Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karen Geraldine
Abstrak :
Karies adalah penyakit infeksi yang merusak jaringan keras gigi sehingga berlubang dan disebabkan oleh aktivitas bakteri kariogenik yang diaktivasi oleh karbohidrat. Streptococcus mutans adalah bakteri kariogenik dominan yang menyebabkan karies. Pada tahun 2018, tercatat bahwa 93% anak di Indonesia yang berusia 5 sampai 6 mengalami karies. Terapi topikal dalam bentuk fluoride varnish menjadi salah satu pencegah terjadinya karies pada gigi. Adapun, penelitian terdahulu membuktikan bahwa walaupun fluoride varnish memiliki kemampuan antibakteri terhadap Streptococcus mutans ketika diaplikasikan pada orang dewasa, hal yang sama tidak terjadi pada anak-anak. Selain itu, fluoride varnish dengan minyak perasa berbeda memiliki pelepasan ion fluoride yang berbeda pula. Oleh karena itu, dibutuhkan penambahan minyak perasa dan agen antibakteri pada komposisi fluoride varnish. Penelitian ini akan mempelajari metode formulasi fast release fluoride varnish dengan menggunakan penambahan minyak perasa merk LorAnn Oils dengan variasi strawberry-kiwi, cinnamon roll, dan marshmallow, serta agen antibakteri dari bahan alam yaitu ekstrak buah delima (Punica granatum), daun sirih merah (Piper crocatum), dan daun sirsak (Annona muricata) yang diperoleh melalui metode maserasi untuk menginhibisi bakteri Streptococcus mutans dengan waktu pelepasan ion fluoride di bawah 4 jam. Uji pelepasan ion fluoride dilakukan menggunakan elektroda ion selektif fluoride. Uji inhibisi bakteri dilakukan dengan metode difusi cakram pada bakteri Streptococcus mutans yang dibiakkan pada media BHI. Kontrol positif pada penelitian ini yaitu 3M Clinpro White Varnish. Hasil fast release fluoride varnish terbaik diperoleh pada variasi fast release fluoride varnish dengan penambahan 2% minyak perasa strawberry-kiwi dengan ekstrak daun sirih merah 1 g/L, dengan jumlah fluoride dalam larutan uji senilai 72,29 g/L pada jam ke-4 dan zona inhibisi bakteri Streptococcus mutans sebesar 3,81 mm. ......Caries is an infection that destroys teeth structure and is caused by the activity of cariogenic bacteria which are activated by the presence of carbohydrates. Streptococcus mutans is a dominant cariogenic bacteria that causes caries in oral cavity. In 2018, it is recorded that 93% of children aged 5 to 6 experience caries disease. Topical therapy in the form of fluoride varnish is one of many ways to prevent caries on teeth. However, although fluoride varnish is proven to have antibacterial activities against Streptococcus mutans when applied to adults, this does not happen to children. Fluoride varnish with an addition of different flavors also have different fluoride release performance. That is why an addition of flavor oils and antibacterial agents to fluoride varnish is needed. This research will conduct a study of fluoride varnish formulation using addition of LorAnn Oils flavor oils with the flavors strawberry-kiwi, cinnamon roll, and marshmallow, and also natural antibacterial agents from extracts of pomegranate (Punica granatum) fruit, betle (Piper crocatum) leaves, and soursop (Annona muricata) leaves obtained through maceration to inhibit Streptococcus mutans bacteria with the highest fluoride release rate. Fluoride release test is done in four hours by using fluoride ion selective electrode. Bacterial inhibition test is done by disc diffusion method on Streptococcus mutans bacteria grown on BHI agar. The positive control for this research is 3M Clinpro White Varnish. The best fast release fluoride varnish goes to the one with an addition of 2% strawberry-kiwi flavor oil and 1 g/L addition of betle leaves extract, with a highest fluoride release at 72,29 mg/L at the fourth hour and an inhibition zone of 3,81 mm against Streptococcus mutans bacteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Putriani
Abstrak :
Di Indonesia, data menyebutkan bahwa 93 persen anak usia dini pada rentang usia lima hingga enam tahun mengalami karies. Fluoride telah diakui sebagai bahan aktif, yang bisa digunakan dalam pencegahan karies. Aplikasi fluoride varnish yang memiliki pelepasan ion fluoride dan kalsium yang cepat, selain meningkatkan efektivitas dalam pencegahan karies tingkat tinggi juga menambah nilai kenyamanan dalam hal rasa dan aroma pada pasiennya, terutama anak-anak. Penelitian ini melakukan studi tentang formulasi dasar fluoride varnish dengan penambahan minyak perasa dan agen remineralisasi dikalsium fosfat dihidrat. Hasil formulasi akan diuji kandungan pelepasan ion fluoride dan kalsium setelah 6 jam menggunakan alat ion selektif elektroda. Variabel bebas yang diujikan yaitu perasa, konsentrasi perasa, jenis kalsium dan konsentrasi kalsium fosfat. Hasil data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan Tukey post hoc dengan tingkat signifikansi α=0,05. Hasil membuktikan perbedaan variabel yang diujikan memberikan hasil yang berbeda secara signifikan terhadap pelepasan ion fluoride dan kalsium. Pelepasan ion fluoride tertinggi diperoleh dari formulasi peppermint 2,5% dan DCPD-Xylitol 1% sebesar 296,8952 mg/L. Untuk kalsium, formulasi peppermint 2,5% dan DCPD-Casein 3% yang memberikan kumulatif pelepasan ion kalsium tertinggi sebesar 113, 8667 mg/L Selain itu, kelayakan ekonomi juga dianalisis untuk dengan meninjau nilai NPV, IRR, Net B/C dan Payback Period.
In Indonesia, the data states that 93 percent of early childhood in the age range of five to six years have caries. Fluoride has been recognized as an active ingredient, which can be used in caries prevention. The application of fluoride varnish, which has a fast release of fluoride and calcium ions, in addition to increasing effectiveness in the prevention of high caries levels also adds value in terms of taste and aroma comfort in patients, especially children. This study conducted a study of a basic formulation of fluoride varnish with the addition of a flavoring oil and a remineralization agent of dicalcium phosphate dihydrate. The results of the product will be tested for the release of fluoride and calcium ions after 6 hours using a selective ion electrode. The independent variables tested were types of flavor, flavor concentration, types of calcium, and calcium phosphate concentration. The results of the data were analyzed by a one way ANOVA test and Tukey post hoc with a significance level α = 0.05. The results prove the differences in the variables tested gave significantly different effects on the release of fluoride and calcium ions. The highest fluoride ion release was obtained from a 2.5% peppermint formulation and 1% DCPD-Xylitol at 296.8952 mg/L. For calcium, 2.5% peppermint formulation and 3% DCPD Casein which provide the highest cumulative release of calcium ions reaches 113, 8667 mg/L. Also, economic viability is also analyzed to review NPV, IRR, Net B/C and Payback Period
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library