru terhadap pendidikan inklusif yang lebih detail dan mendalam.
This study aimed to examine the effectiveness of Sekolah Ramah Inklusi (SERASI) training program in improving the teachers` attitude towards inclusive education.  A within-subject one group pretest-posttest design was designed in this study. SERASI training program was developed for the primary teachers in inclusive school (n=19). SERASI training program consisted of a 7 hours face-to-face training session comprising topics such as disability, inclusive education, and teaching strategies collaborative learning. Training` module was designed based on the recommendation from previous studies, need analysis and study literature. In order to know the effects of the SERASI training program, the teachers` attitude was measured using the Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) by Mahat (2008) and adapted by Kurniawati (2014). The MATIES were measured at three moments, before, immediately after and 3 months after the training program was performed. The outcomes of MATIES revealed that there are no significant differences in the teachers` attitude towards inclusive education. The means score showed that the post-test 1 and post-test 2 is increasing from the pre-test. Based on the result, the teacher already had a positive attitude toward inclusive education before joined on SERASI` training. The results also show some factor, such as the number of student with special education need, teaching experience, age, teacher self-efficacy and schools` support influence this result. These findings suggest that the future researcher also can consider about follow up after the training program was performed and conducted observation and interview the participant to know clearly and deeply about the teachers` attitude. This recommendation aimed to know teacher` attitude towards inclusive education more clearly.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T51697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianti Amanda
Abstrak :
Keterampilan manajemen kelas guru PAUD merupakan hal yang menunjang proses belajar anak di sekolah. Penelitian ini bertujuan mengukur peningkatan strategi manajemen kelas guru PAUD melalui pelatihan keterampilan manajemen kelas. Partisipan penelitian terdiri dari empat orang Guru salah satu PAUD di Jakarta (n=4). Desain penelitian adalah one group pretest-posttest design. Pelatihan dengan pembelajaran experiential learning daur Kolb dilakukan dalam satu hari pada bulan November 2019. Kuesioner strategi manajemen kelas (Webster & Stratton, 2011) dan observasi perilaku digunakan untuk mengukur peningkatan frekuensi penerapan manajemen kelas. Ditemukan adanya perubahan skor frekuensi dan penerapan keterampilan manajemen kelas. Hasil uji statistik diketahui bahwa tidak ada perbedaan hasil signifikan skor partisipan antara sebelum dan sesudah pelatihan (p>0.05). Hasil uji perbedaan keterampilan manajemen kelas dihitung menggunakan analisis statistik non-parametrik Wilcoxon signed rank test. Faktor yang diduga menjadi penyebab dari tidak efektifnya pelatihan manajemen kelas dikarenakan jumlah peserta yang terlalu sedikit, keterbatasan waktu pelaksanaan pelatihan. Efek ketahanan pelatihan diukur 12 minggu setelah pelatihan dilaksanakan. Hasilnya terjadi peningkatan skor namun perhitungan statistik menunjukkan hasil tidak signifikan (p>0.05). Penemuan ini menunjukkan bahwa partisipan masih memiliki pengetahuan mengenai materi pelatihan namun kesulitan menerapkannya. Temuan pada penelitian ini memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan coaching pada para Guru. ......This study aims to measure the effectiveness of PAUD teacher classroom management skills through classroom management skills training. The participants are four teachers from one of the PAUD in Jakarta (n = 4). The research design was one group pretest-posttest design. Training with Kolb's cycle of experiential learning was carried out in a day on November 2019. Classroom management strategy questionnaires (Webster & Stratton, 2011) and behavioral observation were used to measure the increase in the frequency of classroom management implementation. There were changes in the score on the frequency and implementation of classroom management skills. There is no significant difference in participant scores between before and after training (p> 0.05). The results of the classroom management skills difference test were calculated using the non-parametric statistical analysis Wilcoxon signed rank test. Factors that are suspected to be the cause of the ineffective classroom management training are due to the low number of participants and the limited time for implementing the training. The results obtained after 12 weeks there were an increase in score but the results of statistical calculations showed insignificant results (p> 0.05). The results of these findings indicate the participants still have knowledge but have difficulty applying it.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Malisa Fauzia
Abstrak :
Latar Belakang: Berada pada periode kritis perkembangan visual, anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami gangguan penglihatan. Salah satu upaya deteksi dini gangguan penglihatan pada anak adalah melalui program skrining kesehatan anak sekolah. Guru dapat didelegasikan menjadi petugas skrining di sekolah, namun perlu menjalani pelatihan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pelatihan yang valid untuk melatih guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di DKI Jakarta dalam melakukan pemeriksaan mata pada anak sekolah Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan metode exploratory sequential yang terdiri atas dua tahapan. Tahapan pertama adalah penyusunan rancangan modul pelatihan dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Tahapan ini diawali dengan pengumpulan materi modul melalui focus group discussion (FGD), wawancara individu, dan tinjauan kepustakaan. Setelah dilakukan analisis, dilakukan pengembangan rancangan modul serta penyusunan dan validasi instrumen untuk penelitian tahap kedua. Tahapan kedua adalah uji validitas modul pelatihan. Uji validitas konten dilakukan dengan mengirimkan modul pelatihan dan kuisioner google form kepada validator dan dianilisis menggunakan I-CVI (item-level content validity index). Uji validitas konstruk diadakan bersamaan dengan pelatihan 20 guru di SMP 55 dan SMA 31 Jakarta yang berupa evaluasi pengetahuan (pre-test & post-test) dan uji keterampilan peserta pelatihan. Hasil : Dari hasil analisis FGD dan wawancara, modul dikembangkan melalui enam tahapan. Uji validitas konten modul memiliki nilai 1.00. Pada pelatihan, didapatkan perbedaan bermakna skor pengetahuan guru antara sebelum dan setelah menjalani pelatihan (p=0.000), sedangkan 100% peserta memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan pemeriksaan. Modul pelatihan pemeriksaan mata anak sekolah oleh Guru SMP dan Guru SMA di DKI Jakarta memiliki validitas konten dan validitas konstruk yang baik. Kesimpulan : Modul pelatihan pemeriksaan mata pada anak sekolah oleh Guru SMP dan Guru SMA di DKI Jakarta memiliki validitas konten dan validitas konstruk yang baik. ......Background: Children have high risk of visual impairment due to presence within critical period of visual development. An essential measure for early detection of vision disorders in children involves health screening programs within school settings. Teachers can be delegated as screening officer, but their effectiveness requires comprehensive training to ensure adequate knowledge and skills. This research aims to develop a valid training module to equip Junior High School (SMP) and Senior High School (SMA) teachers in Jakarta with the necessary skills to conduct eye examinations for school children. Method: Mixed-methods approach with an exploratory sequential design comprising two phases.  The first phase was development of the module with descriptive qualitative as the study design. It begins with collection of module content through focus group discussions (FGD), individual interviews, and literature searching. Following analysis, module draft was developed, and instrument for the second phase of research were formulated and validated. The second phase consist of contend and construct validation of the module. Conten validity assessed by validator using questionaire and was analyzed using item-level content validity index. Construct validity was determined within training of teachers at SMP 55 and SMA 31 Jakarta involving knowledge assessment (pre-test and post-test) and skills evaluation. Results: Content of module was developed through six-stage process using information that was obtained from FGD and interviews. Result of content validity test was 1.00. A significant difference in teachers' knowledge scores was observed before and after the training (p=0.000), with 100% of participants demonstrating proficient skills in conducting examinations. Conclusion: The training module for eye examinations in school-aged children by SMP and SMA teachers in Jakarta exhibits good content and construct validity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ardelia Syifa Rabbani
Abstrak :
Program pendidikan dan pelatihan (diklat) memiliki peranan penting dalam meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogis pembelajar bahasa. Oleh karena itu, kontribusi program diklat di dalam praktik pembelajaran sepatutnya mendapat perhatian lebih. Penelitian kualitatif berbentuk studi kasus ini mendeskripsikan praktik seorang pembelajar yang mengikuti Diklat Metodologi Pengajaran Bahasa berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapinya ketika mengajar bahasa Jerman yang berorientasi HOTS. Lebih lanjut, ditelaah pula kontribusi diklat di atas serta persepsi pemelajar terhadap praktik pembelajaran tersebut. Data penelitian diperoleh dari observasi kelas dan wawancara, serta didukung dengan kuesioner pradiklat, kuesioner praobservasi, dan kuesioner persepsi pemelajar. Hasil observasi kelas dan wawancara menunjukkan bahwa walaupun keikutsertaan pembelajar dalam diklat berpengaruh terhadap perubahan persepsinya mengenai HOTS, pengaplikasiannya dalam praktik pembelajaran di dalam kelas belum maksimal. Persepsi pemelajar turut menguatkan simpulan tersebut. Empat tantangan yang melatarbelakanginya, yakni minimnya waktu persiapan yang dimiliki pembelajar, kemampuan bahasa pemelajar yang belum mumpuni, materi ajar yang tidak dapat memfasilitasi pembelajaran berorientasi HOTS, dan hambatan teknis dalam menyelenggarakan pembelajaran. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diberikan saran pedagogis untuk pembelajaran bahasa Jerman berorientasi HOTS, saran bagi pengembangan program diklat, dan bagi penelitian berikutnya. ......A professional development programme plays an important role in enhancing the professional and pedagogic competence of language teachers. Thus, the contribution of professional development programme on the teaching practice should be paid more attention. This qualitative case study describes HOTS-oriented German language teaching practice of a teacher who had participated in the Training on HOTS-based Language Teaching Methodology and identifies the challenges faced in the practice. Further, the study elucidates the contribution of the aforementioned professional development programme and the students’ perception of the HOTS-oriented German language teaching practice. The research data was gathered from class observation and interview, supported by pre-training questionnaire, pre-observation questionnaire and students’ perception questionnaire. The result from the observation and interview showed that the professional development programme materials influenced teachers’ perception on HOTS, but yet, the application of the HOTS-oriented teaching practice was not maximal. The students’ perception strengthened the result as well. The four challenges behind it were the lack of preparation time for the teacher, students’ limited language skills, teaching material that could not facilitate HOTS and technical difficulties. Based on the discussion of the research results, pedagogical suggestions as well as suggestions for programme development and further research are provided.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Alhuda
Abstrak :
Penelitian ini membahas Implementasi dari Program Pelatihan untuk Guru TK/PAUD dengan studi kasus pada Program Pelatihan Semai Benih Bangsa yang diselenggarakan oleh Indonesia Heritage Foundation. Dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana tahapan, metode, dan prinsip yang dilakukan dalam program pelatihan. Penelitian ini juga ingin menggambarkan faktorfaktor yang mendukung serta menghambat efektivitas pelatihan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Program Pelatihan Semai Benih Bangsa melalui tahap-tahap pelatihan dengan menjalankan prinsip-prinsip pelatihan dalam metode-metode yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Kemudian, dalam implementasinya, terdapat faktor pendukung dan penghambat dari sisi internal dan eksternal organisasi yang mempengaruhi efektivitas pelatihan. Penilitian ini juga akan memberikan rekomendasi kepada IHF, Divisi Pelatihan IHF, Divisi Penelitian dan Pengembangan, Trainer, sekolah peserta, dan para peserta pelatihan agar implementasi program ini dapat berjalan efektif. ......This research is discussing the implementation of training for pre-school and kindergarten with the study case of Semai Benih Bangsa Training Program held by Indonesia Heritage Foundation. By using descriptive type of qualitative approach, this research is trying to depict the steps, methods, and the principle that been done in the training program and also to find out any supporting and inhibiting factors to the training effectiveness. This research brought the result that The Semai Benih Bangsa Training Program been through the training steps using the training principle applied in the methods in the process of reaching its goals. Also, in the implementation, there are supporting and inhibiting factors that divided into internal and external factors that affect the effectivity of the training. This research also gives recommendations to IHF, Training Division, Research and Development Division, the trainers, the school of the participants, and the participants itself to increase the effectiveness of this program implementation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Rizkiah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program pelatihan KASTURI (Sikap Positif Guru Inklusi) untuk meningkatkan sikap positif terhadap pendidikan inklusif pada guru Taman Tanak-Kanak (TK) inklusi. Desain penelitian ini adalah two-group pretest-posttest design. Partisipan dari penelitian ini adalah guru dari dua TK Negeri inklusi yang berbeda, yang dibagi menjadi kelompok kontrol (n=6) dan kelompok eksperimen (n=7). Pelatihan KASTURI berlangsung selama 5 hari dalam 1 sesi pembuka, 5 sesi materi, dan 1 sesi penutup. Topik yang dibahas dalam pelatihan in adalah konsep pendidikan inklusif, siswa berkebutuhan khusus, collaborative work, empati, dan Individualized Education Program (IEP). Untuk mengetahui efektivitas program pelatihan KASTURI, sikap guru diukur dengan menggunakan alat ukur the Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) oleh Mahat (2008) dan diadaptasi untuk guru PAUD (Rizkiah & Kurniawati, 2019). Hasil analisis efek perbedaan skor pre-test dan post-test MATIES VI antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kedua kelompok di semua komponen sikap guru, yaitu kognitif (p=0,000), afektif (p=0,008), dan konatif atau perilaku (p=0,000). Terdapat peningkatan skor yang signifikan pada kelompok eksperimen sesudah diberikan pelatihan pada komponen sikap kognitif (Mean Difference/MD=6,286; p<0,05), sikap afektif (MD=9,143; p<0,05) dan sikap konatif (MD=4,714; p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan KASTURI efektif untuk meningkatkan sikap positif guru TK terhadap pendidikan inklusif. Implikasi dari temuan ini dibahas dalam kaitannya dengan hasil penelitian- penelitian lain yang relevan dan saran bagi intervensi untuk guru TK inklusi di Indonesia. ......This study aimed to examine the effectiveness of the KASTURI (Positive Attitude of Inclusive Teachers) training program for inclusive kindergarten teachers. The study used a two-group pretest-posttest design. The participants were teachers from two different inclusive public kindergartens, divided into a control group (n = 6) and an experiment group (n = 7). The KASTURI training lasted for 5 days, which consisted of 1 opening session, 5 training sessions, and 1 closing session. Topics delivered in the training were related to the concept of inclusive education, students with special needs, collaborative work, empathy, and Individualized Education Programs (IEP). Teachers’ attitudes were measured by Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education Scale (MATIES) by Mahat (2008), adapted for preschool teachers (Rizkiah & Kurniawati, 2019). Analysis on pre-test and post- test scores of MATIES VI between study groups showed significant difference (p <0.05) between the two in all three components of teacher’s attitudes, namely cognitive (p = 0.000), affective (p = 0.008), and conative or behavioral component (p = 0.000). Experiment group’s attitude scores increased significantly in the cognitive (Mean Difference / MD = 6.286; p <0.05), affective (MD = 9.143; p <0.05) and conative component ( MD = 4.714; p <0.05). These findings show that the KASTURI training program is effective in enhancing inclusive kindergarten teachers’ positive attitude towards inclusive education. The implications of these findings are discussed in relation with other relevant studies and intervention suggestions for inclusive kindergarten teachers in Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library