Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdou Filali-Ansary
Bandung: Mizan, 2009
297.2 ABD rt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Rasyid
Jakarta: Akbar Media eka Sarana, 2002
297.272 DAU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardjono Reksodiputro
"Abstrak
Paul Moedikdo hanyalah seorang dari sekian banyak orang Indonesia
yang bermukim di Negeri Belanda karena dipaksa oleh keadaan akibat
pergolakan politik di Indonesia pada tahun 1965 dimana terjadi pengejarantanpa
ampun terhadap segala sesuatu yang berbau haluan kiri sehingga
banyak cendekiawan dan aktivis yang dipaksa mencari kebahagiaan di luar
284 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-47 No.3 Juni-September 2017
negeri, jauh dari tanah air. Perkenalan saya dengan sosok Paul Moedikdo
terjadi pada tahun 1977 di Jakarta dimana pada saat itu saya bekerja untuk
Universitas Leiden yang sedang menjalin kerja sama dengan Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Indonesia. Paul adalah seorang pakar dalam bidang
kriminologi yang bekerja di Institut Willem Pompe yang bernaung di bawah
Universitas Utrecht."
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2017
340 JHP 47:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diponegoro
"Skripsi ini membahas dinamika pembaruan yang terjadi pada pesantren milik Persatuan Islam (Persis). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui mengapa dalam pesantren Persis perlu ada pembaruan, dan faktor apa yang memicu munculnya pembaruan. Dalam pembahasannya, Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut dijadikan sebagai studi kasus terkait pembaruan ini dalam rentang waktu antara tahun 1979 sampai 1994. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri atas empat tahap penelitian, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan penelitian didapat bahwa sekitar tahun 1980-an, tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan mulai berubah, sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Umumnya mereka sekolah membutuhkan legalitas formal berupa ijazah. Karena itu, terjadi pergeseran orientasi arah dan tujuan_pendidikan pesantren Persis. Mulanya, menjadi muballigh merupakan tujuan utama yang harus dicapai oleh lulusan pesantren Persis. Perlahan tujuan ini pun berubah, menjadi lebih bersifat umum, yaitu mencetak pribadi muslim yang tafaqquh fiddin. Sekiranya atas dasar itulah merasa perlu melakukan pembaruan-pembaruan. Sejak itu, Pesantren Persatuan Islam Tarogong mulai menyelenggarakan ujian negara untuk mendapat ijazah. Padahal saat itu seluruh pesantren Persis dilarang mengikuti ujian negara dan apapun yang berkaitan dengan pemerintah oleh, ketua umum Persis 1967-1983. Pesantren pun menyederhanakan beberapa mata pelajaran pesantren yang dianggap terlalu gemuk. Tidak hanya itu, Pesantren juga mengubah sistem kalender pendidikan pesantren, yang mulanya mengikuti penanggalan Hijriyah (dari Syawal hingga Sa?ban), berubah mengikuti kalender pendidikan yang ditetapkan pemerintah (dari Juli hingga Juni). Semua itu dilakukan Pesantren Persatuan Islam Tarogong dengan pertimbangan sistem pendidikan pesantren yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Persis sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi pesantren mengambil langkah-langkah pembaruan ini adalah sosok Latief Muchtar, ketua umum persis 1983-1997, yang pemikirannya dikenal progresif dan lebih terbuka dibanding pendahulunya, E.Abdurrahman. Ia juga berhasil menyelenggarakan Muktamar Persis ke-10 yang juga bertempat di Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut tahun 1990.

This paper analyzes the dynamics of changes that occurred at pesantren, Islamic traditional school in Indonesia, belonging to the Persatuan Islam (Persis), the modernist Muslim organization. The goal of this study is to determine precisely why pesantren Persis need to change, and what factors trigger the change. In that research, Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut used as case studies related to this change in the timeframe between 1979 and 1994. The method used is the historical method, which consists of four stages of research, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. According to the research, found that around the 1980s, demands and community needs for education began to change, in accordance with the policies issued by the Government. They school usually require some degree of formal legal. Therefore, the orientation and objectives of pesantren Persis was displacement. Initially, muballigh is a primary goal to be achieved by pesantren Persis graduates. Slowly this goal also changed, becoming more general, that is, creating tafaqquh fiddin Muslims. Based on that, Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut feels the need to carry out reforms. Since then, Pesantren Persatuan Islam Tarogong began to organize the State examination to receive diplomas. Nevertheless, precisely currently the whole pesantren Persis strictly prohibits any State examinations and other activity related to government by E.Abdurrahman, general chairman of Persis 1967-1983. Pesantren Tarogong then simplifies some pesantren subjects that are considered too fat. Moreover, pesantren also changed the calendar system of education, which initially followed the Hijri calendar (Shawwal to Sa'ban), change to the the calendar of education established by the government (July to June). All done Pesantren Persatuan Islam Tarogong with the consideration of the pesantren education system published by PP Persis is no longer relevant to the needs and demands of society. One of the factors that affect Pesantren Tarogong to take action in this update is to find Latief Muchtar, general chairman of Persis 1983-1997 exactly, is known for progressive thinking and more open than his predecessor, E.Abdurrahman. In addition, he also succeeded in organizing the 10th Muktamar of Persis which is also held at Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut in 1990.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Komisi Yudisial, 2010
347.017 CET c(1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Risa Rahmayati
"Setiap obat memiliki manfaat, tetapi terdapat pula risiko dalam penggunaan obat. Risiko tersebut dapat terkait efektivitas obat, munculnya efek samping obat, atau masalah terkait biaya pengobatan (Kemenkes RI, 2019). Risiko-risiko tersebut dapat diminimalkan dengan menerapkan lima tepat dalam penggunaan obat yang dapat ditelaah apoteker sebelum memberikan obat kepada pasien yaitu tepat obat, tepat pasien, tepat rute, tepat dosis, serta tepat waktu pemberian (Kemenkes RI, 2019). Setelah dilakukan telaah obat oleh apoteker, pasien diberikan obat yang dilengkapi dengan kemasan beserta etiket obat. Etiket obat dapat membantu pasien mengkonsumsi obat secara tepat, dikarenakan pada etiket obat dilengkapi dengan identitas pasien serta identitas atau informasi obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien (Kemenkes RI, 2019). RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo memiliki sistem database yang memuat informasi yang tercantum pada etiket obat yang perlu untuk diperbarui. Pada tugas khusus ini, dilakukan pembaruan data informasi pada etiket untuk obat-obat oral yang digunakan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Data-data yang diperbarui adalah data terkait instruksi terkait penggunaan obat, serta Beyond Use Date dari obat tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem yang digunakan oleh RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, terdapat total 1269 obat. Terdapat 779 (61%) data obat yang diperbarui dengan menambahkan instruksi khusus terkait cara penggunaan, dan/atau Beyond Use Date obat; 453 (36%) obat yang tidak memiliki aturan khusus, atau belum ditemukan data terkait BUD dari 453 obat tersebut; 26 (2%) data obat yang belum diperbarui; dan 11 (1%) obat yang bukan merupakan obat dengan rute oral.

Every drug has benefits also risks while using it. These risks can be related to drug effectiveness, side effects, about treatment costs (Kemenkes RI, 2019). These risks can be minimized by applying five appropriate drugs that can be reviewed by pharmacists before giving drugs to patients, which is right drug, right patient, right route, right dose, and right time (Kemenkes RI, 2019). After a drug review by the pharmacist, the patient is given a drug that is equipped with packaging along with drug etiquette. Drug etiquette can help patients consume drugs appropriately, because it is equipped with patient identity and identity or information on drugs being taken by patients (Kemenkes RI, 2019). RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo has a database system that contains information listed on drug etiquette that needs to be updated. In this special task, information data updates were made on etiquette for oral drugs used at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. The updated data are data related to instructions related to the use of the drug, as well as the Beyond Use Date of the drug. Based on data obtained from the system used by RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, there are a total of 1269 drugs. There were 779 (61%) data updated regarding how to or Beyond Use Date of the drug; 453 (36%) drugs that do not have special rules, or have not found data related to BUD; 26 (2%) drug data that have not been updated; and 11 (1%) drugs that are non oral drugs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Dara Affiah
"Buku Kemanusiaan dan Pembaruan Masyarakat Muslim Indonesia merupakan pertanggungjawaban penulis dalam kapasitas sebagai ‘intelektual publik’ selama rentang waktu 25 tahun (1998-2023) yang menyaksikan, mengalami, berpikir, bergerak dan menulis seputar persoalan-persoalan Spritualitas Kemanusiaan, Islam dan Ikhtiar Penyegaran Ajaran serta Indonesia dan Kemajemukan. Dalam buku ini direfleksikan tentang solidaritas kemanusiaan dan cinta, gambaran manusia berkualitas, pentingnya penghormatan terhadap keyakinan yang berbeda serta tentang penderitaan dan kebahagiaan umat manusia . Selain itu, memuat tulisan tentang Akar-akar Kekerasan dalam Islam dan perlunya critical thinking dalam mempelajari ajaran Islam dan memahami sejarah umat Islam. Diketengahkan kembali sejumlah pemikir yang menolak negara khilafah seperti percikan pemikiran Bung Karno, gagasan integrasi keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan yang disampaikan Nurcholish Madjid serta sikap yang menentang arus yang dilakukan oleh Ahmad Syafii Maarif dalam kasus tuduhan penistaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus Pilkada DKI pada 2017. Tentang Indonesia dan kebhinekaan, penulis menawarkan pentingnya mengenal dan berdialog di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, tantangan kebhinekaan selama 25 tahun di era reformasi dan demokrasi serta berkembangnya beragam pemikiran tentang perempuan seperti Kontra Indonesia Tanpa Feminis, childfree, dan lain-lain."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
297.4 NEN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>