Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ekky Millening Tyas
"Diperkirakan 45 juta prosedur operasi dibutuhkan setiap tahunnya di seluruh dunia, namun kurang dari 25% pasien kanker memiliki akses operasi yang aman, terjangkau, dan tepat waktu. Lambatnya penanganan akan menurunkan kualitas hidup dan ketahanan hidup pasien kanker. Penelitian ini mengidentifikasi faktor faktor yang memengaruhi waktu tunggu di berbagai negara menggunakan metode scoping review pada empat online database yaitu Semantic Scholar, PubMed, Science Direct, dan Google Scholar dengan hasil studi terinklusi adalah 12 studi. Studi terinklusi berasal dari Negara Indonesia, Kolumbia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Swedia, dan Italia dengan metode penelitian kuantitatif atau mix-methods (kuantitatif dan kualitatif) yang terpublikasi di tahun 2019 sampai tahun 2022. Secara keseluruhan, waktu tunggu rata- rata pelayanan operasi pada pasien kanker di beberapa negara adalah sekitar 25 hari sampai 70 hari, dan pada kondisi khusus seperti pandemi COVID-19 waktu tunggu cenderung mengalami kenaikan sampai dengan sembilan bulan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi waktu tunggu dan dipetakan dalam 6 kategori, yaitu sosiodemografi, kondisi pasien, riwayat pengobatan, sumberdaya dan fasilitas pelayanan kesehatan, periode pelayanan, dan jenis jaminan kesehatan. Sebagian besar studi menunjukkan waktu tunggu yang lebih lama, sehingga dibutuhkan peran serta pemerintah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kanker dengan memerhatikan waktu waktu tunggu pelayanan operasi bagi pasien kanker
......An estimated 45 million surgical procedures are needed annually worldwide, yet less than 25% of cancer patients have access to safe, affordable and timely surgeries. Slow treatment will reduce the quality of life and survival of cancer patients. This study identified factors that affect waiting times in various countries using the scoping review method on four online databases, namely Semantic Scholar, PubMed, Science Direct, and Google Scholar with the results of the study included 12 studies. The most inclusive studies came from Indonesia, Colombia, Canada, the United States, Germany, Sweden, and Italy with quantitative research methods (quantitative and qualitative) published from 2019 to 2022. Overall, the average waiting time for surgical services for cancer patients in some countries is around 25 days to 70 days, and in special conditions such as the COVID-19 pandemic, waiting times tend to increase by up to nine months. There are several factors that affect waiting time and are mapped into 6 categories, namely sociodemography, patient condition, medical history, health service resources and facilities, service period, and type of health insurance. Most of the studies show longer wait times, so it takes the participation of the government, health care facilities, and the public to improve the quality of cancer services by paying attention to the appropriate surgical waiting time for cancer patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Xaverius Aldo Nugroho Suryo Putro
"Layanan bedah rumah sakit menghadapi beberapa permasalahan dibidang administrasi, identifikasi alat dan integrasi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan proses bisnis pada layanan bedah rumah sakit menggunakan pendekatan business process re-engineering (BPR) dan sistem informasi relational database sehingga didapatkan perbaikan waktu proses pelayanan (efisiensi) dan menurunkan risiko kelalaian dokter dan perawat. Business process re-engineering dilakukan melalui pemodelan dan simulasi proses saat ini dan yang diusulkan menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perancangan sistem informasi yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu pembuatan entity relationship diagram (ERD), tabel relasional, use case diagram dan data flow diagram (DFD). Penelitian ini memberikan enam pilihan skenario layanan operasi rumah sakit yang menghasilkan waktu layanan yang berbeda untuk setiap skenario. Kombinasi skenario BPR, sistem informasi dan teknologi radio frequency identification (RFID) merupakan skenario terbaik dengan tingkat efisiensi pada layanan administrasi sebesar 43%, pada layanan bedah sentral sebesar 34% dan secara total menghemat waktu sebesar 26%.
......Hospital surgical services face several problems in the field of administration, tool identification and information integration. The purpose of this study is to design an improvement in the surgery services business process using a business process re-engineering (BPR) approach and a relational database information system to improve service process time (efficiency) and reduce the risk of neglect by doctors and nurses. Business process re-engineering is done through modeling and simulation of current and proposed processes using iGrafx software. The design of information systems made in this study was carried out in four stages, which are the creation of entity relationship diagrams (ERD), relational tables, use case diagrams and data flow diagrams (DFD). This study provides six choices of hospital surgical service scenarios that produce different service times for each scenario. The combination scenario of BPR, information systems and radio frequency identification (RFID) technology is the best scenario with the efficiency of administrative services at 43%, central surgical services at 34% and a total time savings of 26%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library