Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fig Einstein Muslim Ahmad
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan permasalahan yang serius, baik ekonomi maupun keselamatan. Sayangnya tidaklah mudah untuk memahami fenomena ini. Penyebab utama sulitnya memahami mekanisme pembakaran spontan adalah karena terlibatnya berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi awal terjadinya dan proses berlangsungnya fenaomena ini. Ukuran partikel adalah salah satu faktor tersebut. Pada kondisi di alam atau di stockpiles reaksi oksidasi temperatur-rendah terjadi lambat karena terbatasnya trasfer kalor antara batubara dengan lingkungannya. Sehingga dalam eksperimen digunakan metode oksidasi adiabatik untuk mengkaji kecenderungan karakter pembakaran spontan dari batubara sub-bituminous. Pengaruh ukuran partikel dapat dijelaskan melalui penghitungan nilai laju pemanasan mandiri (R70), energi aktivasi (Ea), and time to ignition. Hasil dari eksperimen menunjukkan meningkatnya ukuran partikel akan mengurangi nilai R70, meningkatkan energi aktivasi dan memperlambat time to ignition.

The spontaneous combustion of coal stockpiles is a serious economic and safety problem. Unfortunately it is not easy to understand these phenomena. This is due to the mechanism of spontaneous combustion is affected by many internal and external factors including particle size. The low-temperatur oxidation reaction in the nature or stockpiles of coal piles is considered slow due to limited heat exchange between coal and direct surroundings. Thus, an adiabatic oxidation testing method used for determining the spontaneous combustion character propensity of a sub-bituminous coal. This work particulary focuses on studying the effect of particle size on the self-heating rate (R70) as well as the activation energy (Ea) and time to ignition (tad). The test showed that increase of the particle size decreased self-heating rate, increased ectivation energy and delayed time to ignition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inkasandra Faranisa Kolang
"Indonesia merupakan negara dengan sumber batubara terbesar di dunia salah satunya di Tarahan, Sumatera. Banyak pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan batubara sebagai sumber utamanya, salah satunya di Suralaya. Batubara digunakan sebagai sumber utama pembangkit listrik dikarenakan ia memiliki nilai kalor dan daya yang cukup besar dibandingkan dengan sumber pembangkit lainnya. Selain itu, harganya yang relatif murah menjadi salah satu pertimbangan pemakaiannya. Proses pendistribusian batubara dari Tarahan menuju Suralaya menggunakan tongkang. Penggunaan tongkang masih banyak digunakan karena dapat membawa kapasitas yang cukup besar dan harga shipping yang murah dibanding dengan transportasi lainnya.
Selama proses pendsitribusian, batubara dalam tongkang ditumpuk dengan ketinggian tertentu dan terpapar langsung oleh lingkungan, baik dari suhu, cuaca, udara dan kelembaban sehingga menyebabkan terjadinya pembakaran spontan batubara. Pembakaran tersebut selain berbahaya bagi keselamatan namun juga memengaruh kualitas batubara. Salah satu cara alternatif untuk mencegah terjadinya pembakaran spontan batubara dalam tongkang adalah dengan menggunakan alat penukar kalor dengan bentuk U-tube yang dipasang pada sideboard tongkang. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain awal sistem alat penukar kalor dan kapasitas pompa yang digunakan pada tongkang. Penentuan dimensi heat exchanger menggunakan rasio luas permukaan pipa heat exchanger terhadap luas permukaan batubara yang terpapar langsung oleh lingkungan. Fluida yang digunakan untuk heat exchanger yang dirancang mengunakan air laut. Untuk mengalirinya diperlukan pompa untuk memompa air laut. Untuk mendapatkan kapasitas pompa diperlukan jumlah debit air yang akan digunakan.
Hasil rasio dimensi dan rasio debit aliran kemudian di rancang dalam tongkang dengan ukuran muatan batubara 7000 ton. Pembuatan desain alat penukar kalor pada tongkang mengguanakan aplikasi AutoCad. Hasil pengujian menunjukan desain pipa alat penukar kalor yang diperlukan dan peletakannya pada kapal tongkang serta kapasitas pompa yang diperluka untuk mencegah terjadinya pembakaran spontan.

Indonesia is the country with the world's largest coal source in Tarahan, Sumatera. Many power plants in Indonesia use coal as its main source, one of them in Suralaya. Coal is used as the main source of power generation because it has a heat value and considerable power compared to other generating sources. In addition, the price is relatively cheap to be one consideration of usage. The process of distributing coal from Tarahan to Suralaya using barges. The use of barges is still widely used because it can bring considerable capacity and cheap shipping prices compared with other transportation.
During the distribution process, coal in barges is stacked with a certain height and is directly exposed to the environment, whether from temperature, weather, air and humidity causing spontaneous combustion of coal. The combustion is other than hazardous to safety but also memengaruh coal quality. One alternative way to avoid the spontaneous combustion of coal in barges is to use the U-tube heat exchanger that is installed on the barge sideboards. The purpose of this research is to make the initial design of the heat exchanger system and pump capacity used on barges. Determination of the heat exchanger dimensions using the surface area ratio of heat exchanger to the coal surface area directly exposed by the environment. Fluids used for heat exchanger are designed using seawater. To calculate it needed a pump to pump the sea water. To obtain the necessary pump capacity amount of discharge water to be used.
The result of dimensional ratio and flow rate ratio are then designed in barges with a coal load size of 7000 tonnes. The design of the heat exchanger tool on a barge using AutoCad application. The test results indicated the design of the necessary heat exchanger pipe and its printing on the barge and the capacity of the pump was injured to prevent spontaneous combustion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Putro Satrio Wicaksono
"Tingginya penggunaan batubara di dunia untuk kebutuhan pasokan listrik menyebabkan meningkatnya permintaan untuk penggunaan batubara kualitas rendah seperti lignit dan sub-bituminous. Hal ini berakibat pada meningkatnya penggunaan batubara dengan kualitas rendah seperti sub-bituminous dan lignite. Dalam proses rantai suplai, ada kemungkinan batubara disimpan di suatu tempat dalam waktu yang cukup lama. Dikarenakan batubara  dengan kualitas rendah memiliki sifat lebih mudah mengalami pembakaran spontan maka hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan kasus terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh pembakaran spontan ketika disimpan dalam suatu tempat dalam waktu tertentu.  Beberapa metode yang telah dilakukan untuk mengurangi pembakaran spontan pada batubara yaitu antara lain pemadatan tumpukan batubara, menyemprotkan secara langsung cairan tertentu pada batubara, pengecekan temperatur berkala, volcano trap, serta pembuatan parit. Masing-masing metode tersebut memiliki kekurangan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menemukan cara lain yang lebih efektif dalam mencegah pembakaran spontan. Salah satu metode lain yang dikembangkan untuk mengontrol temperatur batubara sehingga dapat mencegah terjadinya pembakaran spontan adalah pendinginan tidak langsung dengan menggunakan alat penukar kalor yang diletakkan di dalam tumpukan batubara dan dialiri dengan air. Metode ini dapat digunakan untuk mengontrol temperatur baik dalam proses penyimpanan maupun dalam proses transportasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji metode tersebut dan mengetahui pengaruh rasio luas permukaan perpindahan kalor dan volume bahan mampu bakar  terhadap efektivitas pengendalian temperatur dalam pencegahan pembakaran spontan. Pengujian dilakukan dengan skala laboratorium untuk mengontrol temperatur batubara menggunakan alat penukar kalor yang terbuat dari pipa tembaga. Sampel batubara diletakkan di dalam wadah silinder dengan diameter 8,5cm dan tinggi 11cm. Kemudian, alat penukar kalor berbentuk spiral diletakkan di tengah wadah silinder dan dialiri dengan air dengan temperatur 27 Pengujian dilakukan dengan menggunakan oven yang diatur pada beberapa temperatur yaitu 400K, 410K, 420K, dan 430K untuk mengetahui kemampuan pendinginan metode ini pada berbagai kondisi temperatur. Sampel didinginkan dengan menggunakan air yang dialirkan melalui alat penukar kalor dengan beberapa konfigurasi dimensi untuk mengetahui pengaruh rasio luas permukaan perpindahan kalor dan volume bahan mampu bakar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan bidang perpindahan kalor maka semakin besar cooling load yang dihasilkan.

The high use of coal for power generating purpose has increased the demand for lower rank coal such as lignite and sub-bituminous. This has resulted in increased use of low rank coal such as sub-bituminous and lignite. In the supply chain process, there are several cases for coal to be stored in a place for quite a long time. Because low quality coal is more susceptible to spontaneous combustion, it has the potential to cause work-related accidents caused by spontaneous combustion when stored in a certain time. One method that is being developed to control the temperature of coal so that it can prevent the occurrence of spontaneous combustion is to apply a heat exchanger which is placed in a coal pile and then flowed with water. This method can be used to control the temperature both in the storage process and in the transportation process. The purpose of this study was to test the method and in particular to study the effect of the ratio of heat transfer surface area and volume of combustible material to the effectiveness of temperature control in spontaneous combustion prevention. A laboratory scale experiment was set up to control the temperature of coal pile using a heat exchanger made from copper tubes. Coal samples are placed in cylindrical containers with a diameter of 8.5 cm and 11 cm high. Then a spiral shaped heat exchanger is placed in the center of the cylindrical container and flowed with sea water at an approximate temperature of 27oC Tests were carried out using several configurations of heat exchanger dimensions to determine the effect of the ratio of heat transfer surface area on the cooling capacity of the coal pile. The test results show that the greater surface area of the heat transfer would produce greater temperature difference indicating the ability to control coal pile temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Khansa Zhafira
"ABSTRAK
Batu bara merupakan bahan tambang yang paling sering digunakan dalam kehidupan manusia dan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Akan tetapi batu bara jika disimpan dengan jangka waktu tertentu dapat terbakar sendiri dan akan mengurangi nilai jual batu bara. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi swabakar atau pembakaran spontan pada batu bara, mulai dari pemadatan pada stockpile, menyemprotkan batu bara dengan cairan kimia seperti Outodust/Vinasol, Focustcoat, Hydrosol atau Suppressol, pemeriksaan temperatur secara, volcano trap dan pembuatan parit. Penelitian ini mempelajari mencegah pembakaran spontan pada batu bara yang berada dalam tongkang saat pengiriman. Batu bara yang digunakan dalam penelitian diambil dari Kalimantan, Indonesia. Selama pengujian di laboratorium air dialirkan melalui pipa baja dengan memvariasikan kecepatan air untuk mendapatkan temperatur terendah batu bara yang bisa diturunkan. Air dialirkan dengan kecepatan 0.5 mL/s, 0.7 mL/s dan 0.9 mL/s. Pada percobaan ini dilakukan dua pendekatan, yaitu mengalirkan air secara terus menerus dan diberhentikan setiap 20 menit dan dialirkan lagi jika temperatur batu bara sudah mencapai temperatur tertentu. Hasil penelitian menunjukan semakin cepat air mengalir bukan berarti semakin turun temperatur batu bara. Lama waktu dalam pengaliran air mempengaruhi sebebrapa turun temperatur batu bara.

ABSTRACT
Coal is the most commonly used as a fuels for power generaion sector and Indonesia is one of the largest coal exporting countries in the world. However, if a coal stored for a certain period of time, they can burn itself and it will reduce the selling price of coal. Several studies have been done to reduce self ignition or spontaneous combustion of coal, from solidification to stockpiles, spraying coal with chemical liquids such as Outodust Vinasol, Focustcoat, Hydrosol or Suppressol, temperature checks, volcano trap and trenching. This study studied preventing spontaneous combustion on coal in a barge during delivery. The coal used in the study was taken from Kalimantan, Indonesia. During testing in the laboratory water is flowed through steel pipes by varying the speed of water to obtain the lowest possible coal low temperature. Water flowed at a rate of 0.5 mL s, 0.7 mL s and 0.9 mL s. In this experiment, two approaches are carried out, continuous flow of water and discharged every 20 minutes and flowed again if the coal temperature has reached a certain temperature. The results show the faster water flow does not mean the falling temperature of coal. The length of time in the how fast the water flow affact how low the temperature of the coal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindia Setyo Widiani
"ABSTRAK
Proses transportasi batu bara di sektor industri banyak menggunakan kapal tongkang yang dapat memakan waktu transportasi yang cukup lama. Panjangnya durasi transportasi batu bara dapat menyebabkan pembakaran spontan akibat panas yang dihasilkan oleh timbunan batu bara. Batu bara kualitas rendah seperti sub-bituminus dan lignit cenderung lebih mudah untuk terbakar sendiri. Fenomena pembakaran spontan batu bara merupakan peristiwa yang kompleks yang melibatkan banyak elemen, baik secara intrinsik seperti kadar air dan ukuran partikel, maupun faktor ekstrinsik yaitu temperatur ambient, kecepatan angin, tekanan udara, dan lainnya. Suatu model inovatif dari kapal tongkang dirancang untuk dapat mengontrol terjadinya pembakaran spontan batu bara menggunakan air yang dialirkan melalui pipa tembaga yang ditempatkan di dalam timbunan batu bara. Menurut percobaan yang telah dilakukan pada skala laboratorium, ditemukan bahwa temperatur batu bara dapat diturunkan, dengan penurunan temperatur mencapai 150 C menggunakan metode ini. Penerapan metode ini pada kapal tongkang, akan menghasilkan suatu model kapal tongkang baru di masa depan. Ruang kargo pada kapal tongkang akan dibagi menjadi empat kompartemen dimana pada setiap kompartemen terdapat dua rangkaian pipa tembaga. Air akan dialirkan melalui pipa tembaga tersebut, sehingga dapat menyerap panas yang dilepaskan oleh batu bara menyebabkan temperatur batu bara turun hingga di bawah temperatur kritisnya untuk mencapai pembakaran spontan.

ABSTRACT
Coal for industrial sectors mainly uses barge for its shipment that may take long time to transport. The long duration of coal shipment can lead to self heating that could progressed to spontaneous combustion of coal. This still remains a great challenge in coal industry. The low rank coal such as sub bituminous and lignite are more prone to combust spontaneously. The self heating phenomenon is a complex event which involve many factors such as moisture content, particle size, wind speed, ambient temperature, barometric pressure and others. An innovative model of barge was designed to control the spontaneous combustion of coal using a flowed water through a coiled pipe which is placed inside a coal pile. From a laboratory scale experiment, it is found that the temperature of coal can be lowered up to 150 C using this method. Applying this experiment to a full scale barge, would introduce a new model of barge in the future. The cargo space of barge is divided to four compartments, which each compartment has two sets of coiled pipe. Water is flowed inside the pipe to transfer heat generated by the coal pile, which can reduce the temperature of coal below its critical temperature for spontaneous combustion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library