Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lumenta, Deborah Ferdinanda
"Hipertensi merupakan golongan penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat secara luas khususnya pada beberapa negara berkembang dengan ekonomi menengah kebawah termasuk Indonesia. Dampak psikologis hipertensi yaitu stres, ansietas dan kemarahan, perasaan kurang bertenaga. Beberapa penelitian menunjukan bahwa Cognitive Behaviour Therapy (CBT) efektif untuk klien hipertensi dalam mengontrol tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan gejala cemas dan depresi, serta meningkatkan kualitas tidur. Hasil dari studi -studi menuliskan pelaksanaan CBT dari segi waktu dan jumlah pertemuan masih beragam Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi kebutuhan terapi psikososial : CBT untuk klien hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, partisipan dalam penelitian ini didapatkan 20 orang. Penelitian ini menggunakan teknik thematic analysis dengan 6 langkah yaitu Familiarising, Genarating Codes, Searching For Themes, Reviewing Themes , Defining and Naming Theme dan Producing The Report. Hasil: Hasil wawancara dan catatan lapangan dari partisipan mengidentifikasi 4 tema yaitu respons emosi terhadap penyakit, respons kognitif dan perilaku terhadap penyakit, strategi teknis CBT dan harapan dan manfaat CBT. Kebutuhan terapi psikososial : CBT untuk pasien Hipertensi lebih tergambar dari tema ketiga yaitu kebutuhan pada startegi teknis CBT. Kebutuhan strategi dan teknis CBT berbeda antara pasien di Puskesmas Semplak dan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi , seperti tempat pertemuan, dan teknis tugas tambahan. Kesimpulan: Kebutuhan klien Hipertensi terhadap startegi teknis pelaksanaan CBT di Puksesmas adalah kunjungan rumah dengan sebulan sekali, kemudian Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi waktu sebulan sekali tetap di Rumah sakit.
......Hypertension is a group of non-communicable diseases that are still a public health problem, especially in several developing countries with lower-middle economies, including Indonesia. The psychological impact of hypertension is stress, anxiety and anger, feeling less energetic. Several studies have shown that Cognitive Behavior Therapy (CBT) is effective for hypertensive clients in controlling systolic and diastolic blood pressure, reducing symptoms of anxiety and depression, and improving sleep quality. The results of studies that describe the implementation of CBT in terms of time and number of meetings are still varied. Objectives: This study aims to explore the need for psychosocial therapy: CBT for hypertensive clients. Methods: this research uses descriptive qualitative method. Data collected by in-depth interviews, participants in this study obtained 20 people. This study uses a thematic analysis technique with 6 steps, namely Familiarising, Generating Codes, Searching For Themes, Reviewing Themes, Defining and Naming Themes and Producing The Report. Results: The results of interviews and field notes from participants identified 4 themes, namely emotional responses to illness, cognitive and behavioral responses to illness, CBT technical strategies and expectations and benefits of CBT. The need for psychosocial therapy: CBT for hypertension patients is illustrated by the third theme, namely the need for CBT technical strategies. The need for CBT strategies and techniques differed between patients at the Semplak Health Center and Marzoeki Mandi Hospital, such as meeting places, and additional technical tasks. Conclusion: Hypertension clients' needs for technical strategies for implementing CBT at Community Health Centers are home visits once a month, then Marzoeki Mahdi Mental Hospital once a month stays in the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilin Darmiyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pelaksanaan model Assertive Community Treatment, faktorfaktor
penghambat dan pendukung serta pelaksanaan di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus.
Sedangkan data dan informasi diperoleh dari informan yang ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Metode pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan,
wawancara mendalam, observasi, serta pengambilan foto. Berdasarkan dari hasil penelitian
didapatkan kesimpulan bahwa pelaksanaan model Assertive Community Treatment di Rumah
Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor cukup berhasil, karena didukung oleh berbagai pihak
yaitu Dinas Kesehatan, dokter, perawat, dan kader pelaksanaan model Assertive Community
Treatment di Masyarakat."
2011
T29514
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Intan Laurencia
"Kesehatan adalah keadaan kesejahteraan secara fisik, mental dan sosial, sehingga aspek kesehatan jiwa juga merupakan aspek yang penting. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa menyatakan 20% dari populasi di Indonesia memiliki potensi gangguan jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa persoalan akan kesehatan jiwa merupakan persoalan yang penting, terlebih di era pandemi Corona Virus Diseease (COVID-19) di mana terjadi peningkatan akan permasalahan jiwa yang disebabkan oleh pengalaman atau melihat peristiwa tidak menyenangkan terkait COVID-19. Untuk menekan angka penyebaran virus, dilakukan pembatasan pelayanan kesehatan secara langsung sehingga pemberian layanan kesehatan mulai dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi informasi termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa. Rumah Sakit Jiwa juga mulai mengambil langkah untuk memberikan layanan secara daring yaitu dalam bentuk konsultasi jiwa secara daring. Dalam penerapannya, terdapat beberapa permasalahan di mana belum adanya regulasi yang secara khusus mengatur mengenai pelaksanaan pemberian layanan kesehatan jiwa secara daring. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis akan penerapan pelayanan konsultasi jiwa secara daring di era pandemi yang dilakukan oleh Rumah Sakit di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode yuridis normatif dengan tipe penelitian secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa pelayanan kesehatan jiwa secara daring yang diberikan rumah sakit masih terbatas pada konsultasi awal saja. Pemberian layanan ini dilaksanakan berdasarkan pada peraturan atau kebijakan dari Kementrian Kesehatan. Pemberian layanan kesehatan jiwa secara daring juga sangat membantu dalam peningkatan akses kesehatan. Diperlukan adanya regulasi khusus yang mengatur mengenai layanan kesehatan jiwa secara daring serta pelaksanannya agar terdapat keseragaman akan pelaksanaanya.
......Health is a state of complete physical, mental and social well-being, so mental health is also an important aspect. The Directorate of Prevention and Control of Mental Health Problems states that 20% population in Indonesia has the potential for mental disorders. This shows that the issue of mental health is important, especially during the era of Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic where there is an increase in mental problems caused by experiences or seeing unpleasant events related to COVID-19. To reduce the spread of the virus, direct health services were limited so that the provision of health services began to be carried out online. Hospitals also take steps to provide online mental health consultations. In its implementation, there are several problems where there is no regulation that specifically regulates the implementation of online mental health services. For that, the purpose of this research is to analyze the application of online mental consultation services by hospitals in the pandemic. The research method used is juridical normative with a descriptive type of research. The result from this research stated that online mental health services provided by hospitals were still limited to just early consultations. The provision of this service is carried out in accordance with regulations or policies from the Ministry of Health. Mental health services online is very helpful in increasing access to health. There is a need for special regulations that regulate about online mental health services and how the implementation work so that there is uniformity in their implementation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library