Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mayor Kharisma
Depok: Universitas Indonesia, 2003
TA297
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moss, Keith J.
London: E & FN Spon, 1996
690 MOS h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Robinhot
"Kolektor plat datar radiasi matahari adalah alat yang mengkonversikan energi radiasi menjadi energi panas. Kolektor penting dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi yang semakin lama semakin terbalas dan mengurangi darnpak yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar seperti minyak dan gas bumi.
Oleh karena itu perlu dilakukan perancangan dan pembuatan alat agar layak dipakai baik dari segi kualitas, ekonomis dan eiisiensinya.
Kolektor plat datar yang dibuat mempunyai luas 1 x 1,8 m2. Dari hasil percobaan yang dilakukan besarnya temperatur air mia-rata paling tinggi dalam tangki adalah 45,7°C pada jam 14, temperatur air masuk adalah 46,1°C juga jam 14, temperatur absorber 62,4°C jam 13, temperatur keluar 52°C pada jam 13 temperatur lingkungan adalah 29,9°C pada jam 13, radiasi global adalah 48,3 Kal/cm2 pada jam 13 dan radiasi diffuse adalah 25,6 Kal/cm2 pada jam 13 WIB. Sedangkan kolektor berfungsi sebagai pemanas udara mempunyai temperatur rata-rata paling tinggi dalam tangki sebesar 44,7°C pada jam 15 , temperamr udara masuk adalah 55°C, ternperatur absorber 83,3°C , temperamr udara keluar 63,66°C, temperatur lingkungan 27,5°C radiasi global 49,9 Kal/cm2 masing-masing pada jam 13 WIB dan radiasi diffuse 33,4 Kal/cm2 pada jam 14 WIB.
Besarnya transmittance-absorpiance produc adalah 0,885 dengan besarnya absorpsivitas absorber 0,98 dan tranmisivitas cover sama dengan 0,88. Hasil akhir yang dicapai pada pembahasan adalah efisiensi harian dari kolektor sebesar 36,11 % serta dilanjutkan dengan analisa hasil percobaan berupa grafik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Togap
"ABSTRACT
Penggerak mula turbin uap adaiah pesawat pembangkit tenaga dengan uap air sebagai fluida kerjanya. Proses kerjanya adalah uap bertekanan tinggi (yang dibangkitkan ketel dan pemanas Ianjut) diekspansikan ke tekanan yang lebih rendah sehingga energi tekanan uap ditukar menjadi energi kinetik pada sudu-sudu tetap turbin (turbin impuls). Oleh sudu-sudu gemk turbin energi kinetik ini ditukar menjadi energi mekanis dengan perputaran poros turbin uap yang dikopling dengan poros peralatan lain seperti generator, pompa dan propeler kapal.
Sistem turbin uap yang digunakan pada penelitian ini adalah turbin impuls satu tingkat. Karena besarnya instalasi penyusun dan besamya biaya pembangunan sistem maka dibuatlah miniatur turbin agar dapat diteliti dengan menggunakan ruangan dan biaya yang terbatas. Tipenya adalah 100-SCR, diproduksi Shin Nippon Machinery (SNM), Tokyo-Jepang dan digunakan untuk membangkitkan energi Iistrik.
Komponen penyusun sistem adalah ketl uap (buffer), pemanas Ianjut (superheater), turbin uap, generator dan kondensor. Sistem turbin ini menggunakan independet superheater (terpisah dari ketel uap) dan selanjutnya akan dican sejauh mana pengaruh penambahan pemanas Ianjut terhadap performa sistem secara keseluruhan. Pengamh inilah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan apakah sistem perlu menggunakan pemanas Ianjut atau tidak.

"
Lengkap +
1999
S37018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulijanto Purnama
"Untuk membangkitkan uap air temperatur tinggi, pemanas air tipe solar concentrator dapat dipilih karena kemampuannya mengakumulasi radiasi sinar matahari. Kegiatan perancangan alat solar concentrator dilakukan dengan perancangan optik dan perancangan perpindahan panas. Pembuatan prototipe dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai rancangan. Pengujian diperlukan untuk menilai keberhasilan suatu alat. Pengujian alat solar concentrator dilakukan dengan mengukur temperatur dan intensitas radiasi matahari untuk setiap 5 menit dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore. Hasil pengujian diolah untuk mengetahui karakteristik alat yang dirancang. Program Microsoft Excell digunakan dalam proses pengolahan data dan pembuatan grafik dari data tersebut. Dari hasil pengujian didapat temperatur tertinggi yang pernah dicapai selama 8 kali pengujian dengan variasi debit adalah 83° Celcius atau kenaikan temperatur sebesar 42° Celcius dari temperatur masukannya. Radiasi matahari memiliki nilai maksimum di sekitar pukul 12 siang. Hal ini terbukti dari beberapa kali pengujian memiliki nilai maksimum di sekitar waktu tersebut.

To generate a high temperature steam, solar concentrators water heater are usually picked because of its ability to acumulate solar radiation. Design activity stuff of solar concentrator is done by optical design and heat transfer design. Prototyping is used to get appropriate design. Experiment is needed to assess efficacy level of a stuff. Solar concentrator experiment is done by measuring the themperature, solar radiation intensity every 5 minutes from 9 AM to 3 PM. Experiment data result are processed to get the design characteristics of the stuff. Microsoft Excell program is used to help data processing and to create the graphics of the data. From the experiment result, the highest themperature that is ever reached for 8 time of experimental with various flow rates are 83° Celcius or temperature different of 42° Celcius from inlet fluid. Solar radiation has a maximum value about 12 AM. This is proved from several times of experimental that give that value in that time."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kontrol tegangan dan daya reaktif memegang peranan penting dalam pengoperasian suatu sistem tenaga listrik yang optimal. Dalam proses kontrol, pengaturan terhadap beberapa variabel sistem dilakukan untuk mengubah variabel lainnya. Variabel-vari abet sistem ini antara lain besar dan sudut phasa tegangan pada busbar beban, sudut phasa tegangan dan daya reaktif pada generator, besar tegangan generator, sumber daya reaktif dan tapping transformator. Hubungan ketergantungan diantara variabel-variabel tersebut dapat ditentukan nilainya dengan suatu analisis sensitivitas terhadap sistem tenaga listrik. Definisi sensitivitas adalah perband'Wn antara perubahan nilai pada variabel bebas terhadap perubahan pada variabel tak bebas. Oleh sebab itu analisis sensitivitas sangat penting untuk melihat hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel tersebut. Dalam skripsi ini akan dilakukan analisis sensitivitas pada suatu sistem tenaga listrik yang meliputi penentuan variabel sistem, perhitungan matriks sensitivitas dan evaluasi terhadap nilai-nilai sensitivitas yang diperoleh. Di samping itu juga akan ditunjukkan hasil studi aliran daya terhadap sistem tersebut sebagai tinjauan untuk aplikasi analisis sensitivitas ini."
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Anastasia
"Telah dilakukan perancangan dan realisasi sistem. Alat ini dapat dimanfaatkan sebagai sistem kendali serta kontrol otomatis temperatur alat pendingin. Sistem ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas sebuah mikrokontroler, sensor LM 35, LCD (Liquid Cristal Display), ADC (Analog to Digital Converter), pemanas, pendingin (AC) , rangkaian keypad. Program aplikasi ini bekerja pada saat dinyalakan maka inisilisasi hardware dilakukan kemudian menampilkan temperatur yang terdeteksi oleh LM 35 pada LCD. Memasukkan Set point melalui keypad dan proses eksekusi dilakukan oleh mikrokontroler untuk menentukan mati/hidup sistem pendingin dan pemanas. Setelah setpoint dimasukkan maka nilai set point dibandingkan temperatur sebenarnya jika setpoint lebih besar maka heater akan hidup dan sebaliknya jika set point lebih kecil maka chiller hidup. Temperatur yang bisa dikendalikan oleh alat pengontrol temperatur.

Design and system realization have been done. This device used as monitoring system and automatic control of room temperature.The system consists of hardware and software. Hardware consists of a microcontroller,LM 35 censor, LCD (Liquid Crystal Display), ADC (Analog to Digital Converter), heater, Chiller (AC) , keypad circuit. This application program works when it is being turned on, hardware initialization begins, then it shows temperature detected by LM 35 on LCD. Entering setpoint through keypad and execution process is done by microcontroller to determine whether cooling and heating system is on/off. Temperature which can be controlled by temperature comtroller."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA552
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Kholis
"Dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari pengering semprot banyak cara dilakukan antara lain dengan menggunakan pemanas listrik(sistem 1),pemanas pompa kalor (sistem 2), pemanas refrijerasi dan dehumidifier (sistem 3). Dari ketiga sistem ini dapat ditentukan sistem yang cocok digunakan untuk kondisi lingkungan tertentu. Untuk mendapatkan karakteristik dari pengering semprot diperlukan perancangan, simulasi CFD dan eksperimen dengan variasi suhu udara dan flow bahan. Hasil simulasi menunjukkan kecenderungan yang sama dengan hasil eksperimen pada sistem 1.
Dari kecenderungan ini, untuk sistem 2 dan sistem 3 data simulasi dapat digunakan untuk mendapatkan laju pengeringan. Untuk setiap 1 kW daya yang diberikan, laju pengeringan pada sistem 1 adalah 0.0000427 kg/s, sistem 2 adalah 0.0003235 kg/s dan sistem 3 adalah 0.0003512 kg/s. Pada simulasi sistem 3 dengan variasi flow udara, suhu udara keluar dan kinerja sistem semakin kecil dengan bertambahnya flow udara. Sedangkan untuk variasi daya kompresor, suhu udara keluar semakin besar dengan bertambahnya daya kompresor dan kinerja sistem semakin kecil dengan bertambahnya daya kompresor.

In effort to increase efficiency of spray dryer many things can do for instance by using electric heater(first system), heat pump heater(second system)and refrigeration heater with dehumidifier(third system).From these methods, can be choosed which system capable using in environment. To find spray dryer characteristic needed design, CFD simulation and experiment with air temperature and feed flowrate variation. CFD simulation results describe same trend with experiment result by using first system.
From this trend, for second system and third system CFD simulation can be used to get drying rate. For each 1 kW power used, drying rate in first system is 0.0000427 kg/s, second system is 0.0003235 kg/s and third system is 0.0003512 kg/s. In third system simulation with air flowrate variation, out air temperature and system effectiveness become smaller with air flowrate become higher. For compressor power variation, out air temperature become higher with compressor power become higher and system effectiveness become smaller with compressor power become higher.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>